5.Pengatur Lalu Lintas Di Pertigaan Cagak - Nadila Anastasya - XI.IIS 5

5.Pengatur Lalu Lintas Di Pertigaan Cagak -  Nadila Anastasya - XI.IIS 5

Nama saya Nadila Anastasya, pada tanggal , pada jam 11.00 siang saya mencari pak ogah untuk mewawancarai pak ogah, saya di antar teman-teman saya. Sesampainya disana saya bertemu pak ogah yang sedang beristirahat.  Saya mewawancarai pak ogah yang bernama pak Bubun, dia lahir pada tanggal 2,bulan Juli, tahun 1968. Dia tinggal di sukamantri, asal daerahnya di sukamantri.

 Penghasilan penghariannya itu sekitar 300 rb, dan penghasilannya untuk sendiri dan tidak bagi hasil, tetapi setoran 5000 rb ke temannya. Dia mempunya 2 anak, dan anaknya itu laki-laki semua . Sistem kerjanya setiap hari, tetapi berganti-gantian, dan memakai jadwal untuk istirahat. Dan bapak itu mempunyai anak dua,dan anak-anaknya tinggal bersama pak bubun da istrinya.

Setiap hari pak ogah membawa kendaraan motor untuk bekerja menjadi pak ogah di pertigaan cagak, karena jarak rumahnya dan tempat kerjanya jauh. Data pendidkan pak bubun sampai SMP, dan pak bubun memiliki pengalaman kerja yang banyak, seperti membawa mobil ke jakarta-surabaya sebagai supir. 

Read More

4.Pengatur Lalu Lintas Didekat Terminal - Faisal Reza Baihaqi - XI.IIS 5

4.Pengatur Lalu Lintas Didekat Terminal - Faisal Reza Baihaqi - XI.IIS 5

           Di sore hari pada hari jum’at sehabis pulang sekolah , saya dan teman saya pergi untuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia , saya bertanya kepada pengatur lalu lintas di putaran atau biasa di panggil “Pak Ogah” dekat terminal Cikarang sekitar jam 5 sore, namanya adalah Firman dia adalah salah satu dari enam anak muda yang mengatur putaran lalu lintas di tempat tersebut , umurnya kira-kira 16 tahun atau seusia saya saat ini,dia hanya lulusan SMP dan tidak meneruskan sekolahnya lagi , Firman asli orang kampung kramat , jadi setiap dia berangkat dan pulang bekerja dia hanya tinggal jalan kaki saja, karena sistem kerjanya bergantian Firman kebagian waktu siang sehabis Dzuhur dan sampai sekitar jam 4 sore baru selesai.Pendapatan seharinya jika sudah dibagi hasil sekitar 30 ribu dan juga terkadang dapat 50 ribu perharinya.

          Alasan dia bekerja sebagai “Pak Ogah” mungkin karena dia sudah tidak bersekolah lagi dan memilih mencari uang bersama teman-teman untuk bisa hidup mandiri.Pesan dan kesannya jangan putus asa,dan jangan menyia-nyiakan apa yang kita punya sekarang.Sehabis berbincang-bincang saya memberi mereka rokok setengah bungkus karena saya melihat ada salah satu temannya yang merokok dan juga sebagai tanda terima kasih saya kepada mereka karena sudah membantu saya dalam mebuat tugas sekolah saya, dan kami akhiri moment tersebut dengan berfoto bersama di tepi jembatan dekat putaran tersebut.

Read More

Petisi Raja Ampat Dirusak Caledonian Sky

Sumber

Read More

Bayi Ayunan Ekstrim Banget; Kasihan atau Keren?

Sumber

Read More

Pengatur Lalu Lintas di P3 Sukaraya Indah - Anisa Nurul K. XI IIS 2

Pengatur Lalu Lintas di P3 Sukaraya Indah - Anisa Nurul K. XI IIS 2

Sumber

Read More