Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label Pedoman EYD dan KBBI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pedoman EYD dan KBBI. Tampilkan semua postingan

06 Januari 2013

Kata Populer: Pengertian dan Contohnya

Pengertian Kata Populer

  • Kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kata yang dipakai masyarakat secara umum.
  • Kata yang dikenal dan dipakai oleh semua lapisan masyarakat dalam komunikasi sehari-hari.

 

Ciri-Ciri

  • mudah diketahui, dimengerti dan dipakai oleh masyarakat luas
  • dipakai dalam kehidupan sehari hari

 


Contoh Kata Populer

  • bagian
  • cara
  • contoh
  • dorongan
  • isi
  • kegiatan
  • kelesuan
  • keuntungan
  • khayalan
  • koreksi diri
  • lulusan
  • menilai
  • merenung
  • orang sakit
  • pembaharuan
  • pendapat
  • pengamatan
  • penghijauan
  • penilaian
  • penyaring
  • perangai
  • pergantian
  • peringkat
  • perpindahan
  • perputaran
  • potongan
  • rancangan
  • rencana
  • sasaran
  • suntikan
  • tidak nyata

 

Contoh Soal


Deret kata yang termasuk kata populer adalah ….
a. metode
b. koreksi diri
c. cara
d. mengevaluasi
e. bursa
f. seminar
g. pasar
h. introspeksi
i. menilai
j. strategi


(1) Dalam semester pertama saya meraih peringkat ketiga.
(2) Saya harus introspeksi diri pada semester kedua ini.
(3) Target saya dalam semester ini harus rangking pertama.
(4) Mudah-mudahan soal tesnya tidak terlalu sulit.
Kalimat manakah yang menggunakan kata populer …  


Yang merupakan deretan kata populer adalah ….
a. fakta, opini, intelektual
b. harmonis, tradisional, fragmen
c. sistematika, survey, evaluasi
d. kolot, bagian, cabang. 


Kata populer dipergunakan dalam kalimat ….
a. Tarian latar itu disusun oleh koreografer muda dan cantik.
b. Kata- kata pejabat tinggi itu haruslah berbobot.
c. Pola pikirnya selalu kontradiktif dengan peserta lainnya.
d. Teater kotemporer pernah mengalami masa kejayaan beberapa tahun yang lalu. 


Tentukan kata-kata berikut, termasuk kata kajian atau kata populer!
a. konsisten
b. contoh
c. evaluasi
d. rancangan
e. mengklasifikasi
f. pengobatan
g. intelegensi
h. pendidikan
i. desain
k. penilaian
l. makna
m. prospek
n. dorongan
o. jual – beli
p. persuasi
q. potensi
r. terapi
s. resesi 


Kalimat yang menggunakan kata kajian adalah …. 
a. Penebangan atau penggundulan hutan dapat pula menimbulkan banjir pada musim hujan.
b. Mereka mengatakan bahwa lembah itu telah berubah menjadi pertokoan.
c. Masyarakat sudah menyadari akan bahaya polusi udara.
d. Aku lebih banyak memberikan pupuk untuk semua tanamanku.


Belajar pada dasarnya adalah rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan menghasilkan perubahan dalam dirinya. Perubahan itu dapat berupa tambahan pengetahuan atau keterampilan yang bersifat permanen. 
Kata populer permanen adalah ….
a. mantap
b. tetap
c. tidak berubah-ubah
d. dinamis

Perbandingan Kata Kajian dan Kata Populer


1a. Pencemaran udara memberi ancaman terhadap ekosistem di bumi.

2a. Kita harus menjaga kawasan hutan lindung supaya tidak terbakar.

Coba bandingkan kata-kata bercetak tebal itu dengan kata-kata bercetak miring di bawah ini!

1b. Pencemaran udara memberi ancaman terhadap keanekaragaman suatu kelompok makhluk hidup di bumi.
2b. Kita harus menjaga daerah hutan lindung supaya tidak terbakar.


Kata bercetak tebal pada kalimat 1a dan 2a disebut kata kajian. Sedangkan, kata populer terdapat pada kata bercetak miring dalam kalimat 1b dan 2b.


 
Share:

Kata Kajian: Pengertian dan Contohnya

Pengertian Kata Kajian

Kajian berarti hasil mengkaji. Kata kajian adalah: 
  • kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa langsung dipahami oleh semua orang;
  • kata yang dipakai untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan; 
  • kata yang dipakai oleh para ahli/ilmuwan dalam bidangnya: 
  • kata yang dikenal dan dipakai oleh para ilmuwan atau kaum terpelajar dalam karya-karya ilmiah.

 

Ciri – Ciri

  • Hanya dikenal orang tertentu (ilmuwan, cendekia)
  • Dipakai dalam kegiatan–kegiatan ilmiah.

 

Contoh Kata Kajian

  • agenda
  • aktivitas
  • alumnus
  • argumen
  • desain
  • diskon
  • evaluasi
  • fiktif
  • filter
  • imajinasi
  • injeksi
  • inovasi
  • introspeksi
  • karakter
  • kontemplasi
  • laba
  • mengevaluasi
  • metode
  • motivasi
  • observasi
  • pasien
  • rangking
  • reboisasi
  • resesi
  • rotasi
  • sampel
  • siklus
  • target
  • transmigrasi
  • unsur
  • volume

 

Contoh Soal


Menurut Wibowo, tradisi bangun pagi hanya cocok untuk sopirnya. Dalam hati Wibowo selalu bertanya. Apakah prestasi belajarnya bisa meningkat bila sering bangun pagi? 
Kata kajian yang tepat dari paragraf tersebut adalah ….


Minggu depan di Jakarta akan diselenggarakan … tentang dampak kemajuan teknologi modern bagi masyarakat di pedesaan. Peserta yang sudah mendaftar sangat banyak. 
Kata kajian yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….


Kalimat yang memiliki kata kajian adalah ….
a. Penelitian perlu dilakukan terus menerus untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
b. Definisi terorisme harus dipertegas agar tidak terkesan menyinggung kelompok tertentu.
c. Perusahaan besar itu segera membuka cabang di Yogyakarta.
d. Orang yang tampak bersahaja itu ternyata lulusan PTN ternama.


Tentukan kata-kata berikut, termasuk kata kajian atau kata populer!
a. konsisten
b. contoh
c. evaluasi
d. rancangan
e. mengklasifikasi
f. pengobatan
g. intelegensi
h. pendidikan
i. desain
k. penilaian
l. makna
m. prospek
n. dorongan
o. jual – beli
p. persuasi
q. potensi
r. terapi
s. resesi


Saat lemari es dinyalakan, kompresor akan menekan freon ke bagian pipa yang penampangnya lebih kecil. Akibatnya freon akan mencair dan melepaskan panas. Freon cair mengalir ke bagian pipa yang penampangnya lebih besar. Perbedaan penampang ini mengakibatkan perbedaan tekanan di dalam pipa sehingga freon dipaksa berubah menjadi gas. Perubahan ini memerlukan panas dari udara di luar lemari es yang mengakibatkan lemari es menjadi dingin. 
Kata kajian dalam paragraf tersebut adalah ….
a. freon, kompresor, pipa, gas.
b. Kompresor, mengalir, pipa, gas.
c. Tekanan, perbedaan, panas, udara.
d. Kecil, penampang, lebih, dalam.


Santunan cacat akibat kecelakaan kerja dapat diberikan secara berkala dan juga bisa diberikan secara lumsum. 
Arti kata kajian lumsum pada kalimat tersebut adalah ….
a. berangsur-angsur 
b. dicicil 
c. rawat jalan 
d. dibayarkan sekaligus

Kalimat berikut yang mengandung kata kajian adalah ….
a. Mereka sedang mengerjakan tugas sekolah.
b. Pengumuman itu dipasang di papan pengumuman.
c. Gagasan itu disampaikan dalam rapat.
d. Lebih baik introspeksi daripada mencela orang lain.

 

Perbandingan Kata Kajian dan Kata Populer


1a. Pencemaran udara memberi ancaman terhadap ekosistem di bumi.

2a. Kita harus menjaga kawasan hutan lindung supaya tidak terbakar.

Coba bandingkan kata-kata bercetak tebal itu dengan kata-kata bercetak miring di bawah ini!

1b. Pencemaran udara memberi ancaman terhadap keanekaragaman suatu kelompok makhluk hidup di bumi.
2b. Kita harus menjaga daerah hutan lindung supaya tidak terbakar.


Kata bercetak tebal pada kalimat 1a dan 2a disebut kata kajian. Sedangkan, kata populer terdapat pada kata bercetak miring dalam kalimat 1b dan 2b.




Share:

28 November 2012

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.

Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan.

Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas.
Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".
Revisi 1987

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (1987)

Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD edisi 1975.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Revisi 2009

Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Perbedaan dengan ejaan sebelumnya

  • 'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci
  • 'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak
  • 'j' menjadi 'y' : sajang → sayang
  • 'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk
  • 'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat
  • 'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir
  • awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya.
  • Kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah", penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara 'di-' pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sebelumnya "oe" sudah menjadi "u" saat Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD, "oe" sudah tidak digunakan.

Untuk penjelasan lanjutan tentang penulisan tanda baca, dapat dilihat pada Penulisan tanda baca sesuai EYD.



Share:

Ejaan Republik (Edjaan Republik) atau Edjaan Soewandi

Ejaan Republik (edjaan republik) adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.

Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901.

Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:
  • huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada goeroe → guru.
  • bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
  • kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-an.
  • awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan.

Ejaan Soewandi ini berlaku sampai tahun 1972 lalu digantikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada masa menteri Mashuri Saleh. Pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 23 Mei 1972 Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa Indonesia yang menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai menteri, Mashuri menandai pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan kantor departemennya saat itu, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap.




Share:

Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan Van Ophuijsen adalah jenis ejaan yang pernah digunakan untuk bahasa Indonesia.

Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain:
  • huruf 'j' untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
  • huruf 'oe' untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
  • tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma'moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamaï.

Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini.

Kebanyakan catatan tertulis bahasa Melayu pada masa itu menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.

Pada tahun 1901 diadakan pembakuan ejaan bahasa Indonesia yang pertama kali oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu oleh Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Hasil pembakuan mereka yang dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen ditulis dalam sebuah buku. Dalam kitab itu dimuat sistem ejaan Latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.

Van Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Ia pernah jadi inspektur sekolah di maktab perguruan Bukittinggi, Sumatera Barat, kemudian menjadi profesor bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Setelah menerbitkan Kitab Logat Melajoe, van Ophuijsen kemudian menerbitkan Maleische Spraakkunst (1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.

Ejaan ini akhirnya digantikan oleh Ejaan Republik pada 17 Maret 1947.




Share:

Bahasa Melayu Kuno

Bahasa Melayu Kuno merupakan anggota rumpun bahasa Austronesia dan dianggap sebagai salah satu bentuk awal (proto) bagi bahasa Melayu. Bahasa Melayu Kuno (MK) berdasarkan catatan-catatan tertulis pernah dipakai pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-13, yaitu pada zaman berkuasanya Wangsa Sailendra di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya. Keberadaan bahasa ini diketahui dari prasasti dan keping logam (ada yang berupa emas dan ada pula tembaga) yang ditemukan di seputaran Nusantara bagian barat, seperti di Pulau Sumatera dan sekitarnya, Pulau Jawa, dan Pulau Luzon, Filipina.

Kosakata bahasa ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta, yang menunjukkan bahwa pengaruh budaya India banyak terserap dalam kehidupan sehari-hari masa itu. Bahasa Sanskerta hingga sekarang menyumbang kepada pengayaan kosakata Bahasa Melayu. Aksara yang digunakan dalam sumber-sumber MK bermacam-macam, mulai dari aksara Pallawa, aksara Kawi atau aksara Pasca-Pallawa.

Sumber-sumber bahasa Melayu kuno ditemukan pada prasasti-prasasti berikut:
  • Prasasti Kedukan Bukit, Palembang (605 Saka / 683 M, (berbahasa Melayu Kuna, dan beraksara Pallawa) 
  • Prasasti Talang Tuwo, dekat Palembang (606 Saka / 684 M, huruf Pallawa, ditemukan oleh Residen Louis Constant Westenenk tanggal 17 November 1920 di sebuah kawasan bernama Talang Tuwo, di sisi barat laut Bukit Seguntang)
  • Prasasti Kota Kapur, Pulau Bangka (608 Saka / 686 M, beraksara Pallawa)
  • Prasasti Karang Brahi, Kabupaten Merangin, Jambi (614 Saka / 692 M, beraksara Pallawa)
  • Prasasti Telaga Batu, Palembang, Sumatera Selatan, abad ke-7
  • Prasasti Palas Pasemah, Palas, Lampung, abad ke-7
  • Prasasti Hujung Langit, Hujung Langit, Lampung
  • Prasasti Mañjuçrighra, Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, 2 November 792M
  • Prasasti Sojomerto, Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Batang, Jawa Tengah
  • Prasasti Kayumwungan, Karangtengah, Temanggung, Jawa Tengah, 824 (dwibahasa, Melayu Kuna dan Jawa Kuna)
  • Prasasti Gandasuli I dan II, Candi Gondosuli, Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, 832
  • Keping Tembaga Laguna, Manila, Filipina, 900
  • Prasasti Bukateja, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah
  • Prasasti Dewa Drabya, Dieng, Jawa Tengah
  • Prasasti Padang Roco di (Kabupaten Dharmasraya sekarang) (dwibahasa, Melayu Kuno dan Jawa Kuno)
  • Prasasti Suruaso, di Suruaso, Kabupaten Tanah Datar (berbahasa Sanskerta, dan beraksara Melayu)
  • Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah di Kerinci (berbahasa Melayu Kuna, dan beraksara Melayu)

Karakteristik

Dari berbagai sumber naskah dan prasasti tampak sekali pengaruh dari bahasa Sanskerta melalui banyak kata-kata yang dipinjam dari bahasa itu serta bunyi-bunyi konsonan aspiratif seperti bh, ch, th, ph, dh, kh, h (Contoh: sukhatchitta). Namun demikian struktur kalimat jelas bersifat Melayu atau Austronesia, seperti adanya imbuhan (suffix). Imbuhan-imbuhan ini dapat dilacak hubungannya dengan bentuk imbuhan bahasa Melayu Klasik atau bahasa Indonesia, seperti awalan mar- (> ber- dalam bahasa Melayu Klasik), ni- (> di-), nipar- (> diper-), maN- (> meN-), ka- (> ter-), dan maka- (> ter-).

Pronomina pribadi, seperti juga bahasa Indonesia, juga terdiri dari pronomina independen dan ekliktik (genitif)[8]: 1s = aku, -ku/-nku, 2p = kamu, mamu, 3s = iya, nya, 3p (hormat) = sida, -da,-nda, 2p (divinum) = kita, -ta/-nta.

Dua dialek telah diduga oleh Aichelle di tahun 1942 dan A. Teeuw sejak 1959: Dialek prasasti Sumatera: ni-/var- dan dialek luar Sumatera di-/bar-.



Share:

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi Republik Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. 

Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. 

Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.




Share:

Charles Adriaan van Ophuijsen

Charles Adriaan van Ophuijsen (Solok, Sumatera Barat, 1856 - Leiden, 19 Februari 1917) adalah seorang Belanda yang gemar mempelajari bahasa berbagai suku di Hindia Belanda. Ia bersama Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Sutan Ibrahim menyusun ejaan baru untuk mengganti ejaan bahasa Melayu pada 1896.

Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Charles pada tahun 1879 menerbitkan buku berjudul Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) dan Maleische Spraakkunst (Tata Bahasa Melayu).

Pemerintah kolonial kemudian mengangkatnya menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden pada 1904. Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada 1917.




Share:

K.P.H. Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana Martanegara

K.P.H. Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana Martanegara (lahir di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, 23 Desember 1939; umur 72 tahun) adalah seorang pakar sastra Indonesia.

Harimurti memperoleh gelar sarjana sastra dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1963, kemudian melanjutkan studinya dalam bidang didaktik bahasa di Universitas Pittsburgh, di Pennsylvania, Amerika Serikat pada 1970. Pada 1971 ia menjadi Fulbright Scholar di universitas tersebut. Pada 1973 ia mengikuti program musim panas dan menjadi sarjana tamu di Universitas Michigan, AS.

Pada 1985 ia menjadi sarjana Humboldt dengan tugas meneliti dan mengajar pada Universitas Johann Wolfgang Goethe di Frankfurt am Main, Jerman . Pada 1987 ia meraih gelar Doktornya dalam ilmu Sastra di Universitas Indonesia. Pada tahun 2004 ia diangkat menjadi pangeran sentana di Pura Pakualaman Yogyakarta', sehingga ia sekarang bergelar dan bernama Kangjeng Pangeran Harya (KPH) Martanegara.

Harimurti mulai aktif dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada tahun 1961 ketika ia menjadi guru dalam bidang civics dan penerjemah berbagai tulisan dalam ilmu politik dan ilmu sosial selama beberapa tahun. Pada tahun itu pula ia mulai mengajar di Universitas Indonesia. Pada 1963 ia mengajar Sejarah Linguistik dan Perbandingan Sejarah Linguistik Austronesia.

Setahun kemudian ia mengajar di Universitas Katolik Atma Jaya dan di pelbagai perguruan tinggi di Jakarta dan Yogyakarta, termasuk di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Universitas Gadjah Mada. Ia juga pernah mengajar di Frankfurt, Napoli, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Sampai kini ia masih aktif sebagai Profesor dalam bidang Teori Linguistik dan Bahasa Indonesia.

Ia pernah dua kali menjabat sebagai Ketua Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan selama dua periode menjadi Koordinator Bidang Ilmu Budaya Program Pascasarjana. Ia juga mengajar di Universitas Trisakti di Jakarta. Selain itu, sampai sekarang ia menjadi penguji luar Universitas Annamalai di India, Universitas Malaya, Universitas Putra Malaysia, dan Universitas Brunei Darussalam.

Selain itu, Harimurti juga pernah menjadi konsultan bahasa Melayu pada Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia, dan konsultan perkamusan dan peristilahan pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ia menjadi editor Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua dan "Kamus Mandarin-Indonesia".

Harimurti pernah menjadi peneliti pada Proyek Penelitian Internasional tentang Proses Perencanaan Bahasa di Universitas Stanford, California, AS dan Universitas Indonesia (1970-1971).

Selain penelitian sosiolinguistik, Harimurti juga pernah mengadakan penelitian mengenai bahasa Melayu Riau di Pulau Bintan dan Pulau Lingga, lalu melanjutkan penelitiannya mengenai bahasa Orang Laut di Kepulauan Riau dan mengenai bahasa Orang Sakai di Riau Daratan dari tahun 1969 sampai dengan 1972. Penelitian ini disponsori oleh Lembaga Research Kebudayaan Nasional LIPI. Kemudian, pada tahun 1974 ia melakukan survei politik bahasa di Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Jabatan

  • Direktur Pusat Leksikologi dan Leksikografi Fakultas Sastra UI (2004- sekarang)
  • Rektor Universitas Katolik Atma Jaya (1999 - 2003)
  • Koordinator Ilmu Budaya Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1996-2004)
  • Ketua Yayasan Atma Jaya Jakarta (1989-1999)

Keanggotaan profesi

  • Ketua Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (2 periode)
  • Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia (2 periode)
  • Anggota Linguistic Society of America
  • Anggota Societas Linguistica Europaea
  • Anggota Royal Asiatic Society
  • Anggota International Association of Cognitive Linguistics
  • Anggota Koninklijk Instituut voor Taal, Land, en Volkenkunde
  • Anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia
  • Anggota Masyarakat Linguistik Indonesia
  • Anggota Perkumpulan Linguistik Malaysia
  • Anggota International Committee on Indonesian Etymology

Buku-buku dan karya tulis lainnya

  • Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori Sintaksis.
  • "Towards a standardization of phonologic and morphologic borrowed elements in Indonesian" dalam International Conference of Orientalists, Kuala Lumpur (1967).
  • Tutursapa dalam penggunaan bahasa Indonesia dewasa ini: sebuah studi sosio-lingguistik (1968).
  • Beberapa persoalan jang dihadapi bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan; laporan ringkas (1968).
  • "Second participant in Indonesian address" dalam International Congress of Orientalist, Canberra (Australia) 1971.
  • Fungsi bahasa dan sikap bahasa: kumpulan karangan (1974).
  • Kamus sinonim bahasa Indonesia (1974).
  • Leksikon Malaysia (1974).
  • Istilah linguistik Indonesia-Inggris (1977).
  • Beberapa masalah linguistik Indonesia (1978).
  • Seminar Evaluasi Pengajaran Linguistik Indonesia di Perguruan Tinggi, Jakarta, 6-10 Februari 1978 (1978).
  • "Lexicography in Indonesia" dalam International Congress of Linguists, Wina, Austria (1979).
  • Daftar istilah linguistik: asing-Indonesia (1979).
  • Struktur bahasa Jawa Kuna (bersama L. Mardiwarsito) (1979).
  • Kamus linguistik (1982).
  • Pelangi bahasa : kumpulan esai yang dipersembahkan kepada Prof. J.W.M. Verhaar, S.J. (disunting bersama Anton M. Moeliono (1982).
  • Rintisan dalam linguistik Indonesia kumpulan karangan (1984).
  • Tatabahasa deskriptif bahasa Indonesia: sintaksis (1985).
  • Kelas kata dalam bahasa Indonesia (1986).
  • Beberapa prinsip perpaduan leksem dalam bahasa Indonesia (1987).
  • Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia (1989).
  • Masa lampau bahasa Indonesia : sebuah bunga rampai (1991).
  • Kamus Linguistik -edisi ketiga- ( (1993 ).
  • Introduction to word formation and word classes in Indonesian (1998).
  • Wiwara: Pengantar Bahasa dan Kebudayaan Jawa.
  • "The Sanskrit legacy in Indonesia today", disampaikan dalam 11th World Conference of Sanskrit di Turino Italia pada 3 April 2000.
  • "Paradigma semiotik dalam linguistik Melayu/Indonesia" disampaikan di Universitas Putra Malaysia pada 22 Oktober 2001.
  • Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori Sintaksis (2002).
  • "From low Malay to standard Malay in the Indonesian Newspapers" disampaikan di ISMIL 7, Nijmegen, Belanda 27 Juni 2003.
  • Mongin Ferdinand de Saussure, Peletak Dasar Strukturalisme dan LInguistik Modern. Jakarta: Penerbit Obor. (2006).
  • "Kosakata Ragam Bahasa Indonesia Tak Baku", dalam KATA edisi 9 No. 1, April 2006.
  • "Menjadi Anak Diglosik", Makalah seminar Internasional "Perkembangan Bahasa Anak di Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2006.



Share:

Dr. Gorys Keraf (Ahli Bahasa)

Dr. Gorys Keraf (lahir di Desa Lamalera, Lembata, Nusa Tenggara Timur, 17 November 1936 – meninggal di Jakarta, 30 Agustus 1997 pada umur 60 tahun) adalah seorang ahli bahasa ternama Indonesia dan salah seorang dosen Universitas Indonesia.

Biografi

  • Menamatkan SMP di Seminari Hokeng (1954)
  • SMA Syuradikara di Ende (1958)
  • Tamat Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Kejuruan Linguistik (1964),
  • Meraih Doktor dalam bidang linguistik dari Universitas Indonesia (1978) dengan disertasi Morfologi Dialek Lamalera.
  • Pernah mengajar di SMA Syuradikara, SMA (1962-1965), SMA Santa Ursula dan SMA Santa Theresia (1964), Unika Atmajaya (1967-), Perguran Tinggi Kepolisian, dan Jakarta Academy of Languages Jakarta (1971-).
  • Dia menjadi pengajar tetap di Fakultas Sastra UI (sejak 1963), di samping menjadi koordinator Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Retorika di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas Indonesia.

Karya tulis

  • Komposisi (1971)
  • Tatabahasa Indonesia (1991)
  • Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum (1992)
  • Diksi dan Gaya Bahasa
  • Eksposisi dan Deskripsi
  • Argumentasi dan Narasi
Share:

22 November 2012

Penelitian Mengenai (Kata) Mama dan Papa

Proses mengolah bahasa tidak muncul begitu saja, tetapi proses ini sudah dimulai sejak bayi terlahir. Dan mungkin Anda bertanya-tanya mengapa kata yang pertama diucapkan pada bayi selalu kata “Mama” atau “Papa”. Selain fakta bahwa Ibu dan Ayah merupakan orang terdekat sang bayi, kata “Mama” atau “Papa” merupakan struktur kata paling sederhana dan paling mudah dikenali bayi. 

Judith Gervain, peneliti dari Universitas British-Columbia mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai kata-kata pertama pada bayi dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi terbaru. Judith melakukan penelitian terhadap 22 bayi yang baru berusia 2-3 hari. 

Bayi-bayi itu diperdengarkan sejumlah kata yang mengandung perulangan, seperti “mubaba” dan “penana”. Bayi-bayi itu juga diperdengarkan kata-kata non-perulangan seperti “mibage” dan “penaku”. Hasilnya, otak bayi bagian temporal dan frontal kiri lebih bereaksi saat mendengarkan kata-kata yang mengandung perulangan. Sedangkan kata-kata yang tidak mengandung perulangan tidak mendapat respons istimewa pada otaknya. 

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan fakta bahwa pusat bahasa pada orang dewasa yang tidak kidal berada di otak kiri. Menurut Gervain, hal ini juga yang menyebabkan banyak penutur berbagai bahasa tanpa sengaja memiliki daftar kata berulang untuk anak-anaknya. 

Sebuah penelitian lainnya, yang dilakukan tim dari Temple University menyebutkan bayi mempelajari kata lebih berdasarkan sebuah benda yang benar-benar membuatnya tertarik dan menunjukkan minatnya akan sesuatu. Sedangkan pada bayi yang sedang belajar berjalan (toddlers) akan mengikuti kata-kata untuk objek yang sering diucapkan oleh orang dewasa pada mereka. Dengan begitu setiap bayi mempelajari kata-kata dengan cara yang berbeda. 

Kathy Hirsh-Pasek, profesor psikologi dari Temple University mengemukakan, bahwa hal yang paling menarik adalah banyak orang tidak mengetahui bahwa bayi berusia 10 bulan sudah bisa mengamati hal-hal yang membuat mereka tertarik. Pada usia ini sebenarnya mereka sudah belajar kata-kata dan hendaknya para orang tua mulai mengajak mereka berbicara untuk membantu perkembangan bahasa si kecil. 

Ada baiknya mulai sekarang Anda berhati-hati menggunakan perbendaharaan kata jika berada di dekat bayi Anda. Karena tanpa Anda sadari sebenarnya mereka sudah bisa merekam perkataan Anda, apalagi kata-kata yang mengandung perulangan.



Share:

12 November 2012

Interjeksi (Interjection) - Kata Seru Bahasa Indonesia

Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Untuk memperkuat rasa hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik, orang memakai kata tertentu di samping kalimat yang mengandung maksud pokok.
Di bawah ini diberikan beberapa jenis interjeksi dan contohnya.

1. Interjeksi kejijikan
contoh: bah, cih, cis, ih, idih (idiih)

2. Interjeksi kekesalan atau kecewa
contoh: brengsek, sialan, buset (busyet) , keparat, celaka

3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan
contoh: aduh (duh), aduhai, amboi, asyik, wah

4. Interjeksi kesyukuran
contoh: syukur, alhamdulillah, untung

5. Interjeksi harapan
contoh: insya Allah, mudah-mudahan, semoga

6. Interjeksi keheranan
contoh: aduh, aih, ai, lo, duilah, eh, oh, ah

7. Interjekasi kekagetan
contoh: astaga, astagafirullah, masyaallah, masa, alamak, gila (gile)

8. Interjeksi ajakan
contoh: ayo, yuk, mari 

9. Interjeksi panggilan
contoh: hai, he, hei, eh, halo (alo)

10. Interjeksi marah atau makian
contoh: goblok, tolol, anj*ng, sontoloyo 

Perlu diperhatikan bahwa banyak dari interjeksi itu dipakai dalam bahasa lisan atau bahasa tulis berbentuk percakapan. Pada bahasa tulis yang tidak merupakan percakapan, khususnya yang bersifat formal, interjeksi jarang dipakai.



Untuk melihat contoh-contoh penggunaan dan penjelasan selengkapnya, silakan lihat di sini!
Share:

26 Oktober 2012

Penulisan Gelar yang Benar

Penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang ditulis dengan huruf balok (kapital), gelar tetap ditulis sesuai dengan penulisan gelar yang benar. Jika gelar tersebut terdapat huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata, sebagai misal, gelar S.Ag., S.Pd., S.Pt., huruf g, d, dan t yang posisinya sebagai huruf peluncur dari rangkaian satu kata, tidak ditulis dengan huruf besar. 

Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:

Penulisan yang Benar

Hadi Mulya, S.Pd.                 
Hadi Mulya, S.Ag.
Hadi Mulya, S.Pt.                           

Penulisan yang Salah

HADI MULYA, S.PD. atau HADI MULYA, S.Pd.
HADI MULYA, S.AG. atau HADI MULYA, S.Ag.
HADI MULYA, S.PT. atau HADI MULYA, S.Pt.
Di dalam aturan kebahasaan, nama orang tidak dibenarkan ditulis dengan huruf balok (kapital), kecuali untuk kepentingan tertentu. Jika ditulis, huruf balok (kapital) hanya dibenarkan ditulis pada awal kata nama orang. Karena itu, penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang sama-sama ditulis menggunakan huruf balok, tidak hanya salah, tetapi sudah salah kaprah.


Berikut ini contoh-contoh penulisan gelar yang benar.

Gelar Sarjana

S.Ag. (Sarjana Agama)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
S.Si.  (Sarjana Sains)
S.Psi. (Sarjana Psikologi)
S.Hum. (Sarjana Humaniora)
S.Kom. (Sarjana Komputer)
S.Sn. (Sarjana Seni)
S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)             
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam), dsb.


Gelar Magister

M.Ag. (Magister Agama)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
M.Si. (Magister Sains)
M.Psi. (Magister Psikologi)
M.Hum. (Magister Humaniora)
M.Kom. (Magister Komputer)
M.Sn. (Magister Seni)
M.T. (Magister Teknik)
M.H. (Magister Hukum)
M.M. (Magister Manajemen)
M.Kes. (Magister Kesehatan)
M.P. (Magister Pertanian)
M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
M.E. (Magister Ekonomi)
M.H.I. (Magister Hukum Islam)
M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam), dsb.
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)

Gelar Sarjana Muda Luar Negeri

B.A. (Bechelor of Arts)
B.Sc. (Bechelor of Science)
B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
B.E. (Bechelor of Education)
B.D. (Bechleor of Divinity)
B.Litt. (Bechelor of Literature)
B.M. (Bechelor of Medicine)
B.Arch. (Bechelor of Architrcture), dsb.

Gelar Master Luar Negeri

M.A. (Master of Arts)
M.Sc. (Master of Science)
M.Ed. (Master of Education)
M.Litt. (Master of Literature)
M.Lib. (Master of Library)
M.Arch. (Master of Architecture)
M.Mus. (Master of Music)
M.Nurs. (Master of Nursing)
M.Th. (Master of  Theology)
M.Eng. (Master of Engineering)
M.B.A. (Master of Business Administration)
M.F. (Master of Forestry)
M.F.A. (Master of Fine Arts)
M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
M.S. (Mater of Science)
M.P.H. (Master of Public Health), dsb.



Gelar doktor luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:


Ph.D. (Doctor of Philosophy);                     
=>               Sigit Sugito, Ph.D.

Ed.D. (Doctor of Education);                      
=>               Sigit Sugito, Ed.D.

Sc.D. (Doctor of Science);                           
=>               Sigit Sugito, Sc.D.

Th.D. (Doctor of Theology);                        
=>               Sigit Sugito, Th.D.

Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);                
=>                Sigit Sugito, Pharm.D.

D.P.H. (Doctor of Public Health);               
=>               Sigit Sugito, D.P.H.

D.L.S. (Doctor of Library Science);            
=>                Sigit Sugito, D.L.S.

D.M.D. (Doctor of Dental Medicince);       
=>                Sigit Sugito, D.M.D.

J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence).
=>               Sigit Sugito, J.S.D., dsb.



Share:

31 Agustus 2012

Definisi, Arti, Makna, Pengertian


DefinisiArti, Pengertian 

www.artikata.com/

Maksud arti kata dari pengertian kata berbahasa Inggris maupun Indonesia. Definisi pengertian dari pengertian . Definitions of words in Indonesian and English.

Makna kata 10.1 - Crayonpedia 

www.crayonpedia.org/mw/Makna_kata

Mari kita bahas satu persatu jenis / macam makna kata tersebut mulai dari arti definisi / pengertian hingga contoh-contohnya.

Share:

02 Agustus 2012

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA


Gunakanlah kamus ini untuk mengecek kosakata Bahasa Indonesia




Untuk menggunakan
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
versi online yang lainnya,
silakan klik tulisan di bawah ini!


http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/









Share:

01 Juni 2012

Cari Arti Definisi Kata Bahasa Indonesia

Untuk menggunakan KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA versi online silakan klik tulisan di bawah ini!

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/


Share:

Kamus Bahasa Indonesia

Untuk menggunakan KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA versi online silakan klik tulisan di bawah ini!

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/


Share:

KBBI


Gunakanlah kamus ini untuk mengecek kosakata Bahasa Indonesia




Untuk menggunakan
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
versi online yang lainnya,
silakan klik tulisan di bawah ini!


http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/









Share:

09 September 2009

Informasi Tentang Situs/Blog Basando Plus

Informasi dari Admin Basando

 

Mas/Mbak dan Bapak/Ibu yang terhormat, saya ucapkan SELAMAT DATANG di situs basando.blogspot.com yang sederhana ini. BASANDO adalah akronim dari Bahasa dan Sastra Indonesia. Jadi, situs ini adalah situs yang berkaitan dengan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal itu berarti bahwa situs ini BUKAN situs porno atau situs bugil atau situs apapun yang sesuai dengan pikiran Anda!!!

Jika Anda sampai "nyasar" atau "tersasar" atau TIDAK SENGAJA "terarahkan" ke halaman di situs ini; atau memang SENGAJA mencari hal-hal seperti itu dan akhirnya sampai di halaman ini, berarti ANDA HARUS MELURUSKAN NIAT KEMBALI untuk menggunakan internet demi hal yang sehat dan bermanfaat!

Anda juga harus sangat amat MENYADARI bahwa situs ini adalah situs Bahasa dan Sastra Indonesia yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan Bahasa dan Sastra Indonesia, BUKAN hal-hal yang negatif.

Terakhir saya pesan dan ingatkan kepada Anda untuk segera MELURUSKAN NIAT dalam berinternet, yaitu MENGGUNAKAN INTERNET secara SEHAT dan BERMANFAAT, bukan untuk hal negatif!!!















Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog