- Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
- Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
- Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
- Pengantar: bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
- Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
- Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.
- Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
- Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.
- Protagonis (berasal dari bahasa Yunani πρωταγωνιστής (protagonistes), "orang yang berperan dalam bagian pertama suatu cerita, aktor utama")adalah tokoh utama dalam suatu hal seperti buku cerita, film, video game maupun teater. Dalam literatur, protagonis adalah tokoh yang melawan antagonis. Protagonis sering merupakan seorang pemeran utama , kadang-kadang seorang jagoan, atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan antagonis. Protagonis biasanya baik dan tidak jahat. Namun dalam beberapa cerita, tidak semua protagonis menjadi jagoan atau baik. Adakalanya protagonis bertingkah seperti antagonis yang kemudian dikenal sebagai Protagonist Anti-Hero (Anti-Heroine untuk wanita).
- Antagonis; dalam literatur, antagonis adalah karakter yang melawan karakter utama atau protagonis. Antagonis sering merupakan seorang penjahat, kadang-kadang mungkin binatang, atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan protagonis. Antagonis biasanya jahat dan tidak baik serta sering menjadi pembuat onar (ulah).
- Tritagonis; yaitu tokoh pelerai; dapat juga menjadi tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang tidak memegang peran utama dalam cerita. Tokoh tritagonis biasanya tidak terlibat dalam semua bagian cerita. Keberadaannya berperan sebagai penghubung antara tokoh protagonis dan antagonis.
- Tokoh sentral yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
- Tokoh utama yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis.
- Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita saja. Tidak semua drama menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
- Dialog tokoh
- Penjelasan tokoh
- Penggambaran fisik tokoh
- secara langsung; pada pelukisan secara langsung, pengarang langsung melukiskan keadaan dan sifat si tokoh, misalnya cerewet, nakal, jelek, baik, atau berkulit hitam.
- secara tidak langsung; pada pelukisan watak secara tidak langsung, pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan tokoh cerita. Watak tokoh dapat disimpulkan dari pikiran, cakapan, ucapan, dan tingkah laku tokoh, bahkan dari penampilannya. Watak tokoh juga dapat disimpulkan melalui tokoh lain yang menceritakan secara tidak langsung.
- secara kontekstual; pada Pelukisan kontekstual, watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang untuk mengacu kepada tokoh.
- melukiskan tempat atau lingkungan sang tokoh.
- menampilkan dialog antartokoh dan dari dialog-dialog itu akan tampak watak para tokoh cerita.
- menceritakan tingkah laku, perbuatan, atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa.
- Sudut Pandang Orang I (kesatu atau pertama atau "aku-an"); SPP orang I ditandai dengan menggunakan "aku" atau "saya" sebagai tokoh cerita.
- Sudut Pandang Orang III (ketiga atau "dia-an"); SPP orang III ditandai dengan menggunakan "dia/ia" atau 'nama pelaku' sebagai tokoh cerita.
Sore itu Kadir sedang menyapu halaman rumahnya. Tiba-tiba dia dikagetkan suara benda jatuh. Dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" Kadir menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," aku melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" Kadir menoleh ke arahku, "Padahal cuma ini," Kadir memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.
Sudut Pandang orang III (ketiga) dibedakan menjadi:
Sore itu Kadir sedang menyapu halaman rumahnya. Tiba-tiba dia dikagetkan suara benda jatuh. Dia melangkah menjauh sambil menoleh ke arah suara. Ternyata suara itu suara mangga bekas codot yang jatuh.
"Astagfirullah!" Kadir menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," Doyok melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" Kadir menoleh ke arah Doyok, "Padahal cuma ini," Kadir memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.
"Astagfirullah!" laki-laki itu menenangkan diri.
"Aku juga kaget, Mas," seorang laki-laki lain melongok dari jendela.
"Kamu mendengar juga, Yok?" laki-laki yang sedang menyapu tadi menoleh ke arah laki-laki yang ada di jendela, "Padahal cuma ini," laki-laki itu memungut mangga yang tercabik-cabik gigitan codot itu.
- Gaya bahasa resmi
- Gaya bahasa tak resmi
- Gaya bahasa percakapan
- Gaya sederhana
- Gaya mulia dan bertenaga
- Gaya menengah
- Klimaks
- Antiklimaks
- Paralelisme
- Antitesis
- Repetisi