Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

28 September 2018

Pembulian (Bullying)

Pembulian (bullying)

Bullying adalah tindakan penindasan, asal katanya “bully” merupakan kegiatan yang menyebabkan ancaman, paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi, bahkan sampai melakukan kekerasan dengan tujuan menyakiti orang lain dan dilakukan secara berulang ulang. Menurut penulis buku Bullying at School (Dan Olweus), pengertian bullying dibagi dua bagian yaitu: Direct bullying: tindakan yang dilakukan secara langsung bahkan sampai menyakiti (fisik/verbal), dan Indirect Bullying: ini sebaliknya dilakukan secara tidak langsung atau isolasi secara sosial.

Contoh yang pertama perilaku pembulian di sekolah adalah kasus bullying yang baru-baru terjadi adalah siswi SMP N 273 Jakarta pada Juli 2017. Diketahui kejadian bullying itu terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat, dilansir dari akun Instagram @lambe_turah. Dalam video yang tengah viral di media sosial tampak sekelompok siswa dan siswi mengenakan seragam sekolah SMP yang sedang membuli seorang siswi yang berinisial A. A tampak terpojok dikelilingi siswa dan siswi lainnya. Seorang siswi tiba-tiba menjambak rambut korban hingga terjatuh. Siswa lain juga ikut menjambak dan memukul kepala siswi tersebut. Bukannya memisahkan, sejumlah siswa-siswi yang menonton malah meminta agar korban mencium tangan dua orang yang membuli dia. Lebih parahnya siswi yang dibuli tersebut disuruh untuk mencium kaki para pembuli. A merupakan siswi baru di sekolah tersebut. Karena dia pintar dan menjadi pusat perhatian, ada beberapa teman-teman sekelasnya yang tidak menyukai nya sehingga mereka membuli A. Akibatnya A menangis dan merasa dikucilkan dan dipermalukan karena menjadi bahan tontonan sekolah lalu ia melapor kepada pihak sekolah.

Contoh kedua adalah siswa SD Negeri 07 Pagi Kebayoran Lama Utara di Kebayoran Lama berinisial NAA meninggal dunia di tangan teman sekelasnya berinisial R pada Jumat (18/09/2015). Bocah berusia 8 tahun itu tewas akibat beberapa luka di bagian kepala dan dada setelah perkelahian terjadi dengan R. Diketahui pelaku memukul di bagian dada dan menendang bagian kepala hingga korban terjatuh. Sehingga mengakibatkan luka di kepala bagian belakang dan dada lalu meninggal dunia. 

Contoh ketiga sama dengan pembulian yang terjadi pada NAA, pada tahun 2015 silam juga beredar video seorang siswi SMP N 4 Binjai Sumut Siksa Teman - September 2015 yang membuli temannya. Dalam video tersebut tak hanya kekerasan fisik saja, tapi juga terdapat kata-kata makian yang sangat kasar dan tak pantas. Berawal dari bermain tebak-tebakan bersama teman-teman nya di sekolah siswi yang berinisial S  ini di buli karena memenangkan permainan lalu ia menyombongkan diri. Tak rela menerima kekalahan, teman-teman nya pun lgsung membuli S. Akibatnya S pun tewas.

Contoh keempat selanjut nya nasib nahas dialami pemuda berinisial RS (13) warga Desa Menganti RT 8 RW 01 Kecamatan Kedung, Jepara Kamis (11/01/2017) sekitar pukul 21.15 WIB. Ia tewas setelah tersengat aliran listrik tiang penerangan jalan desa. Awal nya diketahui korban tengah mendapat kejutan ulang tahun rekan-rekannya. Awalnya RS digiring menuju lapangan. Ternyata RS malah diikat di tiang lampu yang mengandung aliran listrik. Tak hanya itu, pemuda ini juga diguyur dengan air. Sontak hal itu pun membuat tubuh RS kejang-kejang karena kesetrum. Namun sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan.

Contoh kelima berikut terjadi di SMAN 3 Setiabudi Jakarta - April 2016 terdapat enam siswi kelas XII menjadikan kepala adik kelas sebagai asbak rokok, dan menumpahkan minuman. Tak hanya itu, mereka juga memerintahkan junior merokok dengan bra di luar seragam. Kejadian yang tak seronok ini dilakukan terhadap junior yang berinisial M. M pun dijadikan bahan buli terus-menerus di sekolah hingga pada akhirnya di publikasikan dan M pun pindah sekolah dan siswa yang membuli di keluarkan dari sekolah.

Dari beberapa contoh yang telah terjadi di atas. Ada beberapa penyebab bisa terjadi nya pembulian yaitu adanya kekurangan pada korban, adanya perbedaan ras,gender,agama, adanya senioritas yang dilakukan di sekolah, kemampuan yang dimiliki korban rendah, korban tidak marah bila di ganggu, korban mudah di buli, pembuli ingin berkuasa, pembuli ingin dihormati dengan cara yang berbeda.

Akibat yang terjadi pada korban apabila di buli adalah korban frustasi, malu, tidak percaya diri, merasa takut dan cemas, merasa terkucilkan, tidak mau bergaul dengan siapapun, gangguan mental dan psikologis, tidak bersemangat dalam menghadapi kehidupan.

Pembulian merupakan perilaku buruk yang sebaiknya tidak terjadi dalam kehidupan. Pembulian yang dilakukan pelaku pembuli bertujuan untuk menjatuhkan korban dan takut diri nya merasa rendah. Dari contoh di atas, pembulian banyak terjadi dilakukan oleh anak-anak di sekolah. Alasan bullying disekolah saat ini semakin meluas salah satunya adalah karena sebagian besar korban enggan menceritakan pengalaman mereka kepada pihak yang mempunyai kekuatan untuk mengubah cara berfikir mereka dan menghentikan siklus bullying, yaitu pihak sekolah dan orangtua. Korban merahasiakan bullying yang mereka derita karena takut pelaku akan semakin mengintensifkan bullying mereka.

Agar anda tidak menjadi korban pembulian, sebaiknya anda banyak-banyak bersosialisasi, laporkan bila ada tingkah laku yang menimbulkan pembulian kepada pihak orang tua, atau pihak di sekolah. Sebagai orang tua, orang tua wajib memantau perilaku seorang anak. Apakah anak tersebut menjadi seorang pembuli, atau menjadi korban buli. Stop bullying, karena pembulian juga tidak menghasilkan keuntungan apapun.
Ditulis oleh
Nama : Jessica Salsabilla
Kelas : XI IPS 3

Sumber


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog