Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

25 Januari 2020

21 Januari 2020

Teks Negosiasi: Definisi, Tujuan, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan

Teks Negosiasi


1. Negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi lain).


2. Teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial dua pihak atau lebih dan merupakan bagian dari proses komunikasi. Negosiasi atau perundingan diperlukan ketika ada perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak yang menimbulkan pertentangan. Oleh karena itu, negosiasi dilakukan untuk mencari kesepahaman antara kedua belah pihak, menghindari kerugian, dan mencapai kondisi yang saling menguntungkan. 


3. Contoh negosiasi yang sering muncul dalam keseharian adalah dalam kegiatan jual beli saat terjadi tawar-menawar. 


4. Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan), mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak untuk melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat.


5. Unsur-unsur pembangun teks negosiasi adalah


a. partisipan,

b. perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak,

c. ada pengajuan dan penawaran, dan

d. persetujuan atau kesepakatan.

6. Cara melakukan pengajuan dan penawaran adalah menyampaikan pengajuan maupun penawaran bersikap sopan, tidak menekan pihak lain, saling menguntungkan, dan disertai dengan alasan.


7. Teks negosiasi dapat ditemukan dalam bentuk dialog (drama), gabungan antara narasi dan dialog seperti pada cerpen, serta pada surat penawaran dan permintaan barang.


8. Sebagai sebuah teks, negosiasi pun memiliki unsur atau struktur pembentuknya. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.


9. Secara sederhana, teks negosiasi hanya memiliki tiga bagian: pembuka, isi, dan penutup. Negosiasi dengan bentuk seperti itu biasanya muncul akibat konflik. Akan tetapi, kadang kala negosiasi dapat bersifat kompleks, misalnya jual beli. 


10. Negosiasi yang cukup kompleks ini dapat memiliki tujuh bagian:

A. Orientasi :

awal perbincangan antara kedua belah pihak


B. Permintaan :

tahap pengutaraan keinginan masing-masing. Pada tahap ini dapat dilihat apakah ada perbedaan kepentingan dan tujuan atau tidak? Jika ternyata kedua belah pihak memiliki persamaan tujuan/persepsi, proses dapat langsung masuk ke nomor lima. Dengan demikian, negosiasi tidak perlu dilakukan. Dalam jual beli, barang atau jasa yang diinginkan bisa disampaikan di tahap ini.


C. Pemenuhan :

dalam tahap ini, setiap pihak menyatakan apakah ada kesanggupan dalam memenuhi keinginan pihak yang lain atau tidak. (hal ini biasanya dilengkapi dengan adanya persyaratan. Dalam jual beli, misalnya, persyaratan yang dimaksud adalah harga awal yang ditentukan penjual.)


D. Penawaran :

dalam tahap ini, satu pihak merasa keberatan atas tahap sebelumnya lalu melakukan penawaran peringanan persyaratan.


E. Persetujuan :

Jika penawaran pada tahap sebelumnya dapat diterima oleh kedua belah pihak, muncullah kesepakatan. Dalam tahap ini diharapkan tercipta suatu kondisi yang saling menguntungkan dan kedua belah pihak mampu menyamakan persepsi.


F. Pembelian :

pada tahap ini terjadi pembelian.


G. Penutup :

Negosiasi telah berakhir dan kedua belah pihak berpisah.

11. Sebelum melakukan negosiasi, akan lebih baik jika kita mampu memahami kaidah-kaidahnya. Anggaplah kaidah ini mampu memberikan gambaran kepada kita tentang definisi yang lebih lanjut mengenai negosiasi. Ada beberapa ciri kebahasaan teks negosiasi yang muncul. Berikut adalah ciri-ciri kebahasaan tersebut.



A. Bahasa Persuasif
Sebagian besar negosiasi dilakukan dengan menggunakan bahasa persuasif (persuade), yaitu bahasa yang dipakai untuk membujuk, mengajak, dan meyakinkan pihak lain. Perhatikanlah contoh-contoh bahasa persuasif berikut!

Contoh 1
Penjual : Mari, sini, Kak, lihat-lihat dulu! Di sini murah-murah. Silahkan, mau cari apa?


Contoh 2
Pembeli : Turunin lagi boleh ya? 2, 6 bagaimana?


Contoh 3
Penjual : Waduh, masih rugi, Kak. Begini deh, Kak, Dua juta tujuh ratus lima puluh. Itu sudah murah, lho, kak.



B. Bahasa Interogatif
Bahasa interogatif adalah bahasa pertanyaan. Bentuk seperti ini tentu saja akan sering muncul dalam teks negosiasi. Ciri bahasa interogatif adalah penggunaan pronomina tanya, seperti apa, siapa, kapan, berapa, bagaimana.

Contoh 4
Pembeli : Ada HP Leknopo tipe S939, tidak?


Contoh 5
Pembeli : Berapa harganya?



C. Bahasa argumentatif
Untuk memperlancar negosiasi, bahasa persuasi terkadang tidak cukup. Untuk itu, diperlukan bahasa argumentasi, yaitu bahasa yang digunakan untuk menyampaikan alasan dan pemberian bukti. Dalam contoh di atas, bentuk argumentasi adalah sebagai berikut.

Contoh 6
Pembeli : Wah, kok mahal sekali? Di internet, saya lihat harganya 2, 5 juta.

Dalam tuturan di atas, si calon pembeli berusaha meyakinkan penjual dengan berargumentasi bahwa di internet, harga yang dimaksud hanya 2,5 juta.



D. Bahasa santun
Kesopanan adalah satu syarat keberhasilan negosiasi. Tanpa hal ini, pihak lain kecil kemungkinan untuk mau menerima permintaan kalian. Beberapa cara untuk menciptakan kesantunan dalam berbahasa adalah dengan menggunakan kalimat-kalimat bernada syarat atau pengandaian yang terlihat dari adanya penggunaan konjungsi pengandaian, seperti jika, kalau, bila, andai. 

Selain itu, pemilihan pronomina sapaan juga harus diperhatikan. Pronomina kamu seharusnya dihindari dan diganti dengan kata Anda atau sapaan hormat lain, seperti Bapak atau Ibu.

Contoh 7
Pembeli : Turunin lagi boleh ya?

Contoh di atas menunjukkan bahwa calon pembeli berusaha untuk menawar harga dengan menggunakan kesopanan, boleh ya. Bandingkan jika calon pembeli mengatakan, “Mahal amat? Turunin lagi dong harganya!” Tentu saja itu akan sangat tidak sopan.


Contoh 8
Kalau bisa, turunkan lagi harganya boleh?

Kalimat di atas adalah contoh kesantunan dengan menggunakan konjungsi pengandaian.



E. Kalimat deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang bertujuan memberitakan sesuatu kepada pihak lain. Kalimat deklaratif dapat juga disebut dengan kalimat berita atau kalimat pernyataan.

Contoh 9
Penjual : 2, 9 juta, Kak.
Penjual : Harga segitu saya gak bisa balik modal, Kak.



















Sumber
Dirangkum dari berbagai sumber.












Share:

16 Januari 2020

Video Negosiasi

KD 3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis.


VIDEO NEGOSIASI 1





VIDEO NEGOSIASI 2





VIDEO NEGOSIASI 3





VIDEO NEGOSIASI 4





VIDEO NEGOSIASI 5





VIDEO NEGOSIASI 6





VIDEO NEGOSIASI 7





VIDEO NEGOSIASI 8






























Share:

17 November 2019

PNS 2019 SSCN BKN - PANDUAN PENDAFTARAN







Share:

13 November 2019

Menceritakan Kembali Isi Cerita yang Dibaca



Pendahuluan

Selamat berjumpa dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui modul Online. Kali ini kamu akan mempelajari tentang menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Pernahkah kamu membaca buku cerita anak? Tentu sering kan? 

Untuk apa kamu membaca buku cerita anak? Tentu saja ada tujuannya. Banyak tujuan mengapa kamu tertarik membaca buku cerita anak, mungkin kamu ingin mengetahui isi buku cerita anak tersebut sehingga mendapatkan hiburan, atau kamu ingin menceritakannya kembali kepada orang lain. 

Nah, pada materi ini kita akan mempelajari bagaimana menceritakan kembali cerita anak. Agar kamu dapat dengan mudah menceritakan kembali cerita anak maka modul ini akan membahas: 

  • - Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca
  • - Menceritakan Kembali Cerita Anak dengan Bahasa Sendiri


Untuk memahami pembelajaran tersebut, kamu harus tekun membaca modul ini. Selanjutnya, berlatihlah menceritakan kembali cerita anak sehingga kamu dapat menceritakan kembali isi cerita anak dengan baik.

Kegiatan Belajar: Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak


Membaca


Apa yang kamu ketahui tentang membaca? Apakah membaca? Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Sama halnya dengan membaca teks nonsastra, tujuan utama membaca cerita atau membaca teks sastra adalah memahami atau menangkap maksud penulis dalam karyanya. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa dalam rangka memahami sastra, kita perlu membaca teksnya terlebih dahulu. 

Dalam konteks ini, dapat dibedakan antara membaca sastra dan membacakan sastra. Membaca sastra bersifat impresif (menangkap maksud pengarang di balik karyanya), sedangkan membacakan sastra bersifat ekspresif. 

Secara umum, ada tiga jenis karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama. Sekarang kamu sudah mengerti tentang membaca, selanjutnya mari kita mempelajari tentang cerita.

Pengertian Cerita


Cerita adalah karangan pendek yang berbentuk prosa yang mengisahkan suatu peristiwa yang disajikan secara singkat. Cerita dapat juga dikatakan sebagai buah pemikiran dan rasa yang disampaikan dengan gaya bahasa yang bervariasi dengan maksud tertentu.

Cerita yang sering kamu temui bermacam-macam peruntukannya, ada cerita untuk dewasa, remaja, dan anak-anak. Lalu apakah cerita anak? Cerita anak adalah cerita yang dikemas untuk dibaca dan didengarkan oleh anak-anak, biasanya berisi ajaran moral, keteladanan, dan contoh budi pekerti yang baik. Tepat untuk kamu kan?

Persamaan dan Perbedaan Cerita dengan Dongeng


Sekarang mari kita melanjutkan materi tentang cerita dan dongeng. Mungkin kamu masih sering bertanya-tanya, apakah cerita sama dengan dongeng? Kadang-kadang orang masih memperdebatkan antara cerita dan dongeng sebagai berbeda. Antara cerita dan dongeng perbedaannya terletak pada cakupannya, yaitu cerita lebih luas daripada dongeng, karena pada hakikatnya dongeng itu sendiri termasuk cerita.

Dongeng adalah cerita yang bersifat khayalan, sedangkan cerita dapat bersifat khayalan dan dapat juga bersifat nyata.

Dengan demikian, jika dilihat dari sifatnya, kita bisa menyimpulkan bahwa cerita bersifat nyata dan khayalan, sedangkan dongeng hanya bersifat khayalan. Bagaimana? Mudah kan? Sekarang mari kita lanjutkan! 

Apa yang harus kamu ketahui selanjutnya agar dapat menceritakan kembali sebuah cerita anak? Kamu harus memahami bagaimana langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak. Mari kita lanjutkan!

Langkah-langkah Menceritakan Kembali Cerita Anak

1. Membaca secara keseluruhan isi cerita

Membaca secara keseluruhan isi cerita bertujuan agar dapat memahami isi cerita berkaitan dengan pencarian makna yang terkandung dalam cerita tersebut. Nilai-nilai atau amanat-amanat itulah yang harus kita temukan pada saat memahami isi cerita.

2. Mencatat tokoh dan penokohan dalam cerita

Tokoh merupakan motor penggerak alur. Tanpa tokoh, alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir cerita. Ada tiga tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam menggerakkan alur, yaitu: tokoh sentral, tokoh bawahan, dan tokoh latar.

Tokoh sentral
Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakkan alur. Tokoh sentral merupakan pusat cerita, penyebab munculnya konflik.

Tokoh bawahan
Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam perkembangan alur itu.

Tokoh latar
Tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur, kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.

3. Mencatat latar atau setting cerita

Latar atau setting merupakan lukisan tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa (Abrams, 1981:175). Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas, dan sangat penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada. Fungsi latar ada dua, yaitu:
  • - agar cerita tampak lebih hidup
  • - menggambarkan situasi psikologis atau situasi batin tokoh

4. Mencatat alur cerita

Pemahaman terhadap alur cerita diperlukan agar dapat menceritakan dari awal sampai akhir cerita secara berurutut, yaitu mulai dari pemaparan (pemberian penjelasan tentang cerita serta pengenalan tokoh dan setting cerita); pengenalan masalah (pada saat tokoh memasuki konflik); klimaks (pada saat cerita mencapai puncaknya); danpenyelesaian (akhir sebuah cerita).

5. Mencatat gagasan pokok cerita

Menemukan gagasan pokok cerita atau ide pokok cerita merupakan suatu kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Keterampilan menemukan gagasan pokok atau ide pokok bisa dilatih dan dikembangkan secara teratur dan berkesinambungan sehingga menangkap inti bacaan atau informasi yang diterimanya menjadi tepat, akurat, dan cermat. Gagasan pokok adalah gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.



Setelah memahami langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak, mari kita lanjutkan materi berikut!

Contoh cerita:

Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu

Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Oleh karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya, kakak Kenthus sudah sering menasihati agar Kentus tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Akan tetapi, nasihat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, sehingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi.

Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu, ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.

"Huh, berani benar makhluk ini mengusikku," kata Kenthus dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya, anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan, pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga Khentus menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.

Sambil terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat lelah, kawan-kawannya nampak sangat heran. "Hai Khentus, mengapa kamu terengah-engah, wajahmu juga kelihatan pucat sekali," tanya teman-temannya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Kenthus.

Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu. Sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi."

"Tidak jahat? Kenapa kakak bisa bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi," kata Kenthus. "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Jelas kakaknya lagi.

"Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnya dan hampir ditendang olehnya." Celah Kenthus. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan menggembungkan diriku," Kata Kenthus dengan bangga.

" Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai. "Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Kenthus berulang kali, tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasihat kakaknya. Kenthus terus mengembungkan dirinya karena dorongan teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus yang sombong itu

"Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Kenthus.

Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu membantu.

Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala, tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
(sumber:ceritaanak.org)



Cerita di atas menarik kan? Jika kamu membacanya dengan saksama maka kamu akan dapat menemukan isi keseluruhan cerita, tokoh, perwatakan, latar, alur, gagasan pokok cerita, yaitu:

1. Isi cerita

Cerita yang berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak lembu berisi tentang kisah Khentus seekor anak katak yang sombong menganggap dirinya bisa melawan seekor anak lembu dengan cara menggembungkan badannya, namun akhirnya Khentus menyadari kesalahannya.

2. Tokoh

Tokoh yang terdapat pada cerita yang berjudul Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu adalah Khentus, kakak Kenthus, anak-anak katak, dan anak lembu.

3. Perwatakan

• Khentus berwatak sombong, merasa dirinya paling hebat.
• Kakak Kenthus berwatak baik dan bijaksana.
• Anak-anak katak senang memanas-manasi Khentus.

4. Latar atau setting

• Tempat: di tengah padang rumput yang luas di sebuah danau
• Waktu: pagi hari
• Suasana: tegang

5. Alur cerita

Pemaparan

Di padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut, ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Oleh karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang mengalahkannya.

Pengenalan masalah

Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.

Klimaks

Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas.

Penyelesaian

Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala, tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.

6. Gagasan pokok

Kesombongan Kenthus seekor anak katak.



Rangkuman


  1. Cerita anak adalah cerita yang dikemas untuk dibaca dan didengarkan oleh anak-anak, biasanya berisi ajaran moral, keteladanan, dan budi pekerti.
  2. Perbedaan cerita dan dongeng terletak pada cakupannya, yaitu cerita lebih luas daripada dongeng, karena pada hakikatnya dongeng itu sendiri termasuk cerita
  3. Langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak yang dibaca:

    • membaca secara keseluruhan isi cerita;
    • catatlah tokoh, watak tokoh, dan alur;
    • mencatat gagasan pokok cerita.
















Share:

01 November 2019

Password Tes/Formatif Perbaikan Bahasa Indonesia Semester Gasal 2019/2020



Password:
(Scroll ke bawah terus)






































password:
ujianperbaikan




























Share:

13 Oktober 2019

Teks Anekdot: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur, Kaidah Bahasa, dan Contoh (Lengkap)

Teks Anekdot




A.  Pendahuluan


Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi.

Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.


[[[a target="_blank" href="http://basando.blogspot.com">[[[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht7D-uEvl8h6hlWtMkNfHHpk508aL27lE8cVRA5oSqDt3NgOSuu11r0KlXgQOdhTYJyZtdVvz2YKinl4JFXXr-m6i8yNiyJyav10LVpiymI1g4iFI_lVBTLzDk98ER67zb3eJcf7ixTtho/s1600/Basando+Mini+Banner.gif" />[[[/a>


B.  Definisi


Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.


C.  Tujuan


  1. Agar pembaca tertawa saat membacanya.
  2. Agar pembaca terhibur saat membaca.
  3. Untuk masukan seseorang yang di kritik.


D. Ciri-Ciri


  1. Berupa teks yang mendekati perumpamaan.
  2. Bersifat humor atau lucu.
  3. Dapat mengenai tokoh penting.
  4. Terselip kritikan.
  5. Bersifat menyindir.
  6. Mempunyai tujuan tertentu.
  7. Cerita yang disampaikan hampir mirip dengan dongeng.
  8. Cerita tentang karakter binatang dan manusia sering terhubung secara umum dan terlihat nyata.
  9. Menggambarkan karakter dengan singkat dan langsung pada intinya.


E.  Struktur 


1.  Abstraksi

Abstraksi menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama anekdot. Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan.

2.   Orientasi

Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

3.   Krisis

Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis. Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.

4.   Reaksi

Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda.

5.   Koda

Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.


F.  Kaidah Kebahasaan 


1.   Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya.

Kata kias bisa berupa ungkapan dan peribahasa. Ungkapan adalah kelompok kata yang khusus digunakan untuk menyatakan sesuatu sedangkan peribahasa adalah kalimat yang memiliki makna kias.

Contoh:
Ø  daun muda (ungkapan)
artinya: gadis, belum menikah
Ø  Ada udang di balik batu. (peribahasa)
artinya: ada maksud tersembunyi

2.   Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau antonim.

Kalimat sindiran adalah kata-kata sindiran yang disusun sedemian rupa yang bertujuan untuk menyinggung atau menegur lawan biacara. Penyampaian sindiran biasanya diucapkan dengan kalimat pujian yang baik dan halus, namun sebenarnya kata-kata yang diucapkan sangat berlawanan dengan kenyataan yang terjadi sehingga menimbulkan kesan ironi.

Contoh:
Ø  Peristiwa yang terjadi di Indonesia diandaikan jika terjadi di negeri orang. (sindiran dengan pengandaian)
Ø  Badannya semakin lama semakin kurus seperti es lilin. (perbandingan)
Ø  Orang pintar dikatakan bodoh dan orang bodoh dikatakan pintar. (antonim)

3.   Pertanyaan retoris

Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.

Contoh:
Apakah kamu mau meninggal hari ini?

4.   Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan


5.   Konjungsi

Konjungsi adalah kata hubung. Kata hubung yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah kata hubung waktu (konjungsi temporal).

Contoh:
setelah, lalu, kemudian dan sebab-akibat yaitu, maka, karena, oleh sebab itu.

6.   Kalimat pengandaian digunakan penulis untuk berandai-andai.



G. Contoh (1)


1.   Contoh Teks Anekdot


Anak Saya Kerja Bersama Negara!


Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan. Lalu kemudian dia membelinya.

Semacam ada rasa ketertarikan yang besar pada penjual kue tersebut. Hal itu membuat Sang Presiden bertanya.

Presiden: “Sudah berapa lamakan ibu menjual kue unik ini?”

Penjual kue: “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”

Presiden: “Sendirian?”

Penjual kue: “Iya, pak.”

Presiden: “Lho, anak ibu tidak ikut membantu?”

Penjual kue: “Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK, kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR, pak.”

Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikir kok bisa anak-anaknya sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.

Pengawal presiden dari belakang nyeletuk, “Hebat, meskipun hanya berjualan kue, ibu bisa menjadikan anak-anaknya sukses dan tetap rendah hati.”

Mendengar itu Sang Presiden melanjutkan pertanyaannya.

Presiden: “Hebat ibu! Kalau boleh saya tahu, apa jabatan anak ibu di KPK, POLDA, Kejaksaan Negeri, dan DPR?”

Penjual kue: “Ya … sama, pak, jualan kue.”

Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit menahan tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.


2.   Analisis Struktur Teks Anekdot


Judul:
Anak Saya Kerja Bersama Negara!

Abstraksi:
Pada suatu hari, Seorang Presiden Negara I tertarik dengan dagangan kue dipinggir jalan. Lalu kemudian dia membelinya.

Orientasi:
Jawaban penjual kue, “Alhamdulillah, pak, sekitar 30 tahun lebih saya berjualan kue ini.”

Krisis:
Penjelasan penjual kue mengenai keempat anaknya, ““Tidak, pak, mereka sibuk semua. Saya punya anak 4; yang pertama bekerja di KPK, kedua di POLDA, ketiga di Kejaksaan Negeri, dan yang terakhir di DPR, pak.”

Reaksi:
Sang Presiden menggelengkan kepala tidak percaya. Mungkin dia berpikir kok bisa anak-anaknya sukses tapi ibunya sendiri jualan kue di pinggir jalan.

Koda:
Sang Presiden kemudian tercengang mendengar jawaban penjual kue tadi. Sambil sedikit menahan tawa, presiden membeli kue dan melanjutkan perjalanannya.


H. Contoh (2)


Baju Tahanan KPK


Abstraksi
Ada dua orang kader partai politik, panggil saja namanya Toni dan Jono. Mereka sama-sama ingin mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Orientasi
Setelah memberikan berkas persyaratan pencalonannya ke KPU di wilayahnya, Toni dan Jono pun berbincang-bincang disertai dengan secangkir kopi di kantin gedung itu. Dan sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang sangat seru.

Krisis
Toni      : Jon, di negara kita ini sebagian besar politisi sudah banyak yang kaya raya loh!
Jono      : Kalo tentang itu sih aku juga sudah tahu, Ton!
Toni      : Begitu kayanya mereka, mereka bahkan sanggup membeli baju yang paling mahal di Indonesia.
Jono      : Loh, maksud kamu apa itu baju paling mahal?
Toni      : Yaa itu loh Jon, masa gak tahu.
Jono      : Emang apaan Jon?
Toni      : Apalagi lah kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi
Jono      : Loh, kok baju tahanan KPK sih Ton? Bingung aku.
Toni      : Ya iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi sekurangnya-kurangnya perlu mencuri uang negara 1 milyar terlebih dulu, baru dapat mengenakan baju tersebut.
Jono      : Oh, maksud kamu gitu toh, baru sadar dong aku.

Koda
Mereka lalu memesan kopi lagi dan mengingat kembali teman-teman mereka yang sudah bisa memakai baju paling mahal tersebut.

I.    Sumber

https://ekspektasia.com/contoh-teks-anekdot/
https://satriabajahitam.com/contoh-teks-anekdot-singkat/
https://www.eduspensa.id/teks-anekdot/
https://www.pelajaran.co.id/2017/04/pengertian-teks-anekdot-ciri-tujuan-struktur-kaidah-bahasa-dan-contohnya.html
https://www.yuksinau.id/contoh-teks-anekdot/

Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog