Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

12 Februari 2013

Langkah-langkah Membuat Rangkuman / Ringkasan

rang·kum·an kl n 1 pelukan; 2 ringkasan; ikhtisar (dr uraian) dsb
ring·kas·an n hasil meringkaskan; ikhtisar; singkatan cerita: 
demikianlah ~ hikayat Nabi Musa
ikh·ti·sar n pemandangan secara ringkas (yg penting-penting saja): ringkasan: 
buku ini memuat -- tata bahasa Indonesia;




Sekarang ada cara mudah untuk membuat rangkuman atau ringkasan isi buku, khususnya buku nonfiksi. Mau tau caranya? Gampang, cukup dengan 8 langkah saja kamu sudah bisa membuat ringkasan dari buku nonfiksi yang tebalnya bisa ratusan halaman itu. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak langkah demi langkahnya:

 

Catat data-data buku yang dibutuhkan 

Contoh data buku seperti: judul buku, pengarang, penerjemah (bila ada), nama penerbit, tahun penerbitan, nama editor (digunakan jika dalam buku tidak dicantumkan pengarangnya). Informasi-informasi ini penting dalam membuat ringkasan sebuah buku. Tidak hanya untuk buku nonfiksi, hal ini juga berlaku untuk buku fiksi.

 

Baca sampul belakang buku

Sampul belakang buku biasanya digunakan penulis untu mempromosikan diri yang berisi biografi penulis. Cari poin-poin penting yang bisa digunakan untuk mendiskripsikan sang penulis.

 

Bacalah daftar isi

Dengan membaca daftar ini kita sudah bisa mengetahui apa saja yang dibahas dalam buku tersebut.

 

Bacalah pendahuluan

Dalam pendahuluan biasanya penulis akan memberikan gambaran tentang buku yang ditulis. Biasanya ada poin-poin penting tentang hal-hal yang dibahas dalam buku tersebut.

 

Cari jawaban masalah tersebut dalam buku

Cobalah mencari jawaban atas permasalah yang diangkat oleh penulis.

 

Bacalah Kesimpulan

Biasanya penulis memberikan kesimpulan halaman belakang buku karangannya untuk memudahkan pembaca untuk mengetahui secara keseluruan isi dari buku tersebut.

 

Mulai Menulis

Setelah mendapat data-data di atas, mulailah menulis dengan menggunakan bahasa sendiri tentang buku yang ada ringkas tersebut.

 

Review tulisan anda sekali lagi

Lihat kembali apakah masalah dan juga jawaban yang diangkat oleh penulis sudah teringkas semua. Lihat juga apakah kesimpulan yang anda buat sudah seuai dengan yang diharapkan oleh penulis.




Sumber: klik di sini!
Share:

Salah Kaprah Ucapan Gong Xi Fat Cai dalam Perayaan Imlek

Masyarakat Indonesia seringkali mengucapkan selamat di hari raya Imlek dengan Gong Xi Fa Cai. Padahal sebutan itu salah kaprah, di mana Gong Xi Fa Cai bermakna selamat kaya raya.

Seharusnya sebutan yang pas bagi orang Tionghoa saat hari raya Imlek adalah Sing Cung Kyi Hi, yang berarti selamat merayakan musim semi baru.

"Kita menyapa orang Tionghoa yang merayakan Imlek dengan Sing Cung Kyi Hi yang artinya selamat merayakan musim semi baru," ujar sejarawan UI, JJ Rizal saat diskusi Polemik Sindoradio, "Imlek dan Kiprah Tionghoa Kini", di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (21/1/2012).

Padahal kata Rizal, kesalahkaprahan itu bisa berakibat fatal. Di mana penyebutan Gong Xi Fa Cai pada hari raya Imlek menunjukkan bahwa orang Tionghoa sebagai binatang ekonomi. Identitas tersebut menjadikan trauma masa lalu tentang perlakuan rasisme sulit dihindari.

"Nah, kalau sekarang disebut Gong Xi Fa Cai yang artinya selamat kaya raya, nah inikan membuat orang China identik dengan binatang ekonomi semakin jelas, karena selamat menjadi kaya raya. Sehingga membuat prasangka-prasangka di masa lalu, yang membuat orang China kerap mendapat tindakan dan perlakuan rasisme serta kambing hitam dari kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat," jelasnya.

Oleh sebab itu, masyarakat Tionghoa juga harus intropeksi diri agar perayaan imlek dikembalikan pada arti yang sesungguhnya yakni historisitas perayaan imlek. "Jadi kembali ke historis imlek itu sendiri terlebih merayakan pada acara kekeluargaan," kata nya.

Selain itu kata Rizal, untuk meminimalisir diskriminasi terhadap warga Tionghoa sangatlah bergantung kepada pemerintah dalam mengelola konsep nasionalisme. Konsep nasionalisme menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyatukan berbagai ragam etnis, suku dan lain sebagainya demi cita-cita kemajuan Indonesia.

"Diskriminasi sebenarnya gejala yang ada di tubuh Indonesia, kita sudah lihat historisnya kekerasan terhadap Tionghoa sejak 1970 terus perang Diponegoro, terus 1965, setelah merdeka, lalu kasus 1998 jadi gejala anti China ini akan terus kuat. Tapi jawabannya adalah bagaimana pemerintah mengelola konsep nasionalisme dalam mayarakat Indonesia," paparnya.

Selain itu, Rizal mengatakan pemerintah harus menghilangkan stigma bahwa orang Tionghoa merupakan orang asing. Sehingga dengan demikian mereka merasa memiliki sense of belonging terhadap NKRI.

"Intinya pemerintah harus mengubah dan mensosialisasikan bahwa Tionghoa adalah orang asing harus hilang," pungkasnya. 

Share:

Arti dan Makna Gong Xi Fat Cai dalam Perayaan Imlek

Setiap perayaan hari raya apapun agamanya, selalu memuat makna bagi pemeluknya dan juga dirasakan bagi komunitas lain di sekitarnya. Ritme kehidupan keseharian berubah menjadi suatu momentum yang menggembirakan. Ritualisme kultural kemudian memuat dimensi ekonomi. Umat Konghuchu atau ethnik Tionghoa kemanapun mereka merantau akan kembali berkumpul dalam keluarga (puan yuan).

Menyambut Imlek 2560, berbagai persiapan dilakukan dalam keluarga dan di lingkungan komunitas Tionghoa. Makan malam bersama menjadi tradisi spiritual dan melembaga dalam keluarga. Ikan dingkis yang bertelur dengan harga raturan ribu perkilo menjadi menu utama. Buah jeruk Mandarin menjadi penghias dan buah penanda Imlek, berbagai ukuran dan rasa kue bakol disajikan. Rumah-rumah dihiasi dengan pernak-pernik Imlek. 

Budaya memberi dalam bentuk angpao berwarna merah memeriahkan suasana yang kemudian kertas merah ini digantung di pohon angpao (yin liu). Lima belas hari dalam suasana berbahagia sampai ke-15 Imlek (cap go me) juga dirayakan memaknai spiritualitas dan ritualitas hari esok yang diharapkan lebih baik. Gambar dewa uang  si pembawa rezeki selalu disucikan. Dilakukan aksi bersih-bersih di tempat ibadah maupun rumah, agar murah rezeki dan keberuntungan usaha. Ramalan peruntungan di tahun 2009 melalui sio kelahiran memberikan makna tersendiri agar hidup semakin hati-hati.

Imlek memang tahun baru Tionghoa. Tapi kalimat “gong xi fa cai”, yang banyak terdengar atau ditempel di selama Imlek BUKAN berarti “selamat tahun baru”.

Seperti ditulis koran Daily Express, yang sebagian besar pembacanya puak Cina di Sabah, Malaysia, “gong xi fa cai” itu berarti “selamat dan semoga sejahtera”.

Kadang tulisan “gong xi fa cai” ditulis dengan cara lain karena beda ejaan dan dialek. Misalnya saja “keong hee huat chie” (Hokkien), “kung hei fat choi” (Kanton atau Hongkong), atau “kung hei fat choi” (Hakka). Meski tulisannya tampak jauh dari dialek lain, tapi cara membaca “Gong Xi Fa Cai” tidak jauh berbeda dengan yang lain yakni: “kung shi fa tsai”. Ini karena huruf “g” di ejaan resmi itu dibaca “k”, “x” dibaca “sh”, dan “c” dibaca “ts”.

Sebagai perbandingan, kata “kungfu” yang biasa di kenal di Indonesia, dalam ejaan resmi Mandarin menjadi “Gongfu”. “Gong xi fa cai” itu menggunakan bahasa Mandarin dengan Hanyu Pinyin, ejaan huruf Latin yang dipakai resmi di Cina, Taiwan, dan Singapura. Sedang dialek lain menggunakan ejaan tidak resmi Wade-Giles.

Untuk anak-anak, ucapan yang digunakan lebih panjang lagi. Mereka akan mengatakan “gong xi fa cai, hong bao na lai” (kung shi fa tsai, ang pao na lai) yang berarti “selamat dan sejahtera, bawakan saya ang pao”. Bagi anak-anak Tionghoa, Imlek itu seperti Lebaran, saatnya mengumpulkan angpao. Ucapan “gong xi fa cai” saling dipertukarkan saat Imlek sejak ribuah tahun yang lalu. Ingat saja, penanggalan Cina sekarang sudah berusia 26 abad, lebih tua enam abad dibanding penanggalan Masehi.

Gairah perayaan Imlek 2560 meredupkan sesaat krisis global 2009 ditataran lokal. Jeda krisis finansial terjadi karena adanya geliat ekonomi dari animo Imlek (sienci). Di Kota Batam yang berpenduduk 908.882 jiwa diestimasi ”88.888” warga merayakan ”Lunar New Year” ini. Di Maha Vihara Duta Maitreya akan diadakan open house bagi kaum vegetarian. Di malam hari akan berdentum di mana-mana pesta kembang api dan petasan.

Malam warga bersembahyang, mendoakan agar besoknya hari hujan, karena hujan membawa kehidupan dan keberkahan alam dan seisinya. Tanglong berwarna merah atau lampion berbagai bentuk menjadi lentera tipikal yang selalu juga lantera ini dihiasi dengan huruf China  kemudian digantung sebagai tanda keberuntungan (hoki). Di mana-mana Tua Pekong berbenah merayakan tahun baru Imlek 2560 (26 Januari 2009). Membangun spiritualitas diri ditandai pula dengan pembakaran hio kerbau raksasa misalnya di Klenteng  Tua Pek Kong Windsor. Permainan barongsai diikuti dengan musik oriental. 

Di Tanjungpinang, gairah Imlek menyemarakan suasana kota. Gapura Imlek di Tanjungpinang dipenuhi lampu warna warni suatu kawasan Pecinan lama (China Town)-Jalan Merdeka, Pasar Ikan, Pelantar 1, 2, 3 dan ada dikenal pula ”Pelantar Mami” bahkan semenjak zaman Belanda. Pasar malam Imlek sebagai objek wisata religus dan penguat komunitas sosial di Tanjungpinang identik dengan pasar rakyat. Baba, maknya, dan amoi-amoi semua bergembira.

Berbagai ucapan Gong Xi Fa Cai menjadi lantunan bahasa. Berbagai paket promosi Imlek ditawarkan, beberapa advetorial muncul seperti: ”Kejutan Imlek Hadiah Menarik”. Ada ”Buffet Chinese New Year” (Merqure Hotel), PT Telkom tidak mau kalah mempromosikan paket Angpao Flexi Telkom juga perusahaan seluler AXIS ”Sampaikan Ucapan Selamat Tahun Baru kepada Keluarga dan Kerabat di China dan Hongkong Hanya dengan Rp188 per Menit”. Penawaran khusus ”Happy Lunar New Year” diskon 30 persen foto keluarga oleh Siga Bridal Photo Studio. Bagi yang akan mengganti perabot ada ”Imlek Promosi perabotan oleh PT INDOMAS Furniture”.

Sektor properti juga tidak mahu kalah. Misalnya perumahan Bonavista menawarkan paket promosi Imlek ”The Year of The Ox” 2560. Sekolah juga menjual paket Gong Xi Fa Cai  seperti Sekolah Permata Harapan. Hotel Pacific mempersiapkan paket Imlek Bersama T2 di Pacific Palace Discotique. Berbagai pernak-pernik Imlek dijual misalnya di Mega Mall, BCS Mall, DC Mall, Nagoya Hill dan Top-100 atau Top-Plus.

Restoran Golden Prawn juga menawarkan paket Imlek dan tercatat terdapat 358 tamu sudah booking di Hotel Golden View Bengkong ini. Megawisata Ocarina juga menyusun even khusus Imlek. Sebaliknya beberapa kota seperti Batam, Tanjungpinang dan Tanjungbalai Karimun yang denyut nadi ekonomi dikelola oleh etnik Tionghoa mulai 25 sampai dengan 30 Januari 2009 akan sepi karena toko tutup. Sebab, si toke libur dan ”anak buah” mudik Imlek. 

Budaya pulang kampung mulai ke Moro, Tanjungbatu, Dabo Singkep, Tarempa, Selatpanjang sampai ke Singkawang, Pontianak, Medan, dan lainnya merupakan ”tradisi tahunan Imlek”. Sekali lagi tradisi sosio-kultural Imlek memiliki sisi ekonomi yang tinggi. ”Gong Xi Fa Cai”-”Be happy, go lucky in the Year of the Ox” 2560.


Share:

Tahun Baru IMLEK adalah hari raya BUDAYA, bukan Agama!

Kalender Tionghoa yang kita pakai dalam agama Tionghoa kita dikenal sebagai Imlek 陰. Imlek berasal dari dialek Hokkian, artinya ‘kalender lunar’ (im= lunar atau bulan; lek = kalender). Dalam ‘dialek’ Mandarin Imlek adalah YINLI. Dengan demikian tahun baru imlek artinya “tahun baru yang dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi”.

Jadi, sesungguhnya adalah TIDAK TEPAT apabila ucapan “Selamat Tahun Baru Imlek” disingkat menjadi “Selamat Imlek” saja, sebab “Selamat Imlek” artinya = “Selamat Kalender Lunar”.





Di LUAR NEGERI kalender ini dikenal sebagai Xiali 夏 (Kalender Xia), sebab sudah ada semenjak Dinasti Xia 夏朝 (2100-1600 BCE). CE = Common Era (Tarikh Umum); BCE = Before Common Era (Sebelum Tarikh Umum). Selain itu, kalender ini juga lazim disebut Huangdili 黃帝 (Kalender Huangdi), disingkat Huangli 黃 saja, sebab diyakini diciptakan oleh Huangdi 黃帝 (Oey Tee alias Kaisar Kuning, 2697–2597 BCE). Perhitungan ini disebut Huangdi Era (HE).

Dihitung berdasarkan kelahiran Huangdi 黃帝, sebab Huangdi 黃帝 diterima sebagai LELUHUR orang Han, atau orang Tionghoa pada umumnya. Dengan demikian tahun 2012 adalah 2012 + 2697 = 4709 HE. Jadi kalender ini sudah ada (pada Dinasti Xia, 2100-1600 BCE), jauh sebelum zaman Guru Kongzi 孔子 lahir (pada Dinasti Zhou 周朝, 1046-256 BCE).

Namun, hanya di INDONESIA, perhitungan Kalender Tionghoa didasarkan pada kelahiran Kongzi 孔子, yakni sejak berdirinya Tiong Hoa Hwee Koan 中華會館 di Batavia pada 17 Maret 1900. Organisasi Tionghoa inilah yang mengadopsi ajaran Guru Kongzi 孔子 (yakni Rujiao 儒教) sebagai agama Tionghoa, dan menetapkan awal Kalender Tionghoa dihitung berdasarkan kelahiran Guru Kongzi 黃帝 (yakni pada 551 BCE). Demikianlah perhitungan kalender ini disebut Kongzi Era (KE).

Jadi, perhitungan tahun 2012 adalah 2012 + 551 = 2563 adalah berdasarkan KE. Penetapan ini ternyata baru berumur seratus tahunan, yakni sejak 1900 CE.

Meski ada sebagian orang yang menganggap Sin Cia 新正 (tahun baru imlek) adalah hari raya agama. Namun pada hakekatnya, seperti yang sering saya sampaikan dalam interview di berbagai media massa, tahun baru imlek adalah tahun barunya semua ORANG Tionghoa, terlepas dari agama apa pun yang dianutnya. Orang Tionghoa yang sudah berpindah agama apa pun tetap merayakannya tak terkecuali, sejauh ia masih tetap merasa dirinya Tionghoa. Di luar negeri pun orang menyebutnya Chinese New Year (Tahun Baru Cina), bukan Confusianist, Taoist, atau Buddhist.

Dengan demikian, Tahun Baru IMLEK adalah hari raya BUDAYA, bukan Agama!

Atraksi tarian barongsai yang selalu ada untuk meramaikan hari Imlek

Di jaman pemerintahan Presiden Soekarno TAHUN BARU imlek sudah fakultatif, artinya mereka yang merayakannya boleh libur. Namun di jaman penindasan orde baru hal ini dicabut. Almarhum Presiden Abdurrahman Wahid membebaskan orang Tionghoa dari penindasan dan penjajahan, dan Presiden Megawatilah yang menjadikan Sin Cia hari libur nasional berdasarkan Agama Khonghucu, sejak 2003.






Mengapa Presiden Megawatilah menetapkan Sin Cia sebagai hari raya agama, dalam hal ini Khonghucu? Saya pernah menanyakan hal itu kepada seorang rekan sosiolog yang bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Menurut keterangannya, di Indonesia hari-hari libur nasional, selain yang berlaku umum, semua ditetapkan berdasarkan hari raya agama, termasuk Natal, Tahun Baru Hijriah, Tahun Baru 1 Suro, Tahun Baru Saka, Galungan, Nyepi, dll. 

Tidak satu pun hari raya budaya berdasarkan kelompok etnik tertentu. Berdasarkan pertimbangan ini, ditetapkanlah Tahun Baru Imlek sebagai hari raya Agama Khonghucu. Sebab, seandainya tidak demikian, apa jadinya bila setiap kelompok etnik meminta hari raya budayanya ditetapkan sebagai hari libur nasional? Atau, hampir setiap hari kita akan berlibur nasional, sebab jumlah kelompok etnik di Indonesia bukan sedikit jumlahnya. Bisa kacau bukan?
 

Share:

Salinan Pidato Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)

Pengantar pada Pembukaan Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2013


TRANSKRIP
PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PEMBUKAAN RAPAT KERJA PEMERINTAH TAHUN 2013
JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA
28 JANUARI 2013



Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia,
Para Pimpinan Lembaga-lembaga Negara,
Para Menteri dan jajaran Pejabat Teras Kementerian,
Gubernur Bank Indonesia,
Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan para Pejabat Negara setingkat, Pimpinan dan para Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dan Utusan Khusus Presiden,
Para Pimpinan Lembaga Pemerintahan Nonkementerian,
Pimpinan dan Anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite Inovasi Nasional,
Para Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Kepala Pengadilan Tinggi dan Kajati, Para Pejabat Utama jajaran TNI dan Polri, baik pusat maupun daerah,
Para Bupati dan para Wali Kota,
Para Direktur Utama BUMN dan BUMD,
Jajaran Pimpinan Kadin dan HIPMI, baik pusat maupun daerah,
Hadirin sekalian yang saya cintai,

Saya mengajak Saudara semua untuk terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kita dapat kembali melaksanakan Rapat Kerja Pemerintah pada tahun 2013 ini, yang setiap tahun kita laksanakan di awal tahun. Berkenaan dengan itu, saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran pemerintah atas kerja keras yang Saudara lakukan di dalam upaya membangun dan memajukan negeri kita. Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pimpinan lembaga negara nonpemerintah atas kebersamaannya. Sesuai dengan amanah konstitusi, kita bekerja sama untuk, sekali lagi, membangun negeri ini menuju masa depan yang lebih baik.

Sebagaimana Saudara-saudara ketahui bahwa permasalahan dan tantangan yang kita hadapi amat kompleks dan tidak selalu mudah untuk mengatasinya. Namun, kita sama-sama meyakini, dengan kerja keras dan kebersamaan kita, insya Allah selalu ada jalan keluar untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu.

Kepada para pejabat pemerintah, sebagaimana yang saya sampaikan setiap Rapat Kerja awal tahun, yang baru saja terpilih atau terpilih kembali, utamanya para gubernur, bupati, dan wali kota, saya mengucapkan selamat bergabung, dan mari kita laksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya. Pesan saya, selalu saya sampaikan, setelah selesai pemilu kepala daerah, stop berkampanye dan berjanji karena saatnya Saudara untuk bekerja dan bekerja keras. Begitu Saudara memimpin, barangkali merasakan bahwa masalah itu memang sering kompleks dan tidak semudah yang dibayangkan dulu. Tetapi terimalah semua itu sebagai tanggung jawab dan tugas Saudara karena tentu semua itu adalah untuk kepentingan rakyat dan daerah yang Saudara-saudara pimpin.

Para Undangan dan Peserta Rapat Kerja Pemerintah yang saya hormati, Selalu kita bertanya, “Mengapa hari ini kita berkumpul di tempat ini?” Kita melaksanakan Rapat Kerja di awal tahun 2013 ini tiada lain karena kita ingin tahun 2013 ini lebih baik dibandingkan tahun 2012 yang lalu, dengan cara program kerja pemerintah mari kita sukseskan bersama-sama di seluruh tanah air.

Kita mengetahui bahwa tahun 2013 ini dan tahun depan, tahun 2014, adalah tahun-tahun yang khas atau khusus. Semua tahu bahwa dua tahun ini, boleh dikata, adalah tahun politik atau pemilu. Sebagian dari Saudara, para pejabat pemerintah, akan menjalankan dua misi: pertama, tentu misi untuk negara dan pemerintahan; sedangkan yang kedua, sekali lagi, sebagian dari Saudara juga mengemban tugas-tugas politik.

Arahan saya: prioritaskan tugas negara dan tugas pemerintahan. Atur waktu dengan baik, dengan tepat, dan dengan bijak. Tetaplah bekerja penuh dan tetaplah menjaga kinerja meskipun, sekali lagi, dua tahun ini adalah tahun politik. Dan di atas segalanya, saya minta Saudara-saudara mengutamakan tugas-tugas untuk melayani rakyat. Ini sangat penting saya sampaikan utamanya kepada para Bupati dan Wali Kota yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas.

Saudara-saudara,
Sebagaimana yang telah saya lakukan sejak tahun 2004, sekali-sekali atau saat-saat tertentu, saya akan tetap berkunjung ke daerah. Saya akan mengecek pelaksanaan program yang kita lakukan hingga hari ini. Saya juga akan kembali mendengarkan dan aspirasi rakyat, apanya yang masih kurang setelah kita lakukan banyak hal, setelah Saudara, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, juga tidak henti-hentinya melakukan sesuatu untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Tapi barangkali, rakyat masih merasa ada yang kurang, dan itulah yang harus kita dengar agar kebijakan kita dan program-program kita, baik tahun ini, tahun depan, dan sebenarnya seterusnya, itu makin tepat dan memang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Ini tidak berarti saya tidak percaya kepada Saudara, tidak. Tetapi memang, tugas saya untuk melakukan pengawasan, melakukan pengecekan kondisi nyata di lapangan, dan agar saya terhindar dari laporan ABS (Asal Bapak Senang). Dan jangan lupa, dengan saya datang, saya mengetahui mana-mana yang di luar kemampuan daerah itu yang harus dibantu oleh pemerintah pusat.

Saudara-saudara,
Dengan mukadimah itu, maka sesuai dengan tema besar Rapat Kerja Pemerintah tahun ini, kita telah menetapkan agenda dan juga mekanisme yang akan berlangsung selama Rapat Kerja ini dilaksanakan.

Pertama, yang menjadi agenda kita adalah kita akan melakukan evaluasi pelaksanaan Program Kerja Tahun 2012, termasuk implementasi dari APBN. Nanti, pada sesi setelah pengantar dan pengarahan awal saya ini, para Menko dan Kepala UKP4 akan menyampaikan evaluasi itu.

Agenda yang kedua adalah upaya kita untuk menyukseskan Program Kerja Tahun 2013 ini. Nanti Wakil Presiden dan para Menko akan menyampaikan apa saja yang mesti kita lakukan bersama tahun ini.

Agenda yang ketiga, setelah acara ishoma, akan dilaksanakan diskusi panel dengan topik “Meningkatkan Sinergi dan Koordinasi Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi”. Ini penting agar kita semua, para penyelenggara negara dan para pejabat pemerintahan, memiliki pengertian yang sama. Dengan pengertian yang tinggi atas tugas besar ini, maka tidak akan tercipta iklim keragu-raguan, utamanya di daerah. Begitu laporan yang saya terima. Karena, kalau ada yang ragu-ragu bertindak karena takut dianggap korupsi, tentu akan mengganggu kinerja kita, kinerja pemerintah.

Ada yang berkomentar, “Kalau takut, jangan menjadi pemimpin.” Maksudnya, bukan berarti gubernur, bupati, dan wali kota itu takut untuk bertindak. Mereka tidak takut. Tetapi mereka takut korupsi, dan saya kira benar. Kalau berani korupsi, berarti salah. Kalau takut korupsi, itu benar.

Oleh karena itulah, mari kita bicara dengan bahasa yang sama, dengan pengertian yang sama, dan kemudian kita bersama-sama menyukseskan semuanya itu.

Dalam diskusi panel nanti, akan hadir Ketua BPK, Ketua KPK, Kepala BPKP, Jaksa Agung, dan Kapolri, yang akan dimoderatori oleh Menko Polhukam. Kita alokasikan waktu 2,5 jam sendiri. Gunakan untuk berinteraksi dengan baik dengan para panelis.

Ingin saya, inginnya kita semua, jajaran pemerintah ini bisa mengemban tugas dengan sebaik-baiknya tanpa bayang-bayang apa pun. Bayangkan, kalau ada sekian ratus bupati dan wali kota yang menggerakkan jalannya pemerintahan setiap hari di negeri ini, sekian ratus mereka diperiksa atau sekian ratus mereka dinyatakan sebagai tersangka, dan akan begini terus, hampir pasti kinerja pemerintah tidak akan berlangsung dengan baik.

Oleh karena itulah, mari kita cegah terjadinya tindakan–tindakan korupsi, mari kita laksanakan penanggulangan korupsi dengan cara-cara yang tepat dan benar.

Semangat kita sama. Kita ingin sistem kita makin bersih, kita ingin negara kita ini makin terbebas dari korupsi. Mari kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan dengan cara-cara yang tepat pula.

Saudara-saudara,
Itulah agenda dan mekanisme Rapat Kerja yang kita laksanakan hari ini. Dengan agenda dan mekanisme itu, saya secara ringkas ingin menyampaikan empat hal.

Pertama, meskipun nanti ada evaluasi secara rinci oleh para Menko dan Kepala UKP4, tetapi saya juga ingin menyampaikan evaluasi dan observasi saya terhadap apa yang kita lakukan pada tahun 2012 yang lalu. Yang kedua, saya juga ingin memberikan catatan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Saya juga akan memberikan catatan di bidang perekonomian. Dan yang terakhir, catatan di bidang kesejahteraan rakyat.

Saya akan mulai dari yang pertama, evaluasi dan observasi saya secara umum tentang apa yang dilakukan oleh jajaran pemerintahan pada tahun 2012 yang lalu.

Saudara-saudara,
Sesuai dengan sasaran, banyak yang kita capai, meskipun sejumlah sasaran tidak kita capai. Sasaran yang tidak kita capai, setelah saya telaah, disebabkan oleh dua hal.

Pertama, memang masalahnya kompleks, masih perlu waktu, masih diperlukan upaya yang dilaksanakan di waktu yang akan datang, dan juga ada dinamika atau persoalan baru, yang akhirnya membuat sasaran itu tidak bisa kita capai. Itu sebab yang pertama.

Nah, sebab yang kedua, saya juga menilai, upaya dan kerja jajaran pemerintah terkait untuk mencapai sasaran itu, untuk mengatasi masalah itu kurang maksimal dan kurang optimal.

Masih berkaitan dengan kinerja ini, dari sisi kepemimpinan, saya harus mengatakan bahwa masih ada persoalan dalam hal—ini saya gunakan dua istilah yang sering dipakai di mana-mana—sense of crisis dan sense of responsibility.

Sense of crisis itu tidak harus ada krisis besar, tetapi ada masalah-masalah yang sensitif, yang bisa skalatif, yang bisa memburuk, dan sebagainya. Lantas, kalau kita tidak punya sense of crisis, kita biarkan begitu saja, business as usual, tidak ada niat untuk mengatasi dan menyelesaikan secara tuntas, maka itulah yang saya sebut dengan tidak ada sense of crisis. Sedangkan sense of responsibility itu berarti tidak mengambil tanggung jawab penuh, diserahkan pada orang lain, cukup puas dengan apa yang dilakukan, begitu-begitu saja. Jadi, deep sense of responsibility ini ada yang kurang muncul.

Sebagian besar pejabat pemerintah memiliki sense of crisis dan sense of responsibility yang baik. Bahkan saya lihat, sejumlah pejabat baik sekali. Tetapi, terus terang, masih ada yang kurang memiliki sense of crisis dan sense of responsibility.

Saudara-saudara,
Kalau kita tidak memiliki dua-duanya, hampir pasti tugas dan pekerjaan kita tidak akan berhasil, akan gagal. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, di forum yang mulia ini, saya mengajak semuanya, semua pemimpin dan pejabat jajaran pemerintah, mari kita perkuat kedua-duanya.

Rakyat kita ingin melihat apakah kita semua, mulai dari saya sampai dengan yang paling depan di jajaran pemerintahan, kita sungguh memiliki sense of crisis tadi dan sense of responsibility tadi. Mari kita camkan dengan sebaik-baiknya. Kalau kedua-duanya kita miliki, rasanya permasalahan apa pun akan bisa kita selesaikan dengan baik. Itu menyangkut evaluasi dan observasi saya secara umum.

Saudara-saudara,
Menyangkut catatan di bidang politik, hukum, dan keamanan, tahun lalu, tahun 2012, memang, sebagaimana yang kita ikuti dan sering kita lihat di media internasional, banyak negara di dunia ini yang keadaaan politik, sosial, dan keamanannya jauh lebih buruk dibandingkan negara kita. Silakan dilihat itu satu demi satu—banyak negara. Kita bersyukur, sekarang ini, kondisi kita jauh lebih baik dibandingkan mereka, atau jauh lebih baik dibandingkan negara kita pada tahun-tahun pertama setelah krisis dulu. Kita masih ingat, kita punya memori yang dalam, apa yang terjadi di negeri ini tahun 1998 dan tahun-tahun setelah itu.

Sungguhpun demikian, saya mencatat bahwa, tahun 2012 yang lalu, negara kita diwarnai oleh sejumlah aksi kekerasan, benturan sosial, dan konflik komunal, termasuk sejumlah aksi terorisme. Dengan demikian, Saudara-saudara, berarti keadaan negara kita, utamanya keadaan keamanan dalam negeri kita, khususnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tidak terjaga dengan baik. Dari berbagai survei, rakyat menyatakan ketidakpuasannya. Bahkan ada yang menuduh negara, saya ulangi lagi, negara, utamanya para aparat keamanan, melakukan pembiaran.

Sudah beberapa kali saya mengeluarkan instruksi dan arahan kepada para pejabat terkait untuk sungguh menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat ini. Namun demikian, aksi-aksi kekerasan dan gangguan keamanan itu masih terus terjadi. Oleh karena itu, dua tahun ini, 2013 dan tahun depan, 2014, tugas dan upaya memelihara keamanan dalam negeri, utamanya keamanan dan ketertiban masyarakat, saya tetapkan sebagai prioritas.

Hari ini, saya keluarkan Instruksi Presiden (Inpres), Inpres Nomor 2 Tahun 2013—karena Inpres Nomor 1 sudah saya keluarkan, yaitu peningkatan upaya penanggulangan korupsi. Inti dari Inpres Nomor 2 Tahun 2013 ini adalah instruksi saya untuk meningkatkan efektivitas penanganan gangguan keamanan di seluruh tanah air. Dengan Inpres ini, saya berharap situasi keamanan dalam negeri kita benar-benar dapat kita jaga.

Disamping Polri sebagai penjuru, dalam keadaan tertentu dibantu oleh TNI dan jajaran lain, maka peran para gubernur, para bupati, dan para wali kota akan sangat besar dan menentukan. Dengan Inpres ini, tidak boleh ada lagi keragu-raguan bertindak, tidak boleh lagi ada keterlambatan mengatasinya, tidak boleh lagi kita tidak bisa mencegah sesuatu yang sebenarnya bisa kita cegah, dan juga tidak boleh lagi kita menangani konflik komunal atau aksi kekerasan secara tidak tuntas. Jangan menyimpan bom waktu. Selesaikan dengan tuntas.

Menko Polhukam nanti akan menjelaskan Inpres yang saya maksud. Dan yang penting, implementasinya yang segera harus dilaksanakan oleh Saudara-saudara, oleh kita semua di seluruh tanah air. Itu catatan saya di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Sedangkan catatan di bidang perekonomian, Saudara-saudara, sebagaimana Saudara ketahui, dibandingkan dengan banyak negara, dan dikaitkan dengan resesi perekonomian dunia yang masih berlangsung sekarang ini, perekonomian kita baik. Terjaganya pertumbuhan dan keadaan makroekonomi kita, ini bukan hanya dilihat dari tingkat atau lingkup nasional, tetapi saya sendiri, Saudara sendiri juga merasakan itu terjadi di daerah-daerah.

Tetapi, ada tiga hal yang patut kita mengerti, patut kita ketahui, yaitu negara kita: pertama, masih terdampak oleh resesi perekonomian global; kedua, ada persoalan dengan kesehatan fiskal kita; sedangkan yang ketiga, masih ada masalah menyangkut kebijakan dan implementasi APBN dan APBD. Tiga hal itulah yang harus kita sungguh perhatikan dan kita kelola dengan sebaik-baiknya tahun ini dan tahun depan.

Oleh karena itu, Saudara-saudara, prioritas di bidang ekonomi dua tahun ini, kita harus bekerja keras, bekerja keras. Satu, untuk meminimalkan dampak resesi dunia seraya terus menjaga pertumbuhan kita. Kedua, menjaga kesehatan fiskal kita termasuk menjaga defisit anggaran yang melebihi batas amannya, yang melebihi kepatutannya. Ketiga, memastikan APBN dan APBD kita benar: benar alokasi dan distribusinya, benar sasarannya, termasuk benar penyerapannya. Kalau itu semua dilaksanakan dengan baik, insya Allah, maka hasil yang dicapai oleh APBN dan APBD itu sebagai tools, sebagai means tentu akan nyata. Dan di atas segalanya, saya ingatkan sekali lagi, cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu. Yang keempat, kita harus memastikan kita bisa mengelola inflasi terutama stabilitas harga bagi bahan pangan dan bahan pokok lainnya. Ingat, inflasi adalah musuh rakyat, musuh ekonomi yang paling besar. Dan yang kelima, masih berkaitan dengan ekonomi, mari terus kita ciptakan lapangan pekerjaan yang lebih besar lagi di seluruh Indonesia. Itu catatan saya di bidang perekonomian.

Yang terakhir, catatan saya di bidang kesejahteraan rakyat. Saudara-saudara, banyak sebenarnya yang telah kita capai dalam peningkatan kesejahteraan rakyat karena ekonomi kita juga tumbuh. Jadi ada resources, ada sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu. Kita bersyukur. Saya berterima kasih kepada Saudara semua bahwa, ketika dunia belum bersahabat benar, belum cerah benar, kita bisa menjaga pertumbuhan dan kita bisa secara bertahap, secara terus-menerus meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Tetapi, yang menjadi tantangan dan pekerjaan rumah kita adalah bagaimana kita ke depan ini bisa terus menurunkan kemiskinan dan mencegah melebarnya kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat kita.

Saudara tahu, di negara mana pun ada dua hal yang terjadi, ada dua hal yang perlu kita ketahui. Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, makin berhasil kita menurunkan angka kemiskinan itu—yang tadinya tinggi atau tinggi sekali, tinggi menjadi menengah, makin kecil, makin kecil—maka saat-saat terakhir itu makin sulit untuk menurunkannya lagi. Jadi, kalau ada dari sekian puluh persen menjadi belasan persen, itu cepat. Tapi belasan persen menjadi single digit itu tidak semudah ketika angka kemiskinan masih tinggi. Itu explainable.

Oleh karena itu, karena kita sudah tahu sangat tidak mudah, maka diperlukan langkah ekstra untuk itu.

Yang kedua, yang terjadi juga di seluruh dunia, jika sebuah negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, misalnya emerging economy, seperti Tiongkok, India, Brazil misalnya, dan negara kita sekarang dimasukkan pada barisan emerging economy, maka tidak terelakkan kesenjangan sosial-ekonomi juga akan melebar. Karena kita sudah tahu itu yang terjadi, teorinya begitu, pengalaman empirik juga menunjukkan begitu, maka saya mengajak Saudara-saudara semua untuk memastikan terhadap dua hal itu, penurunan kemiskinan dan pencegahan makin melebarnya kesenjangan sosial-ekonomi.

Ke depan ini, kita prioritaskan satu upaya yang sangat serius, terintegrasi dan sinergis, pusat dan daerah, sektoral dan regional untuk terus menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi. Kalau kita menganut teori business as usual, tidak akan nyampe, tidak akan ada hasil yang lebih baik.

Dan berkaitan dengan penurunan kemiskinan, pencegahan kesenjangan sosial-ekonomi ini, saya menggarisbawahi satu hal, mari kita sangat peduli terhadap pengelolaan inflasi, stabilitas harga karena inflasi inilah penyumbang terbesar, sebagaimana yang terjadi di negara-negara berkembang, meningkatnya kemiskinan. Di satu sisi, mari kita kelola inflasi ini. Di sisi lain, mari kita cegah dilakukannya sebuah tindakan, ditetapkannya sebuah kebijakan yang memicu inflasi yang tinggi karena kita sudah tahu dampak langsung dan tidak langsungnya. Terhadap ini semua, karena saya sering turun ke daerah, saya melihat keadaan di banyak kabupaten dan kota, di provinsi, masih ada kantong-kantong kemiskinan, masih ada demonstrasi kesenjangan yang sebenarnya sangat bisa kita kurangi.

Oleh karena itulah, saya mengajak semua pihak, mulai dari saya sampai dengan para pejabat pemerintah yang paling depan, untuk mengambil tanggung jawab penuh, bekerja sekuat tenaga agar tugas mulia ini, tetapi sekaligus tugas yang tidak ringan, dapat kita capai.

Itulah empat hal yang ingin saya sampaikan. Pertama adalah evaluasi dan observasi saya terhadap apa yang kita laksanakan tahun lalu. Yang kedua, catatan saya di bidang politik, hukum, dan keamanan, yang baik dan belum baik. Demikian juga catatan saya di bidang perekonomian dan di bidang kesra, juga yang baik dan yang belum baik, untuk bersama-sama kita perbaiki.

Saya kira itu pengantar saya, dan silakan dengan seksama untuk mengikuti dan berpartisipasi secara aktif dalam Rapat Kerja Pemerintah di awal tahun 2013 ini.

Bagi para Pimpinan Lembaga Negara yang ikut nanti dalam diskusi panel, saya ucapkan terima kasih, karena tugas kita satu, majunya bangsa yang kita cintai ini. Kita berbeda peran, fungsi, tugas, dan tanggung jawab karena Undang-Undang Dasar mengaturnya demikian, tetapi semangat dan komitmen kita sama. Rakyat tidak suka melihat pimpinan-pimpinan di atasnya tidak bekerja bersama-sama untuk mereka, apalagi berjarak satu sama lain. Sebaliknya, rakyat sangat menyukai para pemimpin bangsanya itu bekerja sungguh-sungguh dalam satu kerja sama yang baik, juga untuk mereka.

Itulah, Saudara-saudara. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden




Share:

Salinan Transkripsi Wawancara dengan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)

Istana Negara, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2011

Transkripsi Wawancara dengan Radio Elshinta



TRANSKRIPSI WAWANCARA 
REPORTER RADIO ELSHINTA
DENGAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
DI ISTANA NEGARA, JAKARTA
PADA HARI KAMIS, TANGGAL 31 MARET 2011



Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pendengar, seperti kita ketahui saat ini berbagai persoalan baik masalah dalam negeri maupun luar negeri sedang menjadi perhatian masyarakat, mulai dari konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara, kemudian juga kenaikan harga kebutuhan pokok sampai soal pergantian kepengurusan PSSI. Nah, hari ini Radio Elshinta berkesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Kami akan tanyakan langsung kepada beliau bagaimana pandangan dan kebijakan beliau tentang berbagai persoalan tersebut.

Apa kabar, Pak Presiden?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Baik, alhamdulillah.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Terima kasih hari ini Radio Elshinta boleh diberi kesempatan kembali untuk bertemu dan berbincang langsung dengan Bapak, dengan menjawab pertanyaan yang aktual tentu saja ya, Pak?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Baik.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Ya Pak, seperti yang kita ketahui bahwa sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini sedang menghadapi gejolak politik. Mereka menuntut demokratisasi di negara masing-masing. Bagaimana pandangan Bapak atas permasalahan tersebut?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Ya, sebenarnya bukan hanya gejolak politik dan sosial yang juga akhirnya mengakibatkan gangguan keamanan di Timur Tengah maupun di Afrika Utara, tetapi gelombang unjuk rasa ini kita saksikan juga terjadi di negara-negara lain, termasuk di Eropa. Banyak sekali latar belakangnya, bisa masalah ekonomi, bisa masalah sosial, dan kemudian kalau di Timur Tengah sendiri kita ikuti, ada masalah politiknya. Sebenarnya kita bisa secara jernih mengetahui.

Terus terang, negeri kita juga mengalami 12-13 tahun yang lalu ketika rakyat menginginkan perubahan. Pasalnya, demokrasi dianggap tidak hidup, kebebasan dan hak asasi manusia tidak mendapatkan tempat yang layak, kemudian kepemimpinan itu dianggap berlangsung terlalu lama sehingga kurang memberi ruang bagi pemimpin-pemimpin baru untuk mendapatkan kesempatan menjadi pemimpin di negeri yang bersangkutan.

Kalau saya melihat, ini persoalan yang rumit sebetulnya, tetapi sebagaimana yang saya sampaikan dua hari yang lalu, kekerasan di Timur Tengah dan di Afrika Utara yang juga menimbulkan jatuhnya korban sipil itu harus segera diakhiri. Harus ada semacam gencatan senjata, harus dicarikan solusi politik yang damai dan kemudian tentunya dilanjutkan dengan apa yang diinginkan oleh bangsa-bangsa di negeri itu.

Pelajaran yang kita petik sebetulnya karena kita juga sudah pernah mengalami, ada sebuah perubahan besar, demokrasi kita hidupkan di negeri ini, kemudian semua harus betul-betul menjalankan kaidah-kaidah kehidupan bernegara yang baik, rakyat mendapatkan tempat. Dengan demikian, ada saluran-saluran bagi rakyat untuk mengekspresikan pikiran-pikirannya. Itu yang bisa kita ketahui dari apa yang terjadi di Timur Tengah sekarang ini. Ya, saya berharap sebagai sahabat negara-negara di Timur Tengah dan di Afrika Utara itu, masalah yang dihadapi oleh bangsa-bangsa di sana bisa segera dicarikan solusinya secara damai.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pak Presiden, kalau dilihat partai politik di Indonesia saat ini kan sudah mulai melakukan langkah sebagai persiapan suksesi kepemimpinan di tahun 2014, memang masih beberapa tahun lagi tetapi langkah itu sudah mulai tampak. Bagaimana Bapak Presiden sebagai kepala negara dan juga kepala pemerintahan bisa menjaga agar proses demokratisasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan lancar dalam kondisi yang seperti ini Pak?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Ya, itulah kehidupan politik dan demokrasi. Tidak keliru kalau katakanlah semua sudah ancang-ancang, sudah bersiap diri untuk menghadapi pemilu 2014. Hak politik yang dimiliki oleh baik setiap warga negara maupun partai-partai politik di negeri ini. Benar, yang penting semuanya harus berada dalam batas-batas yang patut.

Pemilihan umum belum lama kita laksanakan, baru akhir tahun 2009 yang lalu. Tentu saja yang diharapkan oleh rakyat sekarang ini, semua berkonsentrasi, semua mengutamakan langkah-langkah untuk di satu sisi mengatasi berbagai persoalan di negeri ini, di sisi lain terus membangun agar ekonomi makin tumbuh dan kesejahteraan rakyat terus dapat kita tingkatkan. Semua pihak, baik itu jajaran pemerintahan pusat maupun daerah, maupun DPR kita, maupun partai-partai politik, harus mengajak semua konstituennya untuk betul-betul mensukseskan agenda besar kita seperti ini.

Saya berharap kalau jajaran pemerintahan dalam kapasitas saya sebagai kepala pemerintahan, apakah itu menteri, gubernur, bupati, wali kota, semua tetap memprioritaskan tugas-tugas pemerintahan ini untuk rakyat kita, sedangkan aktivitas politik letakkanlah dalam proses yang betul-betul wajar. Dan benar tadi, politik di negeri ini harus menjunjung tinggi etika dan aturan main. Dengan demikian, segaduh apapun dinamika dan kehidupan politik, jangan bikin rakyat kita terpecah belah, jangan bikin kehidupan ini menjadi tidak tenteram, dan jangan pula mengakibatkan semua sasaran-sasaran pembangunan itu terganggu.

Saya melihatnya seperti itu dan saya percaya bahwa bangsa Indonesia akhirnya bisa benar-benar menjalankan demokrasi dan politik ini dengan lebih baik, lebih amanah sehingga tidak ada yang menjadi korban dari hiruk-pikuk dan ingar-bingar kehidupan politik di negeri ini. Demikian pandangan saya, merespon apa yang disampaikan oleh Regina atau Elshinta tadi tentang barangkali sudah dirasakan maraknya persiapan banyak pihak menuju ke pemilihan umum tahun 2014 mendatang.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pak, beberapa waktu yang lalu santer terdengar kabar --meskipun ini bukan yang pertama kali, sudah beberapa kali-- bahwa akan terjadi perombakan kabinet atau reshuffle. Bapak juga sempat sampaikan bahwa memang akan dilakukan evaluasi kinerja menteri-menteri yang ada di Kabinet Indonesia Bersatu II. Bagaimana Pak kelanjutan hasil evaluasi terhadap kinerja menteri kabinet? Juga apakah masih ada peluang reshuffle setelah Bapak bertemu juga dengan sejumlah pimpinan partai politik?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Ya ini menarik. Saya sering bertanya, sejak barangkali 2-3 bulan yang lalu banyak sekali pembicaraan di ruang publik, di media masa, talkshow, mungkin pembicaraan di warung-warung kopi tentang perlunya reshuffle, perlunya Presiden mengganti sejumlah menteri dan kemudian dimunculkan nama-nama yang dianggap layak untuk menjadi menteri menggantikan menteri-menteri yang ada. Kalau itu dianggap sebagai ruang demokrasi, setiap orang memiliki hak untuk berbicara, tentu mesti kita hormati. Yang penting jangan sampai Presiden harus ditekan, didikte, dipaksa untuk setiap tahun melaksanakan reshuffle.

Reshuffle ini apa sih? Saya sebagai Presiden tentunya bertanggung jawab dan terus mengelola kabinet yang saya pimpin agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik sehingga sasaran-sasaran, kebijakan-kebijakan, dan program-program itu bisa dicapai dengan baik. Manakala ada persoalan dengan kabinet ini menyangkut kinerjanya, menyangkut integritasnya, menyangkut apa yang mestinya dicapai untuk menyukseskan pemerintahan kita ini dan kemudian itu gagal dilaksanakan, tentu saya memiliki otoritas sesuai dengan prerogatif saya untuk melakukan penataan ataupun penggantian atau yang sering disebut dengan reshuffle. 

Oleh karena itu, saya sudah pernah mengatakan sangat mungkin saya melaksanakan reshuffle pada Kabinet Indonesia Bersatu II ini sebagaimana dulu yang saya laksanakan pada periode pertama saya, tetapi jangan lantas semacam keharusan saya setiap tahun harus melaksanakan reshuffle.

Kalau kita melihat dulu Presiden Megawati Soekarno Putri waktu beliau memimpin, tidak ada reshuffle. Tentu beliau memiliki pertimbangan sendiri. Sebelumnya Gus Dur, beliau melaksanakan banyak sekali reshuffle. Tentu beliau juga memiliki pertimbangan-pertimbangan sendiri. Demikian juga saya. Oleh karena itu, saya harus menjawab bahwa saya kaitkan sekaligus dengan apa yang saya lakukan untuk membikin koalisi ini lebih efektif. Saya sedang bekerja di situ, hampir tiap hari saya bekerja. Kemudian saya sampaikan juga manakala saya pandang perlu untuk melaksanakan reshuffle demi lebih efektifnya kinerja kabinet ini, reshuffle.

Saya kira itu dan saya minta masyarakat hormatilah dan berikanlah kesempatan dan ruang kepada saya dan kabinet ini untuk bekerja sebaik-baiknya dan sebaiknya tidak terlalu banyak ditekan-tekanlah kami ini agar melaksanakan reshuffle dan kemudian hal-hal lain yang tentu telah menjadi pertimbangan dan pemikiran saya sepenuhnya.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pendengar, tetaplah bersama kami dalam program wawancara eksklusif bersama Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Pada sesi berikutnya Bapak Presiden akan menjawab pertanyaan mengenai Ahmadiyah sampai soal perkembanagan penanganan kasus Gayus Tambunan. Nantikan sesaat lagi.

Kami kembali lagi dalam wawancara eksklusif bersama Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

Pak Presiden, dalam menjaga proses demokratisasi di Indonesia salah satu masalah yang terjadi adalah peristiwa bentrokan antarwarga dengan jemaat Ahmadiyah yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Banyak pihak yang mengistilahkan bahwa negara tidak hadir ketika peristiwa itu terjadi. Bagaimana Bapak Presiden menanggapi hal itu?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Iya, bentrokan antarkomunal di negeri kita ini, saya akui memang sekali-sekali masih terjadi meskipun skalanya jauh lebih kecil dibandingkan apa yang terjadi misalnya 10, 11, 12 tahun yang lalu ketika konflik komunal benar-benar mencapai puncaknya di banyak tempat di negeri ini, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit.

Banyak masalah atau katakanlah akar masalah di negeri ini karena kemajemukan, karena apa yang terjadi di republik ini di waktu yang lalu, yang bisa saja memunculkan benturan ataupun bentrokan di antara komponen masyarakat, di antara pemeluk agama, ataupun identitas-identitas yang berbeda. Tetapi saya menolak dan tidak bersetuju kalau dikatakan ada pembiaran dari negara atau dikatakan negara tidak hadir.

Ambillah contoh apa yang terjadi beberapa saat yang lalu di Cikeusik, bentrokan antar penganut Ahmadiyah dengan pihak yang lain. Barangkali memang ada penanganan yang tidak tepat dan tidak cepat. Barangkali ada kelalaian dari petugas yang ada di situ sehingga terjadi jatuhnya korban yang sama-sama tidak kita harapkan. Saya sendiri begitu ada kejadian langsung mengikuti dan dari dekat juga memberikan instruksi-instruksi sampai pada akhirnya setelah evaluasi dilaksanakan, memang ada keteledoran dari aparat keamanan kita, dan tindakan pun telah dijatuhkan kepada mereka-mereka yang dianggap lalai. Bisa jadi hal ini terjadi di tempat-tempat yang lain, di waktu yang lalu: keterlambatan, kurang antisipasi, penanganan yang tidak profesional, dan sebagainya.

Analisis dan evaluasi yang kami lakukan, keadaan seperti ini bisa saja terjadi di waktu yang akan datang: bentrokan atau benturan atau clash fisik antar komponen masyarakat. Itu semua bisa dicegah dan dikurangi manakala semua bertanggung jawab, melakukan antisipasi, tidak pasif, tidak apatis terhadap apa yang terjadi di masyarakat kita. Katakanlah di seluruh negeri ini, di Indonesia ini, ada kepala desa atau lurah, ada amat, ada bupati, ada wali kota, ada jajaran kepolisian, ada jajaran TNI; kalau itu menyangkut kehidupan beragama, ada para ulama, ada pemuka agama, ada tokoh-tokoh masyarakat, dan sebagainya.

Saya berpikir, kalau semua mengambil langkah-langkah antisipatif yang baik, setiap ada keganjilan bisa dicegah, bisa. Kalau sekali lagi, semua pihak betul-betul mengantisipasi setiap perkembangan keadaan, kita bisa mencegah banyak hal, kita bisa mengurangi hal-hal itu tidak terjadi lagi. Oleh karena itu, saya sekali lagi tidak bersetuju kalau negara melaksanakan pembiaran. Pelakunya pun yang nyata-nyata bersalah mendapatkan sanksi dan tindakan hukum. Dengan demikian, tidak ada yang kita biarkan di negeri ini. Oleh karena itu, seraya kita mencari solusi yang lebih tepat atas berbagai masalah yang menyangkut hubungan antar umat beragama, antar identitas, maka kita harus lebih serius lagi untuk mencegah hal-hal itu untuk terjadi setiap saat di waktu yang akan datang.

Itu komentar saya, dan saya menyeru memang kepada seluruh rakyat Indonesia, janganlah mudah melaksanakan tindakan kekerasan, main hakim sendiri. Kalau ada masalah, ada aturan mainnya, ada undang-undangnya, ada aturannya, dan akan manis sekali kehidupan di negeri ini kalau setiap permasalahan diselesaikan secara damai. Itulah semangat kita sebagai sesama bangsa Indonesia.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Bapak Presiden, selama ini Bapak sangat responsif terhadap setiap perkembangan permasalahan yang terjadi dan langsung memberikan instruksi, misalnya untuk penanganan kasus Gayus Tambunan, kemudian penanganan berbagai bencana yang terjadi secara beruntun beberapa waktu yang lalu, kemudian ada instruksi bagaimana menanggulangi kemiskinan dan lain-lain. Namun, Pak, banyak pihak menilai instruksi tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Bagaimana tanggapan Bapak?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Iya, semua kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah tentu berangkat dari keputusan saya sebagai Presiden. Setiap instruksi yang saya keluarkan, baik itu berupa Inpres ataupun instruksi-instruksi yang sifatnya langsung, sesungguhnya semua ditindaklanjuti. Tidak ada yang berhenti, tidak ada yang tidak dijalankan.

Persoalannya adalah ada implementasi atau pelaksanaan dari sebuah kebijakan dan instruksi yang bisa segera dilakukan: seminggu, dua minggu, bahkan satu hari, dua hari langsung bisa dijalankan. Ada yang memerlukan waktu lebih lama lagi. Ada yang merupakan proses berlanjut yang terus-menerus dilakukan. Banyak contoh, misalkan kebijakan saya untuk pengurangan kemiskinan, dengan program-program prorakyat. Semua itu dijalankan.

Bahwa di sana-sini masih ada kekurangan, pasti ada. Bahwa memerlukan koreksi dan perbaikan, itu benar. Demikian juga kebijakan dan instruksi saya untuk melakukan percepatan pembangunan di provinsi-provinsi tertentu yang saya anggap perlu mendapatkan atensi khusus, itu juga dijalankan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Lagi-lagi, bisa saja ada yang berhasil dengan baik, ada yang setengah-setengah, ada yang memang ada kelalaian dalam pelaksanaannya, dan itu pun terus kita lakukan perbaikan dan koreksi.

Menyangkut, sering diramaikan orang, instruksi saya untuk penuntasan kasus hukum Saudara Gayus Tambunan macet. Sebenarnya itu juga berjalan. Saya, sebagai contoh, memerintahkan Wakil Presiden untuk memastikan instruksi itu dijalankan oleh mereka yang terkait dengan instruksi itu. Dan tiap dua minggu ada evaluasi yang dipimpin oleh Wakil Presiden, dihadiri oleh pejabat terkait. 

Ada Menko Polhukam di situ, ada Menteri Keuangan, ada Menteri Hukum dan HAM, ada Kapolri, ada Jaksa Agung, dan pihak-pihak terkait. Selesai evaluasi, dilaksanakan press conference yang dipimpin langsung oleh Menko Polhukam. Andaikata oleh teman-teman media massa, teman-teman wartawan, konferensi pers itu diliput secara baik, secara utuh, rakyat kita akan tahu apa yang sudah dilaksanakan, apa kemajuan atau progress-nya, dan apa yang masih perlu dievaluasi dan diperbaiki.

Saya ingin mengambil contoh masih seputar instruksi saya untuk menuntaskan kasus Gayus Tambunan. Pembenahan di masing-masing instansi karena kemarin saya lihat ada pejabat-pejabat yang lalai dan melakukan penyimpangan itu dilakukan di Direktorat Jenderal Pajak misalnya, Direktorat Jenderal Imigrasi, di jajaran kepolisian, di jajaran kejaksaan, dan di tempat-tempat yang lain.

Kasus hukum Gayus Tambunan pun terus berjalan. Kita mengikuti pengadilan pada kasus pertama telah dilaksanakan dan saya tahu masih ada kasus-kasus lain atas nama Saudara Gayus Tambunan yang harus diproses secara hukum. Itu pun juga berjalan. Kebijakannya, kebijakan perpajakan, ada mafia perpajakan di situ, itu pun juga harus dilaksanakan investigasi dan proses hukum.

Ini contoh bahwa itu mengalir. Bahwa belum tuntas semuanya, iya. Demikian juga instruksi dan kebijakan saya yang lain. Bisa saja ada hambatan kita nanti yang itulah terus kita lakukan perbaikan dan koreksi. Saya justru mengundang masyarakat luas, teman-teman wartawan, civil society, koreksilah, berikanlah feedback instruksi saya kebijakan pemerintah yang nyata-nyata tidak dilaksanakan. Dengan demikian, kita akan bisa melakukan perbaikan terus-menerus.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pak Presiden, belakangan ini Bapak banyak mendapatkan tekanan politik tentu saja yang menyulitkan Bapak, baik dari dalam negeri dan luar negeri, tidak hanya Bapak secara pribadi tetapi bahkan ke Ibu Negara juga dan lain-lain, Pak. Bagaimana Bapak menyikapi hal ini?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Ya Regina, saya beserta istri dan keluarga telah mempersiapkan mental kami sebenarnya untuk menghadapi seperti ini. Sejak saya mengemban amanah menjadi Presiden di negeri ini, kami sekeluarga sudah tahu bahwa angin akan sangat kencang, guncangan demi guncangan akan kami alami, termasuk cemooh, hujatan, kritik, bahkan fitnah. Kami menghadapi semuanya itu insya Allah tetap tegar dan kami jalani karena amanah saya, tugas saya, adalah menjalankan tugas sebaik-baiknya untuk rakyat sesuai dengan apa yang mesti saya lakukan. Saya menyadari persoalan di negeri ini sangat kompleks, tidak seperti membalik telapak tangan, dan oleh karena itu, yang mesti saya lakukan bekerja dan terus bekerja bersama-sama pemerintah yang saya pimpin.

Saya mendengar kritik, manakala kritik itu benar saya terima langsung dan itu menjadi bagian dalam penyempurnaan kebijakan, keputusan, maupun program-program saya. Kemudian saya juga mendapatkan rekomendasi, usulan, aspirasi dari masyarakat dari berbagai cara, SMS tiap-tiap hari sekitar 500 yang saya terima itu juga banyak harapan rakyat, demikian juga yang muncul di media massa, itu juga saya ikuti, yang baik-baik, yang benar-benar tentu akan saya jalankan, saya berterima kasih kepada rakyat, berterima kasih kepada semuanya, termasuk yang mengkritik saya. Tetapi kalau ada yang sangat berlebihan, tidak berdasarkan fakta, kemudian dan menurut saya tidak ada nilainya, tentu saya tidak boleh larut dengan itu semua. Tapi percayalah bahwa kami akan terus menjalankan tugas ini sebaik-baiknya.

Kemarin juga ada guncangan, ada fitnah kepada saya dan istri dari tangan-tangan asing, yang sudah saya jelaskan di Bogor, semua itu tidak benar. Saya mempertanggungjawabkan apa yang saya lakukan dan tidak saya lakukan di negeri ini sesuai amanat yang saya pikul.

Saya akan menjaga integritas saya untuk menegakkan demokrasi, untuk membangun pemerintahan yang bersih, dan pekerjaan-pekerjaan lain. Dengan demikian, ya saya beserta keluarga memang menghadapi semua itu, tapi sambil memohon pertolongan Allah SWT. Kalau enam tahun yang lalu saya kuat dan mampu mengatasi semua ini, insya Allah akan saya jaga semuanya ini agar dapat kuat bersama istri dan semuanya merampungkan tugas sejarah, yang pada saatnya nanti akan diteruskan oleh pemimpin-pemimpin yang lain.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pendengar, rencana pembatasan BBM bersubsidi masih menjadi pertanyaan dari masyarakat, juga termasuk soal kisruh PSSI yang sedang menjadi perbincangan hangat, bagaimana tanggapan Bapak Presiden, apakah itu? Kami akan kembali setelah jeda yang berikut ini.

Pak Presiden, masyarakat kecil terutama saat ini sedang mengeluhkan naiknya harga kebutuhan pokok, belum lagi memang harga pangan dunia ini memang naik, sedang tinggi ya, Pak, ya ditambah pula rencana pembatasan BBM bersubsidi, ini juga menjadi pertanyaan banyak masyarakat. Bagaimana pemerintah mengatasi tingginya harga pangan dan juga bagaimana Bapak menjelaskan kondisi tersebut kepada masyarakat?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Ya Regina, itulah yang menjadi agenda dan prioritas pemerintah, termasuk tentunya prioritas saya untuk kita lakukan di negeri kita ini, bagaimana langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kenaikan harga, utamanya komoditas pangan yang terjadi di seluruh dunia. Sebenarnya kenaikan harga barang-barang atau yang disebut inflasi ini bukan hanya dialami oleh Indonesia, tapi dialami oleh semua negara. Dan tercatat negara-negara di Asia, kenaikan harga-harganya dianggap cukup lumayan.

Mengapa ini terjadi? Terus terang, tahun 2010 yang lalu, itu produksi pangan di dunia itu dianggap menurun dibandingkan yang diperlukan oleh masyarakat dunia. Penduduk dunia sekarang berjumlah tujuh miliar dan akan masih naik, sementara contohnya tahun lalu, produksi pangan dunia berkurang, belum ditambah dengan perubahan iklim, banjir, bencana alam, dan sebagainya. Itu juga mengganggu produksi pangan secara global. Di negeri sendiri, juga kita menghadapi sebagai dampak dari perubahan iklim, juga ada gangguan-gangguan dalam pertanian kita.

Pertama-tama, itu yang mesti kita ketahui bahwa kenaikan harga pangan katakanlah ataupun harga komoditas ini bukan hanya dialami oleh bangsa kita. Sementara itu, tentu kita tidak diam. Kita terus mengelola persoalan ini, mencegah agar harga-harga ini tidak terus naik, tidak terus melambung sehingga sanagat membebani kehidupan rakyat kita.

Apa yang pemerintah lakukan? Pertama-tama, kita menetapkan sejumlah kebijakan. Manakala barang ataupun bahan pokok yang diperlukan rakyat itu diimpor dari luar negeri, kita lakukan kebijakan tertentu sehingga jatuhnya barang itu di negeri kita dan dibeli rakyat harganya tidak terlalu tinggi. Kemudian juga, kita melakukan yang disebut operasi pasar. 

Manakala di pasar-pasar ada kecenderungan harga melambung atau menaik sangat tinggi, kita stabilkan itu, kita jaga agar masih dalam batas yang wajar. Kemudian kita juga tahu rakyat kecil memang memerlukan bantuan. Program beras untuk rakyat miskin terus kita berikan, dan banyak lagi bantuan-bantuan yang termasuk program-program prorakyat kita alihkan kepada masyarakat kita, menggunakan anggaran negara, dengan tujuan meringankan beban hidup mereka dari kenaikan harga-harga ini.

Lantas dikatakan harga itu akan naik manakala persediaan kurang. Itulah yang kita lakukan di Indonesia untuk memastikan barang-barang sudah tersedia. Contohnya beras. Insya Allah, kita terus bisa menjaga ketahanan pangan kita. Stok beras di negeri kita cukup. Ada 1,5 juta ton yang ada dalam stok kita, dan kita terus menggiatkan agar pertanian kita, produksi pertanian itu juga makin meningkat, dengan mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit, memberikan bantuan benih, pupuk, irigasi, dan sebagainya. Pendek kata, kita ingin memastikan bahwa apa yang dihasilkan di negeri ini dibandingkan dengan yang diperlukan rakyat itu memiliki kecukupan atau jumlahnya cukup untuk dikonsumsi oleh rakyat kita.

Sementara itu, pemerintah, kabinet juga terus-menerus memantau, mengevaluasi dari apa yang kita lakukan itu, yang disebut dengan stabilisasi harga pangan. Kita bekerja sama dengan dunia usaha. Kita memastikan para gubernur, bupati, wali kota dan kita semua juga bekerja bersama-sama.

Sebagai contoh, kalau kita lihat pergerakan harga bulan Maret dibandingkan bulan Februari, itu sudah mulai ada tanda-tanda yang menggembirakan, misalnya cabe merah dan cabe keriting itu mengalami penurunan antara 25-26 persen. Ini bagus. Kemudian, beras umum, beras termurah, itu mengalami penurunan 3-4 persen. Meskipun penurunannya belum tinggi sekali, tapi gula dan minyak goreng juga ada penurunan yang patut kita syukuri. Yang lain dalam keadaan stabil. Ini yang harus kita jaga terus-menerus. Dengan demikianm dalam batas kemampuan rakyat kita.

Tentu pihak, Regina, bahwa pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Yang miskin kita bantu, kemudian gaji abdi negara, gaji pegawai negeri setiap tahun kita naikkan, upah buruh juga makin disesuaikan sebagaimana yang berlangsung selama ini. Kita pun juga melihat sisi pendapatan rakyat kita. Dengan demikian, manakala ada kenaikan harga sebagaimana kita alami sekarang ini karena pengaruh global, itu pun bisa kita atasi dengan lebih baik.

Satu hal lagi, sering dibicarakan harga cabe yang diproduksi oleh petani kita dianggap harganya tinggi. Begini, petani kita bekerja siang dan malam, kepanasan, kehujanan, tentunya harus mendapatkan penghasilan yang makin layak. Tidak boleh harga itu ditekan serendah-rendahnya sampai petani kita tidak mendapatkan apa-apa. Tidak adil. Harganya harus pas, namun harga itu juga tidak boleh terlalu memberatkan bagi konsumen yang lain, yang mesti membeli untuk kehidupan sehari-harinya.

Inilah pertimbangan utuh yang kita pilih. Dengan demikian, baik untuk semua, baik untuk petani, baik untuk nelayan, baik untuk buruh, baik untuk guru, baik untuk semua, dan ini kebijakan yang kita jalankan, dan mudah-mudahan situasi dunia tidak terus naik harga pangannya, harga minyak misalnya, ini juga mengalami kenaikan, ditambah lagi persoalan di Timur Tengah, di Afrika Utara, ini membikin harga minyak mentah naik. Kalau harga minyak mentah naik, transportasi naik. Kalau transportasi naik, harga-harga pangan juga naik. Inilah yang harus diatasi oleh masyarakat global, oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Saat ini sebut misalnya pembatasan subsidi untuk komunitas tertentu. Ini lahir dari kenyataan bahwa subsidi kita ini besar, besar sekali sebenarnya untuk listrik, untuk BBM, untuk pertanian, dan lain-lain. Kalau subsidinya terlalu besar atau besar sekali, maka akan mengurangi biaya untuk pendidikan, untuk kesehatan, untuk yang lain-lain yang juga diperlukan oleh rakyat kita. Oleh karena itu, negara, pemerintah tentu harus mengatur berapa subsidi yang pas, subsidi itu dipastikan harus betul-betul tepat sasaran untuk rakyat kecil dan tidak boleh kita mensubsidi bagi golongan yang tidak perlu disubsidi: golongan menengah, apalagi golongan kaya.

Dikandung maksud pembatasan subsidi itu diarahkan agar lebih adil, agar subsidinya tidak menjadi sangat besar, mengganggu APBN kita, dengan demikian itu merupakan policy. Namun demikan, rencana itu tidak kita jalankan sekarang ini, kita ingin memprioritaskan pada pengelolaan kenaikan harga ini, stabilisasi harga ini, dengan demikian yang kita utamakan sekarang agar rakyat betul-betul tidak mengalami beban yang sangat berlebihan, yang tidak patut ditanggung oleh mereka semua.

Itulah mengapa ada lahir kebijakan pembatasan subsidi, tidak mengada-ada, ada urgensinya, tapi pemerintah pun sekarang memutuskan untuk kita tidak menjalankan konsep ini, yang sekarang ini, yang kita utamakan sekali lagi menstabilkan harga-harga yang ada.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pak Presiden, sebagai pecinta sepak bola juga Pak ya, sekarang ini kan masalah persepakbolaan sedang menjadi perhatian khusus masyarakat, perbincangan masyarakat luas. Hampir di tubuh PSSI, masalah pergantian kepengurusan di PSSI. Apa pandangan Bapak terhadap masalah di PSSI ini?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Ya, PSSI, betul, saya itu melihat bahwa rakyat kita ini sangat mencintai bola. Mereka bahkan sangat membanggakan timnasnya kemarin waktu bertanding dengan negara-negara lain. Saya pun ikut merasakan kegembiraan dan saya bersama rakyat dan dimintakan oleh teman-teman untuk hadir dalam pertandingan-pertandingan itu. Satu hal, rakyat kita mencintai bola. Hal yang lain, rakyat kita ingin sepak bola di negeri ini makin berkembang, makin maju, dan olahraga sepak bola akan maju manakala pembinaannya benar, termasuk pengurusnya juga menjalankan tugasnya secara profesional dan penuh dengan dedikasi. Ini harapan rakyat, harapan kita semua.

Saya memang prihatin dan menyesalkan terjadinya kekisruhan di lingkungan PSSI, bahkan rencana kongres yang kemarin itu, yang mestinya dapat dilaksanakan dengan baik, tidak terlaksana. Tentu ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Saya berharap segeralah dicarikan solusinya dengan benar.

Saya menilai yang dilaksanakan pemerintah dan KONI, KOI itu semata-mata untuk menyelamatkan persepakbolaan kita, memenuhi harapan rakyat, sekaligus agar kemelut pengurus ini bisa ada solusinya, dan saya berpesan sekarang pun dijalankan oleh pemerintah, KONI, dan KOI, kembalikan semuanya pada aturan main, pada Statuta FIFA, pada undang-undang, pada aturan, pada protap di lingkungan KONI, KOI, dan PSSI itu sendiri. Jalankan semuanya itu. Dengan demikian, segala sesuatunya dapat dipertanggungjawabkan. Jangan ada manipulasi A, manipulasi B, membingungkan rakyat kita.

Saya ingin cerita sedikit. Karena rakyat kita merasa perlu ada kebangkitan sepak bola dan terus terang tahun lalu misalnya rakyat kita itu menganggap, ”Sepakbola kita kok begini? Jauh tertinggal. Kok tidak nyata kemajuannya?” Maka bertekadlah perlunya dilaksanakan gerakan atau kebangkitan sepak bola kita. Atas dasar itulah saya berinisiatif dan mendorong dilaksanakannya kongres sepakbola di Malang, Jawa Timur, yang dilaksanakan awal tahun 2010 yang lalu.

Dalam rangkaian kongres itu, terus terang, banyak suara, banyak pendapat, lebih bagus sekaligus pergantian pengurus PSSI waktu itu di Malang. Kadang-kadang jalan. Kongres ini bukan kongres PSSI. Ini kongres nasional sepak bola. Kita tidak boleh melanggar aturan main. PSSI ada aturannya, ada kongresnya yang mestinya dilaksanakan awal tahun ini. Di situlah silakan kalau rakyat menghendaki penyegaran: kepengurusan, pemimpin PSSI, dan hal-hal yang bersangkutan dengan itu, gunakan forum itu. Itulah aturan mainnya. Dengan demikian, tidak dicampuradukkan antara upaya untuk pembenahan sepak bola kita dengan urusan penyegaran atau pergantian pengurus PSSI.

Saya ingin mengatakan bahwa saya memberi contoh untuk di satu sisi memang mendengarkan kehendak rakyat, namun di sisi lain ikuti aturan main, ketentuan yang berlaku di PSSI maupun di KONI, KOI maupun FIFA.

Dalam konteks ini, saya berharap segera bisa dicarikan solusinya. Saya mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, KOI, PSSI, dan semua, segera diselesaikan masalah ini, dengarkan harapan dan aspirasi rakyat. Kemudian setelah itu segera dibentuk kepengurusan yang baru, yang mendapatkan dukungan rakyat, yang benar-benar berdedikasi, profesional, bersemangat tinggi untuk memajukan sepak bola di negeri kita. Itu komentar dan pendapat saya.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Pak Presiden, mungkin Bapak juga sudah sering mendengar ya, belakangan ini kan banyak sekali spekulasi yang berkembang: Bapak sedang menyiapkan generasi penerus kepemimpinan Bapak sebagai Presiden, kemudian muncul macam-macam nama, muncul nama Bu Ani Yudhoyono, muncul nama Pak Hatta Rajasa. Jadi disebut-sebut banyak orang akan menggantikan Bapak sebagai Presiden. Bagaimana Bapak menjelaskan?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Negara ini bukan perusahaan keluarga. Jadi kalau perusahaan keluarga itu ada CEO. Seorang CEO, karena namanya perusahaan keluarga, barangkali, ”Ah, nanti kalau saya selesai, saya mempersiapkan entah anak saya, entah siapapun untuk menggantikan saya.” Barangkali begitulah paradigma atau cara berpikir sebuah perusahaan keluarga yang sering terjadi dalam kehidupan bisnis di negeri kita ataupun juga di dunia.

Saya memahami nilai-nilai demokrasi. Siapa yang ingin menjadi pemimpin, haruslah berkompetisi. Ya kalau ingin jadi presiden, jadi wakil presiden, ya pemilu. Semua punya hak untuk mempersiapkan diri, untuk mengikuti pemilihan umum ataupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Tetapi saya tidak menyiapkan siapa-siapa. Biarlah mengalir sesuai dengan hukum-hukum demokrasi. Bu Ani disebut-sebut berapa kali. Ibu Ani sudah memberikan penjelasan, ”Tidak ada niat saya untuk maju sebagai presiden tahun 2014.” Saya pun juga telah menjelaskan berkali-kali.

Kami ingin mengakhiri, insya Allah, tugas dan pengabdian kami berdua nanti 2014, setelah itu memberikan kesempatan pada calon-calon pemimpin yang lain untuk berkompetisi dan nanti memimpin negeri ini dan kita dukung bersama-sama siapapun yang akan memimpin negeri ini. Kami ingin di hari tua nanti beramal, berbuat kebaikan juga untuk bangsa dan negara, untuk rakyat kita, membantu presiden-presiden yang akan datang, membantu pemerintah yang akan datang.

Kalau saya dan Bu Ani sudah menjelaskan berkali-kali seperti itu, masih saja ada yang mengisukan, saya malah heran. Ini motivasinya apa? Tujuannya apa? Apa membikin rakyat kita tidak suka sama Bu Ani, kepada saya? Karena sudah berkali-kali saya jelaskan. Oleh karena itu saya senang Elshinta mengangkat hal ini agar sekali lagi rakyat mendengarkan penjelasan saya, penjelasan Ibu Ani, berkali-kali.

Memang dalam politik di negeri ini, dalam kenyataannya misalkan dalam pilkada, pemilihan bupati, wali kota, gubernur sekarang ini, ada yang mempersiapkan putranya, ada yang mempersiapkan istrinya. Memang tidak dilarang oleh undang-undang. Tetapi saya dan Bu Ani dan keluarga memiliki prinsip politik yang lain. Kami tidak akan menempuh cara atau pemikiran seperti itu. 

Jadi, tidak ada misalkan saya mempersiapkan Bu Ani untuk maju karena bukan itu pilihan kami berdua. Kami ingin mengakhiri tugas ini dengan baik, demikian juga sikap anak, anak saya masih sangat muda. Biarlah dia mengalir sesuai dengan perjalanan kariernya. Tentu kami berdua mendoakan masa depan jauh ke depan, tentu mendapatkan peluang yang baik jadi apapun di negeri ini.

Paling-paling itulah yang kami lakukan kalau menyangkut keluarga. Kalau menyangkut yang lain, disebut-sebut Pak Hatta Rajasa dan yang lain-lain, tentu kami tidak pada posisi untuk menyiapkan beliau-beliau karena beliau-beliau itu juga tentunya punya cita-cita dan perjuangan sendiri sesuai dengan garis kariernya masing-masing. Dengan demikian, menjadi jelas dan gamblang, tidak perlu ada spekulasi apapun.

Itulah yang kami lakukan dan itulah posisi saya atau pandangan saya tentang demokrasi, yang biarlah mengalir sesuai dengan hukum-hukum demokrasi, dan saya tidak memilih untuk menyiapkan siapa pun, suatu saat mungkin saya akan mendukung yang baik pada saatnya nanti dalam pencalonan, tetapi kalau sudah jadi, siapapun jadi presiden, insya Allah akan kami dukung dan kita bantu agar sukses. Pekerjaan presiden itu banyak sekali. Lebih bagus dibantu daripada diganggu.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Baik, tentu saja begitu, Pak. Baik, Pak Presiden, terima kasih banyak waktu bersama Elshinta dan juga pendengar kami pada hari ini. Mudah-mudahan apa yang Bapak sampaikan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat semuanya, Pak Presiden.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Terima kasih, Regina. Salam saya untuk para pendengar Elshinta.

Regina Ratna Sari, Reporter Radio Elshinta

Demikian tadi, Pendengar, wawancara eksklusif Radio Elshinta bersama Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Saya Regina, sampai jumpa.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden



Share:

11 Februari 2013

Langkah dan Cara Menjadi Penulis Profesional

Kalau memang mau menjadi writerpreneur, ya harus menjadi penulis yang insaf di jalan penulisan.


Insaf itu berbanding lurus dengan luruhnya segala macam keluhan yang melatari profesi sebagai penulis, apalagi sebagai wirausaha penulisan. Masuk ke wilayah wirausaha selain perlunya rasa cinta dan hasrat (passion) yang tinggi, juga harus tahan banting di medan bisnis. Memang tidak ada sebuah kebetulan yang menjadikan Anda penulis berbayaran belasan, puluhan, hingga ratusan juta. Apa yang ada adalah sebuah proses meskipun kemudian Anda akan mengalami lompatan. Insaflah!

 

Insaf bahwa menulis bukan sekadar pekerjaan, tetapi bisnis

Menulis bukan sekadar pekerjaan menyusun kata-kata ataupun pengisi hasrat di waktu luang, sekaligus bisa nampang di media. Di balik menulis ada bisnis karena tidak ada satu bidang kehidupan pun di dunia ini yang dapat lepas dari tulis-menulis. Penulis dibutuhkan pada setiap zaman–telusuri kembali sejarah bagaimana penulis itu mendapatkan privilege khusus dari para raja dan penguasa.

 

Insaf soal potensi diri

Menulis bukan bakat, melainkan keterampilan yang diulang-ulang terus-menerus. Karena itu, setiap orang berpotensi menjadi penulis, apalagi ia memiliki sarana untuk itu, seperti komputer, akses internet, dan media sosial ala Kompasiana ini. Setiap orang memiliki potensi sebagai penulis karena 1) memiliki pengalaman pribadi; 2) menyimpan pengalaman orang lain; 3) memiliki pengetahuan akademis; 4) memiliki pengetahuan otodidak; 5) memiliki imajinasi dan fantasi.

 

Insaf soal adanya proses

Menulis tidak dapat dikesampingkan dari proses untuk melatihkannya. Kalau Anda menulis seperti memainkan jurus pendekar Dewa Mabuk, Anda tidak akan pernah menemukan esensi menulis dan strategi menguasainya–bahkan jurus Dewa Mabuk pun sebenarnya mengandung langkah-langkah proses! Proses menulis standar yang harus Anda kuasai adalah 1) Prewriting; 2) Drafting; 3) Revising; 4) Editing; 5) Publishing. Jika Anda sudah menjalani langkah demi langkah, berarti Anda sudah sadar adanya proses menuju profesional.

 

Insaf soal memosisikan diri

Anda mau sekadar menjadi penulis atau menjadi lebih dari sekadar penulis? Penulis umumnya berkutat pada target menulis dan dimuat di media  massa atau mengirimkan karyakan ke penerbit dan menjadi buku. Penulis seperti ini banyak yang mengalami frustrasi daripada mengalami suatu lompatan karier sebagai penulis. Anda harus tahu memosisikan diri Anda sebagai penulis karya mandiri dan juga sebagai penulis yang bisa menghasilkan karya untuk siapa pun. Ibaratnya kita melakukan ekstensifikasi terhadap potensi kepenulisan kita, bahkan juga diversifikasi konten tulisan.

 

Insaf soal pasar

Terakhir adalah insaf soal pasar jika Anda memang memosisikan diri sebagai penulis jasa yang juga memasarkan keahlian Anda kepada sebanyak mungkin orang/lembaga. Anda harus tahu spesialisasi apa yang paling cocok untuk Anda. Anda juga harus menetapkan positioning apakah menjadi penulis spesialis atau menjadi penulis generalis yang merambah ke berbagai jenis dan ranah tulisan. Pasar tulisan jika kita petakan begitu luas sekali dan menyasar ke mana-mana.

 

Indonesia adalah sumber konten yang tak pernah ada matinya

Di sini tengah tumbuh kelas menengah baru yang berpotensi sebagai konsumen tulisan dan juga berpotensi sebagai pengguna jasa penulisan, posisi penulis profesional pun menjadi sangat penting. Generasi baru yang muncul juga generasi baru yang sadar konten dengan kemampuan mengakses informasi lebih luas lagi; mereka tentu memerlukan konten tertulis yang mampu mencerahkan dan menggerakkan rasa ingin tahu mereka.

Wahai penulis, insaflah untuk melangkah ke dunia profesional.

 
Share:

01 Februari 2013

Cara Mendiagnosis dan Merawat Hipertiroid

Definisi Hipertiroid


Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Thyrotoxicosis adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu kelebihan hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja.

Thyrotoxicosis dapat disebabkan oleh suatu pemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid atau oleh produksi hormon-hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid. Karena kedua-duanya dokter dan pasien seringkali menggunakan kata-kata ini yang dapat dipertukarkan, kami akan mengambil beberapa kebebasan dengan menggunakan istilah "hipertiroid" diseluruh artikel ini.

 

Hormon-Hormon Tiroid


Hormon-hormon tiroid menstimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher, dibawah Adam's apple. Kelenjar membungkus sekeliling saluran udara (trachea) dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang dibentuk oleh dua sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu bagian tengah (isthmus).

Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan datang dari makanan-makanan seperti seafood, roti, dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid. Dua hormon-hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing hormon-hormon tiroid.

Hormon yang paling aktif secara biologi (contohnya, efek yang paling besar pada tubuh) sebenarnya adalah T3. Sekali dilepas dari kelenjar tiroid kedalam darah, suatu jumlah yang besar dari T4 dirubah ke T3 - hormon yang lebih aktif yang mempengaruhi metabolisme sel-sel.

 

Pengaturan Hormon Tiroid - Rantai Komando


Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.

Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid.

Angka atau kecepatan produksi hormon tiroid dikontrol oleh kelenjar pituitari. Jika tidak ada cukup jumlah hormon tiroid yang beredar dalam tubuh untuk mengizinkan fungsi yang normal, pelepasan TSH ditingkatkan oleh pituitari dalam suatu usahanya untuk menstimulasi tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Sebaliknya, ketika ada suatu jumlah berlebihan dari hormon tiroid yang beredar, pelepasan TSH dikurangi ketika pituitari mencoba untuk mengurangi produksi hormon tiroid.

 

Penyebab-Penyebab Hipertiroid


Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk:
  • Penyakit Graves
  • Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG)
  • Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormo tiroid
  • Pengeluaran yang abnormal dari TSH
  • Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid)
  • Pemasukkan yodium yang berlebihan

 

Penyakit Graves


Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari kelenjar tiroid yang disama ratakan, adalah penyebab yang paling umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya adalah pengkhianat, yang berarti ia telah kehilangan kemampuannya untuk merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pituitari via TSH. Penyakit.

Graves adalah diturunkan/diwariskan dan adalah sampai lima kali lebih umum diantara wanita-wanita daripada pria-pria. Penyakit Graves diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun, dan antibodi-antibodi yang adalah karakteristik-karakteristik dari penyakit ini mungkin ditemukan dalam darah. Antibodi-antibodi ini termasuk thyroid stimulating immunoglobulin (TSI antibodies), thyroid peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi-antibodi reseptor TSH.



Pencetus-pencetus untuk penyakit Grave termasuk:

  • stres
  • merokok
  • radiasi pada leher
  • obat-obatan dan
  • organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus.

Penyakit Graves dapat didiagnosis dengan suatu scan tiroid dengan obat nuklir yang standar yang menunjukkan secara panjang lebar pengambilan yang meningkat dari suatu yodium yang dilabel dengan radioaktif. Sebagai tambahan, sebuah tes darah mungkin mengungkap tingkat-tingkat TSI yang meningkat.

Penyakit Grave' mungkin berhubungan dengan penyakit mata (Graves' ophthalmopathy) dan luka-luka kulit (dermopathy).

Ophthalmopathy dapat terjadi sebelum, sesudah, atau pada saat yang sama dengan hipertiroid. Pada awalnya, ia mungkin menyebabkan kepekaan terhadap cahaya dan suatu perasaan dari "ada pasir didalam mata-mata". Mata-mata mungkin menonjol keluar dan penglihatan ganda (dobel) dapat terjadi. Derajat dari ophthalmopathy diperburuk pada mereka yang merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari penyakit tiroid, dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol peradangan yang menyebabkan ophthalmopathy.

Sebagai tambahan, intervensi secara operasi mungkin diperlukan. Kondisi kulit (dermopathy) adalah jarang dan menyebabkan suatu ruam kulit yang tanpa sakit, merah, tidak halus yang tampak pada muka dari kaki-kaki.

 

Functioning Adenoma dan Toxic Multinodular Goiter


Kelenjar tiroid (seperti banyak area-area lain dari tubuh) menjadi lebih bergumpal-gumpal ketika kita menua. Pada kebanyakan kasus-kasus, gumpal-gumpal ini tidak memproduksi hormon-hormon tiroid dan tidak memerlukan perawatan. Adakalanya, suatu benjolan mungkin menjadi "otonomi", yang berarti bahwa ia tidak merespon pada pengaturan pituitari via TSH dan memproduksi hormon-hormon tiroid dengan bebas. Ini menjadi lebih mungkin jika benjolan lebih besar dari 3 cm. Ketika ada suatu benjolan (nodule) tunggal yang memproduksi secara bebas hormon-hormon tiroid, itu disebut suatu functioning nodule. Jika ada lebih dari satu functioning nodule, istilah toxic multinodular goiter (gondokan) digunakan. Functioning nodules mungkin siap dideteksi dengan suatu thyroid scan.

 

Pemasukkan hormon-hormon tiroid yang berlebihan


Mengambil terlalu banyak obat hormon tiroid sebenarnya adalah sungguh umum. Dosis-dosis hormon-hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak terdeteksi disebabkan kurangnya follow-up dari pasien-pasien yang meminum obat tiroid mereka. Orang-orang lain mungkin menyalahgunakan obat dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan-tujuan lain seperti menurunkan berat badan. Pasien-pasien ini dapat diidentifikasikan dengan mendapatkan suatu pengambilan yodium berlabel radioaktif yang rendah (radioiodine) pada suatu thyroid scan.

 

Pengeluaran abnormal dari TSH


Sebuah tmor didalam kelenjar pituitari mungkin menghasilkan suatu pengeluaran dari TSH (thyroid stimulating hormone) yang tingginya abnormal. Ini menjurus pada tanda yang berlebihan pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon-hormon tiroid. Kondisi ini adalah sangat jarang dan dapat dikaitkan dengan kelainan-kelainan lain dari kelenjar pituitari. Untuk mengidentifikasi kekacauan ini, seorang endocrinologist melakukan tes-tes terperinci untuk menilai pelepasan dari TSH.

 

Tiroiditis (peradangan dari tiroid)


Peradangan dari kelenjar tiroid mungkin terjadi setelah suatu penyakit virus (subacute thyroiditis). Kondisi ini berhubungan dengan suatu demam dan suatu sakit leher yang seringkali sakit pada waktu menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika disentuh. Mungkin ada sakit-sakit leher dan nyeri-nyeri yang disama ratakan. Peradangan kelenjar dengan suatu akumulasi sel-sel darah putih dikenal sebagai lymphocytes (lymphocytic thyroiditis) mungkin juga terjadi. Pada kedua kondisi-kondisi ini, peradangan meninggalkan kelenjar tiroid "bocor", sehingga jumlah hormon tiroid yang masuk ke darah meningkat.

Lymphocytic thyroiditis adalah paling umum setelah suatu kehamilan dan dapat sebenarnya terjadi pada sampai dengan 8 % dari wanita-wanita setelah melahirkan. Pada kasus-kasus ini,fase hipertiroid dapat berlangsung dari 4 sampai 12 minggu dan seringkali diikuti oleh suatu fase hipotiroid (hasil tiroid yang rendah) yang dapat berlangsung sampai 6 bulan. Mayoritas dari wanita-wanita yang terpengaruh kembali ke suatu keadaan fungsi tiroid yang normal. Tiroiditis dapat didiagnosis dengan suatu thyroid scan.

 

Pemasukkan Yodium yang berlebihan


Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon-hormon tiroid. Suatu kelebihan yodium dapat menyebabkan hipertiroid. Hipertiroid yang dipengaruhi/diinduksi oleh yodium biasanya terlihat pada pasien-pasien yang telah mempunyai kelenjar tiroid abnormal yang mendasarinya. Obat-obat tertentu, seperti amiodarone (Cordarone), yang digunakan dalam perawatan persoalan-persoalan jantung, mengandung suatu jumlah yodium yang besar dan mungkin berkaitan dengan kelainan-kelainan fungsi tiroid.

 

Gejala-Gejala Hipertiroid


Hipertiroid direkomendasikan oleh beberapa tanda-tanda dan gejala-gejala; bagaimanapun, pasien-pasien dengan penyakit yang ringan biasanya tidak mengalami gejala-gejala. Pada pasien-pasien yang lebih tua dari 70 tahun, tanda-tanda dan gejala-gejala yang khas mungkin juga tidak hadir. Pada umumnya, gejala-gejala menjadi lebih jelas ketika derajat hipertiroid meningkat. Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan suatu peningkatan kecepatan metabolisme tubuh.


Gejala-gejala umum termasuk:

  • Keringat berlebihan
  • Ketidaktoleranan panas
  • Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat
  • Gemetaran
  • Kegelisahan; agitasi
  • Denyut jantung yang cepat
  • Kehilangan berat badan
  • Kelelahan
  • Konsentrasi yang berkurang
  • Aliran menstrual yang tidak teratur dan sedikit

Pada pasien-pasien yang lebih tua, irama-irama jantung yang tidak teratur dan gagal jantung dapat terjadi. Pada bentuk yang paling parahnya, hipertiroid yang tidak dirawat mungkin berakibat pada "thyroid storm," suatu kondisi yang melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan gagal jantung. Perubahan-perubahan mental, seperti kebingungan dan kegila-gilaan, juga mungkin terjadi.

 

Mendiagnosis Hipertiroid


Hipertiroid dapat dicurigai pada pasien-pasien dengan:
  • gemetaran-gemetaran,
  • keringat berlebihan,
  • kulit yang seperti beludru halus,
  • rambut halus,
  • suatu denyut jantung yang cepat dan
  • suatu pembesaran kelenjar tiroid.
Mungkin ada keadaan bengkak sekeliling mata-mata dan suatu tatapan yang karekteristik disebabkan oleh peninggian dari kelopak-kelopak mata bagian atas. Gejala-gejala yang lebih lanjut biasanya lebih mudah dideteksi, namun gejala-gejala awal, terutama pada orang-orang yang lebih tua, mungkin tidak cukup menyolok mata. Pada semua kasus-kasus, suatu tes darah diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosisnya.

Tingkat-tingkat darah dari hormon-hormon tiroid dapat diukur secara langsung dan biasanya meningkat dengan hipertiroid. Bagaimanapun, alat utama untuk mendeteksi hipertiroid adalah pengukuran tingkat darah TSH. Seperti disebutkan lebih awal, TSH dikeluakan oleh kelenjar pituitari. Jika suatu jumlah hormon tiroid yang berlebihan hadir, TSH diatur untuk turun dan tingkat TSH turun dalam suatu usaha untuk mengurangi produksi hormon tiroid. Jadi, pengukuran TSH harus berakibat pada tingkat-tingkat yang rendah atau tidak terdeteksi pada kasus-kasus hipertiroid.

Bagaimanapun, ada satu pengecualian. Jika jumlah hormon tiorid yang berlebihan disebabkan oleh suatu tumor pituitari yang mengeluarkan TSH, maka tingkat-tingkat TSH akan menjadi tingginya tidak normal. Penyakit tidak umum ini dikenal sebagai "hipertiroid sekunder".

Meskipun tes-tes darah yang disebutkan sebelumnya dapat mengkonfirmasi kehadiran dari hormon tiroid yang berlebihan, mereka tidak menunjuk pada suatu penyebab spesifik. Jika ada kelibatan yang jelas dari mata-mata, suatu diagnosis dari penyakit Graves adalah hampir pasti. Suatu kombinasi dari screening antibodi (untuk penyakit Graves) dan suatu thyroid scan menggunakan yodium yang dilabel radioaktif (yang berkonsentrasi pada kelenjar tiroid) dapat membantu mendiagnosis penyakit tiroid yang mendasarinya. Investigasi-investigasi ini dipilih atas dasar kasus per kasus.



Merawat Hipertiroid


Pilihan-pilihan untuk merawat hipertiroid termasuk:
  • Merawat gejala-gejala
  • Obat-obat anti-tiroid
  • Yodium ber-radioaktif
  • Merawat gejala-gejala secara operasi

 

Merawat gejala-gejala


Ada tersedia obat-obat untuk merawat segera gejala-gejala yang disebabkan oleh kelebihan hormon-hormon tiroid, seperti suatu denyut jantung yang cepat. Satu dari golongan-golongan utama obat-obat yang digunakan untuk merawat gejala-gejala ini adalah beta-blockers [contohnya, propranolol (Inderal), atenolol (Tenormin), metoprolol (Lopressor)].

Obat-obat ini menetralkan/meniadakan efek-efek dari hormon tiroid untuk meningkatkan metabolisme, namun mereka tidak merubah tingkat-tingkat hormon-hormon tiroid dalam darah. Seorang dokter menentukan pasien-pasien mana yang dirawat berdasarkan pada sejumlah faktor-faktor tak tetap (variables) termasuk penyebab yang mendasari hipertiroid, umur pasien, ukuran kelenjar tiroid, dan kehadiran dari penyakit-penyakit medis yang ada bersamaan.

 

Obat-obat Anti-Tiroid


Ada dua obat-obat antitiroid utama tersedia untuk penggunaan di Amerika, methimazole (Tapazole) dan propylthiouracil ( PTU). Obat-obat ini berakumulasi di jaringan tiroid dan menghalangi produksi hormon-hormon tiroid. PTU juga menghalangi konversi dari hormon T4 ke hormon T3 yang secara metabolisme lebih aktif. Risiko utama dari obat-obat ini adalah penekanan sekali-kali dari produksi sel-sel darah putih oleh sumsum tulang (agranulocytosis). Sel-sel putih diperlukan untuk melawan infeksi. Adalah tidak mungkin untuk memberitahukan jika dan kapan efek sampingan ini akan terjadi, jadi penentuan sel-sel darah putih dalam darah secara teratur adalah tidak bermanfaat.

Adalah penting untuk pasien-pasien mengetahui bahwa jika mereka mengembangkan suatu demam, suatu sakit tenggorokan, atau tanda-tanda apa saja dari infeksi ketika meminum methimazole atau propylthiouracil, mereka harus segera mengunjungi seorang dokter. Ketika ada suatu kekhwatiran, risiko sebenarnya dari mengembangkan agranulocytosis adalah lebih kecil dari 1%. Pada umumnya, pasien-pasien harus ditemui oleh dokter pada interval-interval bulanan selama meminum obat-obat antitiroid. Dosis disesuaikan untuk mempertahankan pasien sedekat mungkin pada suatu keadaan tiroid yang normal (euthyroid). Sekali dosis stabil, pasien-pasien dapat ditemui pada interval-interval tiga bulan jika terapi jangka panjang direncanakan.

Biasanya, terapi antitiroid jangka panjang hanya digunakan untuk pasien-pasien dengan penyakit Graves, karena penyakit ini mungkin sebenarnya sembuh dibawah perawatan tanpa memerlukan radiasi tiroid atau operasi. Jika dirawat dari satu sampai dua tahun, data menunjukkan angka-angka kesembuhan dari 40%-70%. Ketika penyakitnya sembuh, kelenjarnya tidak lagi aktif berlebihan, dan obat antitiroid tidak diperlukan.

Studi-studi akhir-akhir ini telah menunjukkan bahwa menambah suatu pil hormon tiroid pada obat antitiroid sebenarnya berakibat pada angka-angka kesembuhan yang lebih tinggi. Dasar pemikiran untuk ini mungkin adalah bahwa dengan menyediakan suatu sumber luar untuk hormon tiroid, dosis-dosis obat-obat antitiroid yang lebih tinggi dapat diberikan, yang mungkin menekan sistim imun yang aktif berlebihan pada orang-orang dengan penyakit Graves.

Tipe terapi ini tetap kontroversiil (tetap diperdebatkan), bagaimanapun. Ketika terapi jangka panjang ditarik, pasien-pasien harus terus menerus ditemui oleh dokter setiap tiga bulan untuk tahun pertama, karena suatu kekambuhan dari penyakit Graves adalah mungkin dalam waktu periode ini. Jika seorang pasien kambuh, terapi obat antitiroid dapat dimulai kembali, atau yodium ber-radioaktif atau operasi mungkin dipertimbangkan.

 

Yodium ber-radioaktif


Yodium ber-radioaktif diberikan secara oral (melalui mulut, dengan pil atau cairan) pada suatu dasar satu kali untuk mengablasi (ablate) suatu kelenjar yang hiperaktif. Yodium yang diberikan untuk perawatan ablasi (ablative treatment) adalah berbeda dengan yodium yang digunakan pada suatu scan. Untuk perawatan, isotope yodium 131 digunakan, dimana untuk suatu scan rutin, yodium 123 digunakan.

Yodium ber-radioaktif diberikan setelah suatu scan yodium rutin, dan pengambilan yodium ditentukan untuk mengkonfirmasi hipertiroid. Yodium ber-radioaktif diambil oleh sel-sel aktif dalam tiroid dan menghancurkan mereka. Karena yodium diambil hanya oleh sel-sel tiroid, penghancuran hanya lokal, dan tidak ada efek-efek sampingan yang menyebar luas dengan terapi ini.

Ablasi (ablation) yodium ber-radioaktif telah digunakan dengan aman untuk lebih dari 50 tahun, dan penyebab-penyebab utama untuk tidak menggunakannya hanya adalah kehamilan dan menyusui. Bentuk dari terapi ini adalah pilihan perawatan untuk kekambuhan penyakit Graves, pasien-pasien dengan kelibatan penyakit jantung yang parah, mereka yang dengan multinodular goiter atau toxic adenomas, dan pasien-pasien yang tidak dapat mentoleransi obat-obat antitiroid.

Yodium ber-radioaktif harus digunakan dengan hati-hati pada pasien-pasien dengan penyakit Graves yang berkaitan dengan mata karena studi-studi akhir-akhir ini telah menunjukkan bahwa penyakit mata mungkin memburuk setelah terapi. Jika seorang wanita memilih untuk hamil setelah ablation, adalah direkomendasikan ia menunggu 8-12 bulan setelah perawatan sebelum hamil.

Pada umumnya, lebih dari 80% dari pasien-pasien disembuhkan dengan suatu dosis tunggal yodium ber-radioaktif. Itu memakan waktu antara 8 sampai 12 minggu untuk tiroid menjadi normal setelah terapi. Hipotiroid adalah komplikasi utama dari bentuk perawatan ini. Ketika suatu keadaan hipotiroid yang sementara mungkin terlihat sampai dengan enam bulan setelah perawatan dengan yodium ber-radioaktif, jika ia menetap dengan gigi lebih lama dari enam bulan, terapi penggantian tiroid (dengan T4 atau T3) biasanya dimulai.

 

Operasi


Operasi untuk mengangkat sebagian dari kelenjar tiroid (partial thyroidectomy) pernah sekali waktu dahulu adalah suatu bentuk yang umum perawatan hipertiroid. Tujuannya adalah untuk mengangkat jaringan tiroid yang memproduksi hormon tiroid yang berlebihan. Bagaimanapun, jika terlalu banyak jaringan yang diangkat, suatu produksi hormon tiroid yang tidak memadai (hipotiroid) mungkin berakibat. Pada kasus ini, terapi penggantian tiroid dimulai.

Komplikasi utama dari operasi adalah gangguan/kekacauan dari jaringan sekitarnya, termasuk syaraf-syaraf yang menyediakan pita-pita suara (vocal cords) dan empat kelenjar-kelenjar kecil pada leher yang mengatur tingkat-tingkat kalsium dalm tubuh (kelenjar-kelenjar paratiroid). Pengangkatan kelenjar-kelenjar ini yang secara kebetulan mungkin berakibat pada tingkat-tingkat kalsium yang rendah dan memerlukan terapi penggantian kalsium.

Dengan perkenalan dari terapi yodium radioaktif dan obat-obat antitiroid, operasi untuk hipertiroid adalah tidak seumum seperti sebelumnya. Operasi adalah memadai untuk:

  • pasien-pasien hamil dan anak-anak yang mempunyai reaksi-reaksi utama yang kurang baik terhadap obat-obat antitiroid.
  • pasien-pasien dengan kelenjar-kelenjar tiroid yang sangat besar dan pada mereka yang mempunyai gejala-gejala yang bersumber dari penekanan dari jaringan-jaringan yang berdekatan pada tiroid, seperti kesulitan menelan, keparauan suara, dan sesak napas.

 

Yang Terbaik Untuk Anda


Jika anda khwatir bahwa anda mungkin mempunyai suatu jumlah hormon tiroid yang berlebihan, anda harus menyebutkan/ mengutarakan gejala-gejala anda pada dokter anda. Suatu tes darah sederhana adalah langkah pertama pada diagnosis. Dari sana, kedua-duanya anda dan dokter anda dapat memutuskan langkah apa seharusnya berikutnya. Jika perawatan dijamin, adalah penting untuk anda untuk membiarkan dokter anda mengetahui kekhwatiran-kekhwatiran dan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang anda punya tentang pilihan-pilihan yang tersedia. Ingat bahwa penyakit tiroid adalah sangat umum, dan ditangan-tangan yang baik, penyakit yang menyebabkan suatu kelebihan hormon-hormon tiroid dapat dengan mudah didiagnosis dan dirawat.
Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog