Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

15 April 2024

Situs EyD (Ejaan yang Disempurnakan) - Pedoman Bahasa Indonesia


========================





Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

Perbedaan cara penulisan 'di' dan 'di-; #penulisan #di #di- #perbedaan #cara #kaidah #bahasa #bahasaindonesia #puebi #KBBI

Perbedaan cara penulisan 'di' dan 'di-;
#penulisan #di #di- #perbedaan #cara #kaidah #bahasa #bahasaindonesia #puebi #KBBI

========================



Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

08 Januari 2024

Contoh Kritik Sastra


========================

Pengertian

Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra.[1] Selain menghakimi karya sastra, kritik sastra juga memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas.[2] Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra.[1] Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra, sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang terkait.[1] Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat dianalisis, diklasifikasi dan akhirnya dinilai [1] Seorang kritikus sastra mengurai pemikiran, paham-paham, filsafat, pandangan hidup yang terdapat dalam suatu karya sastra.[1] Sebuah kritik sastra yang baik harus menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik langsung maupun tidak langsung dalam penilaiannya.[1]

Jenis-jenis Kritik Sastra

Berdasarkan pendekatannya terhadap karya sastra, jenis kritik sastra dapat dibedakan menjadi:[8]

Kritik Mimetik

Kritik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia.[8]

Kritik Pragmatik

Kritik ini melihat kegunaan suatu karya sastra.[8] Kegunaan ini dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya.[8]

Kritik Ekspresif

Kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra.[8] Biasanya pendekatan ini untuk mengkaji puisi.[8]

Kritik Objektif

Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri.[8] Karya sastra adalah objek yang mandiri dan memiliki dunianya sendiri.[8]




Contoh Kritik Sastra







Kritik Sastra Novel "Tenggelamnya Kapal van Der Wijck"

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kritik Sastra Novel "Tenggelamnya Kapal van Der Wijck"", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/patricaindira/6510f35cae1f07399044d152/kritik-sastra-novel-tenggelamnya-kapal-van-der-wijck?page=all

Kreator: Patricia Orsa Indira

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



PENDAHULUAN

PENGENALAN KARYA

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, sebuah novel, dengan nomor ISBN 979-418-055-6, yang diterbitkan di tahun 1938 yang 84 tahun kemudian masih dikenal banyak orang di Nusantara. Novel ini ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim atau yang lebih dikenal dengan Hamka dengan tebal buku 224 halaman. Karena sudah berdekade-dekade lamanya sejak buku ini pertama kali diterbitkan, novel yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” ini sudah melewati 22 kali percetakan. Genre dari novel ini adalah fiksi, namun tragedi tenggelamnya kapal terkenal bernama “Van der Wijck” betul pernah terjadi. Karakter-karakter dengan latar belakangnya masing-masing dan alur ceritanya lah yang berbentuk fiksi. Selain itu, buku ini bisa dikatakan buku bergenre romansa juga karena kisah buku yang fokus ceritanya adalah kisah cinta yang berakhir tragis antara kedua tokoh utamanya. Novel ini telah melalui banyak perubahan gambar cover buku. Dari cetakan pertama desainnya relatif simpel, dari yang warnanya agak monotone, menjadi cover buku dengan banyak warna pastel yang indah, dengan ilustrasi kota besar Nusantara di zaman penjajahan Belanda, disertai kapal Van der Wijcknya sendiri. Selain melewati banyak perubahan cover, novel ini juga diterbitkan oleh berbagai penerbit sejak pertama kali dirilis di tahun 1938. 

Hamka, dengan nama asli Haji Abdul Malik Karim, adalah seorang sastrawan sekaligus ulama, wartawan, pengajar dan filsuf dari periode sastra pujangga baru. Beliau lahir di Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 24 Juli 1981. Selama hidupnya, selain menulis novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, karya sastra Hamka lainnya adalah Tafsiran Al-Azhar dan Di Bawah Lindungan Ka’bah. Selain berkecimpung di dunia sastra dan edukasi, Hamka pernah terjun di dunia politik. Pemilu 1955, beliau terpilih untuk duduk di Konstituante, mewakili Masyumi. Di tahun 1964, karena berbagai macam tuduhan di era dominasi partai komunisme di Indonesia, Hamka ditangkap dan ditahan di Sukabumi, sebelum bebas saat berakhirnya era kepresidenan Soekarno.

SINOPSIS

Novel ini dimulai dengan Pendekar Sutan yang membunuh salah satu keluarganya karena masalah warisan. Tentunya, Pendekar Sutan kemudian diasingkan selama bertahun-tahun karena perbuatannya itu. Tak lama setelah ia dibebaskan, Pendekar Sutan merantau ke Makassar sebelum bertemu dengan wanita yang kelak menjadi ibu dari anaknya, Daeng Habibah. Pendekar Sutan dan Daeng Habibah dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Zainuddin. Kedua orangtua dari Zainuddin tak lama kemudian meninggal, sehingga ia harus diasuh oleh Mak Base. Banyak tahun kemudian, Zainuddin merantau ke tanah kelahiran almarhum ayahnya, di Batipuh, Minangkabau. Sayangnya ia tidak disambut baik oleh keluarga ayahnya sebab Zainuddin sudah mereka anggap tidak memiliki hubungan darah di detik almarhum Pendekar Sutan menikahi istrinya. Namun, di Batipuh, Zainuddin bertemu dengan Hayati, si kembang desa. Seorang gadis yang sangat cantik dan berasal dari keluarga yang terpandang di Batipuh. Sayangnya, keluarga Hayati tidak menyetujui hubungan keduanya, sehingga Zainuddin diusir dari Batipuh, dengan janji dari Hayati untuk selalu setia kepadanya sebagai hadiah perpisahan.

Sayangnya, janji tersebut tidak bertahan lama. Hayati dilamar oleh Aziz, seorang pria Minang yang kaya dan gagah, dan berasal dari keluarga yang terpandang. Mau tak mau, karena tekanan keluarga Hayati, gadis itu kemudian menikah dengan Aziz. Zainuddin yang mendengar kabar ini tentu merasa patah hati. Kata sedih tidak cukup untuk menggambarkan perasaannya di saat itu, sebab Zainuddin sampai jatuh sakit karena kabar itu. Lelah karena begitu lama terperangkap dalam kesedihan, Zainuddin memutuskan untuk merantau ke Batavia bersama sahabatnya Muluk. Disana, ia menjadi seorang penulis dengan nama Tuan Shabir, dan ceritanya yang menceritakan kisah cintanya dengan Hayati, berjudul Teroesir, digemari banyak orang. Dari hidupnya yang melarat, ia menjadi kaya dan memiliki rumah yang sangat megah. Zainuddin kemudian pindah ke Surabaya, dan di kota ini, ia kembali bertemu dengan Aziz dan istrinya, Hayati, yang ternyata juga baru saja pindah ke kota Surabaya. Tak disangka, Aziz ternyata masih memelihara sifatnya yang penuh nafsu, yang kemudian membawa kehidupannya ke ambang kehancuran. Ia terlilit hutang sana sini, dan preman merampok rumahnya karena tak mampu bayar hutang. 

Di sisi lain, Zainuddin masih memelihara sifatnya yang rendah hati, sehingga ia menawarkan rumahnya sebagai tempat tinggal sementara untuk Aziz dan Hayati. Sudah sadar akan kelakuannya yang tidak terpuji, dan tidak enak dengan Zainuddin, Aziz memutuskan untuk pergi dari rumah Zainuddin, sendiri, untuk mencari kerja. Istrinya, Hayati, ia minta untuk tetap tinggal bersama Zainuddin sampai ia mendapat kerja yang stabil, sebelum menjemput istrinya di kediaman teman barunya. Sayangnya, janji tidak bisa selalu ditepati. Aziz merasa dirinya tak pantas bagi istrinya. Ia sering memarahi istrinya tanpa alasan, dan mencemoohnya hanya karena Hayati datang dari desa. Aziz membunuh dirinya di hotel yang ditinggali, meninggalkan Hayati seorang janda. Di surat terakhir yang Aziz buat untuk istrinya, ia merelakan Hayati untuk kembali bersama Zainuddin, pria yang sampai sekarang masih istrinya cintai, ketimbang dirinya yang sudah sering berbuat jahat kepada Hayati. Dengan itu, Hayati berusaha memperbaiki hubungannya dengan mantan kekasihnya itu.



TEORI

Pada kritik sastra ini, pendekatannya akan menggunakan jenis kritik sastra mimetik. Kata mimetik ini berasal dari kata mimesis (bahasa Yunani) yang berarti tiruan. Plato, filsuf tersohor dari Yunani, pernah membuat sebuah teori akan teori mimesis. Teori mimesis tersebut berisi bagaimana seni-seni yang ada di dunia ini merupakan interpretasi terhadap alam dan kehidupan.  Sehingga, pendekatan mimetik dalam kritik sastra ini berarti kritik sastra yang dibuat memiliki fokus pada hubungan isi karya sastra dengan kehidupan nyata, baik itu alamnya, kehidupan sosialnya, dan aspek-aspek lainnya. Saya sendiri memilih pendekatan mimetik sebagai landasan kritik sastra karena berbagai adat dan penggambaran strata sosial yang sangat kental terkandung dalam novel ini. Cocok untuk menggunakan pendekatan kritik sastra mimetik.



PEMBAHASAN

ADAT MINANGKABAU

Minangkabau merupakan salah satu dari sedikit suku di Indonesia yang menganut sistem matrilineal sebagai penentu garis keturunan. Dengan itu, memiliki paling tidak seorang anak perempuan di sebuah keluarga Minangkabau adalah sebuah hal yang penting. Mereka yang tidak memiliki anak perempuan sama sekali, dianggap tali keluarganya sampai di situ saja. Begitu juga dalam perihal pernikahan. Jika seorang lelaki Minangkabau menikah dengan perempuan non-Minangkabau, maka darah Minangkabau lelaki tersebut sudah terputus dengan darah keluarganya.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa adat Minangkabau mendominasi novel tersebut. Penyebab tidak bisa bersamanya Zainuddin dan Hayati adalah karena Zainuddin yang dianggap bukan sepenuhnya orang Minangkabau lagi. Ayahnya memang asli orang Minangkabau, akan tetapi tidak dengan ibunya, sehingga darah Minangkabau Zainuddin dianggap sudah tercampur. Datuk dan para mamak keluarga Hayati menginginkan keponakannya, Hayati untuk menikah dengan Zainuddin, seperti yang terdapat pada sepucuk surat yang dikirimkan pihak keluarga Hayati kepada Zainuddin perihal keinginannya meminang Hayati :

Kepada orang muda Zainuddin, di Padang Panjang.

Surat orang muda telah kami terima dan mafhum kami apa isinya. Tetapi karena negeri Minangkabau beradat, bulat kata dengan mufakat, maka kami panggillah kaum keluarga Hayati hendak memusyawarahkan hal permintaan orang muda itu. Rupanya bulat belum segolong, picak belum setapik di antara kami semuanya, artinya belum sepakat. Oleh sebab kayu yang bercabang tidak boleh dihentakkan, maka kai tolaklah permintaan orang muda, dengan mengatakan terus terang bahwa permintaan ini tida dapat kami kabulkan.

Lebih dan kurang, harap supaya dimaafkan

Datuk …

Datuk Garang, dll.

STRATA SOSIAL BERDASARKAN KEKAYAAN

Seperti yang sudah dikatakan di atas, permintaan Zainuddin untuk meminang Hayati ditolak oleh keluarga Hayati. Selain karena latar belakang orang tuanya yang tidak sepenuhnya orang Minangkabau, Zainuddin ini dari kecil sudah miskin. Apalagi ia sudah ditinggal kedua orang tuanya sehingga ia harus hidup diasuh oleh Mak Base yang keadaan finansialnya juga tidak berlimpah uang. Sedikitnya harta Zainuddin juga menjadi salah satu faktor ditolaknya permintaan menikahi Hayati. Ketika dibandingkan hartanya dengan miliknya Aziz di musyawarah yang dihadiri oleh keluarga Hayati dan para datuk, sudah pasti Zainuddin kalah jauh, karena mereka semua khawatir seandainya kebutuhan pokok Hayati tidak bisa terpenuhi karena suaminya yang tidak mampu.

Lalu diuji pula kekayaannya, hartanya yang berbatang, sawahnya yang berbintalak, dikaji sasap jerami, pendam pekuburan, bekas-bekas harta yang telah dibagi dan yang belum dibagi di negerinya. Karena memang nyata bahwa dia (Aziz) orang asal, patut dijeput kita jeput, patut dipanggil kita panggil. Meskipun adat nan usali tidak boleh menerima menantu di luar kampung sendiri, aturan ini dikecualikan terhadap kepada menantu orang berasal usul, orang berbangsa, atau orang alin besar yang ternama. Bagi golongan yang dua ini, biasa juga dipakai adat.

Terlihat bahwa Aziz menerima perilaku spesial hanya karena latar belakang finansialnya. Kedua orang tuanya memiliki banyak uang, dan ia pun bekerja untuk seorang Belanda. Walaupun sering berjudi, pernah mengusik anak bini orang, pinangannya tetap mereka (keluarga Hayati dan para datuk) terima. Namun, lama kemudian, berbulan-bulan setelah Aziz dan Hayati menikah, setelah Zainuddin sudah menjadi seorang penulis yang terkenal, setelah keadaan finansialnya sudah berbalik 180°, rumah besar, harta, popularitas sudah ia miliki, ketiganya bertemu di opera buku “Teroesir”. Begitu Zainuddin sudah menjadi orang yang kaya dan dihormati banyak orang, Aziz, tidak lagi memandang Zainuddin sebelah mata lagi. Ucapannya begitu sopan, bahkan memanggil Zainuddin sahabatnya. Hal ini mencerminkan bagaimana beberapa orang sangat memperhatikan harta yang dimiliki orang lain untuk mendeterminasi perilaku seperti apa yang akan ia cerminkan pada orang tersebut.


PENUTUP

PENEGASAN TERKAIT ISI PENILAIAN

Isi dari novel ini banyak diisi oleh bagaimana orang Minangkabau memilih pasangan kerabatnya, terutama pasangan seorang Minangkabau. Adatnya yang begitu melekat, terutama di waktu itu, di awal abad ke-20, dimana globalisasi belum mendominasi dan adat istiadat masih kuat di kalangan orang Nusantara. Masalah ketimpangan sosial juga terpapar jelas di novel tersebut. Bagaimana keluarga Hayati lebih memilih seseorang dengan latar belakang keuangan yang jauh lebih baik daripada Zainuddin untuk menjadi suami dari Hayati, tidak peduli dengan sifat Aziz yang bejat, yang suka berjudi dan bermain wanita, menghamburkan uang, dan lain lain. 

Novel ini cocok bagi mereka yang menikmati cerita romansa dengan akhir yang pahit, berlatar era kolonialisme Belanda. Karena novel ini juga ditulis di awal abad ke-20, bahasanya yang menggunakan banyak kiasan, majas metafora. Bahasa yang digunakan juga sepenuhnya baku, tidak seperti novel jaman sekarang. Maklum, novel ini dirilis di tahun 1938.


KESIMPULAN

Diambil dari (Indonesiana : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Pandangan Hamka atas Adat, Modernitas, dan Agama), Hamka menulis buku ini untuk mengkritik adat yang dilaksanakan dengan tidak adil. Bagaimana Hayati lebih memilih pria yang kaya tapi tidak baik ketimbang pria miskin yang meski darah Minangnya dianggap sudah putus, tapi memiliki cinta yang tulus kepada Hayati sebagai suami gadis tersebut. Memang, adat itu penting dan harus terus diturunkan kepada anak dan cucu, tapi jangan sampai kita melaksanakan adat tersebut tanpa memperhatikan nilai moral dan nilai agama. Hamka mampu menulis sebuah buku dengan isi yang beresiko, terutama di waktu itu, karena menyinggung, bahkan mengkritik adat istiadat. Dengan itu, buku “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” karya Hamka ini merupakan salah satu karya sastra yang baik dan diharapkan terus dibaca oleh banyak orang karena isinya yang mengedukasi mengenai uniknya adat Minangkabau yang menganut matrilineal, dan sisi buruknya melaksanakan adat tanpa memperhatikan nilai-nilai yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Mengenal Sistem Kekerabatan Matrilineal dalam Adat Minang. (2021, December 12). Kumparan. Retrieved November 20, 2022, from https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-sistem-kekerabatan-matrilineal-dalam-adat-minang-1x5Xa9LzJQi/full 

Pendekatan Mimetik. (n.d.). Gurusiana. Retrieved November 20, 2022, from https://www.gurusiana.id/read/fiknimutiararachma/article/pendekatan-mimetik-2006522 

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Pandangan Hamka atas Adat, Modernitas, dan Agama - Urban. (2019, December 1). Indonesiana.id. Retrieved November 20, 2022, from https://www.indonesiana.id/read/136289/tenggelamnya-kapal-van-der-wijck-pandangan-hamka-atas-adat-modernitas-dan-agama

Teori Mimesis: Pengertian dan Contohnya dalam Karya Seni Halaman all. (2022, April 13). Kompas.com. Retrieved November 20, 2022, from https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/13/100000069/teori-mimesis--pengertian-dan-contohnya-dalam-karya-seni?page=all 

Hamka. (2016). Tenggelamnya Kapal van der wijck. PTS Publishing House. 



Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kritik Sastra Novel "Tenggelamnya Kapal van Der Wijck"", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/patricaindira/6510f35cae1f07399044d152/kritik-sastra-novel-tenggelamnya-kapal-van-der-wijck?page=all

Kreator: Patricia Orsa Indira

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com



Sumber:

 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

01 Januari 2024

Contoh Artkel Ilmiah Populer


========================

Contoh Artikel Ilmiah Populer




Untuk membaca contoh artikel, silakan klik link berikut:



Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

Materi Artikell dan/atau Buku Ilmiah Kelas XII SMA


========================

Kompetensi Dasar 

3.11 Menganalisis Kebahasaan Artikel dan/atau Buku Ilmiah 
4.11 Mengonstruksi Sebuah Artikel dengan Memperhatikan Fakta dan Kebahasaan




Pengertian Teks Artikel Bahasa Indonesia

Berdasarkan fungsinya, artikel dapat dikatakan sebagai rangkaian teks berisi fakta dan opini dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media, baik media cetak, media sosial, maupun media online. 


Tujuan Artikel 

Tujuan artikel biasanya untuk menyampaikan gagasan dilengkapi data dan fakta yang disajikan dalam bentuk tulisan agar dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur pembacanya.


Ciri-Ciri Artikel

  1. Tulisan dibuat secara ringkas, padat, dan jelas sehingga pembaca mudah memahami isinya.
  2. Mengandung fakta atau opini yang disampaikan menggunakan sudut pandang objektif, tidak menyudutkan, serta dilengkapi data-data pendukung yang valid.
  3. Bahasa yang digunakan formal, kalimat lugas dan efektif sehingga isi artikel lebih padat dan berisi.
  4. Metode penulisan artikel dibuat secara sistematis.
  5. Bersifat faktual dan informatif, yaitu mengungkapkan informasi yang berdasarkan hasil penelitian yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.


Struktur Artikel

1. Pengenalan isu

yakni permasalahan, fenomena, peristiwa aktual. Bagian ini sama dengan teks editorial. Perbedaannya, isu dalam teks editorial dipilih oleh redaksi media itu sendiri, sedangkan isu dalam artikel ditentukan berdasarkan minat penulisnya. Bagian ini juga berbeda dengan karya ilmiah, yang tidak memperhatikan isu tertentu. Artikel ilmiah biasanya diawali dengan pernyataan umum berupa pengenalan masalah atau gagasan pokok (tesis) yang dianggap penting oleh penulis dan menarik untuk dibahas atau dicari cara penyelesaiannya.

2. Rangkaian argumentasi 

berupa pendapat atau opini penulis terkait dengan isi ataupun topik yang dibahas. Bagian ini dilengkapi oleh sejumlah teori, pendukung, dan fakta baik yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara, atau sumber-sumber lain. (artikel opini atau artikel ilmiah populer untuk teori tidak terlalu ditekankan).

3. Penegasan kembali atas pembahasan sebelumnya

Bagian ini dapat disertai dengan solusi, harapan, ataupun saran-saran.




Kaidah Kebahasaan Artikel

1. Kata Keterangan

Kata keterangan sering kali digunakan dalam artikel untuk mendeskripsikan ekspresi dari sikap penulis sehingga bisa lebih meyakinkan para pembaca.

2. Kalimat Aktif

Kalimat aktif dalam sebuah artikel biasa digunakan untuk menjelaskan sesuatu. Kalimat ini pada dasarnya memiliki subjek yang aktif sehingga biasa disebut dengan kalimat aktif. Contoh kalimat aktif yang sering digunakan dalam artikel misalnya yaitu, Kamu sedang asyik bermain gim.

3. Kata Penghubung atau Konjungsi

Dalam sebuah artikel banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Beberapa kata penghubung yang biasa digunakan dalam artikel, yaitu seperti kemudian, setelah itu, oleh karena itu, namun, dan lain sebagainya.

4. Kata Kerja Mental, Material, dan Relasional

Dalam sebuah artikel banyak memakai kata kerja mental, material dan juga relasional. Kata ini biasa digunakan untuk menjelaskan perasaan atau tindakan dari penulis. Contoh penggunaan kata kerja mental dalam artikel yaitu, semangat untuk kata kerja mental, membaca untuk kata kerja material, adalah untuk kata kerja relasional.

5. Kosa Kata Tambahan

Untuk membuat artikel menjadi lebih menarik dan berkualitas, penulis artikel biasanya memakai banyak kosa kata tambahan dan istilah ilmiah pada saat menulis.



Jenis-Jenis Artikel

1. Artikel praktis

Artikel praktis merupakan artikel yang mengutamakan keterampilan daripada pengembangan pengetahuan. Artikel ini cenderung naratif, artinya pesan yang disusun sesuai dengan urutan waktu, peristiwa, atau tahapan. 

2. Artikel ringan 

Hal utama yang dibahas dalam artikel ini ialah masalah yang ringan dan nggak butuh pemahaman yang mendalam. Biasanya, penulis mengemas artikel ini dengan humor atau memberi kesan menghibur pembaca, tapi isinya tetap informatif ya. 

3. Artikel opini

Secara umum semua artikel adalah opini. Tapi, jenis jenis artikel ini cuma ada di dalam surat kabar atau majalah yang punya penempatan khusus, lho. Penempatan khusus ini terdapat dalam rubrik misalnya kolom opini, tajuk rencana atau editorial, dan lain-lain. Oh ya, biasanya artikel ini membahas suatu permasalahan secara mendalam, jadi akan lebih baik bila penulis harus memiliki pemahaman dan sudah ahli di bidang tersebut.

4. Artikel analisis ahli 

Jenis artikel ini bisa dikatakan bentuk artikel yang paling “serius” diantara artikel lainnya. Artikel analisis ahli berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau penelitian, misalnya skripsi, tesis, disertasi atau penelitian lainnya. Ciri khasnya yaitu penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahannya. Biasanya artikel ini dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Bedanya, artikel lain biasa menggunakan bahasa populer, sedangkan artikel ini harus memakai bahasa baku atau ilmiah. Beberapa orang menyebutnya artikel ilmiah.


Contoh Artikel Ilmiah




Silakan download teks materi berikut ini:

Sumber:

 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog