Live Streaming Online Belajar Bahasa Indonesia SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

BIOGRAFI K.H. NOER ALI



Biografi K.H. Noer Ali









Anak keempat dari sepuluh bersaudara pasangan H. Anwar bin H. Layu dan Hj. Maimunah binti Tarbin.

KH. Noer Ali lahir pada tanggal 15 juli 1914 di Desa Ujung Harapan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

*Masa kecil
Pada awal usia 3 tahun KH. Noer Alie sudah bisa mengeja huruf, hitungan dan hafal kata yang baru, bahasa Arab dan bahasa Melayu.

Semasa kecil KH Noer Alie sudah memperlihatkan semangat belajar yang sangat baik, di usia 8 tahun KH. Noer Alie dikhitan dan belajar kepada guru Maksum di kampung Bulak. Pelajaran yang diberikan lebih dititikberatkan pada pengenalan dan mengeja huruf Arab, menghafal dan membaca Juz-amma, ditambah menghafal dasar-dasar rukun Islam dan rukun Iman.

*Pendidikan
Pendidikan agama yang didapatnya dari para guru dan pesantren di sekitar Bekasi dan Klender, Jakarta Timur. Pada tahun 1934, beliau pergi ibadah haji dan belajar ilmu agama di Mekah dan tinggal di sana selama 6 tahun. Selama di Arab, beliau aktif dalam berorganisasi. KH. Noer Ali juga membuat organisasi pelajar Betawi di Mekah.

Di Mekah KH. Noer Ali belajar ilmu Nahwu, Qawafi (Sastra), dan Badi (Mengarang),ilmu Tauhid dan Mantiq (ilmu logika yang mengandung Falsafah Yunani), dan KH. Noer Ali juga memproleh ilmu politik di sana. Pada tahun 1939, KH. Noer Ali kembali ke tanah air.

*Peran dalam Pembangunan
Setelah pulang dari Mekah dan kembali ke tanah air, Noer Ali mendirikan pesantren yang dikenal dengan Pondok Pesantren Attaqwa untuk menyalurkan ilmunya di Ujungmalang.

Salah satu pembangunan KH Noer Alie yang dapat kita rasakan manfaatnya sampai sekarang adalah pembangunan dan pembukaan akses jalan secara besar–besaran antara kampung Ujung Malang, Teluk Pucung, dan Pondok Ungu. Dan beliau terjun langsung memimpin gotong royong pengerjaannya pada pertengahan tahun 1941.

*Pertempuran yang diikuti
Pada tanggal 29 November 1945 terjadi pertempuran sengit antara pasukan KH Noer Ali dengan Sekutu di Pondok Ungu. Para pasukan KH. Noer Ali kewalahan menghadapi Sekutu. Melihat kejadian yang tidak baik, KH. Noer Ali memerintahkan seluruh pasukannya untuk mundur. Dan sebagian yang masih bertahan menjadi korban di pertempuran Sasak Kapuk.

*Peran Politik
Ketika Indonesia merdeka, beliau terpilih sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Babelan. Tanggal 19 September 1945 pada saat dilaksakannya Rapat di Lapang Ikada Jakarta, KH. Noer Ali mengerahkan  untuk hadir. Dalam mempertahankan kemerdekaan, beliau menjadi Ketua Laskar Rakyat Bekasi, selanjutnya menjadi Komandan Batalyon III Hisbullah Bekasi. Pada tanggal 19 April 1950 KH. Noer Ali dipilih sebagai Ketua Masyumi Cabang Jatinegara.

Peran Politik KH Noer Ali cukup besar dalam perjuangan pergerakan Republik Indonesia terutama untuk wilayah Bekasi. KH. Noer Alie juga berperan sebagai  seorang yang memplopori terbentuknya kabupaten Bekasi.

Sejak bulan Mei 1991 KH. Noer Ali sakit. Sembilan bulan kemudian,  pada 29 Januari 1992, KH. Noer Ali wafat.

Tempat, tanggal Lahir : Bekasi, 15 Juli 1914
Tempat, tanggal Wafat : Bekasi, 29 Januari 1992
Gelar : Pahlawan Nasional



Nama : Ahmad Baihaqi
Kelas : XII IPS 1





Sumber


Baca Informasi Terkait: