Tampilkan postingan dengan label Materi Pelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Pelajaran. Tampilkan semua postingan

Kamis, Agustus 15, 2024

Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) - Definisi, Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, Fungsi, dan Tujuan


https://basando.blogspot.com/


Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)

Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) adalah teks yang memberikan informasi mengenai suatu objek atau situasi setelah dilakukan investigasi atau penelitian secara sistematis. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dan struktur dari teks LHO:

  1. Bersifat Objektif: Teks LHO disajikan sesuai dengan keadaan objek yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi oleh pandangan subjektif atau pendapat pribadi. Selain itu, teks ini harus bersifat universal dan tidak memihak kepada pihak tertentu.
  2. Berdasarkan Fakta: Teks LHO ditulis berdasarkan fakta yang diperoleh dari pengamatan di lapangan. Manipulasi data atau sumber tidak diperbolehkan.
  3. Bersifat Khusus atau Spesifik: Topik atau objek yang dibahas dalam teks LHO haruslah spesifik. Misalnya, membahas bahaya boraks pada makanan dengan fokus pada uji coba boraks pada beberapa sampel makanan.
  4. Disajikan secara Lengkap: Struktur penulisan teks LHO harus lengkap dan runut, meliputi pendahuluan, isi, dan simpulan.
  5. Disajikan Menarik dan Mudah Dimengerti: Teks LHO sebaiknya dirangkai semenarik mungkin dengan bahasa yang efektif agar pembaca tertarik memahami isinya12.

 




Definisi

Laporan Hasil Observasi (LHO) adalah teks yang memberikan informasi mengenai suatu objek atau situasi setelah dilakukan investigasi atau penelitian secara sistematis. Teks ini bersifat objektif, berdasarkan fakta, dan disajikan secara lengkap. Semoga penjelasan ini membantu! 😊

 

Ciri-Ciri

  1. Objektif: LHO harus disajikan secara objektif, tanpa memasukkan pendapat pribadi atau penilaian subjektif.
  2. Berdasarkan Fakta: Teks LHO harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dari pengamatan atau penelitian.
  3. Spesifik: LHO membahas topik atau objek tertentu secara khusus dan terfokus.
  4. Lengkap: Struktur LHO meliputi pendahuluan, isi, dan simpulan.
  5. Menarik dan Mudah Dimengerti: Bahasa yang digunakan dalam LHO sebaiknya menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.

 

Struktur

Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bagian. Berikut adalah struktur umum yang biasanya digunakan dalam penulisan LHO:

  1. Pendahuluan: Bagian ini memperkenalkan objek atau situasi yang akan diamati. Di sini, penulis menjelaskan tujuan observasi dan menggambarkan latar belakang masalah.
  2. Tujuan Observasi: Menjelaskan secara konkret apa yang ingin dicapai melalui observasi. Tujuan ini harus spesifik dan terukur.
  3. Metode Observasi: Bagian ini berisi penjelasan tentang bagaimana observasi dilakukan. Metode pengumpulan data, instrumen yang digunakan, dan teknik pengamatan diuraikan di sini.
  4. Hasil Observasi: Menyajikan temuan atau data yang diperoleh dari pengamatan. Informasi ini harus berdasarkan fakta dan disajikan secara objektif.
  5. Analisis dan Pembahasan: Bagian ini menguraikan interpretasi hasil observasi. Penulis menganalisis data, menghubungkannya dengan teori atau konteks, dan memberikan penjelasan lebih lanjut.
  6. Kesimpulan: Merangkum temuan dan memberikan kesimpulan berdasarkan hasil observasi. Kesimpulan harus relevan dengan tujuan awal observasi.
  7. Daftar Pustaka: Jika ada, daftar sumber referensi yang digunakan dalam penulisan LHO.
  8. Lampiran: Bagian opsional yang berisi data tambahan, gambar, atau informasi pendukung lainnya.

 

Struktur Sederhana

  1. Pendahuluan: Memperkenalkan objek atau situasi yang akan diamati, serta latar belakang masalah.
  2. Hasil Observasi: Menyajikan temuan berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
  3. Kesimpulan: Merangkum hasil observasi dan memberikan kesimpulan.

 

Jenis

Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) memiliki beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan tujuannya. Berikut adalah beberapa jenis teks LHO:

  1. Laporan Observasi Sistematis: Jenis ini melibatkan penyusunan kerangka kerja sebelum melakukan observasi. Faktor yang akan diamati didefinisikan sebelumnya berdasarkan kategori tertentu.
  2. Laporan Observasi Partisipasi: Dalam laporan ini, penulis terlibat secara aktif dalam situasi atau peristiwa yang diamati.
  3. Laporan Observasi Eksperimental: Jenis ini terkait dengan eksperimen atau pengujian tertentu yang dilakukan untuk mengamati objek atau fenomena tertentu12.

 

Fungsi

Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) memiliki beberapa fungsi yang penting dalam dunia akademisi dan penelitian. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari teks LHO:

1.   Mempertanggungjawabkan Hasil Observasi: Dalam konteks karya ilmiah atau penelitian, teks LHO berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban atas data yang telah diamati. Peneliti atau penulis bertanggung jawab untuk menyajikan hasil secara objektif.

2.  Sebagai Penjelas: Laporan observasi juga berperan dalam menjelaskan latar belakang hasil pengamatan. Baik itu kebijakan, keputusan, atau permasalahan tertentu, kemampuan untuk menjelaskan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas sangat penting.

3. Dokumentasi: Teks LHO berfungsi sebagai dokumentasi. Hasil pengamatan yang terdokumentasi dapat menjadi bukti yang relevan di masa depan, memungkinkan kita melihat kembali apa yang terjadi pada saat observasi dilakukan.

4.      Sumber Informasi Yang Valid: Karena teks LHO termasuk karya ilmiah, hasil pengamatannya bersifat objektif dan valid. Oleh karena itu, LHO dapat dijadikan sumber informasi yang terpercaya terkait fenomena yang diamati123.

 

Tujuan

1.  Problem Solving: LHO bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul. Observasi dilakukan untuk mencari jawaban atau solusi atas masalah yang ada.

2.  Evaluasi dan Perkembangan: LHO digunakan untuk mengevaluasi perkembangan suatu permasalahan dan sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya.

3.    Penemuan Teknik Baru: Observasi dapat mengarah pada penemuan teknik atau cara baru yang relevan dengan objek yang diamati.

 

 

 

 


Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

web counter

Read more »

Selasa, Juli 30, 2024

Surat Lamaran Kerja (Definisi, Jenis, Unsur, Fungsi, dan Sistematika)


https://basando.blogspot.com/


Surat lamaran kerja adalah sebuah dokumen formal yang ditulis oleh seseorang untuk melamar suatu pekerjaan. Dokumen ini berfungsi sebagai pengantar bagi calon pekerja kepada perusahaan atau instansi yang sedang membuka lowongan pekerjaan.



Tujuan utama dari surat lamaran kerja adalah:

  • Mengenalkan diri: Memberikan informasi singkat tentang siapa diri pelamar, termasuk latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan yang dimiliki.
  • Menunjukkan minat: Menunjukkan ketertarikan yang serius terhadap posisi yang dilamar dan perusahaan tempat lowongan itu dibuka.
  • Membujuk perekrut: Membujuk perekrut untuk mempertimbangkan lamaran dan memberikan kesempatan untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya.


Isi umum dari surat lamaran kerja meliputi:

  • Salam pembuka: Biasanya dimulai dengan "Dengan hormat," diikuti dengan nama lengkap atau jabatan penerima surat (jika diketahui).
  • Paragraph pembuka: Menjelaskan posisi yang dilamar dan sumber informasi mengenai lowongan tersebut.
  • Paragraph kedua: Menyampaikan alasan mengapa pelamar tertarik dengan posisi tersebut dan bagaimana kualifikasi pelamar sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan.
  • Paragraph penutup: Menyatakan kesediaan untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya dan menyertakan kontak yang dapat dihubungi.
  • Salam penutup: Biasanya diakhiri dengan "Hormat saya," diikuti dengan nama lengkap dan tanda tangan pelamar.


Mengapa surat lamaran kerja penting?

  • Kesan pertama: Surat lamaran kerja adalah kesan pertama yang akan dilihat oleh perekrut. Surat yang ditulis dengan baik dan profesional akan meningkatkan peluang Anda untuk dipanggil wawancara.
  • Menonjolkan keunggulan: Surat lamaran adalah kesempatan bagi Anda untuk menonjolkan keahlian dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar.
  • Menunjukkan minat yang tulus: Surat lamaran yang ditulis dengan antusiasme akan menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik dengan pekerjaan tersebut.


Tips menulis surat lamaran kerja yang efektif:

  • Sesuaikan dengan lowongan: Pastikan setiap kalimat dalam surat lamaran relevan dengan persyaratan yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan.
  • Jujur dan spesifik: Sampaikan informasi yang akurat dan hindari memberikan klaim yang berlebihan.
  • Bahasa yang jelas dan ringkas: Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari kalimat yang berbelit-belit.
  • Perhatikan tata bahasa dan ejaan: Pastikan surat lamaran bebas dari kesalahan.
  • Desain yang profesional: Gunakan format yang bersih dan mudah dibaca.


Definisi/Pengertian:

    Surat lamaran pekerjaan adalah surat dari seseorang yang membutuhkan pekerjaan kepada orang atau pejabat yang bisa memberikan pekerjaan atau jabatan. Melalui surat lamaran ini, pelamar meminta supaya ia diberi pekerjaan.



    Jenis-jenis Surat Lamaran 

    1. Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae). Dalam cara ini, riwayat hidup termasuk isi surat karena isinya berupa gabungan. Disebut dengan model gabungan.
    2. Surat lamaran yang dipisahkan dari riwayat hidup. Dalam cara ini riwayat hidup merupakan lampiran dan cara ini disebut model terpisah.


    Unsur-unsur Surat Lamaran Pekerjaan

    1. Tesis 

    Bagian surat diawali dengan pernyataan umum (tesis), yaitu bagian surat lamaran pekerjaan yang menyajikan pengantar surat pernyataan umum ini berfungsi sebagai informasi awal terkait dengan pekerjaan yang akan dilamar. Pada bagian Ini pelamar menyajikan informasi berupa salam pembuka, pembuka dan biodata.

    2. Argumentasi 

    Argumentasi adalah bagian surat lamaran pekerjaan yang menyajikan alasan bagi pemilik lowongan pekerjaan untuk menerima pelamar. Pada bagian ini pelamar menyajikan informasi berupa foto kopi ijazah, curikulum vitae, dan keterangan lain yang mendukung kompetensi pelamar.

    3. Penegasan 

    Bagian surat lamaran pekerjaan yang berfungsi sebagai penutup, seperti harapan pelamar, salam penutup dan nama dan tanda tangan.




    Fungsi 

    1. Sebagai Alat Komunikasi

    Fungsi ini merupakan salah satu fungsi dasar dari setiap surat. Karena setiap surat sudah dapat dipastikan akan mengandung informasi yang akan sangat diperlukan oleh pihak yang dituju. Oleh karena itu bagi pelamar selalu perhatikanlah informasi dalam surat lamaran tersebut dan persiapkan semua prasyarat yang dibutuhkan.

    2. Sebagai Bahan Pertimbangan 

    Ini sudah dijelaskan di atas bahwa dengan hadirnya sebuah surat lamaran kerja dan berbagi informasi mengenai identitas diri, merupakan kebutuhan untuk melakukan sebuah pertimbangan bagi perusahaan menerima pelamar yang tepat mengisi pekerjaan yang kosong.

    3. Sebagai tanda tertulis / resmi pengajuan permohonan pekerjaan 

    Yang satu ini merupakan fungsi utama dari surat lamaran kerja, karena dengan hadirnya surat lamaran kerja berarti permohonan tersebut sifatnya resmi dan tentu akan langsung diterima sebagai permohonan dan pertimbangan dalam menerima pelamar tersebut.
     



    Sumber:
    Modul Bahasa Indonesia 
    @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
    Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan_Bahasa Indonesia_Kelas XII KD 3.1


     
    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



    ========================

    web counter

    Read more »

    Senin, April 15, 2024

    Situs EyD (Ejaan yang Disempurnakan) - Pedoman Bahasa Indonesia


    ========================







    Sumber:
     
    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



    ========================

    Read more »

    Perbedaan cara penulisan 'di' dan 'di-; #penulisan #di #di- #perbedaan #cara #kaidah #bahasa #bahasaindonesia #puebi #KBBI

    Perbedaan cara penulisan 'di' dan 'di-;
    #penulisan #di #di- #perbedaan #cara #kaidah #bahasa #bahasaindonesia #puebi #KBBI

    ========================



    Sumber:
     



    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



    ========================

    Read more »

    Senin, Januari 08, 2024

    Contoh Kritik Sastra


    ========================

    Pengertian

    Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra.[1] Selain menghakimi karya sastra, kritik sastra juga memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas.[2] Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra.[1] Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra, sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang terkait.[1] Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat dianalisis, diklasifikasi dan akhirnya dinilai [1] Seorang kritikus sastra mengurai pemikiran, paham-paham, filsafat, pandangan hidup yang terdapat dalam suatu karya sastra.[1] Sebuah kritik sastra yang baik harus menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik langsung maupun tidak langsung dalam penilaiannya.[1]

    Jenis-jenis Kritik Sastra

    Berdasarkan pendekatannya terhadap karya sastra, jenis kritik sastra dapat dibedakan menjadi:[8]

    Kritik Mimetik

    Kritik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia.[8]

    Kritik Pragmatik

    Kritik ini melihat kegunaan suatu karya sastra.[8] Kegunaan ini dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya.[8]

    Kritik Ekspresif

    Kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra.[8] Biasanya pendekatan ini untuk mengkaji puisi.[8]

    Kritik Objektif

    Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri.[8] Karya sastra adalah objek yang mandiri dan memiliki dunianya sendiri.[8]




    Contoh Kritik Sastra







    Kritik Sastra Novel "Tenggelamnya Kapal van Der Wijck"

    Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kritik Sastra Novel "Tenggelamnya Kapal van Der Wijck"", Klik untuk baca:
    https://www.kompasiana.com/patricaindira/6510f35cae1f07399044d152/kritik-sastra-novel-tenggelamnya-kapal-van-der-wijck?page=all

    Kreator: Patricia Orsa Indira

    Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



    PENDAHULUAN

    PENGENALAN KARYA

    Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, sebuah novel, dengan nomor ISBN 979-418-055-6, yang diterbitkan di tahun 1938 yang 84 tahun kemudian masih dikenal banyak orang di Nusantara. Novel ini ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim atau yang lebih dikenal dengan Hamka dengan tebal buku 224 halaman. Karena sudah berdekade-dekade lamanya sejak buku ini pertama kali diterbitkan, novel yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” ini sudah melewati 22 kali percetakan. Genre dari novel ini adalah fiksi, namun tragedi tenggelamnya kapal terkenal bernama “Van der Wijck” betul pernah terjadi. Karakter-karakter dengan latar belakangnya masing-masing dan alur ceritanya lah yang berbentuk fiksi. Selain itu, buku ini bisa dikatakan buku bergenre romansa juga karena kisah buku yang fokus ceritanya adalah kisah cinta yang berakhir tragis antara kedua tokoh utamanya. Novel ini telah melalui banyak perubahan gambar cover buku. Dari cetakan pertama desainnya relatif simpel, dari yang warnanya agak monotone, menjadi cover buku dengan banyak warna pastel yang indah, dengan ilustrasi kota besar Nusantara di zaman penjajahan Belanda, disertai kapal Van der Wijcknya sendiri. Selain melewati banyak perubahan cover, novel ini juga diterbitkan oleh berbagai penerbit sejak pertama kali dirilis di tahun 1938. 

    Hamka, dengan nama asli Haji Abdul Malik Karim, adalah seorang sastrawan sekaligus ulama, wartawan, pengajar dan filsuf dari periode sastra pujangga baru. Beliau lahir di Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 24 Juli 1981. Selama hidupnya, selain menulis novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, karya sastra Hamka lainnya adalah Tafsiran Al-Azhar dan Di Bawah Lindungan Ka’bah. Selain berkecimpung di dunia sastra dan edukasi, Hamka pernah terjun di dunia politik. Pemilu 1955, beliau terpilih untuk duduk di Konstituante, mewakili Masyumi. Di tahun 1964, karena berbagai macam tuduhan di era dominasi partai komunisme di Indonesia, Hamka ditangkap dan ditahan di Sukabumi, sebelum bebas saat berakhirnya era kepresidenan Soekarno.

    SINOPSIS

    Novel ini dimulai dengan Pendekar Sutan yang membunuh salah satu keluarganya karena masalah warisan. Tentunya, Pendekar Sutan kemudian diasingkan selama bertahun-tahun karena perbuatannya itu. Tak lama setelah ia dibebaskan, Pendekar Sutan merantau ke Makassar sebelum bertemu dengan wanita yang kelak menjadi ibu dari anaknya, Daeng Habibah. Pendekar Sutan dan Daeng Habibah dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Zainuddin. Kedua orangtua dari Zainuddin tak lama kemudian meninggal, sehingga ia harus diasuh oleh Mak Base. Banyak tahun kemudian, Zainuddin merantau ke tanah kelahiran almarhum ayahnya, di Batipuh, Minangkabau. Sayangnya ia tidak disambut baik oleh keluarga ayahnya sebab Zainuddin sudah mereka anggap tidak memiliki hubungan darah di detik almarhum Pendekar Sutan menikahi istrinya. Namun, di Batipuh, Zainuddin bertemu dengan Hayati, si kembang desa. Seorang gadis yang sangat cantik dan berasal dari keluarga yang terpandang di Batipuh. Sayangnya, keluarga Hayati tidak menyetujui hubungan keduanya, sehingga Zainuddin diusir dari Batipuh, dengan janji dari Hayati untuk selalu setia kepadanya sebagai hadiah perpisahan.

    Sayangnya, janji tersebut tidak bertahan lama. Hayati dilamar oleh Aziz, seorang pria Minang yang kaya dan gagah, dan berasal dari keluarga yang terpandang. Mau tak mau, karena tekanan keluarga Hayati, gadis itu kemudian menikah dengan Aziz. Zainuddin yang mendengar kabar ini tentu merasa patah hati. Kata sedih tidak cukup untuk menggambarkan perasaannya di saat itu, sebab Zainuddin sampai jatuh sakit karena kabar itu. Lelah karena begitu lama terperangkap dalam kesedihan, Zainuddin memutuskan untuk merantau ke Batavia bersama sahabatnya Muluk. Disana, ia menjadi seorang penulis dengan nama Tuan Shabir, dan ceritanya yang menceritakan kisah cintanya dengan Hayati, berjudul Teroesir, digemari banyak orang. Dari hidupnya yang melarat, ia menjadi kaya dan memiliki rumah yang sangat megah. Zainuddin kemudian pindah ke Surabaya, dan di kota ini, ia kembali bertemu dengan Aziz dan istrinya, Hayati, yang ternyata juga baru saja pindah ke kota Surabaya. Tak disangka, Aziz ternyata masih memelihara sifatnya yang penuh nafsu, yang kemudian membawa kehidupannya ke ambang kehancuran. Ia terlilit hutang sana sini, dan preman merampok rumahnya karena tak mampu bayar hutang. 

    Di sisi lain, Zainuddin masih memelihara sifatnya yang rendah hati, sehingga ia menawarkan rumahnya sebagai tempat tinggal sementara untuk Aziz dan Hayati. Sudah sadar akan kelakuannya yang tidak terpuji, dan tidak enak dengan Zainuddin, Aziz memutuskan untuk pergi dari rumah Zainuddin, sendiri, untuk mencari kerja. Istrinya, Hayati, ia minta untuk tetap tinggal bersama Zainuddin sampai ia mendapat kerja yang stabil, sebelum menjemput istrinya di kediaman teman barunya. Sayangnya, janji tidak bisa selalu ditepati. Aziz merasa dirinya tak pantas bagi istrinya. Ia sering memarahi istrinya tanpa alasan, dan mencemoohnya hanya karena Hayati datang dari desa. Aziz membunuh dirinya di hotel yang ditinggali, meninggalkan Hayati seorang janda. Di surat terakhir yang Aziz buat untuk istrinya, ia merelakan Hayati untuk kembali bersama Zainuddin, pria yang sampai sekarang masih istrinya cintai, ketimbang dirinya yang sudah sering berbuat jahat kepada Hayati. Dengan itu, Hayati berusaha memperbaiki hubungannya dengan mantan kekasihnya itu.



    TEORI

    Pada kritik sastra ini, pendekatannya akan menggunakan jenis kritik sastra mimetik. Kata mimetik ini berasal dari kata mimesis (bahasa Yunani) yang berarti tiruan. Plato, filsuf tersohor dari Yunani, pernah membuat sebuah teori akan teori mimesis. Teori mimesis tersebut berisi bagaimana seni-seni yang ada di dunia ini merupakan interpretasi terhadap alam dan kehidupan.  Sehingga, pendekatan mimetik dalam kritik sastra ini berarti kritik sastra yang dibuat memiliki fokus pada hubungan isi karya sastra dengan kehidupan nyata, baik itu alamnya, kehidupan sosialnya, dan aspek-aspek lainnya. Saya sendiri memilih pendekatan mimetik sebagai landasan kritik sastra karena berbagai adat dan penggambaran strata sosial yang sangat kental terkandung dalam novel ini. Cocok untuk menggunakan pendekatan kritik sastra mimetik.



    PEMBAHASAN

    ADAT MINANGKABAU

    Minangkabau merupakan salah satu dari sedikit suku di Indonesia yang menganut sistem matrilineal sebagai penentu garis keturunan. Dengan itu, memiliki paling tidak seorang anak perempuan di sebuah keluarga Minangkabau adalah sebuah hal yang penting. Mereka yang tidak memiliki anak perempuan sama sekali, dianggap tali keluarganya sampai di situ saja. Begitu juga dalam perihal pernikahan. Jika seorang lelaki Minangkabau menikah dengan perempuan non-Minangkabau, maka darah Minangkabau lelaki tersebut sudah terputus dengan darah keluarganya.

    Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa adat Minangkabau mendominasi novel tersebut. Penyebab tidak bisa bersamanya Zainuddin dan Hayati adalah karena Zainuddin yang dianggap bukan sepenuhnya orang Minangkabau lagi. Ayahnya memang asli orang Minangkabau, akan tetapi tidak dengan ibunya, sehingga darah Minangkabau Zainuddin dianggap sudah tercampur. Datuk dan para mamak keluarga Hayati menginginkan keponakannya, Hayati untuk menikah dengan Zainuddin, seperti yang terdapat pada sepucuk surat yang dikirimkan pihak keluarga Hayati kepada Zainuddin perihal keinginannya meminang Hayati :

    Kepada orang muda Zainuddin, di Padang Panjang.

    Surat orang muda telah kami terima dan mafhum kami apa isinya. Tetapi karena negeri Minangkabau beradat, bulat kata dengan mufakat, maka kami panggillah kaum keluarga Hayati hendak memusyawarahkan hal permintaan orang muda itu. Rupanya bulat belum segolong, picak belum setapik di antara kami semuanya, artinya belum sepakat. Oleh sebab kayu yang bercabang tidak boleh dihentakkan, maka kai tolaklah permintaan orang muda, dengan mengatakan terus terang bahwa permintaan ini tida dapat kami kabulkan.

    Lebih dan kurang, harap supaya dimaafkan

    Datuk …

    Datuk Garang, dll.

    STRATA SOSIAL BERDASARKAN KEKAYAAN

    Seperti yang sudah dikatakan di atas, permintaan Zainuddin untuk meminang Hayati ditolak oleh keluarga Hayati. Selain karena latar belakang orang tuanya yang tidak sepenuhnya orang Minangkabau, Zainuddin ini dari kecil sudah miskin. Apalagi ia sudah ditinggal kedua orang tuanya sehingga ia harus hidup diasuh oleh Mak Base yang keadaan finansialnya juga tidak berlimpah uang. Sedikitnya harta Zainuddin juga menjadi salah satu faktor ditolaknya permintaan menikahi Hayati. Ketika dibandingkan hartanya dengan miliknya Aziz di musyawarah yang dihadiri oleh keluarga Hayati dan para datuk, sudah pasti Zainuddin kalah jauh, karena mereka semua khawatir seandainya kebutuhan pokok Hayati tidak bisa terpenuhi karena suaminya yang tidak mampu.

    Lalu diuji pula kekayaannya, hartanya yang berbatang, sawahnya yang berbintalak, dikaji sasap jerami, pendam pekuburan, bekas-bekas harta yang telah dibagi dan yang belum dibagi di negerinya. Karena memang nyata bahwa dia (Aziz) orang asal, patut dijeput kita jeput, patut dipanggil kita panggil. Meskipun adat nan usali tidak boleh menerima menantu di luar kampung sendiri, aturan ini dikecualikan terhadap kepada menantu orang berasal usul, orang berbangsa, atau orang alin besar yang ternama. Bagi golongan yang dua ini, biasa juga dipakai adat.

    Terlihat bahwa Aziz menerima perilaku spesial hanya karena latar belakang finansialnya. Kedua orang tuanya memiliki banyak uang, dan ia pun bekerja untuk seorang Belanda. Walaupun sering berjudi, pernah mengusik anak bini orang, pinangannya tetap mereka (keluarga Hayati dan para datuk) terima. Namun, lama kemudian, berbulan-bulan setelah Aziz dan Hayati menikah, setelah Zainuddin sudah menjadi seorang penulis yang terkenal, setelah keadaan finansialnya sudah berbalik 180°, rumah besar, harta, popularitas sudah ia miliki, ketiganya bertemu di opera buku “Teroesir”. Begitu Zainuddin sudah menjadi orang yang kaya dan dihormati banyak orang, Aziz, tidak lagi memandang Zainuddin sebelah mata lagi. Ucapannya begitu sopan, bahkan memanggil Zainuddin sahabatnya. Hal ini mencerminkan bagaimana beberapa orang sangat memperhatikan harta yang dimiliki orang lain untuk mendeterminasi perilaku seperti apa yang akan ia cerminkan pada orang tersebut.


    PENUTUP

    PENEGASAN TERKAIT ISI PENILAIAN

    Isi dari novel ini banyak diisi oleh bagaimana orang Minangkabau memilih pasangan kerabatnya, terutama pasangan seorang Minangkabau. Adatnya yang begitu melekat, terutama di waktu itu, di awal abad ke-20, dimana globalisasi belum mendominasi dan adat istiadat masih kuat di kalangan orang Nusantara. Masalah ketimpangan sosial juga terpapar jelas di novel tersebut. Bagaimana keluarga Hayati lebih memilih seseorang dengan latar belakang keuangan yang jauh lebih baik daripada Zainuddin untuk menjadi suami dari Hayati, tidak peduli dengan sifat Aziz yang bejat, yang suka berjudi dan bermain wanita, menghamburkan uang, dan lain lain. 

    Novel ini cocok bagi mereka yang menikmati cerita romansa dengan akhir yang pahit, berlatar era kolonialisme Belanda. Karena novel ini juga ditulis di awal abad ke-20, bahasanya yang menggunakan banyak kiasan, majas metafora. Bahasa yang digunakan juga sepenuhnya baku, tidak seperti novel jaman sekarang. Maklum, novel ini dirilis di tahun 1938.


    KESIMPULAN

    Diambil dari (Indonesiana : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Pandangan Hamka atas Adat, Modernitas, dan Agama), Hamka menulis buku ini untuk mengkritik adat yang dilaksanakan dengan tidak adil. Bagaimana Hayati lebih memilih pria yang kaya tapi tidak baik ketimbang pria miskin yang meski darah Minangnya dianggap sudah putus, tapi memiliki cinta yang tulus kepada Hayati sebagai suami gadis tersebut. Memang, adat itu penting dan harus terus diturunkan kepada anak dan cucu, tapi jangan sampai kita melaksanakan adat tersebut tanpa memperhatikan nilai moral dan nilai agama. Hamka mampu menulis sebuah buku dengan isi yang beresiko, terutama di waktu itu, karena menyinggung, bahkan mengkritik adat istiadat. Dengan itu, buku “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” karya Hamka ini merupakan salah satu karya sastra yang baik dan diharapkan terus dibaca oleh banyak orang karena isinya yang mengedukasi mengenai uniknya adat Minangkabau yang menganut matrilineal, dan sisi buruknya melaksanakan adat tanpa memperhatikan nilai-nilai yang lain.


    DAFTAR PUSTAKA

    Mengenal Sistem Kekerabatan Matrilineal dalam Adat Minang. (2021, December 12). Kumparan. Retrieved November 20, 2022, from https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-sistem-kekerabatan-matrilineal-dalam-adat-minang-1x5Xa9LzJQi/full 

    Pendekatan Mimetik. (n.d.). Gurusiana. Retrieved November 20, 2022, from https://www.gurusiana.id/read/fiknimutiararachma/article/pendekatan-mimetik-2006522 

    Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Pandangan Hamka atas Adat, Modernitas, dan Agama - Urban. (2019, December 1). Indonesiana.id. Retrieved November 20, 2022, from https://www.indonesiana.id/read/136289/tenggelamnya-kapal-van-der-wijck-pandangan-hamka-atas-adat-modernitas-dan-agama

    Teori Mimesis: Pengertian dan Contohnya dalam Karya Seni Halaman all. (2022, April 13). Kompas.com. Retrieved November 20, 2022, from https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/13/100000069/teori-mimesis--pengertian-dan-contohnya-dalam-karya-seni?page=all 

    Hamka. (2016). Tenggelamnya Kapal van der wijck. PTS Publishing House. 



    Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kritik Sastra Novel "Tenggelamnya Kapal van Der Wijck"", Klik untuk baca:
    https://www.kompasiana.com/patricaindira/6510f35cae1f07399044d152/kritik-sastra-novel-tenggelamnya-kapal-van-der-wijck?page=all

    Kreator: Patricia Orsa Indira

    Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com



    Sumber:

     
    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



    ========================

    Read more »

    Senin, Januari 01, 2024

    Contoh Artkel Ilmiah Populer


    ========================

    Contoh Artikel Ilmiah Populer




    Untuk membaca contoh artikel, silakan klik link berikut:



    Sumber:
     
    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



    ========================

    Read more »

    Pencarian