Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

16 Oktober 2013

Daftar Pustaka - Contoh dan Cara Penulisan


.




Daftar pustaka memuat semua sumber kutipan yang berupa pustaka. Pustaka yang dimaksud dalam pedoman ini ialah semua sumber kutipan yang berupa tulisan, gambar, dan sejenisnya yang tersimpan dalam perpustakaan. Penulisan daftar pustaka harus dengan jelas menunjukan perbedaan identitas suatu pustaka dari pustaka lainnya, sehingga mudah ditelusuri. Daftar pustaka memuat informasi tentang identitas pustaka acuan dengan lengkap dan jelas.

Ada perbedaan dalam penulisan yang terletak pada bagian akhir dengan penulisan sumber kutipan yang terletak pada bagian utama karya ilmiah. Daftar pustaka memuat informasi yang lebih lengkap tentang pustaka yang diacu dari sumber kutipan pustaka atau innote. Dalam daftar pustaka dicantumkan semua sumber yang dijadikan acuan atau landasan penyusunan karya ilmiah.

Semua pustaka acuan yang dicantumkan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama-nama pengarang atau lembaga yang bertanggung jawab. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.

Apabila informasi identitas sebuah pustaka yang diacu lebih dari satu baris, penulisan baris kedua dan seterusnya masuk lima ketukan dan berjarak 1 (satu) spasi, sedangkan jarak antara pustaka yang satu dengan pustaka yang berikutnya adalah 1,5 (satu setengah) spasi.
Misalnya:

Widodo, Joko. 1987. Peranan Departemen Pekerjaan Umum dalam Pembangunan Nasional.
          Makalah (belum diterbitkan) pada seminar (lokakarya).


Jika nama pengarang dan nama lembaga yang bertanggungjawab tidak ada, yang ditulis dalam daftar pustaka adalah judul pustaka tersebut. Jika pustaka semacam yang telah disebutkan lebih dari satu, pencantumannya tetap menurut abjad.

Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka acuan adalah dengan cara sebagai berikut :

 

A. Pustaka Acuan Berupa Buku

Untuk urutan penyebutan unsur-unsur pustaka untuk buku ialah : 
a). Nama penulis, 
b) Tahun terbit, 
c). Judul Pustaka beserta keterangannya, 
d). Tempat terbit atau kota terbit, dan 
e). Nama penerbit.

Jika tidak terdapat nama penulis  dalam buku tersebut urutan penyebutan adalah : 
a). Nama lembaga yang bertanggung jawab 
b). Tahun terbit, 
c). Judul pustaka beserta keterangnnya, 
d) tempat terbit, dan 
e). Nama penerbit.

Setiap unsur pustaka dipisahkan oleh tanda titik, kecuali unsur tempat terbit yang diikuti oleh titik dua dan unsur nama yang harus dipisahkan oleh tanda koma. setelah tanda titik atau setelah titik dua ada jarak satu ketukan.

Contoh penulisan unsur pustaka acuan yang berupa buku diatur sebagai berikut :

 

a. Nama Penulis

Nama penulis ada yang terdiri dari satu unsur, dua unsur, atau lebih dari dua unsur. Ketentuan pencantuman nama penulis adalah sebagai berikut :

1). Pencantuman nama penulis berdasarkan abjad, tanpa diberi nomor.
Misalnya, jika nama penulis buku yang pertama Prof. Dr. Joko dan nama penulis buku yang lain Dr. Ir. Widodo, pencantuman dalam daftar pustaka adalah :

Joko.
Widodo.


2). Jika nama penulis buku terdiri atas dua unsur atau lebih, pencatumannya harus dibalik; unsur nama yang terakhir ditulis terlebih dahulu, kemudian tanda koma, diikuti unsur nama di depan dengan disingkat, antara tanda koma dengan singkatan unsur nama diberik jarak 1 (satu) ketukan.
Misalnya, pengarang buku yang diacu Joko Widodo dan pengarang buku lainnya Basuki Purnama, pencantumannya dalam daftar pustaka adalah :

Purnama, Basuki.
Widodo, Joko.


3).Jika penulis buku tersebut dua orang, nama penulis pertama dibalik, tetapi nama penulis lainnya tidak dibalik.
Misalnya, jika penulis buku itu adalah Joko Widodo dan Basuki Purnama, penyajiannya adalah:

Widodo, Joko dan Basuki Purnama.


4). Jika penulis buku terdiri dari tiga orang atau lebih, penyajiannya adalah nama penulis pertama dibalik, nama pengarang kedua, ketiga dan seterusnya ditulis tanpa dibalik.
Misalnya, jika penulis buku itu adalah Joko Widodo, Basuki Purnama, dan Andri Marjuki, penyajiannya adalah:

Widodo, Joko; Basuki Purnama; dan Andri Marjuki.


5). Jika penulisnya tidak ada, yang pertama dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan buku tersebut.
Misalnya :

Lembaga Administrasi Negara.
Pusat Bahasa


6). Jika ada dua buku atau lebih yang diambil dari pengarang yang sama, penulisan nama pengarang cukup sekali, sedangkan pada buku yang kedua nama pengarang diganti dengan garis terputus-putus sepuluh ketuk mesin ketik yang diikuti tanda titik.
Misalnya, jika penulis buku itu adalah Joko Widodo, penyajiannya adalah:
 
Widodo, Joko. 1995. Budidaya Lebah Madu. Jakarta: Gramedia.
……… 1996. Budidaya Tanaman Kedelai. Jakarta: Gramedia


7). Kalau buku yang diacu disusun oleh seorang editor, di belakang nama pengarang ditulis kata Ed.
Misalnya, jika penulis buku itu adalah Joko Widodo, penyajiannya adalah:

Widodo, Joko (Ed.).


8). Gelar kesarjanaan tidak dituliskan dalam daftar pustaka. gelar keturunan masih dapat dipakai.
Misalnya, nama pengarang adalah Prof.Dr. Raden Mas Joko Widodo, penulisan daftar pustakanya adalah :

Widodo, Raden Mas Joko.

 

b. Tahun Terbit.

1). Tahun terbit ditulis setelah nama pengarang, dipisahkan oleh titik dan diakhiri dengan titik.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1990.


2). Kalau dua buku ditulis oleh seorang pengarang, penyusunan urutannya berdasarkan tahun terbit yang terdahulu.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1986.
……….. 1989


3). Kalau dua buku yang diacu ditulis oleh seorang pengarang dalam tahun yang sama, di belakang tahun itu harus dibutuhkan huruf a dan b sebagai pembeda.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1980a.
………..1980b.


4). Jika buku yang diacu tidak berangka tahun, di belakang nama pengarang diberi keterangan tanpa tahun.
Misalnya :

Widodo, Joko. (tanpa tahun)

 

c. Judul Buku

Judul buku ditulis sesudah tahun terbit dan diberi garis bawah (jika berupa tulisan tangan) atau cetak miring (jika berupa ketikan). Setiap huruf awal kata, kecuali kata tugas, ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1990.Kata Tugas dalam Bahasa Indonesia  
atau
Widodo, Joko. 1990. Kata Tugas dalam Bahasa Indonesia

 

d. Tempat Terbit

Tempat terbit atau kota terbit diletakan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1986. Ular-Ular berbisa di Jawa. Jakarta:

 

e. Nama Penerbit

1). Nama penerbit dicantumkan sesudah nama terbit.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1986.Ular-Ular berbisa di Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum


2). Jika lembaga penerbitan buku itu langsung dijadikan penganti nama pengarang karena nama pengarang tidak ada, nama peenrbit tidak disebutkan lagi sesudah nama tempat terbit.
Misalnya :

Lembaga Administrasi Negara. 1990. Himpunan Istilah Manajemen. Jakarta.


3). Jika pustaka acuan belum diterbitkan, misalnya disertasi dan makalah setelah pencantuman judul diberi keterangan makalah (belum diterbitkan).
Misalnya :

Widodo, Joko. 1987. Peranan Departemen Pekerjaan Umum dalam Pembangunan Nasional.
          Makalah (belum diterbitkan) pada seminar (lokakarya).

 

B. Pustaka Acuan Berupa Antologi

 
a. Jika sumber acuan berupa antologi dan yang diacu bukan tulisan editor, urutan penulisannya adalah nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan, yang diacu diberi tanda petik, judul antologi diberi garis bawah atau cetak miring, tempat terbit dan nama penerbit. Setelah pencantuman judul tulisan diberi kata dalam.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1986. “Kebudayaan Minangkabau” dalam Basuki Purnama (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan.

b. Jika yang diacu adalah tulisan editor, urutan penulisannya adalah nama pengarang, tahun terbit, judul ontologi diberi garis bawah atau dicetak miring, tempat terbit dan nama penerbit.
Misalnya :

Purnama, Basuki (Ed.). 1986. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan.

 

C. Pustaka Acuan Berupa Majalah atau Jurnal

Sumber acuan yang diambil dari majalah dan jurnal urutan penulisannya dalam daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit judul artikel diberi tanda petik, nama majalah dicetak miring atau diberi garis bawah dan keterangannya serta didahului kata dalam, bulan terbit, tahun penerbitannya yang ke berapa, tempat terbit dan nomor halaman.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1981. “Professional Record for ESL Learners” dalam Forum. (April, XIX). N0. 2 Jakarta : The Embassy of the United States of America. h. 34-48.

 

D. Pustaka Acuan Berupa Media Massa/ Majalah/Surat Kabar

Jika sumber acuan diambil dari artikel dalam surat kabar atau media masa, urutan pencantumannya dalam daftar pustaka adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel diberi tanda petik, nama surat kabar/majalah dicetak miring atau digaris garis bawah dan didahului kata dalam, tanggal terbit, tempat terbit dan halaman pemuatan artikel.
Misalnya :

Widodo, Joko. 1987. “Demokrasi Kita Masih Belajar di Tingkat Dua” dalam Prioritas. 4 Mei. Jakarta : halaman 4-5.

 

E. Pustaka Acuan Berupa Terjemahan

Bila sumber acuan merupakan karya terjemahan penulisannya sebagai berikut :

Widodo, Joko. 1987. Ilmu Bahasa : Pengantar. Terjemahan rahayu Hidayat dari Elemen de Lingusitique General (1980). Yogyakarta : Kanisius.


Semua dokumen yang dikutip dalam laporan penelitian (dipublikasikan atau tidak) serta penelitian lainnya harus ditulis pada bagian akhir laporan yaitu daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka harus mengkuti standardisasi baku dan cukup rinci sehingga pembaca dapat dengan mudah mencari sumber asli dari kutipan yang ada pada laporan riset tersebut.

Daftar pustaka perlu dibuat berurutan mengikuti urutan alfabetis berdasarkan abjad nama pengarang buku, artikel ilmiah, laporan riset ataupun artikel lainnya. dalam urutan abjad itu, buku yang dicetak menduduki kelompok pertama, kemudian jurnal menduduki urutan kedua, sedangkan urutan ketiga adalah kelompok pustaka yang tidak diterbitkan (skripsi, tesis, dan disertasi termasuk dalam kelompok ini).





.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

06 September 2013

Rekrutmen CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Kementerian Perdagangan 2013


.












.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

Pengobatan Tradisional Paling Aneh, Tidak Masuk Akal, Supranatural, Magic, dan Sulit Dipercaya!!!


.
Video aneh cara pengobatan yang tidak masuk di akal http://infoanehdanunik.com/

Video aneh cara pengobatan yang tidak masuk di akal http://infoanehdanunik.com/

Video aneh cara pengobatan yang tidak masuk di akal http://infoanehdanunik.com/







Video aneh cara pengobatan yang tidak masuk di akal http://infoanehdanunik.com/

Video aneh cara pengobatan yang tidak masuk di akal http://infoanehdanunik.com/

Video aneh cara pengobatan yang tidak masuk di akal http://infoanehdanunik.com/
 
Video aneh cara pengobatan yang tidak masuk di akal http://infoanehdanunik.com/
.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

29 Agustus 2013

Pengertian Fakta dan Opini


.



Pengertian Fakta dan Opini


Pengertian Fakta menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hal (keadaan ; peristiwa) yang merupakan kenyataan. Jadi, Fakta dapat berupa benda, peristiwa, keadaan atau sesuatu yang benar-benar terjadi. 


Pengertian Opini ialah Jika benda, peristiwa, keadaan itu benar-benar tidak terjadi, hanya angan-angan saja atau pendapat hasil pemikiran seseorang saja.



Contoh Fakta

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang berjalan sangat cepat.

2. Bangsa-bangsa yang tidak bisa mengembangkan pengetahuan modern akan tertinggal oleh kemajuan zaman.



Contoh Opini (pendapat / saran)

1. Pertanian yang dikerjakan dengan cara modern pasti memberikan hasil yang lebih baik daripada yang dikerjakan secara tradisional.

2. Bioteknologi sangat bermanfaat bagi manusia.

 

Sumber : Klik di sini!






.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

Perbedaan Fakta dan Opini / Pendapat Beserta Contoh


.



Pengertian Fakta dan Opini

FAKTA                                                                            
Suatu hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan.

OPINI / PENDAPAT
Pendapat atau pikiran atau pendirian  seseorang tentang sesuatu disertai alasan  yang kuat


Ciri-ciri fakta dan opini


FAKTA
1.  dapat dibuktikan kebenarannya
2. bersifat obyektif
3. berdasarkan kenyataan


OPINI / PENDAPAT
1. kurang dapat dipertanggungjawabkan atau dibuktikan
2. bersifat obyektif
3. berdasarkan perkiraan, kemungkinan, dan perasaan



Strategi dan Tips cara membedakan Fakta dan Opini

Kalimat opini / pendapat biasanya terdapat kata-kata yang mengandung nilai subyektif seperti sebaiknya, mungkin, barangkali, menurut saya, dsb.



Contoh kalimat fakta dan opini / pendapat


Kalimat fakta
Berbekal Rp 750.000,00 hasil menjual gelang, kalung, dan cincin miliknya, Susi mulai menjadi pengepul ikan pada tahun 1983


Kalimat opini / pendapat      
Keputusannya itu bisa dipandang tindakan nekad mengingat usianya saat itu.






.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

20 Agustus 2013

The Da Lopez Brothers (Jovial and Andovi) Lean Toward The Same Line of Logic

They’re Happy to Talk about Who They are
.



The Da Lopez brothers are on to something.

While most, if not all, Indonesian comedies on television and in movies are overacted or marred with obvious product placement, the two brothers, both currently studying at the University of Indonesia, have taken to YouTube in a gallant effort to get their version of funny out to the masses.





Funny thing is, it’s working.

Their crafted, well-timed jokes in videos such as “Indonesians vs. Bule,” and “3 Things I’d Do if I Had a Twin,” attempt to translate the secret language of comedy: point the finger at the audience, then turn it around and point it back at the comedian. Because, as comedian Louis CK says, when you’re done telling jokes about airplanes and dogs, you’re forced to dig deeper and start talking about who you are.

The Da Lopez brothers, Jovial, 23, and Andovi, 19, lean toward the same line of logic. They’re happy to talk about who they are: worldly college kids who didn’t see anything funny on TV, or in the movies, and so decided to do something about it.

“Good comedy needs to have a story line … it needs to be relatable, and most importantly, it needs to send a message,” Jovial said. “And the material has to be somewhat original.”

Somewhat original doesn’t translate to regurgitating other people’s ideas. For the Da Lopez brothers, it is more about taking the audience’s fears and insecurities, and making them their own.

“I keep on making videos, because I realized that I might actually have something going here,” Andovi said. “I love the mixed responses I get from making these videos. Whether people love it or hate it, I enjoy the whole process of making videos. I really want to encourage young men and women in Indonesia to showcase their creativity to the world through YouTube.”





With Jovial behind the camera and Andovi acting and flushing out the script, the two have created SkinnyIndonesian24, a YouTube channel that takes a critical look at society. The duo recently shot a video in praise of Jason Collins, a gay American basketballer; the next shot they take at society will be another short video, taking a critical look at Indonesia’s favorite snack, IndoMie, which the brothers have dubbed “delicious garbage.”

And with 60,000 views across 24 videos, the brothers are gradually garnering attention. Studios and writers have contacted them for meetings. There are talks of collaborative efforts with well-known production houses. But the brothers aren’t really looking to jump ship just yet. They’re convinced YouTube is the future.

Success, most would agree, is the result of taking advantages of opportunities you stumble across. The SkinnyIndonesian videos started out as something to do with friends. Andovi, who started vlogging — video blogging — just nine months ago, decided he and his brother would invite a few friends over and film a few skits and some, often horrific, covers of popular songs.

But “Indonesians vs. Bule” is a six-minute short that takes a critical-comical look at Indonesian women’s fascination with foreign men. It was shot on a digital camera over two days and is not only well-constructed comically, but filmed and edited with an acumen you wouldn’t expect to see from two brothers with absolutely no formal training.

They are the epitome of autodidactic.

But the Da Lopez brothers are far from alone in their YouTube endeavor. Without Gabriella Permata, 21, and Granzetta Chandikya, 18, there would be no “Indonesians vs. Bule.”

“Gabriella and Granzetta helped a lot,” Andovi says. “Granzetta came up with a lot of jokes, especially local Indonesian jokes. When we made ‘Indonesians vs. Bule,’ we knew we had to put in jokes that people wouldn’t forget. We had to make sure we could get a wide audience, plus we didn’t want the jokes to be just about bule [foreigner] . You have to be able to make fun of yourself too.”

The girls’ perspective is key to the skit. Without it, the video would be limp and forgettable. Once you realize the video is not just about whiny Indonesian guys complaining that girls melt over bule, that bule doesn’t just mean white guy, and that the film comments on phenomena such as the rise of K-pop in Indonesia, it becomes clear that the Da Lopez brothers really know what they’re doing.

“The thing is the video starts with Indonesian girls’ perspective about bule,” Jovial explained.

“Indonesian girls are so crazy about bule. Indonesian girls put bule on top of the hierarchy. OK fine, they are taller, but Indonesian girls love the bule. They are more proud to have a white boyfriend.

“It is very important that we capture each perspective. Then at the end you see that Andovi has been chasing Indo girls with various methods and he fails.”

“Most people don’t get the ending,” Andovi said. “We want people watching the skit to think a little more about the joke. Before ‘Indonesian vs. Bule,’ we had a video that had 14,000 hits; Indonesians loved that video.

“But when we put another layer of humor in ‘Indonesians vs. Bule,’ one where you have to think, the response from the Web is, ‘this is kind of funny, but I didn’t get the ending.’ ”

www.youtube.com/user/skinnyindonesian24




.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

Kata Mendikbud, Siswa Indonesia Lemah dalam Bidang Penalaran.

Menurut Anda Apa yang SALAH???
.




REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyatakan, kondisi pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan survei yang dirilis International Association for the Evaluation of Educational Achievement Study Centre Boston Collage, siswa Indonesia lemah dalam bidang penalaran. Khusus di bidang mata pelajaran Matematika, kata Nuh, Indonesia hanya menempati peringkat ke-38 dari 42 negara.

"Mirisnya, Indonesia kalah dengan Palestina yang negaranya terus didera konflik," kata Nuh di Jakarta, Rabu, (26/12).

Nuh melanjutkan, lebih 95 persen siswa Indonesia hanya sampai level menengah. Siswa Taiwan termasuk jajaran tertinggi di survei yang menempatkan 50 persen siswanya berada pada level high dan advance.

“Untuk daya nalar, siswa Indonesia memang lemah dan itu memang fakta," ujar Nuh.

Makanya, kata Nuh, pihaknya membuat kurikulum baru. Walaupun ia menyadari kurikulum baru itu bakal mengundang pro kontra.





.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

Mendikbud Berkata: Bimbingan Belajar (Bimbel) Merusak Cara Berpikir Siswa

Bagaimana Menurut Anda???
.




REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjamurnya lembaga bimbingan belajar (bimbel) bagai buah simakalama bagi dunia pendidikan Indonesia. Di satu sisi ikut berkontribusi mendorong siswa untuk belajar cepat menemukan solusi. Namun, di sisi lainnya ternyata merusak cara berpikir siswa.

“Siswa diajak untuk berpikir cepat mencari solusi sebuah persoalan. Berpikir shortcut itu merusak struktur berpikir siswa, meski benar,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta, Rabu (26/12).

Pada tahap tertentu, metode pembelajaran bimbel sangat mendukung siswa mencari jangka pendek. Tapi konsekuensinya membuat alur berpikir mereka menjadi loncat-loncat. Struktur berpikir secara bertahap dan benar akhirnya diabaikan. Sayangnya, ketika dihadapkan pada persoalan berat di level tertentu siswa tidak berkutik lagi menghapinya.

“Proses berpikir secara benar itu yang harus dibenahi sekarang. Tidak boleh kita terjebak hanya pada cepatnya saja,” ujar Nuh.

Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) itu menyadari dampak buruk pendidikan yang diterima siswa di bimbel bisa dirasakan. Kalau dikaitkan dengan fenomena korupsi di Indonesia, bisa jadi lantaran sejak di sekolah siswa diajak berpikir cepat.

Alhasil ketika dewasa dan masuk birokrasi, kata Nuh, mereka selalu mencari jalan pintas untuk mengumpulkan duit sebanyak-banyaknya. “Jalan pintas itu membuat orang sekarang korupsi dan faktanya moralitas rendah itu harus dievaluasi lewat kurikulum baru,” katanya.



.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

17 Agustus 2013

Google Doodle Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus)


.



Untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia pada tahun ini, Google Doodle tampil dengan nuansa Merah Putih dengan lambang Garuda Pancasila yang disematkan pada bagian tengah sebagai pengganti huruf O. Ini adalah tahun kelima bagi Google merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.




17 Agustus 1945, atau tepat 68 tahun yang lalu, kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh dua founding father negeri ini, Soekarno dan Mohammad Hatta, di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta. Tanggal ini kemudian dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya.

Sejarah mencatat, penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo di rumah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Jepang, Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1, Jakarta.

Penyusunan teks Proklamasi tersebut turut disaksikan oleh Sukarni, BM Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik Sukarni mengusulkan agar yang menandatangi teks Proklamasi itu adalah Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah konsep selesai disepakati, Sayuti Melik menyalin naskah tersebut dengan menggunakan mesin ketik.

Pada awalnya pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilakukan di Lapangan Ikada (sekarang kawasan Monas). Namun karena alasan keamanan, maka pembacaan teks Proklamasi dipindahkan ke kediaman Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur No 56 (sekarang Jalan Proklamasi No 1) pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 10 pagi.

Saat ini, setiap tanggal 17 Agustus, selalu dilakukan upacara penaikan bendera pada pagi hari dan penurunan Sang Saka Merah Putih pada sore harinya di Istana Negara.

Sementara di masyarakat, perayaan selalu diwarnai dengan sejumlah lomba seperti panjat pinang, makan kerupuk dan lomba balap karung.





.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

07 Agustus 2013

Info Lomba 30 Hari Non Stop Ngeblog - blogdetik.com


.




Hai Sobat Dblogger

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.- Pramoedya Ananta Toer - .

Seperti yang pernah ditulis sang sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer bahwa menulis merupakan cikal bakal sejarah yang kekal. Tulisan pun dapat dilakukan dimana saja tidak terkecuali di era teknologi ini yang salah satunya dengan menggunakan media Blog. Tapi tidak jarang juga banyak yang kehilangan semangat dalam menulis.. 

Nah, dengan ini Dblogger bekerjasama dengan Blogdetik ingin menggajak sobat blogger untuk berani menerima tantangan #30HariNonStopNgeblog serta menciptakan sejarah melalui tulisan-tulisan sobat dblogger yang terbaik dan untuk menyemangati kembali gairah ngeblog yang mungkin mulai padam..

Setiap peserta yang terdaftar dan berhasil mengikuti tantangan #30HariNonStopNgeblog (tanpa absen) akan mendapatkan sertifikat khusus lulus tantangan dari Blogdetik dan dblogger..

Berani ikutan? yuk, kita lihat syarat dan ketentuannya:.

Syarat Utama




.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog