Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman
Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia
5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia
Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/
Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16
Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html
Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson
Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/
Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021
Pencarian
01 Maret 2013
UGM Meraih Penghargaan dari MURI atas Keberhasilan Meluluskan Sarjana Kedokteran Termuda
Peraih Gelar Sarjana Kedokteran pada Usia 17 Tahun 11 Bulan
Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) - Dokter Termuda dari UGM
Riana Helmi - Sarjana Kedokteran Termuda dari UGM
Riana bahkan hampir tak terlihat tertutup oleh rekan-rekannya yang cukup tinggi di barisan upacara wisuda tersebut. Bahkan saat Rektor UGM Prof Dr Sudjarwadi memanggil namanya sebagai lulusan termuda, hadirin yang datang hampir tak bisa melihat badannya yang kecil meski telah berdiri.
Riana memang cukup spektakuler. Masuk sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, 2005, dia juga tercatat sebagai mahasiswa termuda yang saat itu berusia 14 tahun. Meski usianya cukup muda namun prestasi akademik Riana cukup membanggakan. Buktinya, dalam kurun waktu 3,6 tahun Riana berhasil menggondol lulus Kedokteran dengan nilai Indeks Prestasi Akademik (IPK) 3,67. "Alhamdulillah, saya sudah lulus. Memang saat masuk saya paling muda tetapi saya bisa menjalaninya dan tidak banyak kendala," papar gadis kelahiran Banda Aceh, 22 Maret 1991 ini.
Didampingi kedua orang tuanya, Riana tampak puas atas prestasinya itu. Menurutnya, saat masuk ke UGM, ia Riana tidak memperoleh perlakuan istimewa dari dosen maupun dari teman-temannya. Dia tetap memperoleh tugas dari staf pengajar di UGM sama dengan teman-teman lainnya yang usianya jauh lebih tua tiga hingga empat tahun darinya. "Kalau di kedokteran itu tugasnya banyak, tetapi alhamdulillah semua bisa terselesaikan," ujarnya.
Ayah Riana, Helmi saat mendampingi putrinya usai wisuda mengatakan, selama duduk di bangku sekolah SMP dan SMA, anaknya mengikuti program akselerasi (percepatan). Riana masuk sekolah dasar (SD) di usia tahun. "Sejak umur 3 tahun, Riana sudah bisa membaca. Dia ngotot ingin sekolah karena senang sekali melihat sekolahan. Akhirnya umur 4 tahun saya masukkan ke SD," Helmi menuturkan.
Dia menceritakan, anak sulungnya ini sejak usia dua tahun sudah memperlihatkan kesukaanya terhadap buku. Bahkan di usia seperti itu Riana suka minta dibelikan buku-buku untuk belajar. "Buku-buku itu juga dipelajarinya. Kita seringkali dipaksa untuk mengajarinya sampai bisa, bahkan sampai larut malam," paparnya.
Salah satu sifat Riana sejak kecil yang cukup menonjol, menurut Helmi, selain suka membaca adalah tidak suka bermain boneka. Bahkan Riana cenderung takut terhadap boneka. "Setiap hari kerjaannya hanya belajar-belajar, dan membaca. Riana senang sekolah. Menurutnya, sekolah seperti bermain," tutur Helmi yang juga seorang staf pengajar Perwira Polri di Sukabumi, Jawa barat ini.
Meski sudah lulus dalam usia muda, Riana memiliki keinginan melanjutkan sekolahnya dan bercita-cita untuk menjadi dokter spesialis kandungan. Jika hal itu tercapai, maka Riana akan menjadi dokter spesialis kandungan termuda Indonesia.
Lulusan UGM Termuda - Sarjana Kedokteran Termuda
Penyerahan piagam rekor MURI ini diterima secara simbolis oleh Sekretaris Eksekutif UGM, Djoko Moediyanto Sabtu, 5 Mei 2010 di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran.
Selain memberikan penghargaan pada UGM, MURI juga menyerahkan penghargaan kepada Riana Helmi selaku pemegang rekor lulusan termuda.
Djoko Moerdiyanto dalam sambutannya mengatakan, UGM memberikan apresisai kepada MURI yang telah memberikan penghargaan kepada UGM secara kelembagaan dan Riana Helmi selaku mahasiswa yang berhasil lulus sebagai sarjana termuda.
Menurut Djoko, penghargaan tersebut sebagai bentuk dari keberhasilan pendidikan yang telah diterapkan oleh Fakultas Kedokteran UGM, dimana Riana Helmi tidak hanya lulus termuda tapi meraih predikat IPK cumlaude.
“Dia meraih IPK 3,67,” kata Djoko.
Kata dia, sebagai sarjana termuda, Riana merupakan sosok yang pantas ditauladani oleh mahasiswa lainnya. Yang juga patut dicontoh lagi bimbngan dari keluarganya yang berhasil mendorong anaknya bisa mengenyam pendidikan di usia muda.
“Kita patut bangga, apa yang telah dilakukan keluarganya pantas untuk kita tiru karena berhasil mendorong putrinya bisa seperti ini,” tandasnya.
Untuk Riana, Djoko berpesan agar pendidikan koasistensi yang dijalaninya sekarang ini bisa diselesaikan dengan baik. Setelah dilantik menjadi dokter, Djoko berharap dia bisa menangani masalah kesehatan yang kian berat di tengah masyarakat.
Riana memecahkan rekor yang sebelumnya dibuat Alexander Randy Angianto. Saat diwisuda, usia Randy baru 19 tahun. Dia lulus dengan IPK 3,56.