Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

22 Mei 2017

26. Pengatur Lalu Lintas di P3 Puri Cikarang Hijau - Raihan Pratama - XI IIS 3

26. Pengatur Lalu Lintas di P3 Puri Cikarang Hijau - Raihan Pratama - XI IIS 3
 

Pada tanggal 11 Mei 2017, penulis yang bernama Raihan Pratama mewawancarai Pengatur Lalu Lintas atau yang biasa di panggil pak ogah pada sekitar jam 13.00, yang bertempat di Cikarang Utara, Puri Cikarang Hijau Kabupaten Bekasi.
Pak ogah yang di wawancarai oleh penulis bernama Hendrik, tetapi biasa di panggil gelek oleh rekan rekannya, beliau lahir di Bekasi pada tanggal 21 April 1978. Alamat tempat tinggal sekarang berada di Kampung Cabang Garut, RT 01/09, desa Karang Asih, asal daerah beliau dari Cikarang Utara.
Penghasilan beliau harian sekitar Rp. 60.000 itupun penghasil kotor, tetapi untuk penghasilan mingguan dan bulanan tidak menentu karena memang penghasilan beliau adalah penghasilan kotor, penghasilan tersebut dihasilkan untuk pribadi dan keluarga yang beranggota 1 istri dan 2 anak yang kedua duanya laki laki.
Sistem Kerja beliau tidak memiliki shift karena beliau menjadi “Pak Ogah” hanya untuk tambahan penghasilan beliau, pekerjaan beliau sebenarnya Ojeg, beliau mulai bekerja dari jam 7:30 pagi sampai sekitar jam 19:00 malam.
Pak Hendrik ini berpendidikan STM atau untuk sekarang disebut dengan SMK, beliau memiliki pengalaman kerja di PT sudah hampir sebanyak 6 kali karena tidak memperpanjang kontrak.
            Kesan yang disebutkan beliau untuk pekerjaan beliau “Pekerjaan ini ada senangnya dan ada tidak senangnya, tetapi saya lebih banyak mendapatkan senang saat bekerja di lapangan.”









Sumber


Share:

17. Pengatur Lalu Lintas Di P3 Grama Puri - Nisfi Nurpadilah- XI IIS 6

 17. Pengatur Lalu Lintas Di P3 Grama Puri - Nisfi Nurpadilah- XI IIS 6

 Pada hari jumat ,10 Maret 2017 Saya berhasil  mewawancarai seorang penjaga parker yang bernama pak wawan beliau  adalah seorang penjaga parkir di daerah grama puri ,beliau lahir di bekasi, 27 mei 199., bapak wawan ini berasal dari daerah wangkal  tepatya di Rt02 Rw04 dan kini dia masih tetap tinggal di daerah itu.
       Selepas itu saya mencoba untuk menanyakan ke pada pak wawan kira-kira berapakah penghasilan yang biasa di dapatkan pak wawan sebagai juru parkir di dekat minimarket yang berada di daerah gram puri dan pak wawan menjawab jika biasa sehari bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp.30.000 dan dalam seminggu biasanya beliau bisa mendapatkan penghasilan  kurang lebih bisa  mencapai Rp.210.000 dan penghasilan perbulannya bapak wawan itu bisa mencapai Rp.600.000.
        Untuk sistem bagi hasil pak wawan biasanya hanya memberi uang sekedarnya atau paling tidak hanya rokok sebungkus untuk 3-4 orang dan itu pun tidak selalu terus membagi karena terkadang pak wawan suka bergantian berjaga dengan temannya dan temannyalah yang harus membaginya jatah biasanya yang suka di lakukan oleh pak wawan.
         Untuk pembagian jam kerja pak wawan mengaku tidak menentu untuk jam kerjanya karna terkadang ada yang ingin bergantian dengannya yang tak lain tak bukan adalah teman kerjanya sendiri atau bahkan bisa pak wawan yang menjaga parkiran dari pagi hingga sore jika tidak ada teman untuk bergantian dengannya.
       Untuk keluarga pak wawan mengaku jika ia sudah mempunyai seorang istri yang bernama Ibu Maemunah dan mempunyai satu orang anak laki-laki bernama sandi. meski hanya seorang juru parkir namun pak wawan mengaku selama ini ia mampu menafkahi keluarga kecilnya meski pendapatnya yang tidak seberapa namun pak wawan mengaku bahwa pendapatannya sudah lebih dari cukup untuk makan sehari-harinya namun terkadang beliau tidak bisa menuruti permintaan anak satu-satunya untuk membeli mainan, “jangankan untuk memebeli mainan, untuk makan saja kami sudah bersyukur” , ujar pak wawan
         Pak wawan mengaku jika untuk tempat tinggal beliau tinggal di rumah milik saudaranya yang sudah lama tak terpakai dan sudah lumayan agak rusak seperti bocor dan diding yang sudah mulai bolong baginya rumah itu sudah yang terbaik karena beliau bisa berlindung dari terik panasnya matahari dan hujan  meski kecil dan hanya ada 1 kamar saja namun pak wawan sudah bersyukur karena ia tidak perlu memikirkan biaya kontrakan jika ia mengontrak maka dia harus memikirkan bagaimana untuk membanyar kontrakan tersebut  karna uang penghasilan seharinya saja hanya cukup untuk makan beliau, anak dan istrinya      
        Pak wawan mengaku jika ia tidak mempunyai kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 bahkan sepedapun pak wawan sudah tidak punya karena di jual untuk kebutuhan yang medesak. karena baginya jika punya kendaran bermotor atau sepeda itu hanyalah manjadi beban baginya karena jika ia punya motor ia pasti harus banyar pajak, beli bensi atau terkadang servis dan sepedapun sama terkadang rantenya putus atau sekedar servis jika sudah agak terlihat rusak.
        Meski hanya seorang juru parkir pak wawan mengaku jika ia pernah bersekolah  meski hanya sampai jenjang SMP saja, dan sekolah itu bertepat di SMP 1 CIBITUNG.
bapak ini tidak ada pekerjaan lain selain menjaga parkir,bapak ini biasa berangkat bareng dengan temannya setiap hari.untuk menghemat biaya hidupnya jika beliau menggunakan kendaraan maka uang untuk kehidupan sehari-harinya bisa terpakai untuk transportasi.
kesan dan pesan bapak ini menjadi penjaga parkir itu untuk menyambung hidup demi istri dan anaknya.







Sumber


Share:

16. Pengatur Lalu Lintas Di P3 Simpangan - Risda Meliana - XI IIS 6

16. Pengatur Lalu Lintas di P3 Simpangan - Risda Meliana - XI IIS 6

Pada tanggal 9 April 2017, jam 13.30 WIB. Saya mewawancarai polisi cepek atau biasa disebut pak ogah di pertigaan Simpangan, Lemah Abang. Beliau bernama Pak Hari. Beliau lahir di Bekasi, 20 April 1949. Pak Hari tinggal di Kp. Kaum Tengah Ds. Simpangan Kec. Cikarang Utara. Selain menjadi pak ogah beliau juga suka menjaga kendaraan orang yang sedang sholat di mesjid.
Penghasilan perhari Pak Hari biasanya kalau lalu lintas nya sedang sepi hanya memperoleh 50-60 ribu, tetapi kalau sedang ramai mencapai 80-90 ribu. Beliau juga kadang mendapat tambahan dari kerja nya yang menjaga kendaraan di mesjid.
Hasil pendapatan Pak Hari sebagai pak ogah untuk istri, anak, dan juga untuk makan sehari – hari. Biasanya beliau suka membeli sayuran sendiri ke pasar menggunakan sepeda.
Pak Hari sistem kerjanya bergantian, beliau mulai bekerja dari jam 09.00 pagi sampai jam 17.30 sore, setelah itu bergantian dengan yang lain. Pak Hari mempunai 1 orang anak dan 2 orang istri, tetapi istri pertamanya sudah meninggal dunia.
Pekerjaan Pak Hari sebelum menjadi pak ogah adalah menjadi PNS dan sekarang sudah pensiun dan menjadi pak ogah.
Kesan pesan yang disampaikan Pak Hari adalah menjadi pak ogah ada suka dan dukanya, sukanya adalah  bisa mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan dan dukanya adalah masih banyak pengendara yang tidak mematuhi lalu lintas. 





Sumber


Share:

15. Pengatur Lalu Lintas Di P3 Jalan Cagak - Dimas Durjatullah - XI IIS 6

15.Pengatur Lalu Lintas Di P3 Jalan Cagak - Dimas Durjatullah - XI IIS 6


            Pada hari Jum’at 10 Maret 2017, saya melakukan wawancara kepada pengatur lalu lintas atau biasa disebut “Pak Ogah”. Pak Ogah adalah istilah yang biasa digunakan untuk pengatur lalu lintas di persimpangan jalan atau puteran balik (U Turn) yang tugasnya adalah membantu pengendara baik mobil maupun mobil yang ingin putar balik arah dan sebagainya. Kehadiran pak ogah membawa dampak positif, yaitu membantu dalam kelancaran berlalulintas.
            Saya mewawancarai seorang pak ogah yang bernama pak Suryadi yang berusia 50 tahun, ia sudah 3 tahun bekerja sebagai pengatur lalu lintas, ia tinggal di desa Sukaraya bersama keluarganya. Pak Suryadi mempunyai 3 orang anak dan 1 orang istri.
            Pak Suryadi bekerja sebagai pengatur lalu lintas setiap hari dari pagi jam 08.00 WIB sampai jam 15.00 WIB. Penghasilan yang di dapat paling sedikit 20.000 dan paling banyak 50.000/hari karena tidak semua kendaraan yang lewat memberi uang. Penghasilan tersebut diberikan kepada keluarganya. 






Sumber


Share:

16 Mei 2017

25.Pendaduk Di Rel kereta Cikarang - Fatan Farras Ziddan Suppah - XI.IIS 5


25.Pendaduk Di Rel kereta Cikarang - Fatan Farras Ziddan Suppah - XI.IIS 5



Pada suatu hari saya sedang melintasi perlintasan kereta apa dan di situ saya  bertemu dengan seorang nenek yang namanya tidak di beri tahu nenek tersebut berada di pinggi jalan ia bekerja sebagai pengemis penghasilan per hari tidak menentu kadang 1 hari bisa mencapai 50 ribu dan kadang juga hanya mendapatkan 30 ribu itu tergantung ramai atau tidaknya jalan tersebut.ibu itu bekerja dari puku 07:00 sampai pukul 12:00 kadang juga ibu itu bekerja hinggga sore hari ibuu itu tinggal di kampung baru pendidikan ibu iut hanya mencapa sekolah dasa (SD)dari rumah hinnga ketempat kerja ibu berjalanibu itu mempunyai 1 suami dan 2 anak suami ibu itu ditang mau bekerja dan akhirnya ibu itu menjadi tulang punggung keluaraga dan ibu itu juga sering di ambil uangnya oleh suaminya hingga habis tak tersisa sungguh malangnya ibu itu bekerja dari pagi hinnga sore uang hasil keringatnya di ambil begitu saja oleh siaminya.ibu itu mengalami  penyakit buta ibu itu tidak bisa melihat makanya suaminya leluasa mengambilnya umur ibu


Share:

14 Mei 2017

24.Pendaduk Di Sentra Grosir Cikarang – Muhammad Ikhbal – XI.IIS 5

24.Pendaduk Di Sentra Grosir Cikarang – Muhammad Ikhbal – XI.IIS 5


Di sore hari pada hari jum’at sehabis pulang sekolah , saya dan teman saya pergi untuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia , saya bertanya kepada pengemis di Sentra Grosir Cikarang dekat pasar, namanya adalah nenek Nursiah dia adalah salah satu pendaduk di sekitar Sentra Grosir Cikarang tersebut, (karena beliau lupa) umurnya  kira-kira 69 tahun saat ini , beliau hanya lulusan sekolah dasar (SD) dan tidak meneruskan sekolahnya lagi, Nenek Nursiah berasal dari Cikarang sekarang beliau tinggal di Sukatani jadi setiap dia berangkat dan pulang bekerja beliau menggunakan jasa angkutan umum,Nenek Nursiah bekerja mulai dari jam 6 pagi sampai sekitar jam 5 sore.Pendapatan seharinya tidak menentu rata-rata dapat 30 ribu rupiah sudah paling banyak.Beliau sudah menikah tetapi suaminya sudah meninggal 15 tahun yang lalu , dan nenek Nursiah tidak memiliki anak.

          Alasan dia bekerja sebagai Pendaduk adalah karena masalah ekonomi dan memilih menjadi pendaduk untuk bertahan hidup.Pesan dan kesannya adalah manfaatkanlah masa mudamu sebelum tuamu.Sehabis berbincang-bincang saya memberi sejumlah uang sisa uang jajan saya sebagai tanda terima kasih saya kepada beliau karena sudah membantu saya dalam tugas bahasa Indonesia saya kali ini, dan kami akhiri moment tersebut dengan berfoto bersama di lokasi tersebut.

Share:

23.Pengatur Lalu Lintas Di Pertigaan Puri Cikarang Hijau –Muhammad Yanuar Apriyansyah – XI.IIS 5

23.Pengatur Lalu Lintas Di Pertigaan Puri Cikarang Hijau –Muhammad Yanuar                                   Apriyansyah – XI.IIS 5
 

Di sebuah pertigaan puri cikarang hijau, ada seorang "pak ogah" yang bernama Parian. Ia lahir pada tanggal 06 juni 1977 di Bekasi. Pak Parian tinggal di Kp. Sukamantri, desa karang asih, kecamatan Cikarang utara. Penghasilan bapak rafian perhari 80. 000i. Ia bekerja mulai dari jam 7 pagi dan selesai pada jam 5 sore. Ia sudah berkeluarga mempunyai 3 orang anak dan memiliki 1 orang istri.anak yang pertama lahir di Bekasi tanggal 18 maret 1998 denagn pendidikan sma sederajat dan anak yang kedua lahir di Bekasi pada tanggal 2 juni 2000 dan anak yang ketiga lahir di Bekasi pada tanggal 17 april 2011 dengan pendidikan tk. Ia tinggal dirumah bersama keluarga dan memiliki sebuah sepeda motor dari hasil kerjannya menjadi pak ogah.

Sistem kerjanya adalah personal.pendidikan terakhir bapak ini adalah smp.ia juga pernah bekerja di PT Karton Lippo Cikarang di bagian gudang.ia menggunakan transportasi pulang pergi dengan sepeda motor miliknya. Beliau berpesan jangan malas belajar harus rajin sekolah jauhi yang namanya narkoba 
Share:

22.Pengatur Lalu Lintas Di Koramil Cikarang Utara - Achmad Al' Hafiz – XI.IIS 5

22.Pengatur Lalu Lintas Di Koramil Cikarang Utara - Achmad Al' Hafiz – XI.IIS 5


Pak Jaenal Abidin atau yang lebih akrab di panggil pak Jaenal adalah seorang polisi Cepek (Pak Ogah) di daerah Koramil Cikarang Utara. Ia beralamat di gang Swadaya. Usianya sudah menginjak 64 tahun tapi semangatnya untuk bekerja masih seperti saat ia masih muda. Ia memiliki seorang istri dan 5 anak yang diantaranya 1 laki-laki 4 perempuan.
Ia hanya lulusan SD. Ia sudah menjadi Pak Ogah selama 10 tahun. Penghasilannya perhari hanya 30 ribu rupiah. Ia tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi Pak Ogah. Jam istirahatnya adalah jam 12 siang. Ketika sore ia kembali mengatur lalu lintas. Sistem kerjanya adalah pershift atau saling bergantian. Ia berangkat dari rumah menuju tempat kerjanya dengan berjalan kaki.
Pengalaman pahitnya adalah ketika pengendara mobil tidak bisa diatur dan pengalaman manisnya adalah ketika jalanan ramai mobil dan truk karena dapat menambah penghasilannya.meskipun usia tua sudah menggerogotinya, ia tetap berjuang demi anak cucunya agar mereka tidak kelaparan.
Share:

11 Mei 2017

21.Pengatur Lalu Lintas di U Turn Jalan Layang – Hafidz Hudo Saputro- XI IIS 5

21.Pengatur Lalu Lintas di U Turn Jalan Layang – Hafidz Hudo Saputro-  XI IIS 5

 

                  Polisi cepek atau Pak Ogah (bahasa Belanda: voorijder, Polisi pembuka jalan) adalah orang-orang random yang berusaha 'mengatur' lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan. Mereka yang umumnya dari kalangan masyarakat kelas bawah ini memiliki motif yang beragam - murni membantu kelancaran lalu lintas dan pengguna jalan, namun bisa juga malah melanggar aturan-aturan jalan raya demi uang
            Wildan ini sudah berumur 23 tahun, yang lahir di Cikarang, 31 Maret 1994. Tempat tinggal ia sekarang di Kp. Kongsi RT/RW 02/002 Cikarang Utara.
            Ia pernah bersekolah di SD Karang Asih 13, melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren di daerah Jakarta Timur, dan pendidikan terakhirnya di SMA 9 Pulo Jahe, Jakarta. Ia sudah mempunyai banyak pengalaman kerja, mulai dari seorang salesman motor sampai menjadi karyawan disebuah perusahaan. Alasan ia menjadi pengatur lalu lintas karena sulitnya mencari pekerjaan dan sudah lama menjadi pengangguran.
            Penghasilan yang ia terima mulai dari Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000 perhari, tetapi penghasilan tersebut tidak tetap seperti bekerja menjadi buruh, sistem bagi hasil yang dilakukan itu satu hari  ada 5 kelompok atau shift yang terdiri dari 4 orang disetiap kelompok atau shift.
            Sistem kerja yang dilakukan setiap 3 jam sekali perkelompok. Kelompok atau shift pertama mulai bekerja pada jam 6 sampai 9 pagi, shift kedua bekerja pada jam 9 pagi sampai 12 siang, shift ketiga berkerja pada jam 12 siang sampai 3 sore, shift keempat bekerja pada jam 3 sampai 6 sore, shift kelima bekerja pada jam 6 sore sampai 9 malam.

            Pesannya lebih baik dijalanan daripada melakukan tindakan kriminal, dan pesan untuk para pengendara lebih berhati-hati dalam berkendara khususnya untuk para pelajar.

Share:

21.Pendaduk Di Sukaraya Indah - Niken Dwi Lestari _XI.IIS 5


21.Pendaduk Di Sukaraya Indah - Niken Dwi Lestari _XI.IIS 5



         Pada tanggal 1 mei 2017  sekitar pukul 16.15 WIB . Saya mewawancarai seorang pendaduk di daerah Perumahan sukaraya indah. Beliau bernama Jamuri yang sudah berumur 65 tahun . Anaknya 3 sudah memiliki pekerjaan , akan tetapi anak-anaknya tidak memperdulikannya.Ia hidup sebatang  kara disebuah Pos satpam  kosong yang tidak terpakai tanpa ditemani anak dan istri nya .
            Pekerjaan ini ia geluti kurang lebih 5 tahun setelah di tinggal anak dan istrinya itu . penghasilan yang ia dapatkan dari mengemis perhari kurang lebih 40 ribu perhari . apabila dalam satu bulan ia mendapatkan Rp 1.200.000,00;.cukup untuk memenuhi kehidupan pangan nya seorang diri . Banyak yang simpati terhadap beliau karna disisa hidupnya ia hanya seorang diri,sedangkan anak-anaknya malah meninggalkan nya sendiri . ia hanya tidak mau menyusahkan para anak-anaknya itu. Ia ingin menghabiskan sisa umurnya bersama anak-anaknya akan tetapi,anaknya tersebut tidak mau menerimanya.
Share:

20.Pengatur Lalu Lintas Di Amanda,SGC - Nurul Fadilah - XI.IIS 5

20.Pengatur Lalu Lintas Di Amanda,SGC - Nurul Fadilah - XI.IIS 5

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

              Pada sore hari waktu itu sedang turun hujan tepatnya di Ananda depan SGC(Sentra Grosir Cikarang),aku melihat ada seorang tukang parkir yang bernama pak Rahmat umurnya sekitar 40 tahun lahir pada tahun 1973 tinggal di Cabang Lio berasal dari pelaukan mempunyai seorang istri Ibu Rumah Tangga dan memiliki anak 3.
              Pak Rahmat lulusan dari Mts biasanya dia berangkat kerja pada jam 9 pagi sampai jam 9 malam dengan menaiki becaknya,katanya dia bukan hanya menjadi tukang parkir tapi dia juga bekerja sebagai tukang becak,dan buruh serabutan,biasanya penghasilan perharinya itu dari uang parkiran bisa sampai 100 ribu atau, lebih biasanya dia menyetorkan uang itu kepada punya lahan Ananda dan menggunakan sistem bagi hasil dengan temannya.
                Pesan dan kesan yang didapatkan pak Rahmat jika hujan orang yang parkir menjadi sedikit,dan pak Rahmat terkadang khawatir dengan motor-motor jika terjadi pencurian atau terjadi sesuatu di tempat parkir dan kesannya jika waktu hari lebaran jumlah motor yang memarkir menjadi banyak dan membludak.Tidak lupa saya berterima kasih dengan pak Rahmat atas ijinnya untuk bersedia diwawancarai,sekian sampai disini apabila ada kata yang kurang berkenan mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya Terima Kasih.





Share:

19.Pengatur Lalu Lintas Di Pertigaan Perumahan Sukaraya - Sinta Ruspa Putri - XI.IIS 5


19.Pengatur Lalu Lintas Di Pertigaan Perumahan Sukaraya - Sinta Ruspa Putri - XI.IIS 5

                Pada tanggal 1 mei 2017 sekitar jam 16.20 WIB saya mewawancarai Pak Eeng yang berprofesi sebagai Pak Ogah atau Polisi Cepe di pertigaan Perumahan Sukaraya Indah. Beliau berusia 41 tahun beliau memiliki 4 orang anak. Anak sulungnya berusia 20 tahun dan sudah berkeluarga, sedangkan anaknya yang paling kecil masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Tempat tinggal beliau saat ini di Kp.Kandang. Beliau asli dari Cikarang ( pribumi bukan pendatang ). Pendidikan terakhir beliau adalah MTs ( Madrasah Tsanawiyah ) atau setara dengan SMP.
            Beliau menjalani profesi sebagai Pak Ogah sudah hampir 4 tahun. Dengan penghasilan yang tidak pasti namun jika dikira-kira bisa memperoleh Rp 70.000  per harinya. Dan jika dikalikan dalam sebulan beliau mendapat sekitar Rp 2.100.000 per bulannya. Beliau bekerja mulai dari pagi hingga sore hari, dengan jam istirahat yang tidak pasti karna tergantung pada keluar masuknya kendaraan ke perumahan.
            Selain bekerja sebagai Pak Ogah beliau juga memilki pekerjaan sampingan. Namun yang beliau kerjakan adalah pekerjaan serabutan, seperti: mengangkut pasir, mengangkat batu, menjadi tukang membangun rumah dsb. Pekerjaan tambahan apapun beliau kerjakan demi memenuhi kebutuhan hidup bagi istri dan anaknya. Menurut beliau, apapun akan beliau kerjakan asalkan hal itu halal dan beliau tidak mengecewakan keluarga yang menunggu dirumah.
            Banyak pengalaman yang beliau dapatkan selama 4 tahun bekerja sebagaiPak Ogah, mulai dari pengalaman manis hingga pahit sudah beliau lalui. Menurut beliau pengalaman yang manis adalah ketika banyak kendaraan yang keluar masuk karna itu berarti beliau dapat memperoleh penghasilan lebih untuk keluarganya. Sedangkan pengalaman buruk adalah ketika jalanan sepi dari kendaraan yang keluar masuk perumahan. Karena itu berarti, penghasilan beliau akan berkurang dari biasanya.
            Banyak orang disekitar beliau yang kurang suka atau bahkan tidak suka dengan kehadiran beliau sebagai Pak Ogah. Namun beliau tidak terlalu memusingkan hal tersebut dan menganggap hal tersebut sebagai hal biasa. Karena, pemikiran setiap orang pasti berbeda-beda jadi beliau tidak menganggap pusing dan menganggap hal tersebut sebagai hal yang lumrah.
            Seperti itulah wawancara hasil wawancara saya dengan Pak Eeng.
Kesimpulan yabg saya dapat adalah apapun pekerjaan dan profesi orang itu kita harus tetap menghargai dan menghormatinya. Karena, pasti ada alasan tertentu seseorang memilih profesi tersebut. Dan apa yang mereka lakukan juga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Jadi apapun pekerjaan orang itu kita tidak boleh memandang sebelah mata apalagi menganggapnya sebagai hal negatif.
            
Share:

18.Pendaduk Di Indomaret Cikarang Baru - Anindya Devirie Linogi - XI.IIS 5

            



18.Pendaduk Di Indomaret Cikarang Baru - Anindya Devirie Linogi - XI.IIS 5


       Pada hari Selasa, 2 Mei 2017 saya mewawancarai seorang pendaduk di Indomaret Cikarang Baru yang bernama Ibu Nori. Bu Nori berasal dari Pakis, Karawang, Jawabarat. Bu Nori sekarang berusia 74 tahun. Bu Nori tidak tinggal sendirian, melainkan bersama anaknya dan cucunya yang juga menjadi pendaduk. Mereka tinggal di dekat Masjid Nurul Huda.
Dari rumahnya, Bu Nori naik ojek untuk berangkat bekerja di sekitaran Pasimal, Cikarang Baru. Bu Nori berangkat pada pukul 19.00 WIB sampai jam 22.00 WIB. Dalam sehari, Bu Nori bisa mendapat Rp 50.000,00. Berarti, dalam sebulan Bu Nori biasanya mendapat kurang lebih Rp 1.500.000,00. Alasan Bu Nori menjadi pendaduk adalah karena ia butuh uang untuk membeli makan sehari – hari. Juga karena ia harus membiayai cucunya yang sudah yatim.
Kesan yang disampaikan oleh Bu Nori adalah ia senang jika pulang membawa banyak uang. Pesan yang Bu Nori berikan kepada saya adalah, ia mengingatkan saya untuk selalu bersyukur dan jangan meninggalkan ibadah, juga rajin sekolah dan patuh kepada orang tua.


Share:

07 Mei 2017

25. Pengemis di Rel KA Stasiun Cikarang - Joshua Imannuel Yosephine - XI IIS 3

25. Pengemis di Rel KA Stasiun Cikarang - Joshua Imannuel Yosephine - XI IIS 3


Pengemis adalah seorang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta dimuka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Meskipun menjadi pengemis adalah halal, tidak semua orang boleh menjadi pengemis, orang yang boleh menjadi pengemis adalah orang yang sangat miskin sehingga ia terpaksa mengemis untuk bertahan hidup.
Salah satunya adalah ibu Marsinah Adalah seorang pengemis yang cacat di daerah stasiun kereta Cikarang, yang terletak didaerah Kaum utara. Karena bu Marsinah sudah tua jadi dia sudah lupa dengan umurnya lagi. Bahkan tempat tanggal lahirnya pun dia sudah lupa, ia lahir di Cikarang, tepatnya di sekitar kampung baru.
Sejak lahir dia sudah tinggal di Cikarang dan tinggal di kontrakan bersama pak ogah yang meminta uang di sekitar perlintasan kereta. Beliau tidak mempunyai seorang anak, tetapi beliau tetap bekerja untuk menyambung kehidupannya.
Dalam pekerjaan ini sistem bagi hasinya tidak untuk siapa-siapa, hasilnya ini hanya untuk ia sendiri. “jika bagi hasil untuk orang lain, nenek hanya kebagian sedikit. Makannya tidak ada sistem bagi hasil” ucap nenek Marsinah.
Penghasilan sehari-hari nenek itu tidak menentu, terkadang  yang paling besar itu hanya Rp. 50.000; paling terkecil Rp.10.000, bahkan jikalau cuaca tidak mendukung si nenek bisa tidak mendapat uang sama sekali.
Si nenek  mulai bekerja  dari jam 7 pagi sampai 9 malam. Nenek itu dari kecil hingga sekarang belum pernah merasakan duduk di bangku sekolah karena keterbatasan dana. Pengalaman kerja si Nenek Marsinah belum ada karena penyakit yang dideritanya.
Nenek Marsinah berangkat mengemis dengan berjalan kaki. Bersama dengan pak ogah yang berada di rel kereta api.
Pesan yang disampaikan nenek Marsinah untuk para pelajar: “belajarlah yang sukses,semoga bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan dimudahkan segala urusannya, dan dilancarkan rezekinya.”






Sumber


Share:

24. Pengatur Lalu Lintas di P3 Jalan Cagak - Annisa Oktaviani - XI IIS 3

24. Pengatur Lalu Lintas di P3 Jalan Cagak - Annisa Oktaviani - XI IIS 3


Assalamalaikum.wr.wb Nama saya Annisa Oktaviani  kelas XI IIS 3. Pada Hari Senin, tanggal 20 Maret 2017. Saya melakukan studi lapangan untuk mewawancarai pengatur lalu lintas yang ada di pertigaan jalan cagak.
Pengatur lalu lintas yang saya temui bernama Pak Bubun yang berusia sekitar 49 tahun, beliau lahir di Bekasi pada tanggal  9 juli 1968. Beliau bertempat tinggal di jalan cagak Kp.Sukamantri Ds.Sukaraya Kec.Karang Bahagia Kab.Bekasi dan beliau juga asli dari Cikarang.
Penghasilan saat beliau menjadi pengatur lalu lintas  perhari sekitar Rp.40.000 – Rp.60.000  dan perbulannya sekitar  Rp.900.000 –Rp.1.200.000. Tergantung  kondisi jalanan, jika ramai beliau mendapatkan penghasilan yang lebih. Beliau bekerja dengan sistem shift yang bergilir sejam sekali bergantian dengan 8 orang lainnya, beliau bekerja mulai dari jam 7 pagi – 7 malam. Penghasilan yang beliau dapat langsung untuk dirinya sendiri.
Pak Bubun telah berkeluarga, memiliki seorang istri dan 2 orang anak. Istri nya berumur 40 tahun bekerja sebagai karyawan di sebuah PT. Anak nya ada 2, yang pertama bernama Walter Jenga yang berumur 25 tahun dan sudah berkeluarga dengan memiliki 1 anak, yang kedua bernama Bunga Dahlia berumur 22 tahun belum menikah dan masih mencari pekerjaan.
Pak Bubun mempunyai sebuah rumah pribadi dan memiliki sebuah motor yang ber merk Mio soul, motor dibeli dari hasil menabung selama 23 bulan. Motor itu digunakan untuk pergi dan pulang dari tempat beliau bekerja dan beliau berencana ingin kerja ojek motor.
Kesan yang beliau dapatkan saat bekerja menjadi pengatur lalu lintas adalah semua orang pasti ingin berubah, hidup ini susah dan jarang mendapat duit. Pesan yang beliau sampaikan yaitu buat semua generasi penerus belajarlah dengan baik mulai dari sekarang harus berubah supaya menjadi orang sukses.








Sumber


Share:

23. Pengemis di Pasar Lama - Danu Prayogi - XI IIS 3

23. Pengemis di Pasar Lama - Danu Prayogi - XI IIS 3


Pada Tanggal 24 Maret 2017 saya mewawancarai seorang ibu yang berprofesi menjadi Pengemis, dikarenakan kebutuhan ekonomi yang banyak. Namanya ibu Uun,Lahir di Bekasi 9 Agustus 1972 Menginjak Usia 45 ibu ini memilih berprofesi menjadi pengemis, karena ia sebatang kara dirumah, Suami nya telah meninggal Dunia dan Anak anaknya telah menikah.
Ibu Uun jarang sekali bertemu dengan anak anaknya karena telah menikah dan berbeda rumah dengan nya.
Ibu Uun Tinggal Di Bawah Jalan layang dekat SGC Cikarang, Penghasilan Sehari hari ibu Uun Hanya mendapatkan Rp.30.000 s/d 50.000,-. Ibu Uun ke Lokasi menggunakan Angkutan Kota. Dan Ibu Uun Sebelumnya tidak memiliki Profesi Pekerjaan apapun.
Ibu Uun Saat diwawancarai Enggan berbicara banyak dikarenakan ia malu. Saat saya datang beliau merasa ketakutan mengira saya seorang Petugas Dinas Sosial. Ibu ini Enggan memberikan foto bersama dengan saya dengan Alasan Malu.






Sumber


Share:

22. Pengemis di Indomaret Cikarang Baru - Annas Eka Wardhana - XI IIS 3

22. Pengemis di Indomaret Cikarang Baru - Annas Eka Wardhana - XI IIS 3


Indonesia adalah negara yang begitu indah dengan keragaman budaya dan keramahan warganya. Tetapi sayangnya masih banyak sekali saudara-saudara kita yang masih mengalami kemiskinan sehingga untuk memenuhi kehidupan keluarganya sangatlah sulit sekali.Pada tanggal 24 maret 2017, jam 17:00 WIB sore. Saya mewawancarai seorang ibu-ibu yang sedang mengemis di daerah Indomaret Cikarang baru.
Nama ibu-ibu pengemis itu adalah Ratminah, beliau lahir di daerah Pancol pad tanggal 15 Oktober 1962. Beliau beralamat di daerah Kampung harapan baru yaitu Pancol. Biasanya beliau melakukan pekerjaan mulai dari sore hari hingga malam hari, apabila hujan beliau tidak berangkat bekerja. Bahkan pernah beliau tidak bekerja. Ibu Ratminah juga memiliki keluarga dengan 5 orang anaknya yang sudah duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP). Dan untuk yang 1 orang lagi sudah memiliki keluarga.
Ibu Ratminah melakukan pekerjaanya seorang diri, terkadang kalau anaknya sudah pulang sekolah, anak pula mengikut melakukan perkerjaan itu bersama ibu Ratminah. Dan uang yang dihasilkan anaknya untuk uang jajan mereka sendiri.
Untuk penghasilan ibu Ratminah bisa mencapai Rp. 50.000,00 sehari, penghasilan perminggunya bisa mencapai 350.000,00. Penghasilan perbulan tidak bisa terhitung,karena selalu habis untuk membeli kebutuhkan pokok sehari-hari. Untuk melakukan perkerjaanya ibu Ratminah biasanya berjalan kaki. Ibu Ratminah adalah seorang single perents, suaminya sudah meninggal 1 tahun yang lalu. Beliau sudah menjadi pengemis sudah hampir 3 tahun. Pengalaman ibu Ratminah, dulu ia menjual gorengan keliling, tapi sekarang ia tidak bisa berjualan lagi karena umurnya yang sudah tidak muda lagi (tua) dan sering kesakitan di bagian kakinya.
Kesan dari ibu Ratminah ini mengeluh atas kerjanya yang menjadi pengemis setiap hari, kadang ibu Ratminah malas untuk mengemis tetapi untuk memenuhi kebutuhan anaknya terpaksa ia harus mengemis. Pesan dari ibu Ratminah semoga menjadi anak yang baik, sholeha dan berbakti kepada orang tua.







Sumber


Share:

21. Pengatur Lalu Lintas di P3 Grama Puri CBL - Ayuni Fuji Lestari - XI IIS 3

21. Pengatur Lalu Lintas di P3 Grama Puri CBL - Ayuni Fuji Lestari - XI IIS 3


     Pada hari Minggu, 19 Maret 2017 saya diantar oleh teman saya bernama Andya kelas XI.iis 1 dan saya menemui dan Mewawancarai pak ogah diperempatan Grama puri . ia bernama Paak Gedon , Pak Gedon lahir di Cikarang Jati , Bekasi tanggal 28 juli 1960, kurang lebih sekarang ia berusia 42 tahun . Alamat saat ini ia tinggal di Cikarang jati RT 02/01 , penghasilan ia ada sistem bagi hasil. Ia mendapatkan sift 2 yang bertugas dari jam 12.00-18-00 , penghasilan perorang mendapatkan RP.30.000 / perhari .
     Pak Gedon ia memiliki Anak kandung 3, yang sudah menikah 1 , yang berdua masih sekolah, anak kedua dari Pak Gedon kuliah , sebenarnya pak Gedon tidak Menjadi Pak ogah tetapi menjadi Pedagang dia hanya perkerjaan sampingan setelah pulang dagang , pak Gedon sekolah hanya lulusan SD (Sekolah Dasar) ,  dia hanya mempunyai kendaraan bermotor setiap berangkat ke tempat tugas selalu membawa motor.
       Kesan dan pesannya saat diwawancarai oleh saya , pak Gedon sangat senang membantu lalu lintas & memperlancar lalu lintas, dan ia mendoakan saya dan teman saya  agar menjadi anak yang sholehah dan agar sekolahnya lulus. Pak Gedon orangnya sangat ramah dan baik, enak untuk diajak berbicara.






Sumber


Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog