Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

15 November 2012

Cagub dan Cawagub dalam Pilgub Jabar - Rieke dan Teten

Cagub dan Cawagub dalam Pilgub Jabar 

Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki



http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/cagub-jabar-rieke-diah-pitaloka-dan-teten-masduki-_121112072953-264.jpg

Bakal pasangan calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Teten Masduki dan Rieke Diah Pitaloka, sesuai rencana Sabtu (10/11) pagi mendatangi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) untuk mendaftarkan pencalonannya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013. Kedatangan mereka dikawal sekitar 400 orang kader PDIP dengan iringan lagu “Halo-halo Bandung” dengan musik tradisional Sisingaan.      

Setibanya di halaman Sekretariat KPU Jabar Jl. Garut No. 11 Bandung tepat pukul 10.10, rombongan yang dipimpin Ketua PDIP Jabar Tubagus Hasanudin itu terlebih dulu melakukan prosesi “serah terima” bakal pasangan cagub dan cawagub yang diusung partainya. Dalam upacara serenan ini, Hasanudin menyerahkan Rieke dan Teten agar kedatangannya diterima oleh KPU Jabar.

Setelah menyampaikan kata penyambutan, Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat langsung mempersilahkan dan menuntun Rieke-Teten, yang dalam pencalonan di Pigub 2013 dikenal sebagai pasangan Paten, ke aula tempat pendaftaran. Kepada Rieke-Teten Masduki dan juga jajaran pengurus PDIP Jabar, Komisioner KPU Jabar merangkap Ketua Pokja Pencalonan, Teten Setiawan, menjelaskan masa pendaftaran berlangsung 7 hari dari 4 s/d. 10 November 2012, kemudian membacakan ketentuan pendaftaran bakal cagub dan cawagub sesuai Peraturan KPU Nomor 9/2012.

“Karena hari ini masih mencakup masa pendaftaran, maka kami persilahkan kepada bakal pasangan calon dari PDIP untuk menyerahkan berkas persyaratan dan mengisi buku pendaftaran berikut formulirnya,” kata Teten Setiawan. Selanjutnya, selama 30 menit  ia bersama Sekretaris Pokja Pencalonan, Teppy Dharmawan, memeriksa kelengkapan berkas Rieke-Teten Masduki yang disodorkan Hasanudin.              

Seusai menyampaikan hasil pemeriksaan dengan menyatakan bahwa secara material berkas pendaftarannya memenuhi persyaratan, Rieke-Teten Masduki menuruti pembawa acara yang meminta mereka naik podium untuk memberikan keterangan kepada puluhan wartawan. Rieke, yang namanya mulai terkenal setelah memerankan tokoh Noneng dalam sinetron “Bajaj Bajuri” dan kini sebagai anggota Fraksi PDIP, mengawali pidatonya dengan memperkenalkan diri.

“Nama saya Diah Pitaloka, diambil dari putri Pajajaran yang konon mewakafkan nyawanya demi harga diri Tanah Pasundan, daripada dinjak-injak oleh orang yang ingin menguasai kerajaan Pajajaran. Di sebelah saya adalah Kang Teten Masduki, yang hidupnya dipersembahkan untuk pemberantasan korupsi di tanah air. Kita tahu korupsi itu adalah sumber kemiskinan dan kebodohan rakyat Indonesia, termasuk Jawa Barat,” kata Rieke.

Ia menyebutkan pencalonannya bersama Teten Masduki hanya bermodalkan militansi, memiliki kecintaan, simpati dan empati, dan hanya bermodalkan komitmen kepada rakyat Jawa Barat. Karenanya, ia bersama partainya meminta seluruh pihak agar memberikan bantuan dan dukungan dalam perjuangannya memerdekakan rakyat Jawa Barat dari kemiskinan dan kebodohan.       

 Sedangkan Teten Masduki, dalam pidatonya mengakui tidak memiliki pengalaman di dunia politik, apalgi ikut dalam Pilkada, “ Tapi, paling tidak saya tidak pernah korupsi. Saya dan Teh Rieke hanya punya komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan besar di pemerintahan. Karena Jawa Barat merupakan provinsi terbesar di Indonesia, yang korupsinya juga terbesar, maka kami akan menjadikan Jawa Barat ini sebagai percontohan nasional dalam gerakan antikorupsi”.



Share:

Polling Pilgub Jawa Barat 2013 - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

Polling Pilgub Jawa Barat 2013 - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Polling Pilgub Jawa Barat 2013 - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Polling Pilgub Jawa Barat 2013 - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Polling Pilgub Jawa Barat 2013 - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur


<a href="http://www.sodahead.com/united-states/siapakah-yang-seharusnya-menjadi-gubernur-dan-wagub-jawa-barat/question-3522303/" title="Siapakah yang Seharusnya Menjadi Gubernur dan Wagub Jawa Barat?">Siapakah yang Seharusnya Menjadi Gubernur dan Wagub Jawa Barat?</a>
Share:

13 November 2012

Fakta Kegagalan dan Kelemahan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta)

Ketika sedang googling dan youtubing, saya menemukan sebuah tulisan yang pada awalnya saya kira berupa ejekan (yang sebenarnya) kepada Jokowi. Namun, setelah saya pahami dan renungkan, ternyata (sesuai perkiraan hati nurani saya) tulisan tersebut justru memuji Jokowi setinggi langit. Semua hal yang baik dan bagus dalam diri Jokowi dituliskan seolah-olah sebagai kejelekan, kegagalan, dan kelemahan Jokowi.

Jika saya membaca tulisan tersebut dengan emosi dan kecintaan yang membabi buta terhadap Jokowi, tentu saya akan sangat marah karena isinya secara gamblang (tampak sekali) menjatuhkan Jokowi. Namun, dengan pikiran jernih tanpa emosi dan dengan kecintaan yang tulus, akan dapat "terbaca" dengan hati nurani bahwa sebenarnya tulisan tersebut sungguh menunjukkan segala kebaikan, kesuksesan, dan keunggulan Jokowi. 

Jadi, saya mohon kepada para pembaca sekalian untuk membaca tulisan tentang kelemahan dan kegagalan Jokowi di bawah ini dengan pikiran jernih dan kecintaan yang tulus.

Sementara itu, berkaitan dengan kebahasaan, isi tulisan tentang kelemahan Jokowi di bawah ini ternyata mengandung banyak majas, terutama majas sarkasme dan ironi.

Definisi 'sarkasme'

1. (penggunaan) kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain; cemoohan atau ejekan kasar

Definisi 'ironi'

1 kejadian atau situasi yg bertentangan dng yg diharapkan atau yg seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir: peristiwa pembunuhan Mahatma Gandhi adalah suatu -- krn ia adalah seorang pejuang tanpa kekerasan yg paling gigih;  

2 Sas majas yg menyatakan makna yg bertentangan dng makna sesungguhnya, msl dng mengemukakan makna yg berlawanan dng makna yg sebe-narnya dan ketidaksesuaian antara suasana yg diketengahkan dan kenyataan yg mendasarinya; 


Penggunaan kata-kata sarkasme kepada Jokowi sebenarnya ditujukan (dengan maksud sebaliknya) kepada para pejabat yang korup, lalai menjalankan tugasnya, dan tidak amanah memegang kekuasaan. Jokowi selalu dijelek-jelekkan dalam tulisan di bawah ini, tetapi sebenarnya tulisan tersebut dimaksudkan untuk membeberkan kejelekan dan kebobrokan para pejabat (bukan Jokowi).

Sementara itu, penggunaan kata-kata dan kalimat yang mengandung ironi sangat terlihat ketika kejelekan Jokowi yang diungkapkan dalam tulisan tersebut sebenarnya merupakan kebaikan Jokowi. Dalam hal ini, penulis berusaha mengungkapkan segala kebaikan Jokowi dengan cara terbalik atau berlawanan, yaitu menuliskannya (seolah-olah) sebagai kejelekan Jokowi.

Demikianlah ulasan saya mengenai tulisan yang berjudul 'Kegagalan dan Kelemahan Jokowi'. Tulisan tersebut terdapat di bawah ini. Selamat membaca dan mohon diingat bahwa Anda harus membacanya dengan pikiran jernih, hati tanpa emosi, dan kecintaan yang tulus kepada Jokowi.

(catatan: tulisan di bawah ini saya copas langsung dari sumbernya dengan sedikit penyuntingan)

Fakta Kegagalan dan Kelemahan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta)

Beberapa kegagalan Jokowi (Joko Widodo) saat menjabat sebagai walikota Solo terutama sekali adalah sikap bodoh karena tidak pernah mengambil gaji. Ini dinilai sebagai kegagalan dalam menyejahterakan keluarga dan mendzolimi diri sendiri.

Tidak adanya kesempatan untuk memberikan sedikit tips/hadiah dalam bentuk materi walaupun itu adalah upaya kerjasama demi rasa saling menguntungkan antara pihak investor dan pendapatan sampingan bagi Jokowi demi keluarganya. Hal itu adalah konyol dan sangat tidak lazim, dan dinilai tidak bisa memanfaatkan posisi jabatan sebagai walikota, yang seharusnya bisa mendapat berbagai keuntungan demi kepentingan bersama.

Sistem pemerintahan yang BIADAB, dengan memberlakukan Pengurusan KTP yang hanya 1 jam dengan biaya Rp5.000,00 (lima ribu), kepengurusan sertifikat dan surat-surat izin dengan batas waktu penyelesaian maksimal 6 hari dengan transparansi biaya yang harus dipampang jelas di masing-masing kelurahan atau dinas terkait, sungguh sangat-sangat tidak manusiawi karena sama sekali tidak memberi kesempatan kepada dinas-dinas terkait untuk mendapat upah sampingan.

Dibatasinya investor untuk mendirikan mall-mall dan lebih mementingkan pasar-pasar tradisional yang cenderung mementingkan orang-orang melarat dan kumuh. Seringkali secara diam-diam membawa palu godam ke lapangan untuk mengecek langsung kwalitas beton pada pembangunan-pembangunan gedung atau pasar yang seharusnya itu tidak perlu dilakukan karena bisa dengan menunggu laporan dari pihak pelaksana. Hal semacam ini bisa dikategorikan sebagai "buang-buang energi"  karena tidak ada gaji tambahan untuk itu.

Tidak adanya kata ampun bagi para koruptor dan para pegawai yang tidak mau masuk pada sistem pemerintahannya (yang cenderung dituntut bekerja cepat) merupakan tindakan yang bisa dikategorikan sebagai diktator dan tidak manusiawi karena bagaimanapun juga koruptor adalah juga manusia yang harus kita hormati.

Terlalu rajin mengontrol di lapangan secara langsung juga dinilai sangat kejam karena sama sekali tidak memberikan kesempatan mark up untuk proyek-proyek pembangunan yang seharusnya bisa memberi keuntungan lebih dan upah sampingan bagi pihak atau instansi terkait sebagai pelaksana.

Terlalu mementingkan kalangan menengah ke bawah, sehingga seringkali kebijakannya tidak memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi para pengusaha besar, terutama pengembang mega mall. Seharusnya yang miskin biarlah miskin dan tidak usah diberi berbagai fasilitas karena itu sudah menjadi nasib mereka.

Badannya yang kurus karena terlalu sibuk mementingkan kalangan menengah bawah, bisa dikategorikan sebagai orang yang sama sekali tidak bisa memanfaatkan posisi jabatannya yang seharusnya bisa meraup keuntungan yang sebesar-besarnya bagi masa depan anak dan keluarganya.

Dengan berbagai kelemahan dan kekurangan di atas, apakah JOKOWI layak menjadi pemimpin???

Share:

12 November 2012

Interjeksi (Interjection) - Kata Seru Bahasa Indonesia

Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Untuk memperkuat rasa hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik, orang memakai kata tertentu di samping kalimat yang mengandung maksud pokok.
Di bawah ini diberikan beberapa jenis interjeksi dan contohnya.

1. Interjeksi kejijikan
contoh: bah, cih, cis, ih, idih (idiih)

2. Interjeksi kekesalan atau kecewa
contoh: brengsek, sialan, buset (busyet) , keparat, celaka

3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan
contoh: aduh (duh), aduhai, amboi, asyik, wah

4. Interjeksi kesyukuran
contoh: syukur, alhamdulillah, untung

5. Interjeksi harapan
contoh: insya Allah, mudah-mudahan, semoga

6. Interjeksi keheranan
contoh: aduh, aih, ai, lo, duilah, eh, oh, ah

7. Interjekasi kekagetan
contoh: astaga, astagafirullah, masyaallah, masa, alamak, gila (gile)

8. Interjeksi ajakan
contoh: ayo, yuk, mari 

9. Interjeksi panggilan
contoh: hai, he, hei, eh, halo (alo)

10. Interjeksi marah atau makian
contoh: goblok, tolol, anj*ng, sontoloyo 

Perlu diperhatikan bahwa banyak dari interjeksi itu dipakai dalam bahasa lisan atau bahasa tulis berbentuk percakapan. Pada bahasa tulis yang tidak merupakan percakapan, khususnya yang bersifat formal, interjeksi jarang dipakai.



Untuk melihat contoh-contoh penggunaan dan penjelasan selengkapnya, silakan lihat di sini!
Share:

11 November 2012

Deddy Mizwar, Sang Nagabonar

“Breeaaak …!” seru sutradara. “Bungkus!” lanjutnya.

Ia pun berjalan melenggang dari setting di bilangan Depok seraya membuka kancing baju deretan paling atas. Ada kelelahan yang segera menyergap dan tampak dari wajahnya yang bermakeup. Namun belum melintasi salah satu lighting di salah satu sudut setting sebuah rumah besar, beberapa orang menyerbunya.

“Bang Haji … Pak Ustadz …!”
Tak ada yang bisa diperbuat selain senyum dikembangkan. Termasuk dengan sabar mesti melayani mereka: berjabat tangan, tanda tangan dan foto bersama. Bahkan ketika kemudian seseorang menyeruak dengan susah-payah.

“Bang Haji …elus perut saya dan minta doanya, ya. Biar ntar anaknye jadi orang baik, kayak Pak Ustadz,” kata ibu muda berperut buncit sambil mendekati lelaki itu.
Usai acara melayani penggemar berjumlah puluhan di tempat syuting, ia membersihkan wajah dengan kapas dan cairan pembersih. Kaki diselonjorkan. 

”Pekerjaannye gua demen, tapi yang bikin kagak demen dengan ibadah yang sering ketinggalan begini. Lu udeh shalat?” tanyanya seraya menuju salah satu kamar mandi untuk segera berwudlu, mengambil air sembahyang.

Deddy Mizwar, jauh sebelum menunaikan ibadah haji, dan ia benar-benar tak enak hati mendapat sebutan ustadz seperti dalam peran-perannya di hampir semua sinetron. Maka ia kerap dengan halus menampik untuk acara dengan dirinya menjadi ustadz, bukan di depan camera. 

“Udeh, omong-omong pengalaman … apa ya, pengalaman spiritual, gitu. Atau gua cerita dalam menjalankan ibadah, gitu aja, ye?” jawabnya setiap kali diminta untuk berceramah dengan muatan agama – seperti kemahirannya memainkan sebagai tokoh ustadz.
Deddy Mizwar belakangan identik dengan itu: Bang Haji atau Pak Ustadz. Tak kurang dan tak lebih. Kendati tak bisa ditampik, serenteng peran tokoh panutan yang diperaninya bak menyatu dalam dirinya. Lelaki kelahiran Kemayoran, Jakarta itu menjalani kehidupannya baik-baik dan di jalan yang lurus-lurus saja. 

Jika tak ada kegiatan di luar rumah, lebih memilih tumpukan buku-buku yang bisa mencerahkan hidupnya. Yang menenangkan hatinya. Sehingga ia tak pernah galau dengan kehidupan glamour yang kerap mengepung artis sebagai profesinya. 

Rumah tangganya pun jauh dari dera gossip. Anak perempuannya yang sempat bermain bareng di layar sinema – karena kemampuannya, bukan karena nama Deddy Mizwar – memilih jadi orang media televisi. Setelah menyabet salah satu gelar None Betawi.
Bang Haji dari rumahnya di bilangan Pondok Gede akan menyetir sendiri ke kantor, termasuk dengan jeep willys bak terbuka. Atau jalan ke mana tanpa beban seorang yang menyandang gelar selebritis. Sehari-hari ia lebih senang mengenakan baju gamis. Kalau memungkinkan, setiap ke acara apa saja. Kondangan pun ia bisa berbaju seperti itu. 

“Gue sebenarnya males makan di luar nih, Rin,” katanya sehabis rapat di kantor perusahaan PH-nya di mobil menuju sebuah hotel bintang lima di Kuningan. 

“Mana udah malem, jauh dan mahal lagi.”
“Kan yang bayar bukan Bang Haji.”
“Iye. Juga bukan lu yang bayar, kan?” Lalu, kami tertawa.
Deddy Mizwar tak suka basa-basi, apalagi berakting berpura-pura menjalani hidup. Pemeran Jenderal Nagabonar yang naïf itu lebih senang dunia akting dengan menseriusi naskah-naskah yang baik dan menantang. Tak pelak, ia memilih untuk soal yang satu itu, termasuk ketika ia bermain dalam layar lebar sejak tahun 1976 lebih bergaul dengan Asrul Sani, penulis handal Kejarlah Daku Kau Kutangkap yang satire itu. Atau naskah Arswendo Atmowiloto: Opera Jakarta garapan Syumanjaya. Juga sutradara Wahyu Sihombing dan Arifin C. Noer. 

“Gua selalu pengin mendapat naskah yang bagus, dan ayo kita beradu akting di situ,” ungkap peraih Piala Citra dan 12 kali menjadi nominator Festival Film Indonesia serius. 

Hal itu dikatakannya saat habis menerima surat pemberitahuan karena filmnya dipuji (lagi) oleh panitia Festival Film Bandung (FFB) saat negeri ini sedang krisis, tahun 1998. Boleh jadi ia pemain film (sinema) dengan rekor paling banyak, di samping masih aktif di usianya 57, dan laris – lihat saja berapa produk yang dibintangiklani.
Tak bisa mungkiri, Deddy Mizwar yang berlatar belakang teater, kerap gelisah dengan film yang lebih mudah dipilih – seperti ia setuju dengan KOMPAS karena saking sedikitnya film bagus dalam film yang difestivalkan. Jika ia menerima menjadi ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), karena berniat untuk memperbaiki “sistem” perfilman yang ada di negeri ini. “Biar kagak ramainya, doang,” katanya setengah bercanda.
Kegalauan Deddy bisa dimengerti. Termasuk ketika demam sinetron yang berlabel “religi” yang menurutnya mendangkalkan akal sehat masyarakat dalam memahami Islam. Kecil persentase kematian seseorang “berdosa” dengan cara yang super aneh atawa berlebihan: mayatnya memanjang, tubuhnya mengeluarkan belatung dan sejenisnya. 

Deddy dengan cerdas membuat sinetron tandingan setelah merembugkan dengan tim penulis skenario, di antaranya Wahyu AS yang sudah bekerja belasan tahun di perusahaannya. Yakni salah satu adegannya ketika di lubang kubur yang digali terus-menerus mengeluarkan air, sempat membuat mereka yang melayat kebingungan. 

Deddy yang berperan sebagai tokoh panutan (agama) sempat berkernyit kening. Namun ia meminta mereka yang menggali terus menggali. Ternyata di dasar lubang makam itu ada pipa PAM yang bocor. Terjawablah sudah, bukan karena ada orang meninggal karena dosanya yang diidentikkan dengan hal aneh secara berlebihan. 

“Kita ini suka dengan yang aneh-aneh seperti Mbah Jambronglah, maka masyarakat akan terbawa aneh-aneh,” cetus alumnus IKJ – Institut Kesenian Jakarta itu.

Deddy konsekuen (ia kerap mengistilahkan: istiqomah) dengan jalan yang dipilih dalam membuat film yang tidak mendangkalkan akal sehat. Ia selektif dalam memproduksi. Bila dianggap tak ada naskah yang cocok, ia memilih momentum yang tepat. Memilih kualitas cerita skenario dan memainkannya secara serius. Maka ia pun bertanggung jawab terhadap kru dalam memproduksi sebuah film atau sinetron dengan imbalan memadai. Kendati ia dengan mudah lumer kalau ada orang pengin bekerja dengannya, walau kemampuan belum terasah. Asal serius dan tekun. Namun instingnya jalan, sehingga banyak pemain, penulis naskah skenario dan bidang yang dimenangi dalam ajang festival film.
Ia menjadi panutan di lingkungannya. Juga oleh sutradara, yang notabene kerap diangkatnya, sementara ia berkonsentrasi sebagai pemain, berakting. Maka suasana guyup dan guyon yang menyelinap menjadi bagian dari kerja kreatif di dunia sinema. Dan tanpa dikomando, mereka bekerja serius di masing-masing bidangnya. Saling membantu apabila ada yang perlu diuluri. Dan Deddy tetap tak melupakan ibadahnya di sela-sela kepadatan waktunya berperan sebagai “haji” atau “ustadz”.
Lorong Waktu, Hikayat Pengembara dan Para Pencari Tuhan (PPT) adalah buah keseriusan panjang Deddy Mizwar dalam menggeluti dunia sinema bermuatan moral (agama). Ia tetap membumi dengan garapannya, sehingga bisa diterima audience-nya. Ratingnya tinggi, di atas rata-rata dan ajeg. Sehingga iklannya mengerojok tanpa melindas idealismenya. Ia tak lelah dengan pencarian thema yang membumi, meski kedengaran remeh-temeh dan aneh-aneh. Seperti Kentut, Alangkah Lucunya (Negeri ini) atau Kiamat Sudah Dekat.
Ia tak lelah dengan pencarian thema dan cerita yang baik. Ia melakoninya, dan ingin apa yang diambilnya bermanfaat bagi banyak orang yang menghormati buah kerja dan karyanya. Deddy ingin, di lingkungannya, mencari “kebenaran” dan “kelurusan” di dunia yang memasuki era tumpang-tindih. Itu sebab ia yang sudah terseret dengan jalan sunyi, jalan melalui sinema yang digeluti ingin banting stir? Karena terbersit untuk membenahi rambu-rambu yang ditabrak tokoh masyarakat? Sedangkan ia hanyalah seorang haji, seorang ustadz dalam film-filmnya.
Deddy Mizwar ada di antara rombongan pekerja seni yang mendatangi Kantor KPK di Jalan HR Rasuna Said Jakarta untuk mendukung lembaga pemberantasan korupsi, Minggu lalu. Juga namanya mengintip ke permukaan sebagai yang akan dicalonwakilkan Gubernur Jawa Barat oleh Partai Keadilan Sejahtera. Sebuah tawaran yang tidak aneh di dunia yang lain. Karena tahun 2009 bahkan ia sempat mendeklarasikan untuk masuk bursa Calon Presiden bersama dengan Jenderal (Purn) Saurip Kadi di TIM, Jakarta. Juga sempat diskenariokan (oleh PDI Perjuangan) dengan menjadi pasangan Jokowi dalam pilkada DKI Jakarta lalu.


Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog