Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Cerpen. Tampilkan semua postingan

03 November 2023

Daftar Cerpen (Online) - Tugas Bahasa Indonesia - Kelas XI


========================


Tugas Bahasa Indonesia - Kelas XI
Materi Teks Cerpen

1. Bacalah Teks Cerpen berikut ini dan pahami isi cerpen tersebut!
2. Judul cerpen sesuai nomor absen masing-masing!
3. Lakukan analisis unsur intrinsik, kerjakan di lembar tugas yang telah disediakan!
4. Kumpulkan lembar tugas paling lambat 20 November 2023!





Daftar Cerpen (Online) 

  1. Kopiah Hitam Bapak Abyzda    https://www.republika.id/posts/34511/kopiah-hitam-bapak
  2. Menantang Matahari Kemarau Ahmad Zaini https://nu.or.id/cerpen/menantang-matahari-kemarau-NeA1L
  3. Cerita dari Warteg Akhmad Sekhu https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/13/cerita-dari-warteg
  4. Nek Usang Ingin Naik Haji Al Arudi https://www.republika.id/posts/36427/nek-usang-ingin-naik-haji%c2%a0
  5. Ia Terus Memungut Daun-Daun Kering Alfa Anisa https://www.republika.id/posts/32658/ia-terus-memungut-daun-daun-kering
  6. Bersepeda di Kota yang Membeku Annisa Ratna Pratiwi https://nu.or.id/cerpen/bersepeda-di-kota-yang-membeku-gbkAX
  7. Dua Masa Depan Annisa Ratna Pratiwi https://nu.or.id/cerpen/dua-masa-depan-k35uS
  8. Akhir Perjumpaan di Bawah Rindang Pohon Arif Billah https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/27/akhir-perjumpaan-di-bawah-rindang-pohon
  9. Haji Veteran Benny Arnas https://www.republika.id/posts/31995/haji-veteran
  10. Selamat Bubblerain https://cerpenmu.com/cerpen-sedih/selamat.html
  11. Bunga-bunga Beracun di Rok Lipit Retno Cindy Wijaya https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/07/bunga-bunga-beracun-di-rok-lipit-retno
  12. Monster Lembah Jamur Didik Wahyudi https://republika.co.id/berita/rp1t23282/monster-lembah-jamur
  13. Cinta di Sekolah Difia Erlina Setiawati https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/cinta-di-sekolah.html
  14. Sesat Dimas Jayadinekat https://nu.or.id/cerpen/sesat-z0D9B
  15. Perkemahan, Awal Perkenalan Dinda Nauralia https://cerpenmu.com/cerpen-remaja/perkemahan-awal-perkenalan.html
  16. Empat Puluh Hari Sebelum Mati Dody Widianto https://www.republika.id/posts/35927/empat-puluh-hari-sebelum-mati
  17. Percakapan Dengan Maut Dp https://shamyaza.wordpress.com/2011/05/17/percakapan-dengan-maut/
  18. Aku Datang Memenuhi Panggilan-Mu Eddy D. Iskandar https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/22/aku-datang-memenuhi-panggilan-mu/
  19. Bawah Rembulan F. Moses https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/24/bawah-rembulan/
  20. Biar Rindu Dalam Sepertiga Malamku Hasbyan https://cerpenmu.com/cerpen-islami-religi/biar-rindu-dalam-sepertiga-malamku.html
  21. Terompah Heni Mulia https://www.republika.id/posts/32802/terompah
  22. Perindu yang Kelaparan Israkhansa https://republika.co.id/berita/qm55ri282/perindu-yang-kelaparan
  23. Hari Berduka Cinta Karta Raharja Ucu https://republika.co.id/berita/qo0s8i282/hari-berduka-cinta-cerpen
  24. Perempuan yang Menikahi Tubuhnya Sendiri M Rifdal Ais Annafis https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/09/perempuan-yang-menikahi-tubuhnya-sendiri
  25. Kubu Langgar dan Kubu Masjid Malik Ibnu Zaman https://nu.or.id/cerpen/kubu-langgar-dan-kubu-masjid-pGBkz
  26. Rupanya Aku Bisa Maria Klavia A. https://cerpenmu.com/cerpen-motivasi/rupanya-aku-bisa.html
  27. Ajak Aku Melihat Kunang-Kunang Mustafa Ismail https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/12/ajak-aku-melihat-kunang-kunang/
  28. Lelaki yang Melukis Awan Musyafa Asyari https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/20/lelaki-yang-melukis-awan
  29. Lelaki dan Mesin Waktu Ningcy https://shamyaza.wordpress.com/2011/05/17/lelaki-dan-mesin-waktu/
  30. Agonia Senja Novieta Tourisia https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/12/agonia-senja/
  31. Aku Ingin Menjadi Atlet Lari Kursi Roda Pensil Kajoe https://nu.or.id/cerpen/aku-ingin-menjadi-atlet-lari-kursi-roda-6DwID
  32. Dua Pohon Mangga Pensil Kajoe https://nu.or.id/cerpen/dua-pohon-mangga-HmxjA
  33. Suatu Hari, Kamu Akan Mengerti Raisa Kamila https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/28/suatu-hari-kamu-akan-mengerti
  34. Bangkai Kegelapan Restoe Prawironegoro Ibrahim https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/22/bangkai-kegelapan/
  35. Senyum di Wajah Jamilah Rinal Sahputra https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/01/senyum-di-wajah-jamilah
  36. Apakah Langit Akan Biru Hari Ini? Rizqi Turama https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/21/apakah-langit-akan-biru-hari-ini
  37. Obrolan di Teras Mushala Saeful Huda https://nu.or.id/cerpen/obrolan-di-teras-mushala-28nPI
  38. Garis Takdir Silla Agustin https://cerpenmu.com/cerpen-islami-religi/garis-takdir-2.html
  39. Bingkisan yang Tertukar Silmi Afkarina Hanum https://republika.co.id/berita/qe2rgq282/bingkisan-yang-tertukar
  40. Golok Penghabisan Susanto Aboge https://nu.or.id/cerpen/golok-penghabisan-kyFwD
  41. Transparency Tasya Tazzu https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/03/transparency/
  42. Saya Mau Jadi Dokter? Tico.Berries https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/24/saya-mau-jadi-dokter/
  43. Cewek Barbar Milik Si Ketua Paskibra Via Cvr Baii https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/cewek-barbar-milik-si-ketua-paskibra.html
  44. Tragedi Ciliwung Walang Gustiyala https://nu.or.id/cerpen/tragedi-ciliwung-k9VgI
  45. Cowok Yang Kusuka Wardina Sya https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/cowok-yang-kusuka.html
  46. Hanya Kau Yang Aku Butuhkan Wardina Sya https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/hanya-kau-yang-aku-butuhkan.html
  47. Ketika Ada HP Kau Lupa Segalanya Wardina Sya https://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/ketika-ada-hp-kau-lupa-segalanya.html
  48. Anak Inkubator Yonathan Rahardjo https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/22/anak-inkubator/
  49. Dua Orang Pendoa Yuan Jonta https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/08/12/dua-orang-pendoa
  50. Jangan Mengintip di Rumah Tante Ernies Yudhi Herwibowo https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/16/jangan-mengintip-di-rumah-tante-ernies



Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

04 September 2023

Cerpen (Cerita Pendek): Asmara di Bawah Hujan


========================

 

Asmara di Bawah Hujan

(oleh Andriyansyah Marjuki aka Abank Juki)

Malam itu, langit Jakarta terasa gelap dan mendung. Hujan yang lebat sudah berlangsung sejak sore, membasahi kota yang padat dengan lalu lintas dan aktivitas. Di tengah keramaian itu, ada seorang pemuda bernama Arya, pengemudi ojek online muda dan tampan yang tengah berusaha mencari penumpang untuk mencari nafkah. 

Arya adalah seorang pemuda berusia 24 tahun dengan rambut hitam ikal yang rapi, mata tajam, dan senyuman yang selalu melekat di wajahnya. Ia adalah pribadi yang ramah, cerdas, dan tekun dalam bekerja. Sejak lulus dari SMA, Arya memutuskan untuk menjadi pengemudi ojek online untuk mengumpulkan uang demi mewujudkan mimpinya, yaitu melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di kota ini.

Pada suatu malam yang hujan deras, Arya sedang berjaga-jaga di depan mal besar ketika permintaan pesanan masuk ke ponselnya. Tanpa ragu, ia segera menyetujui pesanan tersebut dan berkendara menuju lokasi penjemputan. Tak lama kemudian, Arya tiba di sebuah cafe yang cukup mewah, dengan taman yang dihiasi lampu-lampu hias yang indah. Di sana, seorang mahasiswi cantik tengah berdiri sambil menunggu.




Mahasiswi itu adalah Siska, seorang gadis berusia 21 tahun yang tengah menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum salah satu universitas ternama di Jakarta. Ia memiliki rambut panjang berwarna cokelat, mata yang tajam, dan senyuman yang mampu memikat siapa saja. Siska adalah sosok yang cerdas, mandiri, dan memiliki ambisi yang tinggi dalam hidupnya.

Ketika Arya tiba, Siska melihatnya dan tersenyum. "Halo, saya Siska. Terima kasih sudah datang," kata Siska dengan ramah.

Arya juga tersenyum sambil menjawab, "Halo, Siska. Saya Arya, pengemudi ojek online Anda malam ini. Kamu tidak keberatan berbagi payung dengan saya, kan?"

Siska tertawa ringan, "Tentu saja tidak. Hujan ini benar-benar tidak terduga. Bagus sekali Anda membawa payung."

Mereka berdua berbagi payung saat melangkah menuju ojek. Siska melirik Arya sejenak. Ia merasa ada yang berbeda dalam mata pemuda itu, sesuatu yang membuat hatinya berdebar-debar. Meskipun hanya beberapa menit mengenalnya, Siska merasa Arya adalah orang yang bisa dia percayai.

Perjalanan mereka pun dimulai. Hujan semakin deras, membuat lalu lintas semakin padat. Arya berusaha untuk mengemudikan motornya dengan hati-hati agar Siska tidak basah. Mereka berdua berbicara tentang cuaca dan pekerjaan Arya sebagai pengemudi ojek online. Siska mulai merasa nyaman berbicara dengannya, meskipun pada awalnya dia merasa canggung.

Di tengah perjalanan, hujan semakin deras, membuat Siska semakin khawatir. "Maaf, Arya. Apakah ini merepotkan Anda? Saya bisa memesan taksi jika Anda tidak ingin melanjutkan perjalanan dalam hujan seperti ini," ujar Siska khawatir.

Arya tersenyum, "Tidak, tidak usah khawatir, Bu. Saya akan membawa Anda sampai tujuan dengan selamat, hujan sekalipun."

Siska tersenyum lega mendengar jawaban Arya. Ia merasa sangat beruntung mendapatkan pengemudi ojek online yang peduli seperti Arya. Siska kemudian mencoba mengalihkan perbincangan ke topik yang lebih ringan. Mereka berbicara tentang hobi, minat, dan cita-cita masing-masing. Ternyata, mereka memiliki banyak kesamaan dalam hal minat dan cita-cita, yang semakin mempererat hubungan mereka.

Perjalanan yang semula terasa singkat pun akhirnya tiba di tujuan. Siska turun dari ojek dan berterima kasih kepada Arya. Hujan masih turun dengan lebat, tetapi Siska merasa hangat dalam hatinya. Ia merasa berutang budi pada Arya yang telah membawanya dengan selamat.

"Terima kasih banyak, Arya. Saya sangat beruntung mendapatkan pengemudi ojek online seperti Anda. Semoga Anda selalu diberkati dalam pekerjaan Anda," kata Siska tulus.

Arya tersenyum dan menjawab, "Sama-sama, Bu Siska. Semoga Anda sukses dalam kuliah dan mencapai semua cita-cita Anda. Kalau suatu saat Anda butuh ojek lagi, jangan ragu untuk menghubungi saya."

Setelah Siska masuk ke dalam cafe, Arya melanjutkan perjalanan untuk mencari penumpang berikutnya. Namun, ada perasaan yang berbeda dalam hatinya malam itu. Ia merasa ada yang istimewa tentang pertemuan dengan Siska, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Beberapa hari berlalu, Arya terus teringat akan Siska. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang gadis itu melalui teman-temannya yang bekerja di sekitar lokasi tempat ia menjemput Siska. Arya ingin tahu apakah dia bisa bertemu dengan Siska lagi. 

Dengan bantuan temannya, Arya akhirnya mendapatkan informasi kontak Siska. Ia tidak tahu apa yang harus dia katakan atau bagaimana cara menghubunginya, tetapi rasa penasarannya begitu besar sehingga dia mengirimkan pesan singkat.

"Maaf, Bu Siska. Saya adalah pengemudi ojek online yang membawa Anda dalam hujan beberapa hari yang lalu. Saya hanya ingin memastikan bahwa Anda sampai dengan selamat. Semoga Anda tidak keberatan jika saya menghubungi Anda."

Tak lama kemudian, Siska merespons pesannya dengan cepat. "Halo, Arya. Tentu

 saja saya tidak keberatan. Terima kasih atas perhatiannya. Bagaimana kabarmu?"

Mereka pun mulai berbicara lebih sering melalui pesan teks dan telepon. Siska dan Arya semakin mengenal satu sama lain, berbagi cerita tentang kehidupan, impian, dan harapan mereka. Mereka menyadari bahwa mereka memiliki banyak kesamaan dalam hal nilai dan tujuan hidup.

Beberapa minggu kemudian, Arya mengundang Siska untuk berkumpul di sebuah kafe. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam berbicara, tertawa, dan semakin menguatkan hubungan mereka. Arya merasa bahwa Siska adalah sosok yang istimewa baginya, sementara Siska juga merasa begitu nyaman dan bahagia berada di dekat Arya.

Hubungan mereka semakin erat setiap harinya. Mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, tidak hanya sebagai pengemudi dan penumpang, tetapi sebagai dua individu yang saling mencintai. Arya selalu ada di samping Siska ketika ia butuhkan, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan.

Suatu malam, saat hujan kembali turun, Arya mengantar Siska pulang setelah mereka berdua makan malam bersama. Mereka berdua berdiri di depan pintu rumah Siska, hujan masih turun dengan lebat.

"Siska, aku ingin bertanya sesuatu," ujar Arya dengan hati berdebar.

Siska menatapnya dengan rasa penasaran. "Apa itu, Arya?"

Arya mengambil nafas dalam-dalam, lalu melanjutkan, "Siska, saya merasa bahwa saya tidak bisa terus menyembunyikan perasaan ini. Saya merasa begitu beruntung memiliki Anda dalam hidup saya. Saya mencintai Anda, Siska. Saya mencintai Anda dengan tulus."

Siska tersenyum dan menatap mata Arya dengan penuh kasih. "Arya, saya juga merasa hal yang sama. Saya mencintai Anda lebih dari apa pun."

Mereka berdua berbagi ciuman pertama mereka di bawah hujan, dalam momen yang penuh kebahagiaan dan kebahagiaan yang luar biasa. Hujan yang turun dengan lebat sama sekali tidak mengganggu mereka, bahkan sebaliknya, hujan itu seolah menjadi saksi bisu atas cinta yang tulus dan indah yang mereka bagi.

Kisah cinta Arya dan Siska pun dimulai. Mereka menghadapi segala rintangan dan tantangan yang datang dalam hubungan mereka dengan tekad dan keyakinan bahwa cinta mereka akan mengatasi segalanya. Arya terus bekerja sebagai pengemudi ojek online, tetapi kini ia memiliki alasan yang lebih besar untuk meraih sukses: keluarganya bersama dengan Siska.

Siska juga semakin dekat dengan kelulusan kuliahnya, dan ia yakin bahwa masa depan bersama Arya akan penuh dengan kebahagiaan dan impian yang terwujud bersama. Mereka belajar bahwa cinta sejati bisa datang dari tempat yang tak terduga, dan kadang-kadang, hujan yang turun adalah awal dari kisah cinta yang indah.

Hari demi hari, Arya dan Siska semakin tumbuh bersama. Mereka berdua saling mendukung dalam mencapai impian dan tujuan hidup mereka. Arya masih terus bekerja sebagai pengemudi ojek online, sementara Siska mulai merintis karirnya sebagai seorang advokat setelah berhasil menyelesaikan studi hukumnya. Meskipun memiliki jadwal yang padat, mereka selalu menemukan waktu untuk berkumpul, berbicara, dan merencanakan masa depan bersama.

Pernikahan menjadi topik yang sering muncul dalam pembicaraan mereka. Meskipun mereka masih muda, mereka merasa bahwa cinta mereka sudah cukup kuat untuk menghadapi semua perubahan dalam hidup mereka. Arya merencanakan untuk menabung lebih banyak uang untuk mempersiapkan pernikahan, sementara Siska ingin fokus pada awal karirnya.

Saat Siska berhasil mendapatkan pekerjaan di salah satu firma hukum ternama di Jakarta, mereka merasa bahwa waktu untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam hubungan mereka telah tiba. Arya memutuskan untuk melamar Siska dengan cara yang romantis dan tak terlupakan.

Suatu malam, di tengah hujan deras yang menyiratkan kenangan pertama mereka, Arya mengajak Siska kembali ke cafe tempat mereka pertama kali bertemu. Kafe itu telah menjadi tempat yang penting dalam kisah cinta mereka. Mereka duduk di sudut kafe yang sama, dengan segelas minuman hangat di tangan mereka.

Arya tersenyum lembut sambil memandang Siska dengan mata penuh kasih. "Siska, sejak pertama kali kita bertemu di bawah hujan ini, hidupku telah berubah. Kamu telah membawa cahaya, kebahagiaan, dan cinta yang luar biasa dalam hidupku. Siska, apakah kamu bersedia menjadi pendamping hidupku, mengarungi hujan dan teriknya sinar matahari bersama-sama?"

Siska tersenyum gemetar, air mata kebahagiaan mulai mengalir di pipinya. "Arya, saya mencintaimu dengan segenap hati saya. Ya, saya bersedia menjadi pendamping hidupmu, mengarungi semua musim dan cuaca dalam hidup kita."

Arya mengeluarkan kotak kecil dari saku jasnya, lalu membukanya untuk mengungkapkan cincin berlian yang bersinar di bawah cahaya lembut kafe. Ia memasang cincin itu di jari manis Siska, dan mereka berdua tertawa bahagia.

Mereka merayakan pertunangan mereka dengan makan malam romantis di kafe yang berhujan-hujan. Hujan yang turun pada malam itu menjadi saksi bisu atas langkah besar dalam hubungan mereka, mengingatkan mereka pada pertemuan pertama mereka yang penuh makna.

Setelah pertunangan mereka, Arya dan Siska mulai merencanakan pernikahan mereka dengan tekun. Mereka berdua ingin pernikahan mereka menjadi momen yang istimewa, bukan hanya bagi mereka berdua, tetapi juga bagi keluarga dan teman-teman mereka yang selalu mendukung hubungan mereka. Mereka memilih tanggal pernikahan mereka dengan hati-hati, memilih hari yang penuh makna dalam perjalanan cinta mereka.

Akhirnya, hari pernikahan Arya dan Siska tiba. Hujan kembali menjadi bagian dari cerita mereka, namun kali ini hujan itu adalah berkah yang mengalir dalam bentuk berkat dan harapan untuk masa depan mereka bersama. Pernikahan mereka dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat, dengan sorotan matahari yang muncul dari balik awan pada saat yang tepat saat mereka mengucapkan janji suci mereka.

Pernikahan Arya dan Siska adalah awal dari babak baru dalam perjalanan cinta mereka. Mereka belajar bahwa cinta sejati adalah sesuatu yang kuat dan tulus, yang bisa mengatasi segala rintangan dan tantangan. Bersama-sama, mereka akan mengarungi perjalanan hidup mereka dengan penuh kasih, dukungan, dan komitmen satu sama lain.

Kisah asmara Arya, pengemudi ojek online muda dan tampan, dengan Siska, seorang mahasiswi cantik, adalah bukti bahwa cinta bisa datang dari tempat yang tak terduga, bahkan dalam hujan yang turun dengan lebat. Mereka menemukan satu sama lain di tengah keramaian dan hiruk-pikuk kota Jakarta, dan bersama-sama, mereka merajut cerita cinta yang indah dan tak terlupakan. Dan begitulah, mereka menjalani perjalanan cinta mereka yang penuh makna dan kebahagiaan, selamanya.










Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

03 September 2023

Cerpen (Cerita Pendek): Kembali ke Hati


========================

Kembali ke Hati

(oleh Andriyansyah Marjuki aka Abank Juki)


SMA Nusantara adalah sekolah menengah yang terkenal dengan tradisi dan prestasinya. Di antara siswa-siswanya yang cerdas dan berbakat, ada seorang siswi bernama Vhittria. Ia adalah gadis yang ceria, penuh semangat, dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Namun, ada satu hal yang membuatnya berbeda dari teman-temannya: hubungannya yang istimewa dengan salah seorang guru di sekolah tersebut.

Gurunya yang istimewa adalah Pak Rezhia, seorang guru matematika yang memiliki reputasi sebagai guru yang sangat peduli terhadap perkembangan siswanya. Ia adalah pria yang tampan dengan mata yang dalam dan senyuman hangat. Sejak awal masuk SMA, Vhittria sudah merasa terpesona oleh kepribadian Pak Rezhia. Baginya, Pak Rezhia bukan hanya seorang guru, tetapi juga mentor, sahabat, dan sumber inspirasi.

Vhittria adalah siswi yang rajin dan pandai dalam pelajaran matematika, sehingga tidak heran jika ia sering menghadiri bimbingan tambahan yang diadakan oleh Pak Rezhia. Selama sesi-sesi tersebut, mereka sering berbicara tentang segala hal, dari matematika hingga impian-impian mereka dalam hidup. Vhittria merasa bahwa ia bisa berbicara apa saja kepada Pak Rezhia, dan hal itu membuatnya semakin dekat dengan guru kesayangannya.

Namun, keintiman antara Vhittria dan Pak Rezhia menimbulkan banyak spekulasi di antara teman-temannya. Mereka mulai menduga-duga bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan guru dan murid di antara keduanya. Namun, Vhittria dan Pak Rezhia sama-sama mengabaikan gosip-gosip tersebut, karena mereka tahu bahwa hubungan mereka adalah hubungan yang murni dan tidak ada yang salah.

Waktu terus berlalu, dan akhirnya tiba saatnya bagi Vhittria untuk lulus dari SMA Nusantara. Ia lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dan berhasil diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Garuda Kreatif (UGK), impian sejak lama. Ketika hari kelulusan tiba, Vhittria merasa bahagia dan sedih sekaligus. Ia tahu bahwa ia akan meninggalkan sekolah, teman-temannya, dan juga Pak Rezhia.

Di malam pesta kelulusan, Vhittria mendekati Pak Rezhia dan mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya selama ini. Mereka berbicara tentang masa depan Vhittria dan rencana-rencananya di UGK. Saat itulah, Pak Rezhia dengan hati-hati mengungkapkan perasaannya kepada Vhittria.

"Vhittria," ujarnya pelan, "sejak pertama kali kita bertemu, hatiku sudah terikat padamu. Saya tahu ini mungkin terdengar aneh karena perbedaan usia kita, tapi saya tidak bisa lagi menyembunyikan perasaan ini."

Vhittria terkejut, namun ia juga merasa terharu. Dia merenung sejenak, lalu berkata, "Pak Rezhia, saya juga merasa hal yang sama. Saya tidak pernah menganggap Anda hanya sebagai guru, tapi juga sebagai seseorang yang sangat istimewa dalam hidup saya."

Pada malam itu, Vhittria dan Pak Rezhia memutuskan untuk menjalani hubungan yang lebih serius. Mereka tahu bahwa banyak rintangan yang akan mereka hadapi, termasuk reaksi dari orang-orang di sekitarnya, tapi cinta mereka begitu kuat sehingga mereka yakin bisa menghadapinya.

Vhittria melanjutkan pendidikannya di UGK, sedangkan Pak Rezhia tetap mengajar di SMA Nusantara. Mereka menjalani hubungan jarak jauh yang penuh tantangan, tetapi mereka selalu saling mendukung dan menjaga api cinta mereka tetap berkobar. Setiap kali mereka bertemu, saat liburan atau kunjungan singkat, saat itulah mereka merasa seperti semua rintangan dan jarak jauh itu tidak ada.

Empat tahun kemudian, Vhittria berhasil lulus dengan gelar sarjana ekonomi dari UGK. Pada hari kelulusannya, Pak Rezhia datang dengan senyuman bangga di wajahnya. Setelah upacara kelulusan, di bawah langit biru yang cerah, mereka berdua memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius lagi: pernikahan.






Pernikahan Vhittria dan Pak Rezhia bukanlah keputusan yang mudah, tetapi cinta mereka adalah alasan utama yang membuat mereka yakin bahwa ini adalah langkah yang benar. Mereka menikah dengan penuh kebahagiaan, dan meskipun banyak orang yang meragukan hubungan mereka, mereka telah membuktikan bahwa cinta bisa mengatasi segala rintangan.

Vhittria dan Pak Rezhia hidup bahagia bersama, menjalani hidup yang penuh cinta, pengertian, dan dukungan satu sama lain. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka mungkin tidak konvensional, tetapi itu adalah cerita cinta mereka yang unik, sebuah cerita yang mengajarkan bahwa cinta sejati tidak mengenal batasan usia atau status sosial.

Akhirnya, mereka menemukan bahwa kembali ke hati adalah pilihan terbaik yang pernah mereka buat, dan mereka bersyukur telah memiliki satu sama lain dalam hidup mereka. Dan begitulah kisah cinta Vhittria dan Pak Rezhia, sebuah cerita tentang cinta yang tulus dan kuat yang akhirnya membawa mereka bersama-sama untuk selamanya.



Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Share:

30 Juli 2022

Puisi: Kopi Pagi Hari Sabtu Akhir Pekan

========================

Kopi Pagi Hari Sabtu Akhir Pekan

Karya: A. Marjuki


Hari ini Sabtu akhir pekan
Minum kopi hitam pekat
Segala pikiran dipenuhi penat
Waktu bergulir terasa pelan

Ungkapan kata menyibak rasa
Ingatan datang membalik raga
Emosi jiwa dipaksa reda
Cipta suasana diselimuti rida




(Puisi Pagi, Cikarang Utara, 30 Juli 2022)





Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial


========================
Share:

01 Juni 2022

Kisah Mengharukan tentang Sinta, Santo, Santi, Sunti, dan Senti

Tulisan mulai dari sini!!!

Sinta, Santo, Santi, Sunti, dan Senti
(oleh: temennya Kang Cilok yang jarang jualan)



Namaku Sunti. Kakak perempuanku bernama Santi. Adikku yang pertama bernama Sinta dan yang terakhir bernama Senti.
Kak Santi sudah punya pacar. Seringkali pacarnya datang ke rumah, tapi Kak Santi belum pulang kuliah. Akhirnya terpaksa aku menemani pacarnya itu ngobrol sampai Kak Santi pulang.
Pacar Kak Santi sedikit ahli servis motor karena memang dia kuliah di bidang otomotif. Kadang ketika ada kerusakan kecil dan baut-baut di motor kami yang kendor, sambil menunggu kedatangan Kak Santi, dialah yang memperbaiki motor dan memperkuat baut-baut tersebut.
Soal makanan biasanya pacar kakakku itu suka membawakan cumi-cumi goreng saus tiram. Kami memang suka makanan dari pacar kakakku itu.
Ketika Kak Santi pulang biasanya aku langsung menyingkir ke kamar dan membiarkan mereka berdua. Orang tua kami tidak terlalu khawatir dengan mereka berdua asalkan tidak melewati betas.
Mereka sih biasanya nonton TV di ruang keluarga. Kadang cuma ngobrol ngalor-ngidul atau melihat koleksi foto-foto berdua di hape masing-masing.
Membosankan menurutku, tapi hanya itulah yang bisa mereka lakukan di rumah. Jangan berharap lebih atau terima risiko dipecat dari daftar penerima warisan.
Orang tua kami bukan orang kaya raya. Mobil Avanza cuma 1, itu pun beli bekas. Lebih sering masuk bengkel daripada masuk parkiran mal.
Awalnya semua berjalan lancar hingga suatu saat pacar Kak Santi datang ketika aku sedang mandi. Sinta yang kebetulan sedang nonton TV membukakan pintu. Setelah pacar kakakku duduk, dia langsung pergi ke kamar.
Aku yang tak tahu kedatangan dia langsung saja keluar kamar mandi. Untung saja aku sudah mengenakan baju di kamar mandi.
Aku terkejut dan sedikit berlari ke kamar. Sialnya aku malah terpeleset dan jatuh. Aku terlentang tak sadarkan diri karena membentur meja. Posisiku persis di hadapan pacar kakakku itu.
Oya, nama pacar kakakku adalah Santo. Nama panjangnya sih, Eko Dwi Santoso. Bang Santo panggilannya.
Dia kaget ketika aku pingsan terlentang dengan rambut yang masih basah. Sejenak dia bingung. Diam atau menolong? Akhirnya dia mendekatiku dan menampar pelan sembari memanggil namaku.
Karena aku tak merespon, dia berteriak memanggil Sinta. Tidak ada orang lain. Orang tuaku belum pulang kerja. Sinta bergegas menghampiri. Tapi, dia malah lebih histeris dan berteriak-teriak memanggil namaku.
Aku mendengar teriakan Bang Santo dan Sinta, ingin rasanya aku menjawab panggilan mereka, tapi lidah dan seluruh ragaku kaku tak mau menuruti perintah otak dan hati.
Beberapa waktu kemudian Bang Santo membopongku dan memindahkan ke sofa. Entah sengaja atau tidak, ada bagian sensitif diriku yang tersentuh jemarinya.
Bang Santo masih panik dan bingung. Dia akhirnya mendapatkan ide untuk membawaku ke rumah sakit. Dipesannyalah taksi online menuju rumah sakit terdekat. Sesampainya di sana aku langsung dibawa ke UGD.
Setelah ditangani dokter, Bang Santo mendapat penjelasan bahwa benturan di kepalaku cukup parah. Kondisiku dinyatakan koma. Dokter bilang semoga ada keajaiban datang.
Kedua orang tuaku sudah ditelpon berkali-kali, tapi tak satupun panggilan yang dijawab. Sinta dan Senti yang turut ke rumah sakit juga sudah coba menghubungi lewat WA dan medsos lainnya, tapi semuanya cuma ceklis abu-abu alias belum dibaca.
Kami juga terkadang bingung. Orang tua kami hanya berjualan di sebuah kios kecil di seberang sekolah. Makanan yang dijajakan juga hanya cilok, cimin, cilung, cireng, dan berbagai cici yang lainnya. Tapi, kesibukan mereka melebihi manajer HRD di perusahaan asing.
Kami sudah terbiasa ditinggal di rumah. Aku yang masih menganggur selepas SMA bertugas mengantar jemput Senti yang masih sekolah di kelas 5 SD. Juga menemani dia di rumah selagi orang tua kami belum pulang.
Nah, Bang Santo inilah yang menambah keceriaan di tengah kesunyian hidup kami. Sambil menunggu Kak Santi pulang, Bang Santo sering menceritakan kisah-kisah lucu dari Facebook, terutama dari grup Komunitas Bisa Menulis. Kadang garing, sih. Tapi, lebih baik garing daripada tak ada tawa sama sekali.
Oya, Kak Santi pun sepertinya mengikuti gaya orang tua kami. Sok sibuk dan sulit dihubungi. Berbagai cara sudah dicoba, tapi belum ada respon.
Sudah sekitar dua jam aku terbaring kaku. Kedua orang tuaku dan Kak Santi masih belum juga datang. Aku bisa mendengar percakapan Bang Santo dan kedua adikku. Ia panik, tapi sanggup mengontrol dirinya dan menenangkan Sinta dan Senti. Aku hanya terdiam kaku tak mampu menggerakkan lidah sama sekali.
Sesekali Bang Santo mengusap keningku dan mengelus-elus punggung tanganku. Aku bisa merasakan sentuhan itu, tapi aku tak mampu merespon balik.
Tiga jam sudah berlalu. Tiba-tiba aku melihat cahaya putih. Terang dan semakin terang. Suara alat pemantau denyut nadi dan lainnya menunjukkan bunyi peringatan. Perawat dan dokter jaga bergegas datang. Mereka memberi penanganan lanjutan.
Suara-suara alat di ruangan UGD semakin gaduh, ditambah suara kepanikan Bang Santo, Sinta, dan Senti. Sepertinya mereka mulai menangis. Cahaya putih yang tadi kulihat semakin terang. Sekelilingku kini berwarna putih semua.
Tak berapa lama kemudian, suara-suara alat menghilang. Sepertinya sudah dilepas dari tubuhku dan dinonaktifkan. Sayup kudengar dokter meminta maaf kepada Bang Santo. Dokter meminta Bang Santo dan kedua adikku untuk bersabar dan menerima hal ini.
Mereka menangis histeris. Aku masih bisa mendengar teriakan tangis kedua adikku itu. Senti menangis paling keras. Terus tak berhenti. Perlahan aku merasa ada suara di dekat telingaku. Aku masih bisa mendengarnya.
“Sunti, selama ini aku berpura-pura. Sebenarnya aku tak mencintai kakakmu. Aku datang hanya untuk menemuimu. Kakakmu hanyalah alibiku untuk menemuimu. Maafkan aku belum sempat berterus terang. Aku sayang kamu, Sunti.”
Itulah suara yang terakhir kudengar. Setelah itu, semuanya hening, sepi.
*** Tamat ***
Bekasi, 21062019





Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



Share:

07 Maret 2014

Chronicles of the Fallen : Rebellion - DIPUJI di negeri orang, tapi tak dilirik di negeri sendiri

.


DIPUJI di negeri orang, tapi tak dilirik di negeri sendiri. Itulah perjalanan novel "Chronicles of the Fallen : Rebellion" karya Tasya Agustina Thalib (23) yang memiliki nama pena Aya Lancaster. Novel berbahasa Inggris dengan tebal 448 halaman itu dicetak di Amerika Serikat oleh perusahaan penerbitan yang berpusat di Inggris. Novel Rebellion ini telah beredar di sejumlah negara Eropa, Asia, Afrika dan Amerika Serikat.


 
"Saya pernah menawarkan novel pertama saya ini ke beberapa penerbit besar di Indonesia. Saya sempat diping-pong ke sana kemari selama dua minggu di sebuah penerbitan besar. Mereka bilang, novel saya ini belum tren di Indonesia. Ide dan ceritanya belum biasa dan khawatir memunculkan kontroversi karena tokoh utamanya iblis perempuan dan malaikat. Padahal ini novel fiksi dan jalan ceritanya tidak seperti yang mereka bayangkan," katanya kepada wartawan, Sabtu (21/1/12) siang dalam acara Meet and Greet di aBhi Cuisine Jln. Belakang Pasar No. 110, Kota Bandung.

Mahasiswi Jurusan Teknologi Informasi di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung itu, nyaris patah arang karena tak ada satupun penerbit di Indonesia yang mau melirik novel perdananya. Apalagi, Aya membutuhkan hampir 10 tahun untuk menyusun novel fiksi bergenre fantasi dan supernatural itu. Namun, titik terang itu muncul tatkala Aya mengunjungi saudaranya di Batam. Di sana, Aya melihat adanya tawaran penerbitan untuk penulis pemula dari sebuah perusahaan penerbitan di Inggris.

"Saya cukup kirim e-mail (pos-el). Lalu atas dorongan dan dukungan teman-teman, saya coba kirim email penawaran termasuk tulisan mentah saya. waktu itu, belum saya bikin resensi bukunya. Ternyata e-mail saya langsung di-reply. Dan saya terus e-mail-e-mailan dengan orang dari penerbitan itu hingga akhirnya dicetak dan didistribusikan. Mereka sangat antusias dengan novel ini karena novel dengan genre inilah yang mulai tumbuh di Eropa dan Amerika," ucap bungsu dari tiga bersaudara itu.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2011 silam, sudah cukup banyak orang yang membeli novel Rebellion tersebut. Hampir seluruh pembelinya berasal dari luar Indonesia seperti Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. Di beberapa negara malah sudah sold out. Kebanyakan pembelian via online yaitu www.amazon.com, www.ebay.com, www.authorhouse.com, dan toko buku tertua di Inggris "Barnes and Noble". Novel ini juga telah diresensikan Reader's Digest.

Secara singkat, novel yang ditulis sejak Aya duduk di bangku SMP itu, mengangkat sisi lain pertarungan antara malaikat dan iblis, serta menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan Yang Maha Kuasa. Di dalamnya juga ada intrik-intrik asmara, persahabatan, dan penghianatan. Rencananya, novel itu akan diluncurkan juga di dua daerah di Indonesia yaitu Jakarta dan Bali.

"Untuk sementara memang tetap pakai bahasa American-English. Memang ada orang Prancis yang ingin menerbitkan novel ini dalam bahasa Indonesia dan meminta saya untuk menerjemahkannya. Tapi sampai saat ini, saya belum sempat. Soalnya agak sulit mencari beberapa padanan kata untuk beberapa kata slank Amerika. Dan kemungkinan akan menjadi sangat tebal jika dicetak dalam versi Bahasa Indonesia. Namun, suatu saat pasti ada versi Bahasa Indonesia-nya. Doakan saja yah," ucap cewek berambut panjang itu.


Google Search: Chronicles of The Fallen: Rebellion
http://www.amazon.com/Chronicles-Fallen-Rebellion-Aya-Lancaster/dp/1456779494

Share:

24 Februari 2014

Akhirnya Cinta

.


http://blog.kompasiana.com/2014/02/24/inilah-pemenang-even-fiksi-cinta-fiksiana-634235.html

http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2014/02/21/fiksi-cinta-akhirnya-cinta-634813.html





  
sumber gambar: http://images6.fanpop.com/image/photos/33000000/Love-Wallpapers-love-33002163-1920-1200.jpg



“Jangan terlalu baik padaku, Ndra.”

Kepala lelaki itu sontak menoleh padanya. Menghentikan kesibukannya. Menatapnya dengan sorot mata tajam. Sorot mata yang menggetarkan hati Tania. Membuatnya menundukkan wajah. Tak sanggup membalas tatap Andra.

“Apa yang kau takutkan?”

Ada nada kesal dalam suara Andra. Nada kesal yang jarang Tania dengar keluar dari mulut lelaki yang selama ini selalu bersikap baik padanya.

Sepercik rasa bersalah hadir dalam hati Tania. Bukan maksud Tania membuat Andra kesal. Hanya saja kebaikan lelaki itu mulai menakutkan bagi Tania. Andai Andra tahu apa yang Tania rasakan. Andai Andra tahu tentang ketakutannya. Tentang rasa nyaman dan ketergantungan yang mulai dinikmatinya. Tentang kedatangan Andra yang mulai dia nantikan setiap harinya. Tentang perasaan lain yang mulai hadir di hatinya. Yang mulai mengkhawatirkannya. Memaksanya untuk menghentikan semuanya. Sebelum dia kembali terluka!

Tania menghela nafas panjang. Meraih gelas cappucino di atas meja. Meneguknya pelan. Mengaburkan kesedihan.

Dia tahu siapa dan bagaimana dirinya sebagai perempuan. Tania sadar bahwa dia bukan lagi perempuan sempurna. Bukan lagi perempuan dambaan para pria. Tania sadar dia hanyalah perempuan bodoh yang tak lagi berharga. Perempuan bodoh yang rela begitu saja menyerahkan mahkotanya yang berharga pada lelaki brengsek yang tak bertanggung jawab. Yang meninggalkannya tanpa kata sehari setelah Tania mengatakan tentang kehamilannya!

Perempuan bodoh yang tak pantas mengharapkan apapun dari sosok lelaki sebaik Andra. Yang bahkan tak pantas menerima kebaikan Andra.

“Apa kehadiranku mengganggumu, Tania?”

“Tidak! Tentu saja tidak!” Sambar Tania cepat.

Bodoh! Kenapa dia justru membuat Andra berpikir yang tidak-tidak? Tentu saja Andra tak pernah mengganggunya. Dan tentu saja Tania tak berhak membuat Andra merasa telah mengganggu hidupnya. Justru Tania harus berterima kasih pada Andra. Harus mensyukuri kehadiran Andra. Harus mampu membalas budi baik Andra. Dan bukan justru membuat Andra merasa serba salah.

Bukankah selama ini Andralah malaikat penolong yang dikirimkan Tuhan padanya. Yang menyelamatkan hidupnya. Yang menyelamatkan jiwa Tania sebulan lalu saat menemukannya berdarah-darah di toilet lantai dua kantor mereka. Yang memapahnya keluar gedung perkantoran. Membantunya menutupi apa yang tengah terjadi dari mata rekan kerja mereka. Yang mengantarkan ke rumah sakit terdekat. Yang menemaninya melalui saat-saat menegangkan menjalani kuret untuk menyelamatkan rahimnya. Yang menggenggam tangannya erat selama dia tak sadar.

Bahkan Andra rela berpura-pura mengaku sebagai suaminya untuk menyelamatkan nama baik Tania. Bahkan Andra tak pernah menyalahkan Tania atas tindakan konyol yang dilakukannya di toilet kantor mereka. Andra juga tak pernah menganggapnya perempuan rendah. Perempuan murahan yang rela menyerahkan mahkotanya pada pacar brengseknya. Pada Putra, lelaki brengsek tak bertanggung jawab yang meinggalkannya begitu saja setelah tahu tentang kehamilannya!

“Jika kau memang tak terganggu, kenapa kau memintaku menjauh?”

“Aku…”

‘Aku tak ingin jatuh cinta padamu, Andra. Karena aku bukan perempuan baik yang pantas bersanding denganmu.’

Tania mengatupkan mulutnya rapat. Khawatir isi hatinya meloncat keluar.

“Aku.. Aku tak ingin mengikatmu Andra. Kau punya kesibukan sendiri. Kau memiliki duniamu sendiri. Dan selama kau mengenalku, kau telah banyak meninggalkan kebiasaanmu. Kau banyak berkorban untukku. Aku hanya.. Kau.. Ahhh.. Aku tak ingin menjadi bebanmu, Andra.”

“Benarkah itu alasannya? Bukan karena kau tak menginginkan kehadiranku?”

‘Itu juga!’

Tapi tentu saja tak Tania katakan. Dia tak mungkin mengatakan pada Andra bahwa dia memang tak menginginkan kehadiran lelaki itu lebih lama di dekatnya. Bahwa Andra harus secepatnya menjauh dari hidup Tania. Sebelum Tania jatuh cinta. Sebelum Tania tak mampu lagi membendung rasanya.

“Jika hanya itu alasannya, kau tak perlu khawatir Tania. Aku baik-baik saja. Tak ada yang kukorbankan. Justru aku mendapatkan lebih dari apa yang kuharapkan. Aku bahagia ada di dekatmu.”

‘Oh tidak!’

Tatapan Andra begitu lembut. Dengan binar-binar yang semakin menggetarkan dada Tania.

“Aku mencintaimu, Tania. Ijinkan aku membuatmu bahagia.”

Tania tergagap. Tak mampu berkata. Menatap Andra dengan sorot tak percaya. Jeda tercipta untuk beberapa saat di antara mereka. Andra masih dengan sorot lembut dan binar di matanya. Dan Tania masih dengan rasa tak percaya yang memenuhi dadanya.

“Tapi aku…”

“Kau perempuan luar biasa yang pernah kutemui, Tania. Please, jangan menolakku. Setidaknya biarkan aku membuatmu bahagia.”

Ingin rasanya mengatakan banyak hal pada Andra. Bahwa dia bukan perempuan sempurna. Bahwa Andra berhak mendapatkan perempuan yang lebih segalanya dari Tania. Tapi sorot mata lelaki itu, kebaikan Andra selama ini padanya dan jantungnya yang bertalu-talu tak mau diam. Membuat Tania hanya mampu menundukkan wajah. Terdiam dengan benak yang tak mau diam. Terus terdiam saat tangan lelaki itu meraih telapaknya. Menggenggamnya penuh kehangatan. Mengalirkan rasa percaya akan adanya cinta antara mereka.

***

Goresan Cerita Bungailalang





Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog