Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

12 Juni 2018

Tugas Bahasa Indonesia TA 2018/2019 KD 4.7

Tulisan mulai dari sini!!!








Sumber


Share:

Tugas Bahasa Indonesia TA 2018/2019 KD 4.6

Tulisan mulai dari sini!!!








Sumber


Share:

Tugas Bahasa Indonesia TA 2018/2019 KD 4.5

Tulisan mulai dari sini!!!








Sumber


Share:

Tugas Bahasa Indonesia TA 2018/2019 KD 4.4

Tulisan mulai dari sini!!!








Sumber


Share:

Tugas Bahasa Indonesia TA 2018/2019 KD 4.3

Tulisan mulai dari sini!!!








Sumber


Share:

Tugas Bahasa Indonesia TA 2018/2019 KD 4.2

tugas KELOMPOK BAHASA INDONESIA
TEKS PROSEDUR
KD 4.2 (KETERAMPILAN)
Kelas XI
(Membuat Teks Prosedur 
Mengenai Pembuatan Makanan Siap Santap)



=============================================

B. Tugas KD 4.2 untuk kelas XII IPS 1 (hari rabu) dan XII IPA 8 (hari jumat): 


Tugas individu/perorangan

Petunjuk Tugas:
  • Bacalah contoh surat lamaran kerja yang terdapat di buku paket halaman 3 dengan saksama!

  • Buatlah surat lamaran seperti contoh tersebut, gantilah biodatanya dengan  data diri Anda masing-masing!

  • Tulislah surat lamaran tersebut di kertas Folio bergaris dengan pulpen berwarna hitam!

  • Setelah surat lamaran selesai ditulis, masukkanlah ke dalam amplop coklat ukuran FOLIO. 

  • Kumpulkanlah amplop coklat berisi surat lamaran yang telah Anda tulis di meja bapak (ruang guru) pada akhir jam pelajaran. 

  • Selesai!



Sumber


Share:

Tugas Bahasa Indonesia TA 2018/2019 KD 4.1

 
 TUGAS KD 4.1 
UNTUK KELAS 
XI - IPS - 1 s.d XI - IPS - 5
 
 
http://basando.blogspot.com/2018/07/tugas-teks-prosedur-1.html

http://basando.blogspot.com/2018/07/tugas-teks-prosedur-2.html




===================================

Tugas untuk kelas XII IPS 1 (hari selasa) dan XII IPA 8 (hari rabu):


Tugas kelompok (2 orang)
-> teman kelompok silakan pilih sendiri!

Petunjuk Tugas:
  • Bacalah Buku Paket bagian kegiatan 1 (halaman 18-19) dengan cermat!
  • Lalu kerjakanlah tugas yang terdapat di halaman 20 menggunakan aplikasi WPS atau word!







Sumber


Share:

Hacker: Cara Membuka Gembok yang Terkunci

# Hacker: Cara Membuka Gembok yang Terkunci # Tips dan Trik Rahasia # Kunci Sukses Membobol Gembok # Cara Ampuh dan Jitu Membuka Gembok yang Terkunci # Jurus Rahasia Tingkat Dewa Skill Level Langit Membuka Gembok Terkunci
 
 
Berikut ini saya akan sampaikan tips dan trik rahasia yang sangat ampuh bagi siapapun Anda yang memiliki kesulitan dalam membuka gembok yang terkunci. Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini saya sampaikan beberapa langkah mudah dan praktis untuk membuka gembok yang terkunci.
 
  1. Ambil kunci gembok yang sesuai;
  2. Masukkan kunci gembok ke dalam lubang kunci yang ada di gembok yang terkunci;
  3. Putar ke kiri/kanan hingga gembok terbuka;
  4. Selesai.
 
 
Demikianlah tips dan trik rahasia kali ini. Mudah bukan?! Silakan Anda coba dan praktikkan sendiri. Ingat, agar tips dan trik ini berhasil dengan sukses 100%, pastikan Anda memiliki gembok yang terkunci dan KUNCI GEMBOK tersebut!!! 


Selamat mencoba, semoga berhasil!
 









Sumber


Share:

10 Juni 2018


Pengertian Hipotesis dan Langkah Perumusan Hipotesis


ILUSTRASI PENGERTIAN HIPOTESIS (SAMUEL/UCEO)

PENGERTIAN HIPOTESIS

Ketika sedang melihat sebuah drama ataupun reality show di televisi, pernahkah Anda menduga-duga apa yang akan terjadi pada tokoh utama di akhir cerita? Jika pernah, apa dasar yang Anda gunakan untuk membuat dugaan tersebut? 
Dalam kehidupan ini ada banyak hal yang membuat kita sering menduga-duga tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Seringkali dugaan-dugaan tersebut muncul karena adanya pengalaman akan hal yang sama atau setidaknya mirip dengan kejadian yang tengah kita hadapi. Dalam ranah penelitian, dugaan-dugaan juga seringkali muncul. Dugaan ini lebih sering disebut dengan istilah hipotesis.
Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.
Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat dengan sengaja menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti, yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian hipotesis penelitian merujuk pada menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Jika apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka hipotesis penelitian terbukti, begitu pun sebaliknya. Sementara itu, pengujian hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat diberlakukan pada populasi atau tidak.
 ILUSTRASI MACAM HIPOTESISI (SAMUEL/UCEO)
ILUSTRASI MACAM HIPOTESISI (SAMUEL/UCEO)

MACAM HIPOTESIS

Terdapat tiga macam hipotesis dalam penelitian, yakni hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif. Masing-masing dari hipotesis ini dapat digunakan sesuai dengan bentuk variabel penelitian yang digunakan. Apakah penelitian menggunakan variabel tunggal/ mandiri atau kah variabel jamak? Jika yang digunakan adalah variabel jamak, apa yang ingin diketahui oleh peneliti dalam rumusan masalah? 

1. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskripsif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal/mandiri.
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bakso di restoran Bakso Idola Malang mengandung boraks atau tidak.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah bakso di restoran Bakso Idola Malang mengandung boraks?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yakni bakso di restoran Bakso Idola Malang, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ho : Bakso di restoran Bakso Idola Malang mengandung boraks
Atau
H1 : Bakso di restoran Bakso Idola Malang tidak mengandung boraks

2. Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian.
Contoh:
Seorang peneliti hendak mengetahui bagaimana sikap loyal antara pendukung club sepakbola Manchester United jika dibandingkan dengan sikap loyal pendukung club sepakbola Chelsea. Apakah pendukung memiliki tingkat loyalitas yang sama ataukah berbeda.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah pendukung club sepakbola Manchester United dan Chelsea memiliki tingkat loyalitas yang sama?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel pertama adalah loyalitas club sepakbola Manchester United, sedangkan variabel kedua adalah loyalitas club sepakbola Chelsea. Karena rumusan masalah mempertanyakan perihal perbandingan antara dua variabel, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ho: Pendukung club Manchester United memiliki tingkat loyalitas yang sama dengan pendukung club Chelsea
Atau
H1: Pendukung club Manchester United memiliki tingkat loyalitas yang tidak sama (berbeda) dengan pendukung club Chelsea

3. Hipotesis Asosisatif

Hipotesis asosiatif dapat didefinisikan sebagai dugaan/jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan (asosiasi) antara dua variabel penelitian.
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor.
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor?
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel pertama adalah sinetron berjudul “Anak Jalanan”, sedangkan variabel kedua adalah gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor. Karena rumusan masalah mempertanyakan perihal hubungan antara dua variabel, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ho: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor.
Atau
H1: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” tidak memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor.

CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK

Setiap orang bisa membuat hipotesis, entah hipotesis dalam penelitian maupun hipotesis untuk hal-hal yang lebih sederhana dalam berbagai gejala di kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang baik. Menurut Moh. Nazir, setidaknya ada 6 ciri-ciri hipotesis yang baik, yaitu:
  1. Harus menyatakan hubungan
  2. Harus sesuai dengan fakta
  3. Harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan
  4. Harus dapat diuji
  5. Harus sederhana
  6. Harus bisa menerangkan fakta
Dengan demikian, untuk membuat sebuah hipotesis yang baik, seorang peneliti harus mempertimbangkan fakta-fakta yang relevan, masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum alam. Selain itu, hipotesis juga harus bisa diuji sebagai langkah verifikasi dalam penelitian.

PERUMUSAN HIPOTESIS

Setelah mengetahui pengertian hipotesis, jenis-jenis hipotesis, dan ciri-ciri hipotesis yang baik, sekarang saatnya kita belajar untuk membuat hipotesis. Untuk menghasilkan sebuah hipotesis, tentunya kita harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Dengan langkah dan cara yang benar, sebuah hipotesis yang baik akan memudahkan jalannya proses penelitian.
Awal terbentuknya hipotesis dalam sebuah penelitian biasanya diawali atas dasar terkaan atau conjecture peneliti. Meskipun hipotesis berasal dari terkaan, namun sebuah hipotesis tetap harus dibuat berdasarkan paca sebuah acuan, yakni teori dan fakta ilmiah.

Teori Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

Untuk memudahkan proses pembentukan hipotesis, seorang peneliti biasanya menurunkan sebuah teori menjadi sejumlah asumsi dan prostulat. Asumsi-asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang mendasari hipotesis. Berbeda dengan asumsi, hipotesis yang telah diuji dengan menggunakan data melalui proses penelitian adalah dasar untuk memperoleh kesimpulan.

Fakta Ilmiah Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis

Selain menggunakn teori sebagai acuan, dalam merumuskan hipotesis dapat pula menggunakan acuan fakta. Secara umum, fakta dapat didefinisikan sebagai kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai dengan kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indera.
Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya :
  1. Memperoleh dari sumber aslinya
  2. Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber yang asli.
  3. Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract reasoning (penalaran abstrak).
Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yakni:
  1. Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk
  2. Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
  3. Analogi
  4. Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman





Sumber


Share:

Daftar Penilaian Harian

Daftar Penilaian Harian:

Latihan Penilaian Harian





A. Kelas X
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi
3.3 Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis.
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
3.9 Menyebutkan butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibacakan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis.
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
3.12 Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari debat.
3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan).
3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi
3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi.
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi.
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang sudah dibaca.

Kompetensi Dasar
Keterampilan
4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis.
4.2 Mengonstruksi teks laporan hasil observasidengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan.
4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis.
4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai.
4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca.
4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara lisan atau tulis.
4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan.
4.12 Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat.
4.13 Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat. 
4.14 Mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis.
4.15 Menyusun teks biografi tokoh
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi
4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.
4.18 Mereplikasi isi buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk resensi.

A. Kelas XI
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.1 Mengorganisasikan informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
3.5 Mengidentifikasi unsur-unsur ceramah, kebahasan, isi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah
3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.
3.7 Menemukan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek
3.10 Menemukan butir-butir penting dari dua buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
3.11 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca.
3.12 Menentukan informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
3.14 Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca
3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah
3.16 Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah resensi
3.17 Menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda.
3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton
3.19 Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton
3.20 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi (novel dan buku kumpulan puisi) yang dibaca

Kompetensi Dasar
Keterampilan
4.1 Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tulis.
4.2 Mengembangkan teks prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan
4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis
4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atautulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah
4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat.
4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi)
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek
4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.
4.10 Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk teks eksplanasi singkat
4.11 Menyusun ulasan terhadap pesan dari satu buku fiksi yang dibaca.
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan
4.14 Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah 
4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
4.16 Menyusun sebuah resensi dengan memerhatikan hasil perbandingan beberapa teks resensi
4.17 Mengkonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau novel yang sudah dibaca.
4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton secara lisan
4.19 Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan isi dan kebahasaan
4.20 Menyusun ulasan terhadap pesan dari dua buku kumpulan puisi yang dikaitkan dengan situasi kekinian


A. Kelas XII
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca.
3.2 Memformulasikan unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan 
3.3 Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis
3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah 
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial
3.7 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan cerita pendek atau kumpulan puisi) dan satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
3.8 Menafsir pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca 
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel
3.10 Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
3.12 Membandingkan kritik sastra dan esai dari aspek pengetahuan dan pandangan penulis
3.13 Menganalisis sistematika dan kebahasaan kritik dan esai
3.14 Mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah buku pengayaan (nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi)

Kompetensi Dasar
Keterampilan
4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan dalam bentuk visual
4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan.
4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan
4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial
4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan .
4.7 Menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik
4.8 Menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang
4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.
4.10 Menyusun opini dalam bentuk artikel
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
4.12 Menyusun kritik dan esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan pandangan penulis
4.13 Mengonstruksi sebuah kritik atau esai dengan memerhatikan sistematika dan kebahasaan
4.14 Menulis refleksi tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah buku pengayaan (nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi)




    Sumber
    Share:

    Populer di Indonesia

    Sahabat Sejati

    Informasi Terkini

    Populer Bulanan

    Populer Mingguan

    Kirim Pesan

    Nama

    Email *

    Pesan *

    Arsip Blog