Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

23 Juli 2018

Resensi: Pengertian, Struktur, Jenis, Kaidah, Ciri, Syarat, Dan Contoh

Pengertian Resensi

Resensi adalah tulisan atau informasi  yang membahas, mengulas, dan memberi pertimbangan mengenai karya orang lain tentang kelemahan, keunggulan, dan kelayakan buku tersebut dibaca oleh pembaca, pendengar, atau penonton. Karya yang biasa diresensi antara lain buku, gambar, musik, atau film.


Orang yang membuat suatu resensi disebut dengan resensator.

 

Struktur Resensi


Resensi terdiri atas empat bagian utama. Keempat bagian tersebut adalah identitas karya, bagian sinopsis, bagian ulasan atau telaah atau bahasan, dan bagian penutup.


a. Bagian identitas
Biasanya dicantumkan identitas karya atau karangan yang diresensi. Identitas meliputi judul karangan, pengarang, penerbit, kota penerbit, tahun terbit, tebal buku (jumlah halaman), dan harga buku. Bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan kehadiran sebuah karya buku baru kepada masyarakat pembaca.


b. Bagian sinopsis 
Mencantumkan ringkasan karangan. Karya yang diresensi biasanya dipilih jenis buku fiksi atau nonfiksi, kemudian dibuat sinopsisnya yang berisi pokok-pokok isi buku.


c. Bagian ulasan
Bagian ini berisi bahasan, ulasan, atau pertimbangan mengenai “baik” atau “buruknya” sebuah buku. Betapapun juga, dari sebuah karya pasti ada sisi baiknya dibandingkan dengan karya- karya lain yang sejenis. Sebaliknya, betapapun bagusnya, sebuah buku pastiada saja kekurangan atau kelemahannya.


d. Bagian penutup
Biasanya berisi simpulan.







Sumber
Share:

Resensi: Pengertian, Struktur, Jenis, Kaidah, Ciri, Syarat, Dan Contoh

Pengertian Resensi

Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dimaksud disini bisa berupa berupa buku dan karya seni film dan drama.
Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat.

 

Unsur-unsur Resensi

Terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi sehingga dapat dikatakan utuh, berikut ini unsur-unsurnya:

1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik memberikan nilai lebih tersendiri.

2. Menyusun Data Buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
  • Judul buku;
  • Pengarang;
  • Penerbit;
  • Tahun terbit beserta cetakannya;
  • Dimensi buku;
  • Harga buku;
3. Isi Resensi Buku
Bagian ini berisi mengenai sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.

4. Penutup Resensi Buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
 

Jenis-jenis Resensi

Secara garis besar resensi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Informatif, disini resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
  2. Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab nya.
  3. Kritis, yaitu resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi resensi biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.
Tetapi bisa saja ketiga jenis resensi diatas diterapkan secara bersama-sama karena ketiganya tidak baku.

 

Tujuan Resensi

Perlu kita ketahui bahwa tujuan resensi diantaranya sebagai berikut:
  • Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di resensi.
  • Memberikan gambaran kepada pembaca dan penilaian umum dari sebuah karya secara ringkas.
  • Memberikan masukan kepada penulis berupa kritis dan saran terhadap isi, substansi, cara penulisan buku.
  • Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
  • Menguji kualitas buku dan membandingkan terhadap karya lainnya.

 

Manfaat Resensi

1. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.

2. Sarana Promosi Buku
Buku yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah di-resensi. Sehingga dengan melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku sehingga terkenal dan banyak terjual.

3. Pengembangan Kreativitas
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis semakin baik tingkat keahlian kita, sehingga dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan kreativitas menulis.

4. Nilai Ekonomis
Dan hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah dengan meresensi buku kita bisa mendapatkan imbalan berupa uang atau lainnya. Lumayan kan!
Itulah pembahasan lengkap mengenai resensi yang memuat pengertian, unsur beserta jenis, sekaligus tujuan dan manfaatnya.




sumber:
http://www.yuksinau.id/resensi-pengertian-unsur-jenis-tujuan-manfaat/









Sumber


Share:

Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Struktur, Jenis, Kaidah, Ciri, Syarat, Dan Contoh

PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang ditulis dan diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. karya tulis ilmiah berisi data dan fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runut dan sistematis.

Karya tulis ilmiah disusun jarus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional dan personal, dan tersusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang digunakan di dalam suatu karya tulis ilmiah ialah bahasa Indonesia yang baku yang sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Untuk mencapai tingkat kelogisan tertentu dalam karya tulis ilmiah, seorang peneliti haruslah memiliki landasan teori yang kuat. landasan teori yang kuat akan membantu peneliti dalam menyusun dan mempertahankan hasil penulisannya, karena dari landasan teori tersebut, suatu karya tulis ilmiah tidak menyimpang dari disiplin ilmu tertentu, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Pertanggung jawaban ilmiah yang dimaksud bukan hanya sekedar teknik sistematika penulisannya saja. Lebih lanjut, suatu karya ilmiah haruslah memenuhi kaidah :

Penyebutan sumber yang jelas, artinya jika suatu peneliti mengutip pernyataan ataupun hasil penelitian orang lain, maka haruslah disebutkan sumber kutipan tersebut

Memenuhi kaidah penulisan frasa, kata, dan kalimat yang sesuai dengan bahasa yang baik dan benar.
 
 
CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu suatu ragam bahasa yang digunakan di dalam suatu bidang ilmu tertentu. ragam bahasa tersebut hanyalah dipahami oleh para peminat bidang ilmu tersebut. Oleh karena itu, para peneliti haruslah menulis karya ilmiah sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.

Ciri-ciri bahasa keilmuan adalah sebagai berikut :
1. Reproduktif
Artinya ialah suatu karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti harus diterima dan dimaknai oleh para pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

2. Tidak Ambigu
Artinya suatu karya ilmiah haruslah dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan benar. Penulis harus menguasai materi atau harus mampu untuk menyusun kalimat dengan subjek dan prediket yang jelas.

3. Tidak Emotif
Artinya karya tulis harus disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan penulisnya. Hal-hal yang diungkapkan harus rasional, tanpa diberi tambahan pada subjektifitas penulisnya.

4. Penggunaan Bahasa Baku
Karya tulis ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam ejaan, kata, kalimat, dan paragrafnya.

5. Penggunaan Kaidah Keilmuan

Suatu karya ilmiah harus memuat atau menggunakan istilah-istilah dalam bidang keilmuan tertentu sesuai dengan bidangnya penulis, ini menjadi bukti bahwasanya penulis menguasai apa yang ditulisnya.

6. Bersifat Dekoratif dan Rasional
Artinya penulis dalam karyanya harus menggunakan istilah atau kata yang hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan kerunutan pikiran yang logis, lancer, dan kecermatan penulisannya.

7. Terdapat Kohesi dan Bersifat Straight Forward
Artinya harus ada kohesi atau kebergantungan antar kalimatnya pada setiap paragraph dalam setiap bab. Bersifat straight forward artinya langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah tidak berbelit-belit, tetapi langsung ke penjelasan.

8. Menggunakan Kalimat Efektif

Artinya kalimat itu padat berisi, tidak bertele-tele, sehingga makna yang ingin disampaikan kepada pembaca tepat mengenai sasaran.
 
 
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
Berdasarkan tingkat akademisnya, karya ilmiah dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :

  • Makalah, yaitu karya ilmiah yang memerlukan studi, baik langsung maupun tidak langsung. Dapat berupa kajian pustaka atau buku, kajian suatu masalah, atau analisis fakta hasil observasi.
  • Laporan Penelitian, merupakan karya ilmiah yang dibuat setelah seseorang melakukan penelitian, pengamatan, wawancara, percobaan, dan lain sebagainya.
  • Skripsi, merupakan karya ilmiah yang karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat strata-1 untuk memperoleh gelar sarjana.
  • Tesis, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata-2 untuk memperoleh gelar magister.
  • Disertasi, yaitu karya ilmiah yang dibuat dan disusun oleh mahasiswa strata-3 untuk memperoleh gelar doktor.

 
 
TUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

  • Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi perguruan tinggi dengan masyarakat, atau bagi para peminatnya
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dari keilmuannya
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa
  • Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis

 
 
MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH

  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
  • Mengenalkan dengan kagiatan kepustakaan
  • Memperoleh kepuasaan intelektual
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
  • Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya
  • Meningkatkan perorganisasian fakta dan data secara sistematis
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

 
 
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Latar Belakang Masalah
Merupakan alasan mengapa peneliti harus mengambil penelitian ini untuk diteliti olehnya. Suatu gejala atau peristiwa tertentu yang tampak dapat dijadikan suatu latara belakang permasalahan.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang muncul tersebut, kemudian dapat diidentikasi berbagai macam masalah lain yang timbul. Hal ini sangat penting dilakukan guna memilih dan menetapkan masalah yang akan ditulis.

3. Pembatasan Masalah
Kualitas suatu karya ilmiah tidak terletak pada banyaknya masalah yang diambil, akan tetapi lebih kepada sebarapa dalam karya tersebut mengupas permasalahan yang ada. Oleh karena itu, masalah haruslah dibatasi agar penulis dapat merumuskan masalahnya dengan jelas

4. Perumusan Masalah

Merupakan pertanyaa yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Perumusan masalah biasanya menggunakan kalimat Tanya.

5. Tujuan Penelitian

Haruslah karya ilmiah mengungkapkan tujuan penelitiannya secara lengkap, operasional, dan konsisten dengan perumusan masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya. Tujuan penelitian memperoleh jawaban atas masalah yang telah dirumuskan

6. Manfaat Penelitiaan
Bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan penelitian lebih lanjut. Manfaat praktis menyangkut kegunaan praktis penelitian tersebut.

7. Landasan Teoritis
Merupakan pengkajian ilmiah terhadap pengetahuan yang telah ada. Kajian tersebut berbentuk hukum, konsep, dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Teori yang dikutip haruslah bersumber dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam landasan teori, juga harus pula dikaji mengenai penelitian yang rleevan atau berhubungan dengan pernelitian saat ini. Penelitiaan yang relevan tersebut diperlukan untuk melihat bahwa penelitian yang sebelumnya memiliki unsur-unsur yang dapat mendukung penelitian saat ini.

8. Kerangka Pemikiran
Merupakan arahan penalaran saat penulis menyusun penelitiannya. Kerangka pemikiran ini berguna untuk mewadahi teori-teori yang dikutip menjadi rangkaian yang utuh yang mengarah pada hasil sementara. Menyusun kerangka pemikiran berarti menyusun argumen yang raisonal didasarkan atas teori-teori yang telah diungkapkan.  Jawaban sementara atas masalah disebut dengan hipotesis.

Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yeng sedang diteliti. Hipotesis disusun berdasarkan teori yang sudah dikaji dengan kerangka pemikiran tertentu. hipotesis dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

9. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat peneilitan harus disampaikan secara jelas. Waktu penelitian harus disampaikan dari pengajuan judul sampai dengan penulisan laporan penelitian.

10. Metodologi Penelitian

Merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian

11. Populasi dan Sampel

Populasi ialah besarnya cakupan responden penelitian yang ingin diteliti. Sedangkan sampel penelitian ialah segelintir responden yang dianggap sudah mewakili populasi penelitian, sehingga penelitian menjadi tidak memakan waktu dan biaya yang terlalu banyak.

12. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum data dilakukan analisis, maka ada perlunya data tersebut diuji terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan uji asumsi dan uji statistik.

13. Pembahasan Hasil Analisis Data
Dibahas dengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai dengan bidang studi yang diminati berdasarkan konsep-konsep yang telah diutarakan.

14. Simpulan Penelitian
Merupakan perangkuman atas semua yang telah ditulis dalam suatu karya tulis ilmiah. Rangkuman bersifat sistetis dan sistematisuntuk menarik simpulan yang bersifat umum dari variabel-variabel yang diteliti.

15. Saran Penelitian

Dibuat berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah ditulis sebelumnya. Saran berisi pemecahan masalah yang diteliti atau tindak lanjut penelitian sehingga lebih operatif.








Sumber:

https://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Ciri-Jenis-dan-Cara-Menulis-Karya-Tulis-Ilmiah-adalah.html


Share:

Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Struktur, Jenis, Kaidah, Ciri, Syarat, Dan Contoh

Definisi Karya Ilmiah
Yang dimaksud karya ilmiah adalah suatu laporan yang tertulis mengenai hasil suatu kegiatan penelitian. Atau karya ilmiah dapat diartikan juga sebagai suatu tulisan yang ditulis sesuai dengan keilmuan dan didasari hasil pengamatan, peninjauan, dan penelitian pada bidang tertentu lalu di susun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan tertentu serta isinya dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.

Jadi karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya menjelaskan suatu pembahasan secara ilmiah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Salah satu tujuannya untuk memberitahukan sesuatu secara logis dan juga sistematis kepada pembaca. Biasanya karya ilmiah digunakan untuk mencari solusi atau jawaban mengenai suatu permasalahan. Maka karya ilmiah selalu mengangkat tema pembahasan mengenai permasalahan atau hal-hal yang baru dan belum pernah di bahas oleh orang lain. Tapi jika ada penelitian yang dilakukan dan di tulis tapi memiliki tema yang sama, maka biasanya bertujuan sebagai pengembangan dari karya ilmiah yang sebelumnya atau sering di sebut juga dengan penelitian lanjutan.


Tujuan Karya Ilmiah
Adapun beberapa tujuan di tulisnya suatu karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Untuk melatih mengungkapkan pemikiran mengenai hasil penelitian dalam bentuk tulisan yang di susun secara sistematis.
  • Untuk menghasilkan pelajar yang mampu menjadi penghasil pemikiran dan penghasil karya tulis pada suatu bidang ilmu pengetahuan.
  • Karya ilmiah diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya.
  • Karya ilmiah dapat menjadi suatu bukti bahwa pelajar memiliki wawasan dan potensi ilmiah dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
  • Dapat melatih kemampuan atau keterampilan dasar untuk melakukan suatu penelitian ilmiah yang hasilnya dapat di pertanggungjawabkan.


Manfaat Karya Ilmiah
Adapun manfaat yang bisa di dapatkan dari karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Penulis melatih mengembangkan kemampuan membaca secara lebih efektif, sebab untuk meulis karya ilmiah harus mencari dulu teori-teori.
  • Penulis dapat melatih menggabungkan hasil bacaan mengenai teori-teori tentang penelitian dari berbagai macam sumber.
  • Mengenalkan Penulis dengan kegiatan kepustakaan.
  • Dapat melatih penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam penorganisasian dan juga menyajikan fakta secara jelas serta secara sistematis.
  • Hasil karya ilmiah dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya jika ada yang ingin melanjutkan.
  • Membentuk budaya akademik pada pendidikan secara lebih baik bagi penulis.
  • Memperluas wawasan ilmu pengetahuan.
  • Penulis memperoleh kepuasan dari segi intelektual.

Hal Penting Dalam Karya Ilmiah
Adapun beberapa hal yang perlu ada dan harus di perhatikan dalam menulis suatu karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Harus memuat gagasan ilmiah.
  • Keindahan suatu karya ilmiah terdapat pada pikiran penulis dengan unsur-unsur yang menyangga pikiran tersebut.
  • Pikiran tertuangkan dalam suatu sistematika dan notasi.
  • Karya ilmiah harus dapat mengekspresikan asas yang terdapat dalam hakikat ilmu dengan memperindah kaidah bahasa.
  • Karya ilmiah terdapat unsur-unsur seperti kata-kata, angka, gambar dan juga tabel yang tersusun mendukung alur pikiran.

Syarat-Syarat Karya Ilmiah Secara Umum
Karya ilmiah umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, inti, dan akhir. Penjelasannya adalah sebagai berikut ini:

1. Bagian awal
Pada bagian ini secara umum memuat halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, arti mengenai lambang maupun singkatan, dan intisari dari karya ilmiah tersebut.

2. Bagian inti
Pada bagian ini memuat bab-bab, pendahuluan, kajian teori, pembahasan, kesimpulan dan saran hasil dari penelitian. Dalam bagian bab tersebut terdapat beberapa sub bab penelitian mengenai tema yang di bahas, misalnya seperti latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, waktu dan tempat penelitian, sistematika penulisan dan sebagainya. Hal ini tergantung tema apa yang di teliti.

3. Bagian akhir
Dan pada bagian ini umumnya terdiri dari Daftar Pustaka tentang teori atau materi yang digunakan dari mana saja di dapatnya, dan lampiran-lampiran dokumen (jika di butuhkan).


Jenis-jenis Karya Ilmiah
Adapun beberapa jenis karya ilmiah yang sering kita temukan saat ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Makalah
Makalah merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang dimana pembahasannya berdasarkan data-data dari lapangan yang sifatnya empiris objektif. Makalah juga bisa berupa hasil penelitian yang disusun untuk dibahas dalam suatu pertemuan ilmiah misalnya seperti seminar, makalah memiliki halaman kurang-lebih 15 sampai 25 halaman saja. Bagian-bagian makalah diantaranya bagian awal yang terdiri dari sampul, daftar isi, daftar tabel dan daftar gambar. Lalu bagian inti yang terdiri dari materi-materi yang dibahas seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, pembahasan, kesimpulan dan saran. Dan bagian akhir akhir yang terdiri dari rujukan dan juga lampiran (jika di butuhkan).

2. Skripsi
Skripsi merupakan suatu jenis karya ilmiah untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana atau S1. Umumnya berisi penelitian lapangan ataupun penelitian berbentuk kualitatif atau kuantitatf yang sistematika penulisannya ditata secara ketat.

3. Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang dibuat atau di susun untuk mendapatkan gelar akademis doktor (Dr.) atau S3. Disertasi berupaya untuk menciptakan suatu teori yang baru dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis yang disusun berdasarkan teori-teori yang ada.

4. Proposal Penelitian
Proposal dapat diartikan sebagai suatu karya tulis yang memuat suatu rencana untuk permohonan pengajuan suatu kegiatan kepada orang yang bersangkutan dengan rencana tersebut. Adapun Proposal penelitian yang dibuat mahasiswa umumnya tidak terpisahkan dari skripsi (S1) ataupun tesis (S2), karena mahasiswa yang hendak menyusun skripsi ataupun tesis umumnya diharuskan untuk mengusulkan proposal penelitian. 


Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

1. JUDUL KARYA ILMIAH
Merupakan judul atau tema yang diambil oleh penulis karya ilmiah. Judul harus ada kaitannya dengan permasalahan yang akan di bahas.

2. ABSTRAK
Merupakan ringkasan yang jelas mengenai keseluruhan karya ilmiah, salah satu tujuannya supaya pembaca dapat mengetahui maksud dan tujuan dari penulisan karya ilmiah tersebut.

3. LEMBAR PERSETUJUAN
Biasanya memuat tandatangan persetujuan dari pihak-pihak yang ada kaitannya dengan karya ilmiah yang di susun.

4. KATA PENGANTAR
Pada bagian Kata Pengantar umumnya selalu memuat kalimat puji-pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kata pengantar dapat berupa sedikit gambaran tentang karya ilmiah, dan berisikan ucapan terimakasih penulis kepada berbagai macam pihak, serta selalu diakhiri harapan penulis terhadap karya ilmiahnya yang disusunnya.

5. DAFTAR ISI
Berisikan daftar halaman atau letak bab-bab maupun sub bab pada karya ilmiah.

6. DAFTAR LAMPIRAN
Berisikan daftar letak lampiran atau dokumen tambahan yang berkaitan dengan karya ilmiah, misalnya dokumen apa saja yang dilampirkan di bagian akhir karya ilmiah.

7. DAFTAR TABEL
Berisikan daftar halaman tabel atau letak tabel yang ada pada karya ilmiah.

8. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisikan fakta-fakta yang ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi, sehingga masalah dapat di rumuskan dan juga mengungkapkan alasan penentuan suatu masalah yang harus di carikan solusinya. Penulis dapat mengungkapkan pendapat atau mengutip teori-teori dari artikel, berita, menurut ahli, ataupun yang lainnya, dimana teori-teori tersebut dapat mendukung terhadap fakta permasalahan yang di bahas.

B. Rumusan Masalah
Pada bagian ini penulis mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang muncul dari permasalahan tersebut sehingga dapat di carikan jawabannya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang rinci mengenai permasalahan yang dibahas.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Pada bagian tujuan, penulis harus mengungkapkan secara jelas dan rinci mengenai yang ingin di capai dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah tersebut.
Lalu pada bagian manfaat, penulis harus mengungkapkan manfaat atau kontribusi dari hasil penelitian dan penulisan karya ilmiah tersebut.

9. BAB II KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN

A. Kajian Teoritis
Berisikan teori-teori ilmiah dan temuan lain yang dianggap penting serta ada hubungannya dengan permasalahan yang di bahas. Setiap teori yang di kutip harus di sertai dengan penjelasan dan komentar penulis mengenai hubungan teori dengan permasalahan yang di bahas. Biasanya bada bagian akhir teori yang dikutip untuk permasalahan, penulis harus mengungkapkan suatu kesimpulan yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas.

B. Kerangka Berpikir
Penjelasan penulis didasari teori-teori ilmiah yang telah di kemukakan atau penjelasan sementara penulis terhadap permasalahan yang didasari teori-teori yang sudah di dapatkan. Penulis harus menjelaskan suatu alur kerja yang ada hubungannya permasalahan. Umumnya kerangka berfikir ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka. Dapat di katakan juga kerangka berfikir merupakan suatu argumentasi penulis dalam merumuskan suatu hipotesis.

C. Metodologi Penulisan
Metodologi penelitian dapat dikatakan proses atau cara mendapatkan data-data untuk penelitian. Pada bagian ini umumnya menyebutkan nama metode yang digunakan, teknik pengumpulan data (misalnya dengan cara wawancara, observasi, atau menggunakan kuisioner), dan juga biasanya di lengkapi juga dengan teknik analisis data (misalnya rumusan keuangan, rumusan statistik, atau model analisis lainnya yang berhubungan dengan permasalahan).

10. BAB III PEMBAHASAN (JUDUL HARUS SESUAI DENGAN TEMA PENELITIAN/PEMBAHASAN)

A. Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi kasus-kasus yang ada pada ruang lingkup permasalahan kasus ini sesuai dengan bidang ilmu penulis. Kasus yang di identifikasi harus dimulai dengan yang sederhana sampai yang rumit (kompleks), sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Kasus yang diambil merupakan kasus yang di temukan pada ruang lingkup permasalahan (misal permasalahan ada pada suatu perusahaan), sehingga penulis-pun harus melakukan konfirmasi dengan pihak yang bersangkutan dengan permasalahan. Sedangkan kasus atau data yang sifatnya rahasia biasanya tidak boleh untuk dibahas kecuali atas ijin pihak yang bersangkutan. Kasus yang di ambil dan akan di bahas dapat berupa uraian kata-kata, tabel, diagram, angka dan lain-lain.

B. Analisis Kasus
Pada bagian ini penulis melakukan pengkajian pada setiap kasus yang dipilih sesuai dengan permasalahan dan berusaha menghubungkannya dengan teori-teori yang di butuhkan untuk menyusun karya ilmiah. Untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan kasus yang coba di pecahkan, biasanya penulis menggunakan model-model analisis.

11. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Peneliti atau penulis harus menyimpulkan hasil temuannya dari hasil analisis kasus dalam bentuk uraian atau poin-point secara jelas dan mudah di mengerti pembaca. Penulis juga harus dapat memberikan saran-saran yang bermanfaat yang ada hubungannya dengan permasalahan atau kasus yang di analisis.

12. DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber materi ataupun teori-teori yang di gunakan untuk mendukung penulisan karya ilmiah dan di tulis dengan format tertentu. Bisa bersumber dari buku, internet/website, jurnal, majalah dan lain-lain.

13. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berisikan lampiran atau keterangan tambahan yang ada kaitannya dengan karya ilmiah, misalnya seperi dokumen, kuisioner dan lain-lain.


Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Jadi dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah memiliki beberapa ciri, yang diantaranya sebagai berikut ini:
  • Penulisan karya ilmiah yaitu objektif, di sampaikan dengan gaya bahasa yang sifatnya tidak pribadi, dengan menggunakan bentuk pasif dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama ataupun orang kedua.
  • Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa yang baku, resmi dapat terlihat dari struktur kata-katanya dan juga kalimat-kalimat yang efektif serta struktur yang baku.
  • Komponen pada karya ilmiah sangat bervariasi sesuai dengan jenisnya, tapi umumnya setiap karya ilmiah memuat bagian pendahuluan, bagian inti, bagian penutup, daftar pustaka dan lampiran (jika di butuhkan). Dan biasanya terdapat abstrak pada jenis tertentu.
  • Strukturnya sangat ketat terdiri dari bagian awal, isi dan penutup.




sumber:
http://www.pengertianku.net/2017/02/pengertian-karya-ilmiah-dan-ciri-cirinya.html






Sumber


Share:

Proposal: Pengertian, Struktur, Jenis, Kaidah, Ciri, Syarat, Dan Contoh

Definisi Proposal
Yang dimaksud dengan proposal adalah tulisan yang dibuat oleh penulis dengan maksud untuk menjelaskan rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada para pembaca, sehingga mereka mendapatkan pemahaman tentang tujuan kegiatan tersebut secara lebih jelas dan detail.

Jadi dengan proposal maka diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas kepada para pembaca, sehingga mereka mengerti maksud dan tujuan proposal tersebut. Pada umumnya proposal merupakan sebuah program atau rencana suatu kegiatan yang sifatnya hanya sebagai usulan saja, dapat dikatakan juga proposal merupakan usulan yang tertulis untuk melakukan suatu kegiatan yang ditujukan kepada pihak-pihak yang ada hubungannya dengan kegiatan tersebut. 


Syarat-Syarat Menyusun Proposal
Adapun jika menyusun suatu proposal maka haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ini:
  • Harus memiliki struktur maupun logika yang sangat jelas dan mudah di mengerti.
  • Hasil dari kegiatan tersebut harus terstruktur.
  • Rumusan jenis kegiatan yang dilakukan harus di tulis secara jelas dan detail serta harus benar-benar dapat dikerjakan.
  • Jika ada anggaran dana yang di perlukan, maka anggaran dana yang di perlukan harus realistis dengan kegiatan tersebut.

Fungsi Proposal
Adapun fungsi-fungsi dari suatu proposal yang disusun, diantaranya sebagai berikut:
  • Untuk melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan sosial, budaya, ekonomi dll.
  • Dapat digunakan untuk mengajukan mendirikan suatu usaha.
  • Dapat digunakan juga untuk mengajukan tender dari berbagai macam lembaga.
  • Dapat digunakan untuk mengadakan acara-acara kegiatan misalnya seperti acara perayaan, seminar, pelatihan, perlombaan dll.

Jenis-Jenis Proposal

a. Jenis Proposal Secara Umum
Pada umumnya proposal dibagi kedalam 4 (empat) jenis, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Proposal bisnis
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, bisa juga yang berhubungan dengan bisnis kelompok ataupun perseorangan. Contohnya seperti proposal pendirian badan usaha, tempat usaha dll.

2. Proposal Proyek
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia pekerjaan, umumnya berisi serangkaian rencana-rencana dalam usaha atau komersil. Contohnya seperti proposal proyek pembangunan suatu kantor.

3. Proposal penelitian
Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian untuk tugas akhir, tesis dan lain-lain. Biasanya proposal jenis ini digunakan untuk mengajukan suatu kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

4. Proposal kegiatan
Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, karena merupakan proposal untuk mengajukan suatu rencana kegiatan baik itu kegiatan individu maupun perorangan. Misalnya seperti proposal mengadakan perayaan, perlombaan dll.



b. Jenis Proposal Berdasarkan Bentuknya
Jenis proposal berdasarkan bentuknya dibagi kedalam 3 (jenis) diantaranya yaitu:

1. Proposal Formal
Proposal ini isinya sangat lengkap, terdiri dari tiga bagian diantaranya yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup, berikut penjelasannya:
  • Bagian pendahuluan terdiri dari sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan atau permohonan.
  • Bagian isi terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, anggapan atau pemikiran dasar, metodologi penelitian, fasilitas, personalia keuntungan, kerugian waktu, anggaran dana dll.
  • Sedangkan untuk bagian penutup terdiri dari daftar pustaka, lampiran dll.
2. Proposal Non-Formal
Proposal ini tidak seperti proposal formal yang lengkap, biasanya di sampaikan hanya dalam bentuk surat. Biasanya selalu berisikan seperti permasalahan, saran-saran, pemecahan masalah, dan pengesahan atau permohonan.

3. Proposal semi formal
Hampir sama seperti proposal non-formal karena isinya tidak selengkap atau tidak memenuhi syarat-syarat proposal formal.



Unsur-Unsur Proposal
Berikut ini unsur-unsur dari proposal secara umum dan dilengkapi dengan penjelasannya secara singkat:

1. Nama kegiatan (Judul)
Merupakan nama dari kegiatan atau disebut juga dengan judul yang akan dilaksanakan yang tergambar pada bagian judul proposal.

2. Latar belakang
Merupakan latar belakang proposal yang berisikan pokok-pokok pemikiran maupun alasan mengapa perlu diadakan kegiatan tersebut.

3. Tujuan kegiatan
Biasanya berisi tujuan dari kediatan yang akan dilaksanakan, tujuan harus di paparkan secara jelas supaya manfaatnya bisa terlihat oleh pembaca.

4. Tema
Merupakan hal yang mendasari suatu kegiatan yang tertera pada proposal.

5. Sasaran atau Peserta
Pada proposal harus menetapkan secara jelas siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

6. Tempat dan waktu kegiatan
Pada proposal juga harus dituliskan secara jelas waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.

7. Kepanitiaan
Pada proposal harus dituliskan secara lengkap susunan panitia yang mengadakan kegiatan tersebut.

8. Rencana anggaran biaya kegiatan
Anggaran dana pada proposal harus disusun secara detail dan realistis, supaya dapat di percaya.


Sistematika Penulisan Proposal

a. Sistematika Penulisan Proposal Penelitian
Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut ini:

1. Latar belakang
Pada bagian ini berisikan pemikiran-pemikiran tentang permasalahan yang hendak di teliti dan alasan-alasan mengapa permasalahan yang dikemukakan dalam tulisan ini diambil dan perlu dilakukan penelitian. Pada bagian ini juga penulisannya harus dilakukan secara sistematis dari secara umum ke khusus. Pada bagian latar belakang ini penulis harus menjelaskan mengapa bisa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan ini.

2. Batasan Masalah
Batasan-batasan pada suatu penelitian sangat di butuhkan supaya ruang lingkup permasalahan yang diteliti tidak meluas dan melebihi batas. Batasan-batasan ini misalnya seperti batasan pengumpulan data-data, batasan analisis, batasan anggaran dana dll.

3. Rumusan masalah
Penulis harus merumuskan secara jelas permasalahan yang ditelitinya, uraikan secara sistematis konsep untuk menjawab permasalahan yang diteliti, hipotesis yang akan di uji, dugaan sementara yang akan dilakukan pembuktiannya, permasalahan yang akan dicarikan cara pemecahannya. Dalam merumuskannya dapat menjelaskan definisi, asumsi dan ruang lingkup batasan kegiatan dari penelitian. Uraian permasalahan yang diteliti tidak diharuskan selalu dalam bentuk suatu pertanyaan saja.

4. Tujuan Penelitian
Pada bagian ini dapat dikatakan sebagai sasaran yang ingin capai pada penelitian yang dilakukan sesuai permasalahan yang di teliti. Tujuan penelitian umumnya di bagi menjadi 2 (dua) macam yaitu:
  • Tujuan umum yaitu tujuan yang secara keseluruhan kenapa melakukan penelitian tersebut.
  • Tujuan khusus yaitu uraian secara menyeluruh dari masing-masing tujuan penelitian, baik itu mengenai variabel independen maupun variabel dependen dan gabungan dari kedua variabel tersebut.
5. Manfaat Penelitian
Merupakan apa saja yang bisa didapatkan dari penelitian yang dilakukan. Manfaat penelitian harus ditulis berdasarkan dari segi keilmuan, manfaat bagi diri sendiri maupun bagi objek yang diteliti.

6. Tinjauan pustaka
Bagian ini berisikan dasar pemikiran dan dasar-dasar teori yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti. Umumnya meliputi definisi-definisi variabel dan perumusan penelitian dll.

7. Metode penelitian
Pada bagian metode penelitian umumnya berisikan rancangan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, etika penelitian jika manusia yang dijadikan sebagai objek penelitian, pengolahan data, analisis data, hingga bahan-bahan yang di inputkan.

8. Objek Penelitian
Merupakan sifat keadaan dari suatu benda, orang atau keadaan yang menjadi pusat perhatian saat penelitian. Sifaat keadaan tersebut bisa berupa sifat, kuantitas dan kualitas objek yang diteliti, bisa juga berupa perilakunya, kegiatan, pendapat, keadaan dll.

9. Metode pengumpulan data
Pada penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat dengan melakukan survey, interview dan juga eksperimen.
Jika penelitian kualitatif maka dapat dilakukan metode pengumpulan data dengan beberapa cara, misalnya seperti:
  • Wawancara yaitu teknik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada orang yang ada kaitanya dengan objek penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data berupa jawaban.
  • Observasi yaitu melihat dan mengamati secara langsung objek yang diteliti, dengan harapan bisa mendapatkan data-data untuk penelitian.
  • Review dokumen yaitu mencari data yang diperlukan untuk penelitian melalui dokumen-dokumen tertulis, gambar, video dll.
10. Metode analisis data
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data. Metode analisis data kualitatif prosedur-prosedurnya sangat jelas, ketajaman pada analisis data kualitatif tergantung pada kebiasaan-kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian, jika peneliti sudah terbiasa dengan penelitian kualitatif maka hasil penelitiannya akan sangat mendalam dan juga kongkrit. Sementara analisis data kuantitatif tidak terlalu mendalam seperti analisis data lualitatif, pada bagian ini tergantung penulis menggunakan metode yang digunakannya.

11. Hasil yang diharapkan
Pada bagian ini umumnya menguraikan kontribusi penelitian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pemecahan permasalahan yang dapat membangun atau mengembangkan objek yang diteliti.

12. Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka merupakan sumber-sumber materi yang menjadi referensi dalam menyusun proposal dan disusun sesuai abjad nama penulis materi.



b. Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan

1. Latar Belakang Kegiatan
Pada bagian ini berisikan berbagai macam hal dan juga kondisi secara umum yang melatarbelakangi kegiatan tersebut perlu diadakan.

2. Dasar Pemikiran
Pada bagian ini berisikan dasar-dasar yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, misalnya seperti Berdasarkan Program Karang Taruna, Berdasarkan Program Desa dll.

3. Nama Kegiatan
Pada bagian ini berisikan nama dari kegiatan yang hendak dilaksanakan, seperti “Perayaan HUT RI”, atau “Kompotisi Sepakbola Antar RW” dll.

4. Tujuan Kegiatan
Berisikan tujuan-tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut, jika terlaksanakan.

5. Target kegiatan
Pada bagian ini berisikan uraian-uraian yang detail dari Tujuan Kegiatan.
6. Manfaat Kegiatan
Berisikan tentang manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan tersebut jika terlaksanakan.

7. Jenis kegiatan
Pada bagian ini menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misalnya jenis kegiatan seperti Perlombaan, Pelatihan, Perayaan dll.

8. Waktu Dan Tempat Kegiatan
Berisikan waktu kapan kegiatan tersebut dilaksanakan, cantumkan seperti hari, tanggal, bulan, tahun dan jam berapa dilaksanakannya. Untuk tempat, menunjukan dimana tempat kegiatan tersebut dilaksanakan.

9. Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan harus dibuat sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya. Jika jadwal kegiatannya banyak bisa ditulis secara terlampir.

10. Pelaksana dan Organisasi Kerja
Pada bagian ini berisikan siapa saja yang menjadi panitia atau pelaksana kegiatan tersebut, bisa juga di tulis secara terlampir.

11. Sasaran
Berisikan siapa saja yang menjadi peserta atau partisipan dalam kegiatan tersebut.

12. Anggaran dana kegiatan
Berisikan total anggaran dana yang dibutuhkan pada kegiatan tersebut. Untuk rinciannya umumnya ditulis secara terlampir.

13. Penutup
Umumnya berisi ucapan syukur atas tersusunnya proposal kegiatan tersebut, harapan yang diinginkan dari kegiatan tersebut dan mohon dukungan dari berbagai pihak serta ditutup dengan lembar pengesahan.





sumber: 
http://www.pengertianku.net/2016/12/pengertian-proposal-dan-unsur-unsurnya-serta-sistematikanya.html
 




Sumber


Share:

Proposal: Pengertian, Struktur, Jenis, Kaidah, Ciri, Syarat, Dan Contoh

Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian baik itu penelitian di lapangan ataupun penelitian di perpustakaan. 
 
Proposal berasal dari bahasa inggris yaitu “to purpose” yang berarti mengajukan. Secara sederhana proposal diartikan sebagai bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik dalam bentuk ide, gagasan, pemikiran ataupun rencana apada pihak lain guna mendapatkan dukungan baik itu bersifat izin, persetujuan, dana dan lain sebagainya.

Selain pengertian proposal diatas, proposal ialah suatu pedoman kerja, gambar atau peta perjalanan lengkap yang akan dilewati selama melakukan kegitan dengan gambaran menyeluruh atau lengkap mengenai lingkup dan urutan kegiatan, tenggang waktu dari mulai hingga berakhirnya masing-masing kegitan, pihak lain yang terkait dan perlu dihubungi, sarana yang dibutuhkan dan lainnya.

Pengertian Proposal Menurut Para Ahli

Hasnun Anwar (2004:73)

Menurut Hasnun Anwar, Proposal adalah rencana yang disusun utnuk kegiatan tertentu.

Jay (2006:1)

Menurut Jay, Proposal adalah alat bantu manajemen standar agara manajemen dapat berfungsi secara efisien.

 

Fungsi Proposal

Berikut ini adalah fungsi dari proposal, diantaranya:
  • Untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan maslah agama, politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya.
  • Untuk mendirikan usaha kecil, menengah maupun besar.
  • Untuk mengajukan tender dari lembaga pemerintah atau swasta
  • Untuk mengajukan kredit pada bank
  • Untuk mengadakan kegiatan atau acara seperti seminar, diskusi, pelatihan dan lain sebagainya.

 

Tujuan Proposal

Tujuan pembuatan atau penulisan  proposal yaitu:
  • Untuk mendapatkan bantuan dana
  • Untuk mendapatkan dukungan
  • Untuk mendapatkan perizinan

 

Unsur-Unsur Proposal

Berikut ini unsur unsur proposal, diataranya:
1. Latar Belakang Masalah
Dalam unsur ini dikemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik itu kesenjangan teorik maupun kesenjangan parktis yang melatarbelakangi masalah.

2. Rumusan Masalah
Dalam unsur ini menyatakan secara tersurat berupa pertanyaan yang ingin dicari jawabannya.

3. Tujuan Penelitian
Dalam hal ini diungkapkan sasaran atau tujuan yang akan dicapai.

4. Hipotesis
Dalam hipotesis diajukan berupa jawaban sementara masalah penelitian agar hubungan antara masalah dan jawaban yang lebih jelas.

5. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan dasar dalam berpikir dan bertindak.

6. Manfaat Penelitian
Dalam unsur ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.

7. Tuang Lingkup
 
8. Kajian Pustaka
 
9. Definisi Operasional

 

Macam-Macam Proposal

 

Macam-Macam Proposal Secara Umum

Secara umum kita mengenal 4 jenis proposal yaitu proposal bisnis, proposal kegiatan, proposal penelitian, dan proposal wirausaha.

Proposal Bisnis
Proposal bisnis atau proposal usaha adalah jenis proposal yang berkaitan dengan dunia usaha atau rancangan rencana kerja yang ditujukan baik oleh perseorangan ataupun kelompok kepada investor. Proposal ini menggambarkan singkat profil usaha, kelebihan usaha yang ditawarkan, serta penggambaran keuntungan dan kerugian yang akan diterima. Contoh proposal bisnis, diantaranya proposal pendirian usaha, proposal dalam bentuk kerja sama antar perusahaan dan lain sebagainya.

Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan adalah pengajuan rencana suatu kegiatan baik yang bersifat individu ataupun kelompok. Contoh proposal kegiatan, diantaranya proposal kegiatan pentas seni budaya, proposal kegiatan perpisahan sekolah, proposal kegiatan perkemahan dan lain sebagainya.

Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah suatu acuan, ide, usulan, ide atau gagasan yang ditujukan pada badan, instansi atau yang lainnya untuk mengadakan suatu penelitian terhadap suatu masalah. Proposal ini berisi tentang gambaran singkat penelitian, latar belakang, maksud dan tujuan, alasan mengapa isi atau topik terut diangkat, waktu yang dibutuhkan, lokasi penelitian dan lain sebagainya.

Proposal Wirausaha
Dalam proposal wirausaha perlu diperhatikan pada siapa proposal anak ditujukan, apakah pada Owner (pihak intern yang memiliki jabatan lebih tinggi), Mitra (partner yang akan diajak kerjasama), lembaga perizinan, atau pada pihak sponsor.

Umumnya lembaga atau pengusaha sponsor mendanai kegiatan dikarenakan kegiatan tersebut sesuai dengan pedoman dan kriteria sponsor; masalahnya serius; model kegiatannya inovatif dan juga strategis, didukung oleh data dan urgen, berkelanjutan; tidak bertentangan dengan pembangunan, memberikan keuntungan besar bagi perusahaan; kesan pertama proposal; rapi, bersih, mudah dibaca dan dimengerti; penampilan proposal menarik; isinya singkat,padat dan jelas; serta menjanjikan hal positif.

 

 

Macam-Macam Jenis Proposal Berdasarkan Bentuk Proposal

Ada 3 jenis proposal berdasarkan bentuknya, yaitu proposal formal, non formal dan semiformal.

Proposal Formal
Proposal formal terdiri dari 3 bagian utama yaitu pendahuluan, isi dan pelengkap penutup.
  • Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
  • Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
  • Bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

Proposal Non Formal
Proposal jenis ini tidak selengkap proposal normal dabn biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. Proposal non formal harus mengadung hal-hal seperti masalah, saran, pemecahan dan permohonan.


Proposal Semi Formal
Jenis proposal semi formal mirip dengan proposal non formal karena tidak selengkapnya jenis proposal formal.


sumber:
http://www.pelajaran.co.id/2017/19/pengertian-proposal-fungsi-tujuan-unsur-dan-macam-macam-bentuk-proposal.html
 








Sumber


Share:

Proposal: Pengertian, Struktur, Jenis, Kaidah, Ciri, Syarat, Dan Contoh

Proposal dapat dirumuskan sebagai sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja kegiatan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip.

Proposal berasal dari bahasa inggris to propose yang artinya mengajukan dan secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik itu berupa ide, gagasan, pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan baik itu yang sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain - lain. Proposal juga dapat diartikan sebagai sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada pembaca.

PENGERTIAN PROPOSAL
Untuk mengetahui arti dari proposal, berikut saya sertakan pengertian proposal dari beberapa pandangan dari para ahli:
  • Hasnun Anwar (2004 : 73) proposal adalah : rencana yang disusun utnuk kegiatan tertentu.
  • Jay (2006 : 1) proposal adalah alat bantu manajemen standar agar menajemen dapat berfungsi secara efisien.
  • Pengertian Proposal Menurut KBBI (2002) adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research). Keterampilan menulis proposal perlu dimiliki setiap insan berpendidikan agar mereka terbiasa berpikir sistematis-logis sebagaimana di dalam langkah-langkah penulisan proposal.
  • Pengertian Proposal Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya dengan usulan.Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah suatu permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada seseorang, instansi, organisasi, suatu badan, atau suatu kelompok untuk menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan.
 
TUJUAN PROPOSAL
adalah memperoleh bantuan dana,memperoleh dukungan atau sponsor, dan memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan,tujuan, waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan nama terang.

 
FUNGSI PROPOSAL
  1. Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
  2. Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
  3. Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
  4. Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
  5. Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.

 
JENIS JENIS PROPOSAL
Secara umum proposal dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
  1. Proposal Bisnis - proposal ini berkaitan dengan dunia usaha baik itu perseorangan maupun kelompok dan contoh dari proposal ini misalnya proposal pendirian usaha, proposal dalam bentuk kerjasama antar perusahaan.
  2. Proposal Proyek - pada umumnya proposal proyek ini mengacu pada dunia kerja yang berisikan serangkaian rencana bisnis atau komersil misalnya proposal proyek pembangunan.
  3. Proposal Penelitian - Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi misalnya penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. isi dari proposal ini adalah pengajuan kegiatan penelitan.
  4. Proposal Kegiatan - yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan bak itu bersifat individu maupun kelompok misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.
 
Berdasarkan bentuknya proposal terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
  1. Proposal bentuk formal - Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
  2. Proposal bentuk non formal - proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
  3. Proposal semi formal - jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena tidak selengkap jenis proposal formal.
 
 
UNSUR-UNSUR PROPOSAL
  1. Latar belakang masalah, Dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Selain itu, dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar, dan diskusi ilmiah maupun pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
  2. Rumusan masalah, Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dalam hal ini hendaknya rumusan masalah disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti dan dapat diuji secara empiris.
  3. Tujuan penelitian, Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa pernyataan.
  4. Hipotesis, Hipotesis diajukan berupa jawaban sementara terhadap masalah penelitian agar hubungan antara masalah yang diteliti dengan kemungkinan jawabannya lebih jelas.Adapun rumusan hipotesis yang baik hendaknya: dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dapat diuji secara empiris, dan menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih.
  5. Asumsi penelitian, Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam hal ini tidak perlu dibuktikan kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian yang diperolehnya dari orang lain melalui karya tulisnya.
  6. Manfaat penelitian, Manfaat penelitian ditunjukkan untuk mengenai pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
  7. Ruang lingkup, dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian dikemukakan karena sering dihadapi keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa harus dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena alasan logistik. keterbatasan penelitian karena kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika, dan kepercayaan yang tidal memungkinkan peneliti mencari data yang diinginkan.
  8. Kajian pustaka, dan Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan kemutakhiran dan relevansi yang diperlukan dalam penelitian.
  9. Definisi operasional. Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang yang dapat diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan definisi berdasarkan kamus atau pendapat para ahli. Hal ini diperlukan terutama untuk istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok dalam penelitian juga untuk menghindari perbedaan persepsi.





SUMBER:
http://www.ilmusahid.com/2014/11/pengertian-jenis-unsur-fungsi-dan-tujuan-proposal.html
 







Sumber


Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog