Bullying
adalah tindakan penindasan, asal katanya “bully” merupakan kegiatan yang
menyebabkan ancaman, paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi, bahkan
sampai melakukan kekerasan dengan tujuan menyakiti orang lain dan dilakukan
secara berulang ulang. Menurut penulis buku Bullying at School (Dan Olweus),
pengertian bullying dibagi dua bagian yaitu: Direct bullying: tindakan yang
dilakukan secara langsung bahkan sampai menyakiti (fisik/verbal), dan Indirect
Bullying: ini sebaliknya dilakukan secara tidak langsung atau isolasi secara
sosial.
Contoh
yang pertama perilaku pembulian di sekolah adalah kasus bullying yang baru-baru
terjadi adalah siswi SMP N 273 Jakarta pada Juli 2017. Diketahui kejadian
bullying itu terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat, dilansir dari akun
Instagram @lambe_turah. Dalam video yang tengah viral di media sosial tampak
sekelompok siswa dan siswi mengenakan seragam sekolah SMP yang sedang membuli
seorang siswi yang berinisial A. A tampak terpojok dikelilingi siswa dan siswi
lainnya. Seorang siswi tiba-tiba menjambak rambut korban hingga terjatuh. Siswa
lain juga ikut menjambak dan memukul kepala siswi tersebut. Bukannya
memisahkan, sejumlah siswa-siswi yang menonton malah meminta agar korban
mencium tangan dua orang yang membuli dia. Lebih parahnya siswi yang dibuli
tersebut disuruh untuk mencium kaki para pembuli. A merupakan siswi baru di
sekolah tersebut. Karena dia pintar dan menjadi pusat perhatian, ada beberapa
teman-teman sekelasnya yang tidak menyukai nya sehingga mereka membuli A.
Akibatnya A menangis dan merasa dikucilkan dan dipermalukan karena menjadi
bahan tontonan sekolah lalu ia melapor kepada pihak sekolah.
Contoh
kedua adalah siswa SD Negeri 07 Pagi Kebayoran Lama Utara di Kebayoran Lama berinisial
NAA meninggal dunia di tangan teman sekelasnya berinisial R pada Jumat
(18/09/2015). Bocah berusia 8 tahun itu tewas akibat beberapa luka di bagian
kepala dan dada setelah perkelahian terjadi dengan R. Diketahui pelaku memukul
di bagian dada dan menendang bagian kepala hingga korban terjatuh. Sehingga
mengakibatkan luka di kepala bagian belakang dan dada lalu meninggal dunia.
Contoh
ketiga sama dengan pembulian yang terjadi pada NAA, pada tahun 2015 silam juga
beredar video seorang siswi SMP N 4 Binjai Sumut Siksa Teman - September 2015
yang membuli temannya. Dalam video tersebut tak hanya kekerasan fisik saja,
tapi juga terdapat kata-kata makian yang sangat kasar dan tak pantas. Berawal
dari bermain tebak-tebakan bersama teman-teman nya di sekolah siswi yang
berinisial S ini di buli karena
memenangkan permainan lalu ia menyombongkan diri. Tak rela menerima kekalahan,
teman-teman nya pun lgsung membuli S. Akibatnya S pun tewas.
Contoh
keempat selanjut nya nasib nahas dialami pemuda berinisial RS (13) warga Desa
Menganti RT 8 RW 01 Kecamatan Kedung, Jepara Kamis (11/01/2017) sekitar pukul
21.15 WIB. Ia tewas setelah tersengat aliran listrik tiang penerangan jalan
desa. Awal nya diketahui korban tengah mendapat kejutan ulang tahun
rekan-rekannya. Awalnya RS digiring menuju lapangan. Ternyata RS malah diikat
di tiang lampu yang mengandung aliran listrik. Tak hanya itu, pemuda ini juga
diguyur dengan air. Sontak hal itu pun membuat tubuh RS kejang-kejang karena
kesetrum. Namun sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Contoh
kelima berikut terjadi di SMAN 3 Setiabudi Jakarta - April 2016 terdapat enam
siswi kelas XII menjadikan kepala adik kelas sebagai asbak rokok, dan
menumpahkan minuman. Tak hanya itu, mereka juga memerintahkan junior merokok
dengan bra di luar seragam. Kejadian yang tak seronok ini dilakukan terhadap
junior yang berinisial M. M pun dijadikan bahan buli terus-menerus di sekolah
hingga pada akhirnya di publikasikan dan M pun pindah sekolah dan siswa yang
membuli di keluarkan dari sekolah.
Dari
beberapa contoh yang telah terjadi di atas. Ada beberapa penyebab bisa terjadi
nya pembulian yaitu adanya kekurangan pada korban, adanya perbedaan
ras,gender,agama, adanya senioritas yang dilakukan di sekolah, kemampuan yang
dimiliki korban rendah, korban tidak marah bila di ganggu, korban mudah di
buli, pembuli ingin berkuasa, pembuli ingin dihormati dengan cara yang berbeda.
Akibat
yang terjadi pada korban apabila di buli adalah korban frustasi, malu, tidak
percaya diri, merasa takut dan cemas, merasa terkucilkan, tidak mau bergaul
dengan siapapun, gangguan mental dan psikologis, tidak bersemangat dalam
menghadapi kehidupan.
Pembulian
merupakan perilaku buruk yang sebaiknya tidak terjadi dalam kehidupan.
Pembulian yang dilakukan pelaku pembuli bertujuan untuk menjatuhkan korban dan
takut diri nya merasa rendah. Dari contoh di atas, pembulian banyak terjadi
dilakukan oleh anak-anak di sekolah. Alasan bullying disekolah saat ini semakin
meluas salah satunya adalah karena sebagian besar korban enggan menceritakan
pengalaman mereka kepada pihak yang mempunyai kekuatan untuk mengubah cara
berfikir mereka dan menghentikan siklus bullying, yaitu pihak sekolah dan
orangtua. Korban merahasiakan bullying yang mereka derita karena takut pelaku
akan semakin mengintensifkan bullying mereka.
Agar anda tidak
menjadi korban pembulian, sebaiknya anda banyak-banyak bersosialisasi, laporkan
bila ada tingkah laku yang menimbulkan pembulian kepada pihak orang tua, atau
pihak di sekolah. Sebagai orang tua, orang tua wajib memantau perilaku seorang
anak. Apakah anak tersebut menjadi seorang pembuli, atau menjadi korban buli.
Stop bullying, karena pembulian juga tidak menghasilkan keuntungan apapun.
Ditulis oleh
Nama : Jessica Salsabilla
Kelas : XI IPS 3
Sumber