25 Penyair Indonesia
yang Populer dan Berpengaruh:
(kelahiran, wafat, periode sastra, pendidikan, pekerjaan, dan karya puisinya yang terkenal)
Perbedaan antara penyair dan penulis puisi sebenarnya lebih terletak pada konteks dan persepsi daripada definisi mutlak. Berikut adalah penjelasannya:
Penyair:
Istilah ini cenderung lebih "bernilai seni" dan sering merujuk kepada seseorang yang mencurahkan ekspresi artistik, emosi, dan makna mendalam melalui karya puisinya.
Penyair biasanya dikenal memiliki gaya yang unik atau khas, serta berkontribusi dalam dunia sastra dengan karya-karya yang sering kali dianggap sebagai bagian dari seni tinggi.
Contohnya seperti Chairil Anwar atau Sapardi Djoko Damono, yang dianggap sebagai ikon penyair dalam sastra Indonesia.
Penulis Puisi:
Sebutan ini lebih netral dan umum, merujuk pada siapa saja yang menulis puisi, baik secara hobi, profesional, maupun sekadar aktivitas sesaat.
Tidak selalu membawa konotasi seni tinggi; bisa juga digunakan untuk menggambarkan seseorang yang menulis puisi untuk tujuan tertentu, seperti kartu ucapan, lirik lagu, atau pendidikan.
Singkatnya, semua penyair adalah penulis puisi, tetapi tidak semua penulis puisi dianggap sebagai penyair. Penyair sering kali membawa identitas seni yang lebih kuat dalam karyanya.
Berikut adalah daftar 25 penyair Indonesia yang populer dan berpengaruh, beserta informasi terkait kelahiran, wafat, periode sastra, pendidikan, pekerjaan, dan karya puisinya yang terkenal:
Chairil Anwar
Kelahiran/Wafat: 26 Juli 1922 - 28 April 1949
Periode Sastra: Angkatan '45
Pendidikan: Tidak menyelesaikan pendidikan formal
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Aku", "Karawang-Bekasi"
Sapardi Djoko Damono
Kelahiran/Wafat: 20 Maret 1940 - 19 Juli 2020
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Universitas Gadjah Mada (Sastra Inggris)
Pekerjaan: Dosen, penyair
Puisi Terkenal: "Hujan Bulan Juni"
W.S. Rendra
Kelahiran/Wafat: 7 November 1935 - 6 Agustus 2009
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Universitas Gadjah Mada
Pekerjaan: Penyair, dramawan
Puisi Terkenal: "Sajak Sebatang Lisong"
Taufiq Ismail
Kelahiran: 25 Juni 1935
Periode Sastra: Angkatan '66
Pendidikan: Universitas Indonesia (Kedokteran Hewan)
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia"
Sutardji Calzoum Bachri (Presiden Penyair Indonesia)
Kelahiran: 24 Juni 1941
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Universitas Padjadjaran
Pekerjaan: Penyair
Puisi Terkenal: "O", "Amuk", "Kapak"
Goenawan Mohamad
Kelahiran: 29 Juli 1941
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Universitas Indonesia (Psikologi)
Pekerjaan: Penyair, jurnalis
Puisi Terkenal: "Di Muka Jendela"
Amir Hamzah
Kelahiran/Wafat: 28 Februari 1911 - 20 Maret 1946
Periode Sastra: Pujangga Baru
Pendidikan: Rechts Hogeschool, Jakarta
Pekerjaan: Penyair, pejabat
Puisi Terkenal: "Nyanyi Sunyi"
Mustofa Bisri (Gus Mus)
Kelahiran: 10 Agustus 1944
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Universitas Al-Azhar, Mesir
Pekerjaan: Ulama, penyair
Puisi Terkenal: "Tuhan, Kita Begitu Dekat"
Joko Pinurbo
Kelahiran: 11 Mei 1962
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Universitas Sanata Dharma
Pekerjaan: Penyair
Puisi Terkenal: "Celana"
Wiji Thukul
Kelahiran/Wafat: 26 Agustus 1963 - Hilang sejak 1998
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Tidak menyelesaikan pendidikan formal
Pekerjaan: Aktivis, penyair
Puisi Terkenal: "Peringatan"
Sitor Situmorang
Kelahiran/Wafat: 2 Oktober 1924 - 21 Desember 2014
Periode Sastra: Angkatan '45
Pendidikan: Universitas Indonesia
Pekerjaan: Penyair, diplomat
Puisi Terkenal: "Malam Lebaran"
Ajip Rosidi
Kelahiran/Wafat: 31 Januari 1938 - 29 Juli 2020
Periode Sastra: Angkatan '66
Pendidikan: Otodidak
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Pesta"
Abdul Hadi W.M.
Kelahiran: 24 Juni 1946
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Universitas Gadjah Mada
Pekerjaan: Penyair, akademisi
Puisi Terkenal: "Meditasi"
Sanusi Pane
Kelahiran/Wafat: 14 November 1905 - 2 Januari 1968
Periode Sastra: Pujangga Baru
Pendidikan: AMS
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Madah Kelana"
D. Zawawi Imron
Kelahiran: 1 Januari 1945
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Otodidak
Pekerjaan: Penyair
Puisi Terkenal: "Tuhan, Kita Begitu Dekat"
Sutan Takdir Alisjahbana
Kelahiran/Wafat: 11 Februari 1908 - 17 Juli 1994
Periode Sastra: Pujangga Baru
Pendidikan: Universitas Indonesia
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Lagu Pemacu Ombak"
Remy Sylado
Kelahiran/Wafat: 12 Juli 1945 – 12 Desember 2022
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Universitas Kristen Satya Wacana
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Puisi Mbeling"
Acep Zamzam Noor
Kelahiran: 16 Februari 1960
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Institut Seni Indonesia
Pekerjaan: Penyair
Puisi Terkenal: "Bahasa Langit"
Roestam Effendi
Kelahiran/Wafat: 13 Mei 1903 - 24 Mei 1979
Periode Sastra: Pujangga Baru
Pendidikan: AMS
Pekerjaan: Penyair, diplomat
Puisi Terkenal: "Percikan Permenungan"
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Kelahiran: 27 Mei 1953
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Universitas Gadjah Mada (tidak selesai)
Pekerjaan: Penyair, budayawan
Puisi Terkenal: "Lautan Jilbab"
Iwan Simatupang
Kelahiran/Wafat: 18 Januari 1928 - 4 Agustus 1970
Periode Sastra: Angkatan '45
Pendidikan: Universitas Amsterdam (Filsafat)
Pekerjaan: Penyair, penulis novel
Puisi Terkenal: "Ziarah"
Dorothea Rosa Herliany
Kelahiran: 20 Oktober 1963
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Universitas Kristen Satya Wacana
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Nikah Ilalang"
Leon Agusta
Kelahiran/Wafat: 5 Agustus 1938 - 10 Desember 2015
Periode Sastra: Angkatan '70
Pendidikan: Universitas Indonesia (Sastra)
Pekerjaan: Penyair, budayawan
Puisi Terkenal: "Di Sudut-Sudut New York Itu"
Afrizal Malna
Kelahiran: 7 Juni 1957
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Universitas Indonesia
Pekerjaan: Penyair, penulis
Puisi Terkenal: "Penyair Anwar"
Eka Budianta
Kelahiran: 1 Februari 1956
Periode Sastra: Kontemporer
Pendidikan: Universitas Gadjah Mada
Pekerjaan: Penyair, penulis esai
Puisi Terkenal: "Seekor Burung Camar"
Penyair-penyair ini tidak hanya menghasilkan karya-karya yang indah tetapi juga membantu membentuk dan merefleksikan budaya serta sejarah Indonesia.
Wahai bangsa Indonesia, kau adalah harmoni ribuan pulau, nyanyian laut, dan tarian angin di antara rimbun zamrud khatulistiwa. Dalam tiap jiwa yang bernapas di tanahmu, mengalir semangat perjuangan dan cinta yang tak terhingga. Jaga warisan leluhur yang terukir di prasasti sejarah, jangan biarkan keberagamanmu luruh oleh batas. Bangkitlah dengan semangat persatuan, sebab dalam keragamanmu terdapat kekuatan. Serahkan mimpi pada cakrawala, agar langkahmu menuju masa depan tetap menggema sebagai nada kemenangan. Cintailah bumi pertiwimu, karena ia adalah kanvas tempat mimpi-mimpi kita dilukis. Semoga kita terus menjadi bangsa yang besar, bijaksana, dan penuh kasih. Mari kita menulis puisi peradaban yang indah, bersama-sama.
Basando by Andriyansyah Marjuki aka Abank Juki is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International

Tidak ada komentar:
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.