Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

29 Juli 2012

Klasifikasi Jenis Ragam Membaca Puisi (Poetry Reading)

Stanislavski (dalam Mulyana, 1997:36) telah mengelompokkan empat fenomena seni dalam pemeranan/pementasan.

Klasifikasi Membaca Puisi Menrut Stanislavski
 
Seni mekanis merupakan seni yang lapuk/usang/tradisional dan cenderung artifisial. Dalam hal membaca puisi, misalnya pembaca beranggapan bahwa kata-kata tertentu disimbolkan dengan cara tertentu pula.

Seni penyajian serupa dengan seni seorang dalang. Pembaca puisi yang menggunakan seni ini akan senantiasa meniru sang dalang (pelatihnya) dalam hal pengucapan, sikap, maupun tindakannya.

Seni eksploitasi dilakukan oleh pembaca yang sangat sadar dengan kelebihan dirinya. Oleh karena itu, dia berusaha menonjolkan kelebihannya, meskipun tidak dituntut dalam pembacaan puisinya. Hal itu, misalnya pembaca melenggak-lenggokkan tubuhnya seperti penari (karena dia memang guru tari), padahal dia sedang membaca puisi, bukan sedang menari.

Seni penghayatan timbul dari diri pembaca. Pengalaman hidup pembaca yang terekam dalam bawah sadarnya akan terseleksi sesuai dengan transaksi yang terjadi berkat pembacaan puisinya. Oleh karena itu, setiap kata yang diucapkan sesuai dengan penghayatannya.


Membaca puisi berarti berusaha menyelami puisi. Ada orang yang membaca puisi cenderung hanya mencari arti yang terkandung di dalamnya. Setiap kata yang ada dicari maknanya dalam kamus, lalu ditelaah tata bahasanya. Pembaca yang demikian ini tidak akan bisa mengerti isi suatu puisi. Puisi tidak selamanya masuk pada kamus atau tata bahasa karena puisi memiliki kebebasan tersendiri.
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog