“Saya sudah mengundurkan diri dari Golkar, dan itu keputusannya. Saya diminta beliau mundur, ya saya mundur dan itu tidak masalah. Saya lakukan ini mendukung Jokowi-JK sebagai panggilan nurani. Saya tidak akan berjuang kalau tidak sesuai dengan hati nurani yang tidak pas,” jelas Nusron saat acara pertemuan dengan para ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (7/6/2014).
Keputusan Nusron mendukung pasangan capres nomor dua ini, sempat menjadi polemik di jajaran pengurus tertinggi Partai Golkar. Sejatinya, partai berlambang beringin itu telah memutuskan berkoalisi dan mendukung pasangan capres nomor satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Nusron membantah dukungannya kepada Jokowi-JK karena ada keterkaitan keluarga dengan Jusuf Kalla. Ia mengklaim dirinya mendukung Jokowi-JK atas nama gerakan pemuda Ansor seluruh Indonesia.
“Saya tidak ada keterkaitan keluarga dan bukan keluarga Pak JK. Saya di sini atas nama ketua Ansor. Saya juga anggota Golkar, saya wajar memberikan dukungan kepada Pak JK. Karena beliau adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar. Masa saya mendukung kader partai lain dalam Pilpres ini,” kata Nusron.
Ia pun memastikan bukan hanya dirinya di Partai Golkar yang memberikan dukungan kepada Jokowi-Jusuf Kalla. Apalagi di wilayah Jawa Barat ada beberapa nama-nama lain yang siap mendukung capres nomor dua memenangi Pilpres 9 Juli mendatang.
“Saya yakin akan ada seperti saya yang akan mendukung Pak JK,” pungkas dia.
.
Sumber