Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

04 September 2023

Cerpen (Cerita Pendek): Asmara di Bawah Hujan


========================

 

Asmara di Bawah Hujan

(oleh Andriyansyah Marjuki aka Abank Juki)

Malam itu, langit Jakarta terasa gelap dan mendung. Hujan yang lebat sudah berlangsung sejak sore, membasahi kota yang padat dengan lalu lintas dan aktivitas. Di tengah keramaian itu, ada seorang pemuda bernama Arya, pengemudi ojek online muda dan tampan yang tengah berusaha mencari penumpang untuk mencari nafkah. 

Arya adalah seorang pemuda berusia 24 tahun dengan rambut hitam ikal yang rapi, mata tajam, dan senyuman yang selalu melekat di wajahnya. Ia adalah pribadi yang ramah, cerdas, dan tekun dalam bekerja. Sejak lulus dari SMA, Arya memutuskan untuk menjadi pengemudi ojek online untuk mengumpulkan uang demi mewujudkan mimpinya, yaitu melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di kota ini.

Pada suatu malam yang hujan deras, Arya sedang berjaga-jaga di depan mal besar ketika permintaan pesanan masuk ke ponselnya. Tanpa ragu, ia segera menyetujui pesanan tersebut dan berkendara menuju lokasi penjemputan. Tak lama kemudian, Arya tiba di sebuah cafe yang cukup mewah, dengan taman yang dihiasi lampu-lampu hias yang indah. Di sana, seorang mahasiswi cantik tengah berdiri sambil menunggu.




Mahasiswi itu adalah Siska, seorang gadis berusia 21 tahun yang tengah menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum salah satu universitas ternama di Jakarta. Ia memiliki rambut panjang berwarna cokelat, mata yang tajam, dan senyuman yang mampu memikat siapa saja. Siska adalah sosok yang cerdas, mandiri, dan memiliki ambisi yang tinggi dalam hidupnya.

Ketika Arya tiba, Siska melihatnya dan tersenyum. "Halo, saya Siska. Terima kasih sudah datang," kata Siska dengan ramah.

Arya juga tersenyum sambil menjawab, "Halo, Siska. Saya Arya, pengemudi ojek online Anda malam ini. Kamu tidak keberatan berbagi payung dengan saya, kan?"

Siska tertawa ringan, "Tentu saja tidak. Hujan ini benar-benar tidak terduga. Bagus sekali Anda membawa payung."

Mereka berdua berbagi payung saat melangkah menuju ojek. Siska melirik Arya sejenak. Ia merasa ada yang berbeda dalam mata pemuda itu, sesuatu yang membuat hatinya berdebar-debar. Meskipun hanya beberapa menit mengenalnya, Siska merasa Arya adalah orang yang bisa dia percayai.

Perjalanan mereka pun dimulai. Hujan semakin deras, membuat lalu lintas semakin padat. Arya berusaha untuk mengemudikan motornya dengan hati-hati agar Siska tidak basah. Mereka berdua berbicara tentang cuaca dan pekerjaan Arya sebagai pengemudi ojek online. Siska mulai merasa nyaman berbicara dengannya, meskipun pada awalnya dia merasa canggung.

Di tengah perjalanan, hujan semakin deras, membuat Siska semakin khawatir. "Maaf, Arya. Apakah ini merepotkan Anda? Saya bisa memesan taksi jika Anda tidak ingin melanjutkan perjalanan dalam hujan seperti ini," ujar Siska khawatir.

Arya tersenyum, "Tidak, tidak usah khawatir, Bu. Saya akan membawa Anda sampai tujuan dengan selamat, hujan sekalipun."

Siska tersenyum lega mendengar jawaban Arya. Ia merasa sangat beruntung mendapatkan pengemudi ojek online yang peduli seperti Arya. Siska kemudian mencoba mengalihkan perbincangan ke topik yang lebih ringan. Mereka berbicara tentang hobi, minat, dan cita-cita masing-masing. Ternyata, mereka memiliki banyak kesamaan dalam hal minat dan cita-cita, yang semakin mempererat hubungan mereka.

Perjalanan yang semula terasa singkat pun akhirnya tiba di tujuan. Siska turun dari ojek dan berterima kasih kepada Arya. Hujan masih turun dengan lebat, tetapi Siska merasa hangat dalam hatinya. Ia merasa berutang budi pada Arya yang telah membawanya dengan selamat.

"Terima kasih banyak, Arya. Saya sangat beruntung mendapatkan pengemudi ojek online seperti Anda. Semoga Anda selalu diberkati dalam pekerjaan Anda," kata Siska tulus.

Arya tersenyum dan menjawab, "Sama-sama, Bu Siska. Semoga Anda sukses dalam kuliah dan mencapai semua cita-cita Anda. Kalau suatu saat Anda butuh ojek lagi, jangan ragu untuk menghubungi saya."

Setelah Siska masuk ke dalam cafe, Arya melanjutkan perjalanan untuk mencari penumpang berikutnya. Namun, ada perasaan yang berbeda dalam hatinya malam itu. Ia merasa ada yang istimewa tentang pertemuan dengan Siska, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Beberapa hari berlalu, Arya terus teringat akan Siska. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang gadis itu melalui teman-temannya yang bekerja di sekitar lokasi tempat ia menjemput Siska. Arya ingin tahu apakah dia bisa bertemu dengan Siska lagi. 

Dengan bantuan temannya, Arya akhirnya mendapatkan informasi kontak Siska. Ia tidak tahu apa yang harus dia katakan atau bagaimana cara menghubunginya, tetapi rasa penasarannya begitu besar sehingga dia mengirimkan pesan singkat.

"Maaf, Bu Siska. Saya adalah pengemudi ojek online yang membawa Anda dalam hujan beberapa hari yang lalu. Saya hanya ingin memastikan bahwa Anda sampai dengan selamat. Semoga Anda tidak keberatan jika saya menghubungi Anda."

Tak lama kemudian, Siska merespons pesannya dengan cepat. "Halo, Arya. Tentu

 saja saya tidak keberatan. Terima kasih atas perhatiannya. Bagaimana kabarmu?"

Mereka pun mulai berbicara lebih sering melalui pesan teks dan telepon. Siska dan Arya semakin mengenal satu sama lain, berbagi cerita tentang kehidupan, impian, dan harapan mereka. Mereka menyadari bahwa mereka memiliki banyak kesamaan dalam hal nilai dan tujuan hidup.

Beberapa minggu kemudian, Arya mengundang Siska untuk berkumpul di sebuah kafe. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam berbicara, tertawa, dan semakin menguatkan hubungan mereka. Arya merasa bahwa Siska adalah sosok yang istimewa baginya, sementara Siska juga merasa begitu nyaman dan bahagia berada di dekat Arya.

Hubungan mereka semakin erat setiap harinya. Mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, tidak hanya sebagai pengemudi dan penumpang, tetapi sebagai dua individu yang saling mencintai. Arya selalu ada di samping Siska ketika ia butuhkan, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan.

Suatu malam, saat hujan kembali turun, Arya mengantar Siska pulang setelah mereka berdua makan malam bersama. Mereka berdua berdiri di depan pintu rumah Siska, hujan masih turun dengan lebat.

"Siska, aku ingin bertanya sesuatu," ujar Arya dengan hati berdebar.

Siska menatapnya dengan rasa penasaran. "Apa itu, Arya?"

Arya mengambil nafas dalam-dalam, lalu melanjutkan, "Siska, saya merasa bahwa saya tidak bisa terus menyembunyikan perasaan ini. Saya merasa begitu beruntung memiliki Anda dalam hidup saya. Saya mencintai Anda, Siska. Saya mencintai Anda dengan tulus."

Siska tersenyum dan menatap mata Arya dengan penuh kasih. "Arya, saya juga merasa hal yang sama. Saya mencintai Anda lebih dari apa pun."

Mereka berdua berbagi ciuman pertama mereka di bawah hujan, dalam momen yang penuh kebahagiaan dan kebahagiaan yang luar biasa. Hujan yang turun dengan lebat sama sekali tidak mengganggu mereka, bahkan sebaliknya, hujan itu seolah menjadi saksi bisu atas cinta yang tulus dan indah yang mereka bagi.

Kisah cinta Arya dan Siska pun dimulai. Mereka menghadapi segala rintangan dan tantangan yang datang dalam hubungan mereka dengan tekad dan keyakinan bahwa cinta mereka akan mengatasi segalanya. Arya terus bekerja sebagai pengemudi ojek online, tetapi kini ia memiliki alasan yang lebih besar untuk meraih sukses: keluarganya bersama dengan Siska.

Siska juga semakin dekat dengan kelulusan kuliahnya, dan ia yakin bahwa masa depan bersama Arya akan penuh dengan kebahagiaan dan impian yang terwujud bersama. Mereka belajar bahwa cinta sejati bisa datang dari tempat yang tak terduga, dan kadang-kadang, hujan yang turun adalah awal dari kisah cinta yang indah.

Hari demi hari, Arya dan Siska semakin tumbuh bersama. Mereka berdua saling mendukung dalam mencapai impian dan tujuan hidup mereka. Arya masih terus bekerja sebagai pengemudi ojek online, sementara Siska mulai merintis karirnya sebagai seorang advokat setelah berhasil menyelesaikan studi hukumnya. Meskipun memiliki jadwal yang padat, mereka selalu menemukan waktu untuk berkumpul, berbicara, dan merencanakan masa depan bersama.

Pernikahan menjadi topik yang sering muncul dalam pembicaraan mereka. Meskipun mereka masih muda, mereka merasa bahwa cinta mereka sudah cukup kuat untuk menghadapi semua perubahan dalam hidup mereka. Arya merencanakan untuk menabung lebih banyak uang untuk mempersiapkan pernikahan, sementara Siska ingin fokus pada awal karirnya.

Saat Siska berhasil mendapatkan pekerjaan di salah satu firma hukum ternama di Jakarta, mereka merasa bahwa waktu untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam hubungan mereka telah tiba. Arya memutuskan untuk melamar Siska dengan cara yang romantis dan tak terlupakan.

Suatu malam, di tengah hujan deras yang menyiratkan kenangan pertama mereka, Arya mengajak Siska kembali ke cafe tempat mereka pertama kali bertemu. Kafe itu telah menjadi tempat yang penting dalam kisah cinta mereka. Mereka duduk di sudut kafe yang sama, dengan segelas minuman hangat di tangan mereka.

Arya tersenyum lembut sambil memandang Siska dengan mata penuh kasih. "Siska, sejak pertama kali kita bertemu di bawah hujan ini, hidupku telah berubah. Kamu telah membawa cahaya, kebahagiaan, dan cinta yang luar biasa dalam hidupku. Siska, apakah kamu bersedia menjadi pendamping hidupku, mengarungi hujan dan teriknya sinar matahari bersama-sama?"

Siska tersenyum gemetar, air mata kebahagiaan mulai mengalir di pipinya. "Arya, saya mencintaimu dengan segenap hati saya. Ya, saya bersedia menjadi pendamping hidupmu, mengarungi semua musim dan cuaca dalam hidup kita."

Arya mengeluarkan kotak kecil dari saku jasnya, lalu membukanya untuk mengungkapkan cincin berlian yang bersinar di bawah cahaya lembut kafe. Ia memasang cincin itu di jari manis Siska, dan mereka berdua tertawa bahagia.

Mereka merayakan pertunangan mereka dengan makan malam romantis di kafe yang berhujan-hujan. Hujan yang turun pada malam itu menjadi saksi bisu atas langkah besar dalam hubungan mereka, mengingatkan mereka pada pertemuan pertama mereka yang penuh makna.

Setelah pertunangan mereka, Arya dan Siska mulai merencanakan pernikahan mereka dengan tekun. Mereka berdua ingin pernikahan mereka menjadi momen yang istimewa, bukan hanya bagi mereka berdua, tetapi juga bagi keluarga dan teman-teman mereka yang selalu mendukung hubungan mereka. Mereka memilih tanggal pernikahan mereka dengan hati-hati, memilih hari yang penuh makna dalam perjalanan cinta mereka.

Akhirnya, hari pernikahan Arya dan Siska tiba. Hujan kembali menjadi bagian dari cerita mereka, namun kali ini hujan itu adalah berkah yang mengalir dalam bentuk berkat dan harapan untuk masa depan mereka bersama. Pernikahan mereka dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat, dengan sorotan matahari yang muncul dari balik awan pada saat yang tepat saat mereka mengucapkan janji suci mereka.

Pernikahan Arya dan Siska adalah awal dari babak baru dalam perjalanan cinta mereka. Mereka belajar bahwa cinta sejati adalah sesuatu yang kuat dan tulus, yang bisa mengatasi segala rintangan dan tantangan. Bersama-sama, mereka akan mengarungi perjalanan hidup mereka dengan penuh kasih, dukungan, dan komitmen satu sama lain.

Kisah asmara Arya, pengemudi ojek online muda dan tampan, dengan Siska, seorang mahasiswi cantik, adalah bukti bahwa cinta bisa datang dari tempat yang tak terduga, bahkan dalam hujan yang turun dengan lebat. Mereka menemukan satu sama lain di tengah keramaian dan hiruk-pikuk kota Jakarta, dan bersama-sama, mereka merajut cerita cinta yang indah dan tak terlupakan. Dan begitulah, mereka menjalani perjalanan cinta mereka yang penuh makna dan kebahagiaan, selamanya.










Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog