Live Streaming Online Belajar Bahasa Indonesia SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Salinan Pidato Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)

Pengantar pada Pembukaan Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2013


TRANSKRIP
PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PEMBUKAAN RAPAT KERJA PEMERINTAH TAHUN 2013
JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA
28 JANUARI 2013



Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia,
Para Pimpinan Lembaga-lembaga Negara,
Para Menteri dan jajaran Pejabat Teras Kementerian,
Gubernur Bank Indonesia,
Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan para Pejabat Negara setingkat, Pimpinan dan para Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dan Utusan Khusus Presiden,
Para Pimpinan Lembaga Pemerintahan Nonkementerian,
Pimpinan dan Anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite Inovasi Nasional,
Para Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Kepala Pengadilan Tinggi dan Kajati, Para Pejabat Utama jajaran TNI dan Polri, baik pusat maupun daerah,
Para Bupati dan para Wali Kota,
Para Direktur Utama BUMN dan BUMD,
Jajaran Pimpinan Kadin dan HIPMI, baik pusat maupun daerah,
Hadirin sekalian yang saya cintai,

Saya mengajak Saudara semua untuk terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kita dapat kembali melaksanakan Rapat Kerja Pemerintah pada tahun 2013 ini, yang setiap tahun kita laksanakan di awal tahun. Berkenaan dengan itu, saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran pemerintah atas kerja keras yang Saudara lakukan di dalam upaya membangun dan memajukan negeri kita. Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pimpinan lembaga negara nonpemerintah atas kebersamaannya. Sesuai dengan amanah konstitusi, kita bekerja sama untuk, sekali lagi, membangun negeri ini menuju masa depan yang lebih baik.

Sebagaimana Saudara-saudara ketahui bahwa permasalahan dan tantangan yang kita hadapi amat kompleks dan tidak selalu mudah untuk mengatasinya. Namun, kita sama-sama meyakini, dengan kerja keras dan kebersamaan kita, insya Allah selalu ada jalan keluar untuk mengatasi permasalahan-permasalahan itu.

Kepada para pejabat pemerintah, sebagaimana yang saya sampaikan setiap Rapat Kerja awal tahun, yang baru saja terpilih atau terpilih kembali, utamanya para gubernur, bupati, dan wali kota, saya mengucapkan selamat bergabung, dan mari kita laksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya. Pesan saya, selalu saya sampaikan, setelah selesai pemilu kepala daerah, stop berkampanye dan berjanji karena saatnya Saudara untuk bekerja dan bekerja keras. Begitu Saudara memimpin, barangkali merasakan bahwa masalah itu memang sering kompleks dan tidak semudah yang dibayangkan dulu. Tetapi terimalah semua itu sebagai tanggung jawab dan tugas Saudara karena tentu semua itu adalah untuk kepentingan rakyat dan daerah yang Saudara-saudara pimpin.

Para Undangan dan Peserta Rapat Kerja Pemerintah yang saya hormati, Selalu kita bertanya, “Mengapa hari ini kita berkumpul di tempat ini?” Kita melaksanakan Rapat Kerja di awal tahun 2013 ini tiada lain karena kita ingin tahun 2013 ini lebih baik dibandingkan tahun 2012 yang lalu, dengan cara program kerja pemerintah mari kita sukseskan bersama-sama di seluruh tanah air.

Kita mengetahui bahwa tahun 2013 ini dan tahun depan, tahun 2014, adalah tahun-tahun yang khas atau khusus. Semua tahu bahwa dua tahun ini, boleh dikata, adalah tahun politik atau pemilu. Sebagian dari Saudara, para pejabat pemerintah, akan menjalankan dua misi: pertama, tentu misi untuk negara dan pemerintahan; sedangkan yang kedua, sekali lagi, sebagian dari Saudara juga mengemban tugas-tugas politik.

Arahan saya: prioritaskan tugas negara dan tugas pemerintahan. Atur waktu dengan baik, dengan tepat, dan dengan bijak. Tetaplah bekerja penuh dan tetaplah menjaga kinerja meskipun, sekali lagi, dua tahun ini adalah tahun politik. Dan di atas segalanya, saya minta Saudara-saudara mengutamakan tugas-tugas untuk melayani rakyat. Ini sangat penting saya sampaikan utamanya kepada para Bupati dan Wali Kota yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas.

Saudara-saudara,
Sebagaimana yang telah saya lakukan sejak tahun 2004, sekali-sekali atau saat-saat tertentu, saya akan tetap berkunjung ke daerah. Saya akan mengecek pelaksanaan program yang kita lakukan hingga hari ini. Saya juga akan kembali mendengarkan dan aspirasi rakyat, apanya yang masih kurang setelah kita lakukan banyak hal, setelah Saudara, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, juga tidak henti-hentinya melakukan sesuatu untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Tapi barangkali, rakyat masih merasa ada yang kurang, dan itulah yang harus kita dengar agar kebijakan kita dan program-program kita, baik tahun ini, tahun depan, dan sebenarnya seterusnya, itu makin tepat dan memang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Ini tidak berarti saya tidak percaya kepada Saudara, tidak. Tetapi memang, tugas saya untuk melakukan pengawasan, melakukan pengecekan kondisi nyata di lapangan, dan agar saya terhindar dari laporan ABS (Asal Bapak Senang). Dan jangan lupa, dengan saya datang, saya mengetahui mana-mana yang di luar kemampuan daerah itu yang harus dibantu oleh pemerintah pusat.

Saudara-saudara,
Dengan mukadimah itu, maka sesuai dengan tema besar Rapat Kerja Pemerintah tahun ini, kita telah menetapkan agenda dan juga mekanisme yang akan berlangsung selama Rapat Kerja ini dilaksanakan.

Pertama, yang menjadi agenda kita adalah kita akan melakukan evaluasi pelaksanaan Program Kerja Tahun 2012, termasuk implementasi dari APBN. Nanti, pada sesi setelah pengantar dan pengarahan awal saya ini, para Menko dan Kepala UKP4 akan menyampaikan evaluasi itu.

Agenda yang kedua adalah upaya kita untuk menyukseskan Program Kerja Tahun 2013 ini. Nanti Wakil Presiden dan para Menko akan menyampaikan apa saja yang mesti kita lakukan bersama tahun ini.

Agenda yang ketiga, setelah acara ishoma, akan dilaksanakan diskusi panel dengan topik “Meningkatkan Sinergi dan Koordinasi Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi”. Ini penting agar kita semua, para penyelenggara negara dan para pejabat pemerintahan, memiliki pengertian yang sama. Dengan pengertian yang tinggi atas tugas besar ini, maka tidak akan tercipta iklim keragu-raguan, utamanya di daerah. Begitu laporan yang saya terima. Karena, kalau ada yang ragu-ragu bertindak karena takut dianggap korupsi, tentu akan mengganggu kinerja kita, kinerja pemerintah.

Ada yang berkomentar, “Kalau takut, jangan menjadi pemimpin.” Maksudnya, bukan berarti gubernur, bupati, dan wali kota itu takut untuk bertindak. Mereka tidak takut. Tetapi mereka takut korupsi, dan saya kira benar. Kalau berani korupsi, berarti salah. Kalau takut korupsi, itu benar.

Oleh karena itulah, mari kita bicara dengan bahasa yang sama, dengan pengertian yang sama, dan kemudian kita bersama-sama menyukseskan semuanya itu.

Dalam diskusi panel nanti, akan hadir Ketua BPK, Ketua KPK, Kepala BPKP, Jaksa Agung, dan Kapolri, yang akan dimoderatori oleh Menko Polhukam. Kita alokasikan waktu 2,5 jam sendiri. Gunakan untuk berinteraksi dengan baik dengan para panelis.

Ingin saya, inginnya kita semua, jajaran pemerintah ini bisa mengemban tugas dengan sebaik-baiknya tanpa bayang-bayang apa pun. Bayangkan, kalau ada sekian ratus bupati dan wali kota yang menggerakkan jalannya pemerintahan setiap hari di negeri ini, sekian ratus mereka diperiksa atau sekian ratus mereka dinyatakan sebagai tersangka, dan akan begini terus, hampir pasti kinerja pemerintah tidak akan berlangsung dengan baik.

Oleh karena itulah, mari kita cegah terjadinya tindakan–tindakan korupsi, mari kita laksanakan penanggulangan korupsi dengan cara-cara yang tepat dan benar.

Semangat kita sama. Kita ingin sistem kita makin bersih, kita ingin negara kita ini makin terbebas dari korupsi. Mari kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan dengan cara-cara yang tepat pula.

Saudara-saudara,
Itulah agenda dan mekanisme Rapat Kerja yang kita laksanakan hari ini. Dengan agenda dan mekanisme itu, saya secara ringkas ingin menyampaikan empat hal.

Pertama, meskipun nanti ada evaluasi secara rinci oleh para Menko dan Kepala UKP4, tetapi saya juga ingin menyampaikan evaluasi dan observasi saya terhadap apa yang kita lakukan pada tahun 2012 yang lalu. Yang kedua, saya juga ingin memberikan catatan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Saya juga akan memberikan catatan di bidang perekonomian. Dan yang terakhir, catatan di bidang kesejahteraan rakyat.

Saya akan mulai dari yang pertama, evaluasi dan observasi saya secara umum tentang apa yang dilakukan oleh jajaran pemerintahan pada tahun 2012 yang lalu.

Saudara-saudara,
Sesuai dengan sasaran, banyak yang kita capai, meskipun sejumlah sasaran tidak kita capai. Sasaran yang tidak kita capai, setelah saya telaah, disebabkan oleh dua hal.

Pertama, memang masalahnya kompleks, masih perlu waktu, masih diperlukan upaya yang dilaksanakan di waktu yang akan datang, dan juga ada dinamika atau persoalan baru, yang akhirnya membuat sasaran itu tidak bisa kita capai. Itu sebab yang pertama.

Nah, sebab yang kedua, saya juga menilai, upaya dan kerja jajaran pemerintah terkait untuk mencapai sasaran itu, untuk mengatasi masalah itu kurang maksimal dan kurang optimal.

Masih berkaitan dengan kinerja ini, dari sisi kepemimpinan, saya harus mengatakan bahwa masih ada persoalan dalam hal—ini saya gunakan dua istilah yang sering dipakai di mana-mana—sense of crisis dan sense of responsibility.

Sense of crisis itu tidak harus ada krisis besar, tetapi ada masalah-masalah yang sensitif, yang bisa skalatif, yang bisa memburuk, dan sebagainya. Lantas, kalau kita tidak punya sense of crisis, kita biarkan begitu saja, business as usual, tidak ada niat untuk mengatasi dan menyelesaikan secara tuntas, maka itulah yang saya sebut dengan tidak ada sense of crisis. Sedangkan sense of responsibility itu berarti tidak mengambil tanggung jawab penuh, diserahkan pada orang lain, cukup puas dengan apa yang dilakukan, begitu-begitu saja. Jadi, deep sense of responsibility ini ada yang kurang muncul.

Sebagian besar pejabat pemerintah memiliki sense of crisis dan sense of responsibility yang baik. Bahkan saya lihat, sejumlah pejabat baik sekali. Tetapi, terus terang, masih ada yang kurang memiliki sense of crisis dan sense of responsibility.

Saudara-saudara,
Kalau kita tidak memiliki dua-duanya, hampir pasti tugas dan pekerjaan kita tidak akan berhasil, akan gagal. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, di forum yang mulia ini, saya mengajak semuanya, semua pemimpin dan pejabat jajaran pemerintah, mari kita perkuat kedua-duanya.

Rakyat kita ingin melihat apakah kita semua, mulai dari saya sampai dengan yang paling depan di jajaran pemerintahan, kita sungguh memiliki sense of crisis tadi dan sense of responsibility tadi. Mari kita camkan dengan sebaik-baiknya. Kalau kedua-duanya kita miliki, rasanya permasalahan apa pun akan bisa kita selesaikan dengan baik. Itu menyangkut evaluasi dan observasi saya secara umum.

Saudara-saudara,
Menyangkut catatan di bidang politik, hukum, dan keamanan, tahun lalu, tahun 2012, memang, sebagaimana yang kita ikuti dan sering kita lihat di media internasional, banyak negara di dunia ini yang keadaaan politik, sosial, dan keamanannya jauh lebih buruk dibandingkan negara kita. Silakan dilihat itu satu demi satu—banyak negara. Kita bersyukur, sekarang ini, kondisi kita jauh lebih baik dibandingkan mereka, atau jauh lebih baik dibandingkan negara kita pada tahun-tahun pertama setelah krisis dulu. Kita masih ingat, kita punya memori yang dalam, apa yang terjadi di negeri ini tahun 1998 dan tahun-tahun setelah itu.

Sungguhpun demikian, saya mencatat bahwa, tahun 2012 yang lalu, negara kita diwarnai oleh sejumlah aksi kekerasan, benturan sosial, dan konflik komunal, termasuk sejumlah aksi terorisme. Dengan demikian, Saudara-saudara, berarti keadaan negara kita, utamanya keadaan keamanan dalam negeri kita, khususnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tidak terjaga dengan baik. Dari berbagai survei, rakyat menyatakan ketidakpuasannya. Bahkan ada yang menuduh negara, saya ulangi lagi, negara, utamanya para aparat keamanan, melakukan pembiaran.

Sudah beberapa kali saya mengeluarkan instruksi dan arahan kepada para pejabat terkait untuk sungguh menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat ini. Namun demikian, aksi-aksi kekerasan dan gangguan keamanan itu masih terus terjadi. Oleh karena itu, dua tahun ini, 2013 dan tahun depan, 2014, tugas dan upaya memelihara keamanan dalam negeri, utamanya keamanan dan ketertiban masyarakat, saya tetapkan sebagai prioritas.

Hari ini, saya keluarkan Instruksi Presiden (Inpres), Inpres Nomor 2 Tahun 2013—karena Inpres Nomor 1 sudah saya keluarkan, yaitu peningkatan upaya penanggulangan korupsi. Inti dari Inpres Nomor 2 Tahun 2013 ini adalah instruksi saya untuk meningkatkan efektivitas penanganan gangguan keamanan di seluruh tanah air. Dengan Inpres ini, saya berharap situasi keamanan dalam negeri kita benar-benar dapat kita jaga.

Disamping Polri sebagai penjuru, dalam keadaan tertentu dibantu oleh TNI dan jajaran lain, maka peran para gubernur, para bupati, dan para wali kota akan sangat besar dan menentukan. Dengan Inpres ini, tidak boleh ada lagi keragu-raguan bertindak, tidak boleh lagi ada keterlambatan mengatasinya, tidak boleh lagi kita tidak bisa mencegah sesuatu yang sebenarnya bisa kita cegah, dan juga tidak boleh lagi kita menangani konflik komunal atau aksi kekerasan secara tidak tuntas. Jangan menyimpan bom waktu. Selesaikan dengan tuntas.

Menko Polhukam nanti akan menjelaskan Inpres yang saya maksud. Dan yang penting, implementasinya yang segera harus dilaksanakan oleh Saudara-saudara, oleh kita semua di seluruh tanah air. Itu catatan saya di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Sedangkan catatan di bidang perekonomian, Saudara-saudara, sebagaimana Saudara ketahui, dibandingkan dengan banyak negara, dan dikaitkan dengan resesi perekonomian dunia yang masih berlangsung sekarang ini, perekonomian kita baik. Terjaganya pertumbuhan dan keadaan makroekonomi kita, ini bukan hanya dilihat dari tingkat atau lingkup nasional, tetapi saya sendiri, Saudara sendiri juga merasakan itu terjadi di daerah-daerah.

Tetapi, ada tiga hal yang patut kita mengerti, patut kita ketahui, yaitu negara kita: pertama, masih terdampak oleh resesi perekonomian global; kedua, ada persoalan dengan kesehatan fiskal kita; sedangkan yang ketiga, masih ada masalah menyangkut kebijakan dan implementasi APBN dan APBD. Tiga hal itulah yang harus kita sungguh perhatikan dan kita kelola dengan sebaik-baiknya tahun ini dan tahun depan.

Oleh karena itu, Saudara-saudara, prioritas di bidang ekonomi dua tahun ini, kita harus bekerja keras, bekerja keras. Satu, untuk meminimalkan dampak resesi dunia seraya terus menjaga pertumbuhan kita. Kedua, menjaga kesehatan fiskal kita termasuk menjaga defisit anggaran yang melebihi batas amannya, yang melebihi kepatutannya. Ketiga, memastikan APBN dan APBD kita benar: benar alokasi dan distribusinya, benar sasarannya, termasuk benar penyerapannya. Kalau itu semua dilaksanakan dengan baik, insya Allah, maka hasil yang dicapai oleh APBN dan APBD itu sebagai tools, sebagai means tentu akan nyata. Dan di atas segalanya, saya ingatkan sekali lagi, cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu. Yang keempat, kita harus memastikan kita bisa mengelola inflasi terutama stabilitas harga bagi bahan pangan dan bahan pokok lainnya. Ingat, inflasi adalah musuh rakyat, musuh ekonomi yang paling besar. Dan yang kelima, masih berkaitan dengan ekonomi, mari terus kita ciptakan lapangan pekerjaan yang lebih besar lagi di seluruh Indonesia. Itu catatan saya di bidang perekonomian.

Yang terakhir, catatan saya di bidang kesejahteraan rakyat. Saudara-saudara, banyak sebenarnya yang telah kita capai dalam peningkatan kesejahteraan rakyat karena ekonomi kita juga tumbuh. Jadi ada resources, ada sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu. Kita bersyukur. Saya berterima kasih kepada Saudara semua bahwa, ketika dunia belum bersahabat benar, belum cerah benar, kita bisa menjaga pertumbuhan dan kita bisa secara bertahap, secara terus-menerus meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Tetapi, yang menjadi tantangan dan pekerjaan rumah kita adalah bagaimana kita ke depan ini bisa terus menurunkan kemiskinan dan mencegah melebarnya kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat kita.

Saudara tahu, di negara mana pun ada dua hal yang terjadi, ada dua hal yang perlu kita ketahui. Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, makin berhasil kita menurunkan angka kemiskinan itu—yang tadinya tinggi atau tinggi sekali, tinggi menjadi menengah, makin kecil, makin kecil—maka saat-saat terakhir itu makin sulit untuk menurunkannya lagi. Jadi, kalau ada dari sekian puluh persen menjadi belasan persen, itu cepat. Tapi belasan persen menjadi single digit itu tidak semudah ketika angka kemiskinan masih tinggi. Itu explainable.

Oleh karena itu, karena kita sudah tahu sangat tidak mudah, maka diperlukan langkah ekstra untuk itu.

Yang kedua, yang terjadi juga di seluruh dunia, jika sebuah negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, misalnya emerging economy, seperti Tiongkok, India, Brazil misalnya, dan negara kita sekarang dimasukkan pada barisan emerging economy, maka tidak terelakkan kesenjangan sosial-ekonomi juga akan melebar. Karena kita sudah tahu itu yang terjadi, teorinya begitu, pengalaman empirik juga menunjukkan begitu, maka saya mengajak Saudara-saudara semua untuk memastikan terhadap dua hal itu, penurunan kemiskinan dan pencegahan makin melebarnya kesenjangan sosial-ekonomi.

Ke depan ini, kita prioritaskan satu upaya yang sangat serius, terintegrasi dan sinergis, pusat dan daerah, sektoral dan regional untuk terus menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi. Kalau kita menganut teori business as usual, tidak akan nyampe, tidak akan ada hasil yang lebih baik.

Dan berkaitan dengan penurunan kemiskinan, pencegahan kesenjangan sosial-ekonomi ini, saya menggarisbawahi satu hal, mari kita sangat peduli terhadap pengelolaan inflasi, stabilitas harga karena inflasi inilah penyumbang terbesar, sebagaimana yang terjadi di negara-negara berkembang, meningkatnya kemiskinan. Di satu sisi, mari kita kelola inflasi ini. Di sisi lain, mari kita cegah dilakukannya sebuah tindakan, ditetapkannya sebuah kebijakan yang memicu inflasi yang tinggi karena kita sudah tahu dampak langsung dan tidak langsungnya. Terhadap ini semua, karena saya sering turun ke daerah, saya melihat keadaan di banyak kabupaten dan kota, di provinsi, masih ada kantong-kantong kemiskinan, masih ada demonstrasi kesenjangan yang sebenarnya sangat bisa kita kurangi.

Oleh karena itulah, saya mengajak semua pihak, mulai dari saya sampai dengan para pejabat pemerintah yang paling depan, untuk mengambil tanggung jawab penuh, bekerja sekuat tenaga agar tugas mulia ini, tetapi sekaligus tugas yang tidak ringan, dapat kita capai.

Itulah empat hal yang ingin saya sampaikan. Pertama adalah evaluasi dan observasi saya terhadap apa yang kita laksanakan tahun lalu. Yang kedua, catatan saya di bidang politik, hukum, dan keamanan, yang baik dan belum baik. Demikian juga catatan saya di bidang perekonomian dan di bidang kesra, juga yang baik dan yang belum baik, untuk bersama-sama kita perbaiki.

Saya kira itu pengantar saya, dan silakan dengan seksama untuk mengikuti dan berpartisipasi secara aktif dalam Rapat Kerja Pemerintah di awal tahun 2013 ini.

Bagi para Pimpinan Lembaga Negara yang ikut nanti dalam diskusi panel, saya ucapkan terima kasih, karena tugas kita satu, majunya bangsa yang kita cintai ini. Kita berbeda peran, fungsi, tugas, dan tanggung jawab karena Undang-Undang Dasar mengaturnya demikian, tetapi semangat dan komitmen kita sama. Rakyat tidak suka melihat pimpinan-pimpinan di atasnya tidak bekerja bersama-sama untuk mereka, apalagi berjarak satu sama lain. Sebaliknya, rakyat sangat menyukai para pemimpin bangsanya itu bekerja sungguh-sungguh dalam satu kerja sama yang baik, juga untuk mereka.

Itulah, Saudara-saudara. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden




Baca Informasi Terkait: