Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label Tokoh Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh Dunia. Tampilkan semua postingan

02 April 2014

BJ Habibie "Mendukung" Jokowi sebagai Presiden RI 2014

.

Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie mengungkapkan kriteria calon presiden menjelang pemilu 2014 ini. "Kriteria saya usia 40 sampai 60 tahun," kata Habibie. "Setelah itu, kriteria selanjutnya DPR yang menyusun."





Habibie tampil di acara Mata Najwa episode "Habibie Spesial" yang ditayangkan di Metro TV, Rabu 5 Februari 2014. Pembawa acara Najwa Shihab memperlihatkan sejumlah foto calon presiden seperti Wiranto, Prabowo, Joko Widodo, Aburizal Bakrie, dan Rhoma Irama berturut-turut. (Lihat juga: Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama).

Habibie diminta menjawab spontan setelah diperlihatkan foto-foto tersebut. Habibie awalnya menolak memberi komentar spontan. Tapi ia akhirnya menjawab: kriteria antara 40 sampai 60 tahun. Habibie memberi komentar sama terhadap semua foto calon presiden yang diperlihatkan.

Dari semua tokoh yang diperlihatkan fotonya tersebut, hanya Jokowi yang berada di rentang usia kriteria Habibie. Gubernur DKI Jakarta ini berusia 52. Adapun Wiranto 66, Prabowo 62, Ical 67 dan Rhoma 67.

Habibie mengatakan pentingnya rentang usia 40-60. "Kriteria calon pemimpin itu harus 40-60 tahun, problem solver, tak mendewakan pencitraan," kata Habibie. "Jadi siapa saja yang ada di Indonesia, kalau dia memenuhi syarat silahkan mencalonkan diri menjadi presiden."



.

Sumber Informasi

Share:

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) Unggul dalam Survei Capres 2014

.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggebrak politik nasional karena namanya mengungguli tokoh nasional dalam survei sebagai Capres 2014. Jokowi memiliki tingkat elektabilitas tinggi sebesar 21,2 persen mengalahkan Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Dahlan Iskan, dan Jusuf Kalla.








Politisi Senior Partai Golkar Jusuf Kalla memberikan isyarat setuju jika masyarakat Indonesia menjadikan Jokowi sebagai capres 2014. "Yang memilih itu masyarakat, saya. Tidak hanya saya saja, tergantung masyarakat," kata Jusuf Kalla (JK) di Jakarta, Kamis (7/2).

Menurut JK, Jokowi masih perlu waktu untuk melenggang sebagai Capres 2014. Ketua PMI ini mengakui jika Jokowi saat ini menjadi pusat perhatian semua pihak. Baik itu media, warga Jakarta dan hingga tingkat nasional.

"Tetapi perlu waktu lah untuk bicara itu (Capres 2014)," kata JK.

Diketahui, Jokowi maju dan menjadi sebagai Gubernur DKI Jakarta merupakan usulan dan skenario Jusuf Kalla. Tidak menutup kemungkinan, JK juga mempersiapkan skenario agar Jokowi sebagai Capres 2014.





Nama: 
H. Joko Widodo (Jokowi)

Tempat/tanggal lahir: 
Surakarta, 21 Juni 1961

Isteri: 
Iriana

Anak :
  1. Gibran Rakabuming (25), lulusan Universitas di Australia dan Singapura
  2. Kahiyang Ayu (21), mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret
  3. Kaesang Pangarep (17), pelajar di Singapura

Pendidikan:
  • SDN 111 Tirtoyoso, Solo
  • SMPN 1 Solo
  • SMAN 6 Solo
  • Fakultas Kehutanan UGM (lulus tahun 1985)

Penghargaan :
Penghargaan Personal
  • 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
  • Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
  • Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
  • Charta Politica Award (2011)
  • Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)


Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi:
  • Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
  • Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009), untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan
  • Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)
  • Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)
  • Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)
  • Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dariDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata RIbekerjasama dengan majalah SWA.
  • Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI)
  • Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)
  • 5 kali Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) - Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum
  • Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009)
  • Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
  • Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME's Awards 2012
  • Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.
  • Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih
  • Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010).



.


Share:

27 Desember 2013

10 Rahasia dan Langkah Sukses Ala Mark Zuckerberg - Facebook Founder


.





He's worth at least 17 billion, he's young(29), he's the founder of the many tentacled Facebook. Despite all that, he's unassuming, under-glammed and down-to-earth in his ways. If you'd like to emulate the world of Mark Zuckerberg, it won't take flashy cars or homes – if you've got the right attitude, you can get started today.


Vielma Zuckerberg




1 
Don't aim to stand out in a crowd.
(Jangan terlalu menonjolkan diri; jadilah diri sendiri)
Mark keeps under the radar as much as possible and doesn't court the media, the fans, or the celebrities. He is his own person and so should you be too. You don't have anything to prove - you're already the epitome of cool by trusting in your own value and style.


2
Rent, don't buy.
 (Jangan membeli, tetapi menyewa)
Mark rents a modest home in a quiet street in Palo Alto. He doesn't need the million dollar mansion to prove anything. Neither do you. Stick with your leafy suburban home and let the landlord pay for the maintenance and rates. Also, keep the property to a good size - no more bedrooms or bathrooms than needed by those residing in your home plus a guestroom.


3
Drive a simple car.
 (Gunakan kendaraan yang praktis dan sederhana)
Mark has a $22,000 Japanese car. Clearly it's working for him. If you're lusting after a Porsche, Maserati, Ferrari or Hummer, give up the yearning now. Find a car that is reliable, affordable, sensible, and that fits you without a squeeze. You don't need a fancy car to prove you're a special person.


4
Don't seek out fancy, expensive possessions.
(Jangan mencintai harta; utamakan kebutuhan, bukan keinginan)
Do these improve your life and happiness any? Not really. Cull it down to the bare necessities and the things that you really love (besides your family and friends that is!). Keep your mind focused on loving what you're doing, not loving what you're having. If you need that new iPhone because it will help you work and socialize, by all means, go for it. But forget upgrading and throwing things away just because you want the latest fad.


5
Keep fit.
 (Menjaga kesehatan dan kebugaran)
Mark trains with a personal trainer five mornings a week. It's his only indulgence and it's a sensible one too. Keeping fit will allow your synapses to fire at full charge all the time, letting your creativity and ideas flow freely. Keeping fit also ensures you have adequate energy to keep up with everyone else from your kids to your employees or coworkers. Plus you'll live longer if you're in great shape.


6
Eat modestly.
(Makan makanan yang biasa/sederhana)
Mark doesn't go to fancy restaurants. He enjoys visiting his local Cafe Del Sol, a Mexican cafe near Facebook's HQ. Enjoy your food, and enjoy going to places that are comfortable and that fit in with the way you are rather than aiming to "be seen" or to overcharge the credit card.


7 
Be faithful.
 (Setia dan dapat dipercaya)
Mark has been dating Priscilla Chan since 2007. Make your girlfriend or wife your priority in life after, or at, the same level as work. Demonstrating your loyalty and faith in her will see the same returned tenfold to you.


8
Spend time with your coworkers and friends.
(Luangkan waktu untuk berkumpul bersama sahabat)
You're as good as them and they're as important as you. Mark enjoys having drinks with his staff and coworkers on a Friday after work. Even if you are Mr. Posh and all cashed up, remember the people who helped you to get where you are, always.


9
Don't be flashy.
(Jangan pamer, mencolok, dan berlebihan)
Mark doesn't flash his cash around and he doesn't throw wild parties. Those are the sorts of activities a wannabe smart, cool guy would do. If you're smart and cool, you won't be needing to do these things.


10
Be prepared to listen to people when they complain.
 (Selalu mendengarkan kritik dari orang lain)
Mark's good at being a listener and being responsive. He isn't ashamed to admit to problems and to look for solutions. Be a real man and step up to the challenges in life.

.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

Mark Zuckerberg - Founder and CEO of Facebook - Facts and All About


.




Mark Zuckerberg, the man of the hour and Time person of the year, 2010, is the founder and CEO of Facebook. His creation is on road to become one of the most valuable tech companies of the world as Facebook debuts at the Nasdaq stock exchange on 18th May, 2012. At $38 per share, the Facebook has a market capitalization of $104 billion, making it not only one of the biggest in Silicon Valley, but one of the biggest in the world. Mark's 443 million shares are worth $16.9 billion at $38 a share.

In the filed listing it was revealed that Facebook's revenue was an astounding $3.7 billion while it generated $1 billion in profit.   Mark himself earned a handsome base salary of $500, 000 amounting to an annual $1.7 million pay package.   Owning  28 % share of Facebook, he will be worth 28 billion USD once the company becomes public and will be standing at front in the queue of richest persons on the planet.

Born on May 14, 1984 to Edward Zuckerberg and Karen Zuckerberg, Mark was a child prodigy, programming and creating games at the age, when one is usually playing them. He repeatedly asserted his extraordinary potential as a computer programmer through different inventions. In his early teens he created a music player named Synapse as a school project using some help from a friend, which used artificial intelligence to understand one’s taste in music and created a playlist accordingly.

Software bigwigs like Microsoft and AOL tried to buy it and even recruit Mark. But he refused both. Instead he went to Harvard in 2002. On Feb 4, 2004, with the help of his roommates, Dutsin Moskovitz and Chris Hughes and using the finance provided by another friend Eduardo Saverin, he launched what was called then, The Facebook. It was an instant hit, and soon made Mark the next big thing.

In 2007, he was named as the world’s youngest billionaire and continues to dominate the internet space like no one else. His site, which has ubiquitous presence all across the globe, has now over 850 million members, which in terms of population can be termed as the third largest entity after China and India. A man of radical notions and tremendous genius, Mark wants the world to be a more open place, where every person is connected to other, sharing their personnel lives and dreams that his invention, Facebook would be successful in doing that.



.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

19 Desember 2013

Prof. Dr. Irwin Yousept - Profesor Muda Asli Indonesia yang Bekerja di Jerman


.







 


Biografi ini saya sampaikan dalam blog untuk memberikan motivasi kepada para pembaca sekalian (khususnya diri saya pribadi) agar terus menggapai cita-cita tertinggi dalam dunia akademik walau kita harus mengejarnya hingga ke negeri orang.

Prof. Dr. Irwin Yousept

 

Research topic

Optimal Control of Partial Differential Equations 

 

Research interests

  • Optimal Control and Numerical Analysis of PDEs
  • PDE-constrained Optimization in Electromagnetics
  • A Priori and a Posteriori Finite Element Error Estimates
  • Regularization, State-Constraints

 

Contact information

Address:
Dolivostraße 15

D-64293 Darmstadt

Germany


Phone:
+49 6151 16 - 70946
Fax:
+49 6151 16 - 4459
Office:
S4|10-313


Email:


 

Research Group 

Vera Bommer 

 

Curriculum Vitae

Curriculum Vitae 

 

Name Irwin Yousept
Birth date 14.04.1982
Birth place Jakarta
Martial status unmarried

Academic Education
  2002-2005 Diplom in Mathematics (Berlin University of Technology - final grades: 1.0)
  2006-2008 Ph.D. in Mathematics (Berlin University of Technology - final grades: summa cum laude)

 

 

 

Open Phd Positions

 

 

Bachelor- und Masterarbeiten

 

Publication in Refereed Journals


[16]  Ronald H.W. Hoppe and Irwin Yousept: Adaptive edge element approximation of H(curl)-elliptic optimal control problems with control constraints, submitted, 2013


[15]  J.C. Delos Reyes and Irwin Yousept: Optimal control of electrorheological fluids through the action of electric fields, submitted, 2013


[14] Irwin Yousept: Optimal control of quasilinear H(curl)-elliptic partial differential equations in magnetostatic field problems. SIAM J. Control Optim. 51(5), 3624-3651, 2013


[13] Irwin Yousept: Optimal bilinear control of eddy current equations with grad-div regularization and divergence penalizationJournal of Numerical Mathematics, accepted for publication, 2013


[12] Irwin YouseptOptimal control of Maxwell's equations with regularized state constraintsComputational Optimization and Applications 52(2), 559-581, 2012


[11] Irwin YouseptFinite element analysis of an optimal control problem in the coefficients of time-harmonic eddy current equationsJ. Optim. Theory Appl. 154(3), 879-903, 2012


[10] Fredi Tröltzsch and Irwin Yousept: PDE-constrained optimization of time-dependent 3D electromagnetic induction heating by alternating voltagesESAIM: M2AN 46, 709-729, 2012


[9] P.-E. Druet; O. Klein; J. Sprekels; F. Tröltzsch; I. YouseptOptimal control of 3D state-constrained induction heating problems with nonlocal radiation effects. 
SIAM J. Control Optim.
 49(4): 1707-1736, 2011


[8] Irwin YouseptOptimal control of a nonlinear coupled electromagnetic induction heating system with pointwise state constraintsAnn. Acad. Rom. Sci. Ser. Math. Appl. 2(1): 45-77, 2010


[7] Michael Hintermüller and Irwin YouseptA sensitivity-based extrapolation technique for the numerical solution of state-constrained optimal control problemsESAIM: COCV 16(3): 503-522, 2010


[6] Christian Meyer and Irwin YouseptState-constrained optimal control of semilinear elliptic equations with nonlocal radiation interface conditionsSIAM J. Control Optim. 48(2): 734-755, 2009


[5] Christian Meyer and Irwin YouseptRegularization of state-constrained elliptic optimal control problems with nonlocal radiation interface conditions. Comput. Optim. Appl. 44(2): 183-212, 2009


[4] Juan Carlos Delos Reyes and Irwin YouseptRegularized state-constrained boundary optimal control of the Navier-Stokes equationsJ. Math. Anal. Appl. 356(1): 257-279, 2009


[3] Fredi Tröltzsch and Irwin YouseptA regularization method for the numerical solution of elliptic boundary control problems with pointwise state constraintsComput. Optim. Appl. 42(1): 43-66, 2009 


[2] Fredi Tröltzsch and Irwin YouseptSource representation strategy for optimal boundary control problems with state constraintsJournal for Analysis and its Applications  28(2): 189-203, 2009


[1] Michael Hintermüller and Fredi Tröltzsch and Irwin Yousept: Mesh independence of semismooth Newton methods for Lavrentiev-regularized state constrained optimal control problems. Numerische Mathematik 108(4): 571-603, 2008


 

 

Proceedings


C. Meyer; I. Yousept: State-constrained optimal control problem with radiation interface conditions.  Proc. Appl. Math. Mech. DOI: 10.1002/pamm.200700248

J.C. De los Reyes; I. Yousept: Boundary optimal flow control with state constraints. Proc. Appl. Math. Mech. DOI: 10.1002/pamm.200700361


 

 

Thesis


Vergleich von Lösungsverfahren zur Behandlung elliptischer Optimalsteuerungsprobleme. Diploma Thesis, TU Berlin, 10/2005.

Optimal control of partial differential equations involving pointwise state constraints: Regularization and applications. Phd Thesis, TU Berlin, 08/2008.






Awards

2005
Dies-Mathematicus-Prize (Best master's thesis of 2005)

2006
Erwin-Stephan-Prize

.




Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

27 Mei 2013

Kompasiana, Media Warga (Citizen Media) - Sharing and Connecting





Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

01 April 2013

Youtube - Lenka - Everything At Once - Live in Hong Kong - Fatin Menangis Karena Lupa Lirik Lagu Ini











Lagu inilah yang membuat Fatin Shidqia menangis di panggung X-Factor Indonesia. Lirik dan informasi selengkapnya silakan lihat di sini
Share:

Billboard Music Top 100 Chart in The World





Cari informasi lainnya di bawah ini
Share:

20 Maret 2013

Pramoedya Ananta Toer - Biografi

Pramoedya Ananta Toer (lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun), secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.


Pramoedya dilahirkan di Blora, di jantung Pulau Jawa, pada 1925 sebagai anak sulung dalam keluarganya. Ayahnya adalah seorang guru, sedangkan ibunya berdagang nasi. Nama asli Pramoedya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana yang tertulis dalam koleksi cerita pendek semi-otobiografinya yang berjudul Cerita Dari Blora. Karena nama keluarga Mastoer (nama ayahnya) dirasakan terlalu aristokratik, ia menghilangkan awalan Jawa "Mas" dari nama tersebut dan menggunakan "Toer" sebagai nama keluarganya. Pramoedya menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang di Indonesia.


Pada 27 April 2006, Pram sempat tak sadar diri. Pihak keluarga akhirnya memutuskan membawa dia ke RS Saint Carolus hari itu juga. Pram didiagnosis menderita radang paru-paru, penyakit yang selama ini tidak pernah menjangkitinya, ditambah komplikasi ginjal, jantung, dan diabetes. Kabar meninggalnya Pram sempat tersiar sejak pukul 03.00. Tetangga-tetangga sudah menerima kabar duka tersebut. Namun, pukul 05.00, mereka kembali mendengar bahwa Pram masih hidup. Terakhir, ketika ajal menjemput, Pram sempat mengerang, "Akhiri saja saya. Bakar saya sekarang," katanya. Pada 30 April 2006 pukul 08.55 Pramoedya wafat dalam usia 81 tahun.




Sumber Tulisan
Share:

16 Maret 2013

Smartest People in The World - Highest IQ

Smartest People in The World - Highest IQ - Very High Inteligent Person - Smartest People in The World - Highest IQ - Very High Inteligent Person -Smartest People in The World - Highest IQ - Very High Inteligent Person -Smartest People in The World - Highest IQ - Very High Inteligent Person







Share:

Terence Tao, Highest IQ in The World (230)

Terence "Terry" Chi-Shen Tao FRS (simplified Chinese: 陶哲轩; traditional Chinese: 陶哲軒) (born 17 July 1975, Adelaide), is an Australian mathematician working in harmonic analysis, partial differential equations, additive combinatorics, ergodic Ramsey theory, random matrix theory, and analytic number theory. He currently holds the James and Carol Collins chair in mathematics at the University of California, Los Angeles. He was one of the recipients of the 2006 Fields Medal.




Tao was a child prodigy, one of the subjects in the longitudinal research on exceptionally gifted children by education researcher Miraca Gross. His father told the press that at the age of two, during a family gathering, Tao attempted to teach a 5-year-old child arithmetic and English.

According to Smithsonian Online Magazine, Tao could carry out basic arithmetic by the age of two. When asked by his father how he knew numbers and letters, he said he learned them from Sesame Street. Aside from English, Tao speaks Cantonese, but cannot write Chinese.

Tao exhibited extraordinary mathematical abilities from an early age, attending university level mathematics courses at the age of nine. He is one of only two children (besides Lenhard Ng) in the history of the Johns Hopkins' Study of Exceptional Talent program to have achieved a score of 700 or greater on the SAT math section while just 8 years old (he scored a 760). 

In 1986, 1987, and 1988, Tao was the youngest participant to date in the International Mathematical Olympiad, first competing at the age of ten, winning a bronze, silver, and gold medal respectively. He remains the youngest winner of each of the three medals in the olympiad's history winning the gold medal when he barely turned thirteen. 





At age 14, Tao attended the Research Science Institute. When he was 15 he published his first assistant paper. He received his bachelor's and master's degrees (at the age of 16) from Flinders University under Garth Gaudry. 

In 1992 he won a Fulbright Scholarship to undertake postgraduate study in the United States. From 1992 to 1996, Tao was a graduate student at Princeton University under the direction of Elias Stein, receiving his Ph.D. at the age of 20. He joined the faculty of the University of California, Los Angeles in 1996.

When he was 24, he was promoted to full professor at UCLA and remains the youngest person ever appointed to that rank by the institution. Tao's father was born and grew up in Shanghai, and Tao's mother speaks Cantonese. His parents are first generation immigrants from Hong Kong to Australia. 





His father, Billy Tao (Chinese: 陶象國; pinyin: Táo Xiàngguó; Cantonese Yale: tòuh jeuhng gwok) is a pediatrician, and his mother is a physics and mathematics graduate from the University of Hong Kong, formerly a secondary school teacher of mathematics in Hong Kong.

Tao has two brothers living in Australia, both of whom represented Australia at the International Mathematical Olympiad. Nigel Tao is part of the team at Google Australia that created Google Wave. Trevor Tao has a double degree in maths and music and will soon be featured in a book on autistic savants.

Tao, his wife Laura (an engineer at NASA's Jet Propulsion Laboratory), their son and daughter live in Los Angeles, California.


Links:






Share:

01 Maret 2013

Profesor-Profesor Termuda di Dunia - 18 dan 19 Tahun

Alia Sabur



Wanita kelahiran Northport, New York 22 Februari 1989 ini meraih gelar profesor di bidang matematika saat berusia 18 tahun 362 hari. Pemegang sabuk hitam tae kwon do di usia 9 tahun ini menjadi profesor termuda di dunia, menumbangkan rekor Colin Maclaurin yang bertahan selama 293 tahun. Maclaurin meraih gelar profesor di usia 19 tahun pada 1717.

***


Colin Maclaurin

  

Pria kelahiran Kilmodan, Skotlandia, Februari 1698 ini adalah mahasiswa penemu teori gravitasi Sir Isaac Newton. Maclaurin meraih gelar profesor di bidang matematika saat mengikuti acara 10 hari kompetisi matematika di Marischal College, Universitas Aberdeen pada 1717 saat berusia usia 19 tahun. Dia memegang rekor sebagai profesor termuda selama 293 tahun hingga akhirnya dikalahkan Alia Sabur pada Maret 2008 yang meraih gelar profesor di usia 18 tahun 362 hari.






Tulisan ini sudah dibaca Free Hit Counter kali
Share:

Nelson Tansu - Profesor Termuda di Amerika Asal Indonesia

Prof. Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977. Dia adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Kedua orang tua Nelson adalah pebisnis percetakan di Medan. Mereka adalah lulusan universitas di Jerman.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6xmRsnwAQ0vIW4aq4GuX2RsdcHC8aRtTN7JrCVn0AcfpVEUhZrgR-yeizKlPgIvyvFeiuswTCHSiPvrAEHe0a1HmGvbr_vVtBn5X-4BE81a0FP3rkgG1O9grB-ZVBMHaL_aDZslb51x0K/s1600/_nelson_tansu.jpg



Abang Nelson, Tony Tansu, adalah master dari Ohio, AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU). Tampak jelas bahwa Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan. Ia adalah lulusan terbaik SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga menjadi finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).

Setelah menamatkan SMA, ia memperoleh beasiswa dari Bohn’s Scholarships untuk kuliah di jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Tawaran ini diperolehnya karena ia menjadi salah satu finalis TOFI. Ia berhasil meraih gelar bachelor of science kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude. 

Setelah menyelesaikan program S-1 pada tahun 1998, ia mendapat banyak tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat. Walaupun demikian, ia memilih tetap kuliah di Universitas Wisconsin dan meraih gelar doktor di bidang electrical engineering pada bulan Mei 2003.

Selama menyelesaikan program doktor, Prof. Nelson memperoleh berbagai prestasi gemilang di antaranya adalah WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitan doktornya di bidang photonics, optoelectronics, dan semiconductor nanostructires juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yakni The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award.

Setelah memperoleh gelar doktor, Nelson mendapat tawaran menjadi asisten profesor dari berbagai universitas ternama di Amerika Serikat. Akhirnya pada awal tahun 2003, ketika masih berusia 25 tahun, ia menjadi asisten profesor di bidang electrical and computer engineering, Lehigh University. Lehigh University merupakan sebuah universitas papan atas di bidang teknik dan fisika di kawasan East Coast, Amerika Serikat.

Saat ini Prof. Nelson menjadi profesor di universitas ternama Amerika, Lehigh University, Pensilvania dan mengajar para mahasiswa di tingkat master (S-2), doktor (S-3) dan post doctoral Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. 

Ia juga sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, baik di berbagai kota di AS dan luar AS seperti Kanada, Eropa dan Asia. Prof Nelson telah memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. Ada tiga penemuan ilmiahnya yang telah dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers.

Ketika masih di Sekolah Dasar, Prof. Nelson gemar membaca biografi para fisikawan ternama. Ia sangat mengagumi prestasi para fisikawan tersebut karena banyak fisikawan yang telah meraih gelar doktor, menjadi profesor dan bahkan ada beberapa fisikawan yang berhasil menemukan teori (eyang Einstein) ketika masih berusia muda. Karena membaca riwayat hidup para fisikawan tersebut, sejak masih Sekolah Dasar, Prof. Nelson sudah mempunyai cita-cita ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat.

Walaupun saat ini tinggal di Amerika Serikat dan masih menggunakan passport Indonesia, Prof. Nelson berjanji kembali ke Indonesia jika Pemerintah Indonesia sangat membutuhkannya.

Dia sering diundang menjadi pembicara utama dan penceramah di berbagai seminar. Paling sering terutama menjadi pembicara dalam pertemuan-pertemuan intelektual, konferensi, dan seminar di Washington DC. Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS. Bahkan, dia sering pergi ke mancanegara seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia.

Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Di tengah kesibukannya melakukan riset-riset lainnya, dua buku Nelson sedang dalam proses penerbitan. Bukan main!!

Kedua buku tersebut merupakan buku teks (buku wajib pegangan, Red) bagi mahasiswa S-1 di Negeri Paman Sam.

Karena itu, Indonesia layak bangga atas prestasi anak bangsa di negeri rantau tersebut. Lajang kelahiran Medan, 20 Oktober 1977, itu sampai sekarang masih memegang paspor hijau berlambang garuda. Kendati belum satu dekade di AS, prestasinya sudah segudang. Ke mana pun dirinya pergi, setiap ditanya orang, Nelson selalu mengenalkan diri sebagai orang Indonesia. Sikap Nelson itu sangat membanggakan di tengah banyak tokoh kita yang malu mengakui Indonesia sebagai tanah kelahirannya.

"Saya sangat cinta tanah kelahiran saya. Dan, saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia," katanya, serius.

Di Negeri Paman Sam, kecintaan Nelson terhadap negerinya yang dicap sebagai terkorup di Asia tersebut dikonkretkan dengan memperlihatkan ketekunan serta prestasi kerjanya sebagai anak bangsa. Saat berbicara soal Indonesia, mimic pemuda itu terlihat sungguh-sungguh dan jauh dari basa-basi.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras," kata Nelson menjawab koran ini.

Anak muda itu memang enak diajak mengobrol. Idealismenya berkobar-kobar dan penuh semangat. Layaknya profesor Amerika, sosok Nelson sangat bersahaja dan bahkan suka merendah. Busana kesehariannya juga tak aneh-aneh, yakni mengenakan kemeja berkerah dan pantalon.

Sekilas, dia terkesan pendiam. Pengetahuan dan bobotnya sering tersembunyi di balik penampilannya yang seperti tak suka bicara. Tapi, ketika dia mengajar atau berbicara di konferensi para intelektual, jati diri akademisi Nelson tampak. Lingkungan akademisi, riset, dan kampus memang menjadi dunianya. Dia selalu peduli pada kepentingan serta dahaga pengetahuan para mahasiswanya di kampus.

Ada yang menarik di sini. Karena tampangnya yang sangat belia, tak sedikit insan kampus yang menganggapnya sebagai mahasiswa S-1 atau program master. Dia dikira sebagai mahasiswa umumnya. Namun, bagi yang mengenalnya, terutama kalangan universitas atau jurusannya mengajar, begitu bertemu dirinya, mereka selalu menyapanya hormat: Prof Tansu.

"Di semester Fall 2003, saya mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang physics and applications of photonics crystals. Di semester Spring 2004, sekarang, saya mengajar kelas untuk mahasiswa senior dan master tentang semiconductor device physics. Begitulah," ungkap Nelson menjawab soal kegiatan mengajarnya. September hingga Desember atau semester Fall 2004, jadwal mengajar Nelson sudah menanti lagi. Selama semester itu, dia akan mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang applied quantum mechanics for semiconductor nanotechnology.

"Selain mengajar kelas-kelas di universitas, saya membimbing beberapa mahasiswa PhD dan post-doctoral research fellow di Lehigh University ini," jelasnya saat ditanya mengenai kesibukan lainnya di kampus.

Nelson termasuk individu yang sukses menggapai mimpi Amerika (American dream). Banyak imigran dan perantau yang mengadu nasib di negeri itu dengan segala persaingannya yang superketat. Di Negeri Paman Sam tersebut,ada cerita sukses seperti aktor yang kini menjadi Gubernur California Arnold Schwarzenegger yang sebenarnya adalah imigran asal Austria. Kemudian, dalam Kabinet George Walker Bush sekarang juga ada imigrannya, yakni Menteri Tenaga Kerja Elaine L. Chao. Imigran asal Taipei tersebut merupakan wanita pertama Asian-American yang menjadi menteri selama sejarah AS.

Negara Superpower tersebut juga sangat baik menempa bakat serta intelektual Nelson. Lulusan SMA Sutomo 1 Medan itu tiba di AS pada Juli 1995. Di sana, dia menamatkan seluruh pendidikannya mulai S-1 hingga S-3 di University of Wisconsin di Madison. Nelson menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang applied mathematics, electrical engineering, and physics. Sedangkan untuk PhD, dia mengambil bidang electrical engineering.

Dari seluruh perjalanan hidup dan karirnya, Nelson mengaku bahwa semua suksesnya itu tak lepas dari dukungan keluarganya. Saat ditanya mengenai siapa yang paling berpengaruh, dia cepat menyebut kedua orang tuanya dan kakeknya. "Mereka menanamkan mengenai pentingnya pendidikan sejak saya masih kecil sekali," ujarnya.

Ada kisah menarik di situ. Ketika masih sekolah dasar, kedua orang tuanya sering membanding-bandingkan Nelson dengan beberapa sepupunya yang sudah doktor. Perbandingan tersebut sebenarnya kurang pas. Sebab, para sepupu Nelson itu jauh di atas usianya. Ada yang 20 tahun lebih tua. Tapi, Nelson kecil menganggapnya serius dan bertekad keras mengimbangi sekaligus melampauinya. Waktu akhirnya menjawab imipian Nelson tersebut.

"Jadi, terima kasih buat kedua orang tua saya. Saya memang orang yang suka dengan banyak tantangan. Kita jadi terpacu, gitu," ungkapnya.

Nelson mengaku, mendiang kakeknya dulu juga ikut memicu semangat serta disiplin belajarnya. "Almarhum kakek saya itu orang yang sangat baik, namun agak keras. Tetapi, karena kerasnya, saya malah menjadi lebih tekun dan berusaha sesempurna mungkin mencapai standar tertinggi dalam melakukan sesuatu," jelasnya.

Sisihkan 300 Doktor AS, tapi Tetap Rendah Hati Nelson Tansu menjadi fisikawan ternama di Amerika. Tapi, hanya sedikit yang tahu bahwa profesor belia itu berasal dari Indonesia. Di sejumlah kesempatan, banyak yang menganggap Nelson ada hubungan famili dengan mantan PM Turki Tansu Ciller. Benarkah?

NAMA Nelson Tansu memang cukup unik. Sekilas, sama sekali nama itu tidak mengindikasikan identitas etnis, ras, atau asal negeri tertentu. Karena itu, di Negeri Paman Sam, banyak yang keliru membaca, mengetahui, atau berkenalan dengan profesor belia tersebut.

Malah ada yang menduga bahwa dia adalah orang Turki. Dugaan itu muncul jika dikaitkan dengan hubungan famili Tansu Ciller, mantan perdana menteri (PM) Turki. Beberapa netters malah tidak segan-segan mencantumkan nama dan kiprah Nelson ke dalam website Turki. Seolah-olah mereka yakin betul bahwa fisikawan belia yang mulai berkibar di lingkaran akademisi AS itu memang berasal dari negerinya Kemal Ataturk.

Ada pula yang mengira bahwa Nelson adalah orang Asia Timur, tepatnya Jepang atau Tiongkok. Yang lebih seru, beberapa universitas di Jepang malah terang-terangan melamar Nelson dan meminta dia "kembali" mengajar di Jepang. Seakan-akan Nelson memang orang sana dan pernah mengajar di Negeri Sakura itu.

Dilihat dari nama, wajar jika kekeliruan itu terjadi. Begitu juga wajah Nelson yang seperti orang Jepang. Lebih-lebih di Amerika banyak professor yang keturunan atau berasal dari Asia Timur dan jarang-jarang memang asal Indonesia. Nelson pun hanya senyum-senyum atas segala kekeliruan terhadap dirinya.

"Biasanya saya langsung mengoreksi. Saya jelaskan ke mereka bahwa saya asli Indonesia. Mereka memang agak terkejut sih karena memang mungkin jarang ada profesor asal aslinya dari Indonesia,"jelas Nelson.

Tansu sendiri sesungguhnya bukan marga kalangan Tionghoa. Memang, nenek moyang Nelson dulu Hokkien, dan marganya adalah Tan. Tapi, ketika lahir, Nelson sudah diberi nama belakang "Tansu", sebagaimana ayahnya, Iskandar Tansu.

"Saya suka dengan nama Tansu, kok,"kata Nelson dengan nada bangga.

Nelson adalah pemuda mandiri. Semangatnya tinggi, tekun, visioner, dan selalu mematok standar tertinggi dalam kiprah riset dan dunia akademisinya. Orang tua Nelson hanya membiayai hingga tingkat S-1. Selebihnya? Berkat keringat dan prestasi Nelson sendiri. Kuliah tingkat doktor hingga segala keperluan kuliah dan kehidupannya ditanggung lewat beasiswa universitas.

"Beasiswa yang saya peroleh sudah lebih dari cukup untuk membiayai semua kuliah dan kebutuhan di universitas," katanya.

Orang seperti Nelson dengan prestasi akademik tertinggi memang tak sulit memenangi berbagai beasiswa. Jika dihitung-hitung, lusinan penghargaan dan anugerah beasiswa yang pernah dia raih selama ini di AS.

Menjadi profesor di Negeri Paman Sam memang sudah menjadi cita-cita dia sejak lama. Walau demikian, posisi assistant professor (profesor muda, Red) tak pernah terbayangkannya bisa diraih pada usia 25 tahun. Coba bandingkan dengan lingkungan keluarga atau masyarakat di Indonesia, umumnya apa yang didapat pemuda 25 tahun?

Bahkan, di AS yang negeri supermaju pun reputasi Nelson bukan fenomena umum. Bayangkan, pada usia semuda itu, dia menyandang status guru besar. Sehari-hari dia mengajar program master, doktor, dan bahkan post doctoral. Yang prestisius bagi seorang ilmuwan, ada tiga riset Nelson yang dipatenkan di AS. Kemudian, dua buku teksnya untuk mahasiswa S-1 dalam proses penerbitan.

Tapi, bukan Nelson Tansu namanya jika tidak santun dan merendah. Cita-citanya mulia sekali. Dia akan tetap melakukan riset-riset yang hasilnya bermanfaat buat kemanusian dan dunia. Sebagai profesor di AS, dia seperti meniti jalan suci mewujudkan idealisme tersebut.

Ketika mendengar pengakuan cita-cita sejatinya, siapa pun pasti akan terperanjat. Cukup fenomenal. "Sejak SD kelas 3 atau kelas 4 di Medan, saya selalu ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat. Ini benar-benar saya cita-citakan sejak kecil," ujarnya dengan mimic serius.

Tapi, orang bakal mahfum jika melihat sejarah hidupnya. Ketika usia SD, Nelson kecil gemar membaca biografi para ilmuwan-fisikawan AS dan Eropa. Selain Albert Einstein yang menjadi pujaannya, nama-nama besar seperti Werner Heisenberg, Richard Feynman, dan Murray Gell-Mann ternyata Sudah diakrabi Nelson cilik.

"Mereka hebat. Dari bacaan tersebut, saya benar-benar terkejut, tergugah dengan prestasi para fisikawan luar biasa itu. Ada yang usianya muda sekali ketika meraih PhD, jadi profesor, dan ada pula yang berhasil menemukan teori yang luar biasa. Mereka masih muda ketika itu," jelas Nelson penuh kagum.

Nelson jadi profesor muda di Lehigh University sejak awal 2003. Untuk bidang teknik dan fisika, universitas itu termasuk unggulan dan papan atas di kawasan East Coast, Negeri Paman Sam. Untuk menjadi profesor di Lehigh, Nelson terlebih dahulu menyisihkan 300 doktor yang resume (CV)-nya juga hebat-hebat.


Sumber Tulisan
Share:

Sarjana Termuda di Dunia - 11 Tahun

Bocah ini mungkin menjadi sarjana termuda di dunia. Dalam usia 11 tahun, Moshe Kai Cavalin telah lulus kuliah dari East Los Angeles College, Jumat (5/6). Bahkan, ia memperoleh dengan IPK 4,0 alias sempurna. Luar biasa!


Bocah dari seorang ibu berdarah Taiwan dan ayah Israel ini, seperti dilansir Dailymail, memulai studi di perguruan tinggi pada usia 8 tahun dan menjadi mahasiswa termuda di kampusnya. Yang menarik, dia justru memberi les privat bagi teman-teman sekelasnya yang berusia 19-20 tahun dalam mata pelajaran matematika dan fisika.

Walaupun begitu, Moshe menolak disebut sebagai bocah jenius. “Saya hanya anak biasa yang belajar tekun dan melakukan yang terbaik,” katanya, dalam wawancara dengan MSNBC, Sabtu (6/6).

Selain dikenal sebagai bocah berprestasi, Moshe juga mahir seni bela diri dan memenangkan sejumlah kejuaraan seni berperang.

“Saya tidak tertarik dengan video game, karena permainan itu tidak memberi keuntungan bagi umat manusia,” ucapnya. Bocah yang mengidolakan Albert Einstein dan Bruce Lee ini berencana ingin belajar menyelam dan menulis buku mengenai anak-anak. Ia juga ingin menulis buku mengenai kiat-kiat sukses di sekolah.


Share:

20 Januari 2013

Daftar Film Terbaru di Cinema 21 (Update: Januari 2013)

  • THE LAST TYCOON

    THE LAST TYCOON

    Tahun 1917, China. CHENG (Chow Yun-fat) adalah pria muda lugu, bekerja di sebuah toko kelontong dan tidak memiliki ambisi, selain bersama tetangga kesayangannya, siswi sekolah Peking Opera bernama QIU Namun sebuah malam mengubah hidup Cheng selamanya, ketika [More]



  • PARKER

    PARKER

    Parker (Jason Statham), pencuri profesional yang hidup dengan kode etik pribadi: Jangan mencuri dari orang-orang yang tidak mampu dan tidak menyakiti orang-orang yang tidak layak mendapatkannya. Namun di misi terakhirnya, ia dikhianati oleh rekannya sendiri, mengambil barang hasil [More]



  • HANSEL & GRETEL WITCH HUNTERS (IMAX 3D)

    HANSEL & GRETEL WITCH HUNTERS (IMAX 3D)

    Lima belas tahun setelah sepasang adik kakak hampir terbunuh oleh seorang penyihir, Hansel dan Gretel menjadi pemburu mematikan yang khusus berburu dan menghilangkan semua penyihir yang membuat persembunyian mereka di hutan yang gelap Saat masa Bulan Darah [More]



  • HANSEL & GRETEL WITCH HUNTERS 3D

    HANSEL & GRETEL WITCH HUNTERS 3D

    Lima belas tahun setelah sepasang adik kakak hampir terbunuh oleh seorang penyihir, Hansel dan Gretel menjadi pemburu mematikan yang khusus berburu dan menghilangkan semua penyihir yang membuat persembunyian mereka di hutan yang gelap Saat masa Bulan Darah [More]



  • HANSEL & GRETEL WITCH HUNTERS

    HANSEL & GRETEL WITCH HUNTERS

    Lima belas tahun setelah sepasang adik kakak hampir terbunuh oleh seorang penyihir, Hansel dan Gretel menjadi pemburu mematikan yang khusus berburu dan menghilangkan semua penyihir yang membuat persembunyian mereka di hutan yang gelap Saat masa Bulan Darah [More]



  • MATRU KI BIJLEE KA MANDOLA

    MATRU KI BIJLEE KA MANDOLA

    Berlatar lingkungan pedesaan di Haryana, film drama komedi ini berkisah tentang Harry Mandola (Pankaj Kapur), pengusaha kaya pecinta minuman, putrinya Bijlee (Anushka Sharma) dan ikatan mereka berdua dengan teman Harry, Matru (Imran Khan). Matru kuliah di Universitas [More]



  • DREAM OBAMA

    DREAM OBAMA

    The future belongs to those who believe in the power of their dreams... Semangat juang pantang menyerah dan mimpi Barry, panggilan Barack Obama, presiden Amerika Serikat yang pernah menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia, menginspirasi Hendra (Pong [More]



  • TIGA SEKAWAN

    TIGA SEKAWAN

    "Tiga Sekawan", berfokus pada tiga karakter bernama Zee (Rizky Black), Flo (Stefhani Husen) dan Jo (Dandy Rainaldy) yaitu anak-anak berusia belasan yang bersekolah di sebuah sekolah negeri dan memiliki karakter, tabiat serta dibesarkan di lingkungan sosial berbeda. [More]



Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog