Pelengkap adalah salah satu unsur dalam kalimat yang berfungsi untuk melengkapi predikat sehingga maknanya lebih jelas. Meskipun mirip dengan objek, pelengkap berbeda karena tidak menjadi fokus dalam perubahan struktur, seperti dalam kalimat pasif. Pelengkap biasanya hadir setelah predikat atau objek dan sering kali berupa kata keterangan, frase preposisional, atau klausa tertentu.
Contoh Kalimat dengan Pelengkap
"Dia menjadi guru." → Kata "guru" adalah pelengkap yang menjelaskan predikat "menjadi."
"Anita menjadi dokter." → Predikat: menjadi → Pelengkap: dokter
"Ibu merasa bahagia." → Predikat: merasa → Pelengkap: bahagia
"Kami percaya kepada Anda." → Predikat: percaya → Pelengkap: kepada Anda
Karakteristik Pelengkap
Tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Pelengkap sering kali memberikan informasi tambahan yang spesifik tentang predikat.
Dalam tata bahasa Indonesia, pelengkap bisa berupa klausa, seperti pada kalimat: "Saya yakin bahwa dia benar."
Teori tentang Pelengkap
Pembahasan tentang pelengkap banyak ditemukan dalam kajian linguistik modern. Beberapa tokoh yang membahas konsep ini meliputi:
Leonard Bloomfield: Dalam tata bahasa struktural, pelengkap dipandang sebagai salah satu bagian penting dalam analisis fungsi sintaksis kalimat.
Noam Chomsky: Dalam tata bahasa generatif, pelengkap sering didefinisikan sebagai complement, yang melengkapi makna inti dari suatu predikat.
Ahli linguistik Indonesia: Tokoh seperti Gorys Keraf dan Samsuri juga memberikan kontribusi penting dalam menganalisis fungsi pelengkap dalam tata bahasa Indonesia.
Basando by Andriyansyah Marjuki aka Abank Juki is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
Tidak ada komentar:
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.