Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

26 Januari 2020

25 Januari 2020

21 Januari 2020

Teks Negosiasi: Definisi, Tujuan, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan

Teks Negosiasi


1. Negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi lain).


2. Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial dua pihak atau lebih dan merupakan bagian dari proses komunikasi. Negosiasi atau perundingan diperlukan ketika ada perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak yang menimbulkan pertentangan. Oleh karena itu, negosiasi dilakukan untuk mencari kesepahaman antara kedua belah pihak, menghindari kerugian, dan mencapai kondisi yang saling menguntungkan. 


3. Contoh negosiasi yang sering muncul dalam keseharian adalah dalam kegiatan jual beli saat terjadi tawar-menawar. 


4. Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan), mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak untuk melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat.


5. Unsur-unsur pembangun teks negosiasi adalah


a. partisipan,

b. perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak,

c. ada pengajuan dan penawaran, dan

d. persetujuan atau kesepakatan.

6. Cara melakukan pengajuan dan penawaran adalah menyampaikan pengajuan maupun penawaran bersikap sopan, tidak menekan pihak lain, saling menguntungkan, dan disertai dengan alasan.


7. Teks negosiasi dapat ditemukan dalam bentuk dialog (drama), gabungan antara narasi dan dialog seperti pada cerpen, serta pada surat penawaran dan permintaan barang.


8. Sebagai sebuah teks, negosiasi pun memiliki unsur atau struktur pembentuknya. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.


9. Secara sederhana, teks negosiasi hanya memiliki tiga bagian: pembuka, isi, dan penutup. Negosiasi dengan bentuk seperti itu biasanya muncul akibat konflik. Akan tetapi, kadang kala negosiasi dapat bersifat kompleks, misalnya jual beli. 


10. Negosiasi yang cukup kompleks ini dapat memiliki tujuh bagian:

A. Orientasi :

awal perbincangan antara kedua belah pihak


B. Permintaan :

tahap pengutaraan keinginan masing-masing. Pada tahap ini dapat dilihat apakah ada perbedaan kepentingan dan tujuan atau tidak? Jika ternyata kedua belah pihak memiliki persamaan tujuan/persepsi, proses dapat langsung masuk ke nomor lima. Dengan demikian, negosiasi tidak perlu dilakukan. Dalam jual beli, barang atau jasa yang diinginkan bisa disampaikan di tahap ini.


C. Pemenuhan :

dalam tahap ini, setiap pihak menyatakan apakah ada kesanggupan dalam memenuhi keinginan pihak yang lain atau tidak. (hal ini biasanya dilengkapi dengan adanya persyaratan. Dalam jual beli, misalnya, persyaratan yang dimaksud adalah harga awal yang ditentukan penjual.)


D. Penawaran :

dalam tahap ini, satu pihak merasa keberatan atas tahap sebelumnya lalu melakukan penawaran peringanan persyaratan.


E. Persetujuan :

Jika penawaran pada tahap sebelumnya dapat diterima oleh kedua belah pihak, muncullah kesepakatan. Dalam tahap ini diharapkan tercipta suatu kondisi yang saling menguntungkan dan kedua belah pihak mampu menyamakan persepsi.


F. Pembelian :

pada tahap ini terjadi pembelian.


G. Penutup :

Negosiasi telah berakhir dan kedua belah pihak berpisah.

11. Sebelum melakukan negosiasi, akan lebih baik jika kita mampu memahami kaidah-kaidahnya. Anggaplah kaidah ini mampu memberikan gambaran kepada kita tentang definisi yang lebih lanjut mengenai negosiasi. Ada beberapa ciri kebahasaan teks negosiasi yang muncul. Berikut adalah ciri-ciri kebahasaan tersebut.



A. Bahasa Persuasif
Sebagian besar negosiasi dilakukan dengan menggunakan bahasa persuasif (persuade), yaitu bahasa yang dipakai untuk membujuk, mengajak, dan meyakinkan pihak lain. Perhatikanlah contoh-contoh bahasa persuasif berikut!

Contoh 1
Penjual : Mari, sini, Kak, lihat-lihat dulu! Di sini murah-murah. Silahkan, mau cari apa?


Contoh 2
Pembeli : Turunin lagi boleh ya? 2, 6 bagaimana?


Contoh 3
Penjual : Waduh, masih rugi, Kak. Begini deh, Kak, Dua juta tujuh ratus lima puluh. Itu sudah murah, lho, kak.



B. Bahasa Interogatif
Bahasa interogatif adalah bahasa pertanyaan. Bentuk seperti ini tentu saja akan sering muncul dalam teks negosiasi. Ciri bahasa interogatif adalah penggunaan pronomina tanya, seperti apa, siapa, kapan, berapa, bagaimana.

Contoh 4
Pembeli : Ada HP Leknopo tipe S939, tidak?


Contoh 5
Pembeli : Berapa harganya?



C. Bahasa argumentatif
Untuk memperlancar negosiasi, bahasa persuasi terkadang tidak cukup. Untuk itu, diperlukan bahasa argumentasi, yaitu bahasa yang digunakan untuk menyampaikan alasan dan pemberian bukti. Dalam contoh di atas, bentuk argumentasi adalah sebagai berikut.

Contoh 6
Pembeli : Wah, kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 2, 5 juta.

Dalam tuturan di atas, si calon pembeli berusaha meyakinkan penjual dengan berargumentasi bahwa di internet, harga yang dimaksud hanya 2,5 juta.



D. Bahasa santun
Kesopanan adalah satu syarat keberhasilan negosiasi. Tanpa hal ini, pihak lain kecil kemungkinan untuk mau menerima permintaan kalian. Beberapa cara untuk menciptakan kesantunan dalam berbahasa adalah dengan menggunakan kalimat-kalimat bernada syarat atau pengandaian yang terlihat dari adanya penggunaan konjungsi pengandaian, seperti jika, kalau, bila, andai. 

Selain itu, pemilihan pronomina sapaan juga harus diperhatikan. Pronomina kamu seharusnya dihindari dan diganti dengan kata Anda atau sapaan hormat lain, seperti Bapak atau Ibu.

Contoh 7
Pembeli : Turunin lagi boleh ya?

Contoh di atas menunjukkan bahwa calon pembeli berusaha untuk menawar harga dengan menggunakan kesopanan, boleh ya. Bandingkan jika calon pembeli mengatakan, “Mahal amat? Turunin lagi dong harganya!” Tentu saja itu akan sangat tidak sopan.


Contoh 8
Kalau bisa, turunkan lagi harganya boleh?

Kalimat di atas adalah contoh kesantunan dengan menggunakan konjungsi pengandaian.



E. Kalimat deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang bertujuan memberitakan sesuatu kepada pihak lain. Kalimat deklaratif dapat juga disebut dengan kalimat berita atau kalimat pernyataan.

Contoh 9
Penjual : 2, 9 juta, Kak.
Penjual : Harga segitu saya gak bisa balik modal, Kak.



















Sumber
Dirangkum dari berbagai sumber.












Share:

16 Januari 2020

Video Negosiasi

KD 3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis.


VIDEO NEGOSIASI 1





VIDEO NEGOSIASI 2





VIDEO NEGOSIASI 3





VIDEO NEGOSIASI 4





VIDEO NEGOSIASI 5





VIDEO NEGOSIASI 6





VIDEO NEGOSIASI 7





VIDEO NEGOSIASI 8






























Share:

17 November 2019

PNS 2019 SSCN BKN - PANDUAN PENDAFTARAN







Share:

13 November 2019

Menceritakan Kembali Isi Cerita yang Dibaca



Pendahuluan

Selamat berjumpa dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui modul Online. Kali ini kamu akan mempelajari tentang menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Pernahkah kamu membaca buku cerita anak? Tentu sering kan? 

Untuk apa kamu membaca buku cerita anak? Tentu saja ada tujuannya. Banyak tujuan mengapa kamu tertarik membaca buku cerita anak, mungkin kamu ingin mengetahui isi buku cerita anak tersebut sehingga mendapatkan hiburan, atau kamu ingin menceritakannya kembali kepada orang lain. 

Nah, pada materi ini kita akan mempelajari bagaimana menceritakan kembali cerita anak. Agar kamu dapat dengan mudah menceritakan kembali cerita anak maka modul ini akan membahas: 

  • - Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca
  • - Menceritakan Kembali Cerita Anak dengan Bahasa Sendiri


Untuk memahami pembelajaran tersebut, kamu harus tekun membaca modul ini. Selanjutnya, berlatihlah menceritakan kembali cerita anak sehingga kamu dapat menceritakan kembali isi cerita anak dengan baik.

Kegiatan Belajar: Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak


Membaca


Apa yang kamu ketahui tentang membaca? Apakah membaca? Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Sama halnya dengan membaca teks nonsastra, tujuan utama membaca cerita atau membaca teks sastra adalah memahami atau menangkap maksud penulis dalam karyanya. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa dalam rangka memahami sastra, kita perlu membaca teksnya terlebih dahulu. 

Dalam konteks ini, dapat dibedakan antara membaca sastra dan membacakan sastra. Membaca sastra bersifat impresif (menangkap maksud pengarang di balik karyanya), sedangkan membacakan sastra bersifat ekspresif. 

Secara umum, ada tiga jenis karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama. Sekarang kamu sudah mengerti tentang membaca, selanjutnya mari kita mempelajari tentang cerita.

Pengertian Cerita


Cerita adalah karangan pendek yang berbentuk prosa yang mengisahkan suatu peristiwa yang disajikan secara singkat. Cerita dapat juga dikatakan sebagai buah pemikiran dan rasa yang disampaikan dengan gaya bahasa yang bervariasi dengan maksud tertentu.

Cerita yang sering kamu temui bermacam-macam peruntukannya, ada cerita untuk dewasa, remaja, dan anak-anak. Lalu apakah cerita anak? Cerita anak adalah cerita yang dikemas untuk dibaca dan didengarkan oleh anak-anak, biasanya berisi ajaran moral, keteladanan, dan contoh budi pekerti yang baik. Tepat untuk kamu kan?

Persamaan dan Perbedaan Cerita dengan Dongeng


Sekarang mari kita melanjutkan materi tentang cerita dan dongeng. Mungkin kamu masih sering bertanya-tanya, apakah cerita sama dengan dongeng? Kadang-kadang orang masih memperdebatkan antara cerita dan dongeng sebagai berbeda. Antara cerita dan dongeng perbedaannya terletak pada cakupannya, yaitu cerita lebih luas daripada dongeng, karena pada hakikatnya dongeng itu sendiri termasuk cerita.

Dongeng adalah cerita yang bersifat khayalan, sedangkan cerita dapat bersifat khayalan dan dapat juga bersifat nyata.

Dengan demikian, jika dilihat dari sifatnya, kita bisa menyimpulkan bahwa cerita bersifat nyata dan khayalan, sedangkan dongeng hanya bersifat khayalan. Bagaimana? Mudah kan? Sekarang mari kita lanjutkan! 

Apa yang harus kamu ketahui selanjutnya agar dapat menceritakan kembali sebuah cerita anak? Kamu harus memahami bagaimana langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak. Mari kita lanjutkan!

Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak

1. Membaca secara keseluruhan isi cerita

Membaca secara keseluruhan isi cerita bertujuan agar dapat memahami isi cerita berkaitan dengan pencarian makna yang terkandung dalam cerita tersebut. Nilai-nilai atau amanat-amanat itulah yang harus kita temukan pada saat memahami isi cerita.

2. Mencatat tokoh dan penokohan dalam cerita

Tokoh merupakan motor penggerak alur. Tanpa tokoh, alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir cerita. Ada tiga tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam menggerakkan alur, yaitu: tokoh sentral, tokoh bawahan, dan tokoh latar.

Tokoh sentral
Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakkan alur. Tokoh sentral merupakan pusat cerita, penyebab munculnya konflik.

Tokoh bawahan
Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam perkembangan alur itu.

Tokoh latar
Tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur, kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.

3. Mencatat latar atau setting cerita

Latar atau setting merupakan lukisan tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa (Abrams, 1981:175). Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas, dan sangat penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada. Fungsi latar ada dua, yaitu:
  • - agar cerita tampak lebih hidup
  • - menggambarkan situasi psikologis atau situasi batin tokoh

4. Mencatat alur cerita

Pemahaman terhadap alur cerita diperlukan agar dapat menceritakan dari awal sampai akhir cerita secara berurutut, yaitu mulai dari pemaparan (pemberian penjelasan tentang cerita serta pengenalan tokoh dan setting cerita); pengenalan masalah (pada saat tokoh memasuki konflik); klimaks (pada saat cerita mencapai puncaknya); danpenyelesaian (akhir sebuah cerita).

5. Mencatat gagasan pokok cerita

Menemukan gagasan pokok cerita atau ide pokok cerita merupakan suatu kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Keterampilan menemukan gagasan pokok atau ide pokok bisa dilatih dan dikembangkan secara teratur dan berkesinambungan sehingga menangkap inti bacaan atau informasi yang diterimanya menjadi tepat, akurat, dan cermat. Gagasan pokok adalah gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.



Setelah memahami langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak, mari kita lanjutkan materi berikut!

Contoh cerita:

Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu

Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Oleh karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya, kakak Kenthus sudah sering menasihati agar Kentus tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Akan tetapi, nasihat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, sehingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi.

Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu, ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.

"Huh, berani benar makhluk ini mengusikku," kata Kenthus dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya, anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan, pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga Khentus menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.

Sambil terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat lelah, kawan-kawannya nampak sangat heran. "Hai Khentus, mengapa kamu terengah-engah, wajahmu juga kelihatan pucat sekali," tanya teman-temannya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Kenthus.

Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu. Sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi."

"Tidak jahat? Kenapa kakak bisa bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi," kata Kenthus. "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Jelas kakaknya lagi.

"Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnya dan hampir ditendang olehnya." Celah Kenthus. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan menggembungkan diriku," Kata Kenthus dengan bangga.

" Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai. "Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Kenthus berulang kali, tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasihat kakaknya. Kenthus terus mengembungkan dirinya karena dorongan teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus yang sombong itu

"Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Kenthus.

Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu membantu.

Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala, tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
(sumber:ceritaanak.org)



Cerita di atas menarik kan? Jika kamu membacanya dengan saksama maka kamu akan dapat menemukan isi keseluruhan cerita, tokoh, perwatakan, latar, alur, gagasan pokok cerita, yaitu:

1. Isi cerita

Cerita yang berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak lembu berisi tentang kisah Khentus seekor anak katak yang sombong menganggap dirinya bisa melawan seekor anak lembu dengan cara menggembungkan badannya, namun akhirnya Khentus menyadari kesalahannya.

2. Tokoh

Tokoh yang terdapat pada cerita yang berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu adalah Khentus, kakak Kenthus, anak-anak katak, dan anak lembu.

3. Perwatakan

• Khentus berwatak sombong, merasa dirinya paling hebat.
• Kakak Kenthus berwatak baik dan bijaksana.
• Anak-anak katak senang memanas-manasi Khentus.

4. Latar atau setting

• Tempat: di tengah padang rumput yang luas di sebuah danau
• Waktu: pagi hari
• Suasana: tegang

5. Alur cerita

Pemaparan

Di padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Oleh karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang mengalahkannya.

Pengenalan masalah

Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.

Klimaks

Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas.

Penyelesaian

Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala, tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.

6. Gagasan pokok

Kesombongan Kenthus seekor anak katak.



Rangkuman


  1. Cerita anak adalah cerita yang dikemas untuk dibaca dan didengarkan oleh anak-anak, biasanya berisi ajaran moral, keteladanan, dan budi pekerti.
  2. Perbedaan cerita dan dongeng terletak pada cakupannya, yaitu cerita lebih luas daripada dongeng, karena pada hakikatnya dongeng itu sendiri termasuk cerita
  3. Langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak yang dibaca:

    • membaca secara keseluruhan isi cerita;
    • catatlah tokoh, watak tokoh, dan alur;
    • mencatat gagasan pokok cerita.
















Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog