Live Streaming Online Belajar Bahasa Indonesia SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Phishing, Ransomware, dan Lebih Banyak Lagi: Cara Hacker Membobol Data Identitas


https://basando.blogspot.com/

Phishing, Ransomware, dan Lebih Banyak Lagi: Cara Hacker Membobol Data Identitas

 “Mengungkap Teknik Hacker: Bagaimana Data Identitas Anda Bisa Dicuri”


Hacker dapat membobol data identitas seluruh rakyat di suatu negara melalui beberapa metode yang canggih dan terorganisir. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan:




💬
===================================

1. Phishing: 

=======================

Hacker mengirim email atau pesan palsu yang tampak resmi untuk menipu orang agar memberikan informasi pribadi mereka, seperti kata sandi atau nomor identifikasi³.

Cara Kerja: 

Hacker mengirim email atau pesan yang tampak resmi dari sumber terpercaya, seperti bank atau institusi pemerintah. Pesan ini biasanya berisi tautan ke situs web palsu yang menyerupai situs asli.

Tujuan

Menipu korban agar memasukkan informasi pribadi mereka, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau nomor identifikasi.

Contoh: 

Email yang mengklaim bahwa akun bank Anda telah diblokir dan meminta Anda untuk masuk ke situs web palsu untuk memverifikasi identitas Anda.

💬
===================================

2. Eksploitasi Kerentanan Perangkat Lunak: 

=======================
Hacker mencari celah keamanan dalam perangkat lunak atau sistem operasi yang belum diperbaiki. Mereka kemudian menggunakan celah ini untuk mengakses data sensitif³.

Cara Kerja: 

Hacker mencari celah keamanan dalam perangkat lunak atau sistem operasi yang belum diperbaiki oleh pengembang.

Tujuan: 

Menggunakan celah ini untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem dan mencuri data.

Contoh: 

Serangan WannaCry yang mengeksploitasi kerentanan dalam sistem operasi Windows untuk menyebarkan ransomware.

💬
===================================

3. Serangan Ransomware: 

=======================
Hacker mengenkripsi data penting dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses. Contohnya, serangan ransomware pada Pusat Data Nasional Indonesia yang berhasil mengenkripsi ribuan terabyte informasi².

Cara Kerja: 

Hacker menginfeksi sistem dengan malware yang mengenkripsi data penting, membuatnya tidak dapat diakses oleh pemiliknya.

Tujuan: 

Meminta tebusan dalam bentuk uang (biasanya dalam cryptocurrency) untuk mendekripsi data.

Contoh: 

Serangan ransomware pada Pusat Data Nasional Indonesia yang mengenkripsi ribuan terabyte informasi dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses.

💬
===================================

4. Rekayasa Sosial: 

=======================
Teknik manipulasi psikologis untuk mengeksploitasi kesalahan manusia. Hacker bisa berpura-pura menjadi otoritas resmi untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi⁵.

Cara Kerja: 

Hacker menggunakan manipulasi psikologis untuk mengeksploitasi kesalahan manusia. Mereka bisa berpura-pura menjadi otoritas resmi atau menggunakan informasi yang sudah diketahui untuk mendapatkan kepercayaan korban.

Tujuan: 

Mendapatkan akses ke informasi pribadi atau sistem yang dilindungi.

Contoh: 

Panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai teknisi IT dan meminta Anda untuk memberikan kata sandi komputer Anda.

💬
===================================

5. Scanning dan Pemindaian: 

=======================
Hacker menggunakan alat pemindai untuk mencari celah keamanan dalam jaringan atau sistem. Setelah menemukan celah, mereka mencoba masuk dan mencuri data⁴.

Cara Kerja: 

Hacker menggunakan alat pemindai untuk mencari celah keamanan dalam jaringan atau sistem. Alat ini memindai port dan layanan yang terbuka untuk menemukan titik lemah.

Tujuan: 

Menemukan dan mengeksploitasi celah keamanan untuk mendapatkan akses tidak sah.

Contoh: 

Menggunakan alat seperti Nmap untuk memindai jaringan perusahaan dan menemukan port yang terbuka yang dapat dieksploitasi.

💬
===================================

6. Dark Web: 

=======================
Setelah data dicuri, hacker sering menjual informasi tersebut di dark web, seperti yang dilakukan oleh kelompok hacker Star Six yang membobol data institusi keamanan di Indonesia¹.

Cara Kerja: 

Setelah data dicuri, hacker sering menjual informasi tersebut di dark web, sebuah bagian dari internet yang tidak dapat diakses melalui mesin pencari biasa dan sering digunakan untuk aktivitas ilegal.

Tujuan: 

Mendapatkan keuntungan finansial dari penjualan data pribadi yang dicuri.

Contoh: 

Kelompok hacker Star Six yang membobol data institusi keamanan di Indonesia dan menjual informasi tersebut di dark web.

Untuk melindungi diri dari serangan ini, penting untuk selalu memperbarui perangkat lunak, menggunakan kata sandi yang kuat, dan berhati-hati terhadap email atau pesan yang mencurigakan.


==================================
Source: Conversation with Copilot, 9/19/2024
(1) Begini Cara Hacker Mencuri Data Pribadi Kita - Liputan6.com.
(2) Alasan Hacker Ransomware Bobol Pusat Data Nasional Indonesia.
(3) Terungkap! Begini Cara Kerja Hacker Saat Membobol Data Anda.
(4) Cara Kerja Hacker Membobol Data Pribadi dan Upaya Pencegahannya - SINDOnews.
(5) Hacker Klaim Bobol Data Institusi Keamanan RI, Nama Personel hingga ....


Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

web counter
Baca Informasi Terkait: