Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi. Tampilkan semua postingan

Minggu, Juli 07, 2024

Kehidupan Kelam Seorang Ani-Ani


========================


Cinta Sejati Hanyalah Fatamorgana

karya: Abank Juki


Terbungkus balutan sutra nan gemerlap
Hidupmu bagai mimpi di atas awan
Di balik kemewahan semu
Kausimpan luka dan nestapa yang tak tertahan

Ani-ani, begitulah mereka memanggilmu
Menjadi jalan hidupmu yang penuh derita
Kaujual martabat demi harta dan tahta
Terjebak dalam belenggu dosa dan fitnah

Malam-malammu penuh kemewahan
Tapi, hatimu hampa dan sunyi sepi
Rindu kemurnian kasih sayang yang tulus
Tapi, cinta sejati hanyalah fatamorgana

Kau tertawa di depan mereka dengan penuh gaya
Tutupi luka dan air mata yang tak terkira
Di balik kemewahan dan popularitas
Kausimpan jiwa yang rapuh dan penuh lara

Ingin keluar dari belenggu kehidupan ini
Namun, bayang-bayang masa lalumu menghantui
Terjebak dalam lingkaran setan tak berujung
Mencari kebahagiaan tak kunjung datang

Ani-ani, cerminan kelam sisi gelap dunia
Korban ambisi dan nafsu tak terkendali
Kisah pilu yang slalu ingatkan kita
Harga diri dan kebahagiaan sejati tak ternilai



 




Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

web counter

Read more »

Senin, Agustus 01, 2022

Contoh Surat Lamaran Kerja (yang salah dan yang sudah diperbaiki)

========================

Berikut ini adalah surat lamaran kerja yang SALAH!






Surat lamaran kerja di atas telah diperbaiki sehingga menjadi seperti di bawah ini.




(Mohon maaf, surat yang sudah diperbaiki belum diupload)







Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial


========================

Read more »

Sabtu, Juli 30, 2022

Puisi: Kopi Pagi Hari Sabtu Akhir Pekan

========================

Kopi Pagi Hari Sabtu Akhir Pekan

Karya: A. Marjuki


Hari ini Sabtu akhir pekan
Minum kopi hitam pekat
Segala pikiran dipenuhi penat
Waktu bergulir terasa pelan

Ungkapan kata menyibak rasa
Ingatan datang membalik raga
Emosi jiwa dipaksa reda
Cipta suasana diselimuti rida




(Puisi Pagi, Cikarang Utara, 30 Juli 2022)





Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial


========================

Read more »

Selasa, Mei 05, 2020

Hal Penting (Harus Diperhatikan) Ketika Membaca Puisi






Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca puisi antara lain:


Volume dan Intonasi 

Membaca puisi termasuk kegiatan membaca indah. Keindahan membaca puisi tentunya tidak untuk di dengarkan pembacanya sendiri tetapi untuk dinikmati oleh orang lain. Karenanya, saat membaca puisi volume suara harus dapat terdengar oleh pendengar, selemah apapun volume itu.

Selain volume, intonasi juga sangat penting dalam membaca puisi. Intonasi yang tepat saat membaca puisi ini menunjukkan pemahaman pembacanya akan puisi yang dibaca. Puisi menjadi tidak datar dan terasa keindahannya.


Ekspresi Wajah/ Mimik

Pembaca puisi dapat dikatakan sebagai wakil penyair untuk menyampaikan pesan. Sehingga seorang pembaca puisi hendaknya memposisikan dirinya sebagai penyair. Pemahaman yang baik terhadap makna kata dalam puisi akan membantu pembaca puisi untuk mengekspresikan lewat guratan-guratan dan perubahan wajahnya. Karenanya, seorang pembaca puisi hendaknya mampu mengekspresikan setiap suasana puisi yang dibawakannya. Ia harus memahami bagaimana ekspresi wajah marah, sedih, gembira maupun kecewa.


Kinesik/ Kinestetik

Gerakan saat membaca puisi juga dapat membantu pembaca dalam menyampaikan pesan atau amanah puisi. Karena fungsi kinesik menekankan pesan yang disampaikan, maka gerakan tubuh yang muncul merupakan cerminan dari pemahaman pembaca dalam memaknai puisi. Sehingga kesan gerakan yang dibuat-buat tidak terlihat oleh pendengar ataupun pemirsa. 



 


Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi selengkapnya adalah sebagai berikut :



  1. Ekspresi / mimikEkspresi adalah pernyaaan perasaan hasil penjiwaan puisi. sedang kan mimik adalah gerak air muka.
  2. KinesikKinesik adalah gerak angota tubuh
  3. ArtikulasiArtikulasi adalah ketepatan dalam melafal kan kata-kata.
  4. TimbreTimbre adalah warna bunyi suara (bawaan) yang di milikinya
  5. Irama, Irama adalah panjang pendek, keras lembut, tinggi rendah nya suara.
  6. Intonasi, adalah lagu suara atau naik turunnya nada suara
  7. DiksiPengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
  8. TempoCepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
  9. DinamikaLemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
  10. ModulasiMengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
  11. JedaPemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
  12. PernafasanBiasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.
  13. PenampilanSalah satu factor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan meyakinkan (tidak demam panggung).
  14. KomunikasiPada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa penonton.
  15. KonsentrasiPemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.





sumber:

https://baktimu.blogspot.com/2017/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-ketika.html

https://dwiayukusuma14.blogspot.com/2014/11/hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam.html






Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial








Read more »

Sabtu, Mei 24, 2014

Wahai Jokowi Oleh: Abank Juki (asli Bekasi)

.


Wahai Jokowi
Oleh: Abank Juki (asli Bekasi)


Kini kau tlah resmi gagah berdiri
Lalu melangkah dengan pasti
Hadapi pilpres yang dinanti

JK sedia mendampingi
Berjalan menemani
Raih cita-cita sejati

Jakarta kau selingkuhi
Janji suci tlah kau ingkari
Asa yang melambung tinggi
Kini seperti menghilang pergi

Banjir yang banyak menggenangi
Rumah sempit dan juga kantor kami
Mungkin takkan sempat kau pikir lagi
Juga takkan kau ambil peduli dalam hati

Parit-parit yang kecil pernah kau singgahi
Kini sungai dan kali kan kau arungi
Bahkan samudera tlah menanti
Tuk kau jelajahi dan selami

Kolam ber-Monas terlalu mini
Untuk kau renangi sama Basuki
Banjir dan macet yang sering terjadi
Tak usah kau atasi dengan tangan sendiri

Biarlah pendampingmu kini yang akan berdiri
Tuk tangani semua hingga smua rapi jali
Ambil alih kendali dan setir kemudi
Hingga habis masa mengabdi

Biarlah kami di sini sendiri
Tanpa kehadiran dirimu lagi
Biarlah sosokmu menjauhi kami
Menuju sebuah kursi paling tinggi
Jabatan tertinggi di atas bumi pertiwi

Taklukkan gelombang-gelombang tinggi
Yang menghadang pun menghalang menanti
Arungi samudera laut yang dalam lalu kau selami
Seberangi dan lintasi birunya riak-riak yang berbadai
Kami yakin kau tlah mumpuni dan mampu kuasai

Dunia yang merintih ini telah lama menanti
Hadirnya dirimu yang memiliki hati sejati

Tunjukkan kepada semua diri kami
Kaulah jatidiri yang paling hakiki
Wahal pemilik jiwa pengabdi
Untuk memimpin kami
Membangun negeri





.

Sumber

Read more »

Sabtu, Mei 17, 2014

Kumpulan Puisi >> Bayang-Bayang Semu # Karya: Nadine Angelique

.

Bayang-Bayang Semu
Karya: Nadine Angelique


Nadine Angelique


Hening,
Terpaku di sudut ruangan
Dingin diam-diam merasuk


Suram, kelam, abu-abu
Dia nyata tetapi maya
Dia kekal, tak bisa musnah


Dan dia datang lagi
Di belakang, tepat di belakang!
Aku ingin menghindar, pergi jauh-jauh!


Tangis dan jerit itu
Semua sia-sia
Aku terlalu lemah, aku terlalu rapuh
Aku terlalu takut
Untuk menghadapi bayang-bayang semu
 





.

Sumber Informasi

Read more »

Pencarian