SMA
Negeri 1 Cikarang Utara memiliki banyak fasilitas sekolah yang memadai untuk
warganya. Dan setiap fasilitas itu pastinya mempunyai cerita dan nilai sejarah
di balik pembangunannya, salah satunya adalah gazebo. Gazebo merupakan salah
satu fasilitas sekolah yang biasa di tempati oleh warga sekolah untuk bersantai
atau melakukan aktifitas lainnya. Fasilitas yang memiliki bahan utama kayu ini juga
menjadi spot favorit warga sekolah terutama siswa/siswi.
Seperti yang disebut diatas, kayu menjadi
bahan utama dari pembuatan gazebo. Namun kayu yang dipilih juga harus kayu
pilihan yang memang dikhususkan untuk membuat bangunan seperti ini. Seperti kayu
jati atau kayu kelapa. Pemilihan kayu yang benar akan berdampak saat proses
pembangunan.
Gazebo
sendiri tak lepas dari sejarah yang mengikatnya. Sebuah fakta yang didapat
bahwa dari awal berdirinya sekolah ini, ternyata gazebo belum didirikan.
Berdasarkan
informasi yang diketahui, Gazebo mulai didirikan pada tahun 2010 secara bertahap.
Diajukan oleh pihak sekolah dan disampaikan ke kepala sekolah. Waktu
pembangunan ini terjadi pada saat periode Drs. Asep Saepullah, M.Pd yang
menjabat sebagai kepala sekolah saat itu. Alasan utama gazebo dibuat pada
awalnya hanya untuk kenyamanan siswa/siswi dalam mengikuti pembelajaran, karena
pada tahun yang bersangkutan pankreas atau panggung kreasi itu belum dibangun,
jadi sekolah memutuskan membuat gazebo untuk membuat anak-anak nyaman belajar.
Dana
yang diperlukan untuk membuat fasilitas ini juga tentunya tidak sedikit, maka
sekolah mengeluarkan biaya sekitar 4-5 juta, untuk bagian pengeluaran dana
dilakukan oleh komite sekolah yang bertugas saat itu. Dari dana tersebut pihak
sekolah mulai melakukan pembangunan gazebo sampai selesai dan menghasilkan
empat gazebo yang terdapat di empat titik sudut sekolah dengan warna gazebo
yang gelap.
Jika
biasanya suatu pembangunan ada tahap peresmiannya, namun tidak dengan fasilitas
ini (gazebo). Melansir dari narasumber, tidak ada peresmian untuk fasilitas ini
karena pembuatan gazebo merupakan salah satu kegiatan sekolah jadi tidak ada
peresmian di dalamnya.
Adapun
bahan utama dari pembuatan gazebo adalah kayu dengan model bangunan mirip
pendopo joglo yang berbentuk panggung. Keberadaan gazebo sangat berarti bagi
warga sekolah karena berhasil menjadi tempat istirahat dan bermain serta ruang
terbuka sekolah. Selain keberadaannya yang berdampak baik bagi warga sekolah,
ternyata model bangunan gazebo juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri
sebab bentuknya yang khas, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Untuk
membuat gazebo pastinya juga membutuhkan orang yang piawai di bidangnya, yang
bisa disebut juga sebagai tenaga kerja ahli. Selain piawai, jumlah tenaga kerja
dalam pembangunannya juga cukup banyak.
Seiring
berjalannya waktu, gazebo pun mulai termakan usia sehingga pada akhir tahun 2021
dilakukan perbaikan. Bahan material gazebo yang keropos akibat cuaca dan
termakan rayap membuat gazebo tidak lagi terlihat indah dan senyaman dahulu.
Akhirnya
gazebo yang rusak dan tak layak itu membuat pihak sekolah memilih untuk
memperbaiki bangunan tersebut agar kembali indah, nyaman, dan layak ditempati
oleh warga sekolah dan sederet perangkat sekolah yang ingin melakukan aktifitas
di atasnya.
Untuk
lebih detailnya, kita mengetahui bahwasanya setiap pergantian periode, pemimpin
atau kepala sekolah pun pastinya ikut berganti. Sama halnya dengan perbaikan
gazebo ini yang dicetuskan melalui ide kepala sekolah yang baru, yaitu bapak
Didi Rosidi, S.Pd. Beliau memberikan ide untuk melakukan perbaikan gazebo
mengingat kondisi gazebo yang saat itu rusak dan memang harus dilakukan
perbaikan, akhirnya beliau pun memberikan maklumat untuk memperbaiki fasilitas tersebut
dan disetujui oleh perangkat sekolah.
Tetapi
bukan hanya diperbaiki, gazebo juga dibangun kembali menjadi lebih bagus dan
lebih luas dari sebelumnya. Gazebo yang berada di empat sudut saat itu
dipindahkan terlebih dahulu lalu disatukan, singkatnya dua dijadikan satu.
Untuk melakukan pemindahan dan perbaikan ini juga lagi-lagi membutuhkan pekerja
yang ahli di bidangnya dan orang yang banyak, dan pegawai setempat tidak bisa
melakukannya.
Untuk
memperbaiki gazebo juga memakan waktu yang cukup lama karena bahan materialnya
yang berat dan hal lainnya. Seperti merakit dan memasangnya, itu sudah pasti
membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bertatap. Kira-kira 2-3 minggu perbaikan
gazebo itu dilakukan sampai akhirnya menjadi gazebo yang kembali layak dengan tampilan
yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Lalu
sekarang SMAN 1 Cikarang Utara memiliki dua gazebo di dua titik. Di tepi
lapangan (samping pankreas atau panggung kreasi) dan di depan ruang BK. Seperti
yang tertulis diatas, tampilan gazebo yang jauh lebih baik dengan nuansa
tradisional-modern yang khas serta ukuran yang lebih besar dan luas, warnanya
yang kecokelatan juga menambah kesan hangat gazebo.
Berbeda
dengan gazebo-gazebo yang ada pada periode lalu, yang dimana setiap gazebo sama
semua. Sama disini merujuk pada fungsi umumnya yang dipergunakan untuk belajar
saja. Namun sekarang, dua gazebo yang telah dibangun ternyata memiliki fungsi
khusus yang berbeda. Terlihat jelas dengan papan keterangan yang ada di kedua
gazebo tersebut, yaitu sebagai ruang literasi dan ruang tunggu BK (Bimbingan
Konseling).
Saat
ini, gazebo yang ada di tepi lapangan juga memiliki fungsi sebagai tempat
literasi atau ruang literasi. Sebagaimana yang kita tahu, budaya literasi memang
harus dilestarikan agar tidak pudar dan tingkat baca individu meningkat. Lalu, untuk
meraih tingkat baca yang baik, tempat yang nyaman juga dapat dijadikan opsi
sebagai pendukung literasi. Salah satunya gazebo ini, karena tempatnya yang
luas dan nyaman membuat bangunan ini bertransportasi menjadi saluran literasi
yang baik.
Selanjutnya
gazebo yang terdapat di depan ruang BK juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai
ruang tunggu siswa dan siswi yang mempunyai urusan konseling atau warga sekolah
lainnya yang ada hal tertentu dengan BK, karena posisinya juga tepat di depan
ruangannya membuat penempatan gazebo ini sangat berfungsi. Dari ‘fungsi khusus'
kedua gazebo tersebut yang tertera pada papan keterangan menjadi salah satu
perbedaan yang jelas mengingat gazebo tempo dulu dan tempo sekarang. Tetapi biar pun begitu, gazebo tetap memiliki fungsi
utama yang sama, yaitu untuk belajar dan menunjang kenyamanan pembelajaran.
Adapun
aktifitas yang sering terlihat di gazebo itu umumnya siswa dan siswi yang
belajar bersama, makan, membaca, atau sekedar bersantai. Atau jika ada acara yang
berlangsung, biasanya gazebo dipakai untuk para penonton dan tempat istirahat.
Lalu selain itu, adapun hal yang akan di dapat saat duduk di kedua titik gazebo
tersebut adalah pertama, dari sudut gazebo tepi lapangan akan terlihat jelas
aktifitas masyarakat sekolah yang ada di lapangan maupun sekitarnya.
Sedangkan
pemandangan yang akan terlihat jika duduk di gazebo depan ruang BK adalah pemandangan
jelas anak-anak yang keluar-masuk kelas dan view samping pankreas
(panggung kreasi).
Walaupun
saat ini gazebo dibagi menjadi dua dengan ‘fungsi’ khusus yang berbeda, tetapi
fungsi utamanya tetap sama. Yaitu dibuat untuk kenyamanan bersama terutama bagi
siswa dan siswi.
Suatu
pilihan yang bagus karena pihak sekolah memutuskan untuk membuat dan
memperbaiki gazebo. Sebetulnya jika tidak ada gazebo pun tidak apa-apa, tetapi
memang alangkah baiknya jika suatu instansi harus bisa mengusahakan memiliki
suatu fasilitas untuk menunjang pembelajaran walaupun itu di ruang terbuka. Dan
melihat gazebo yang dibangun oleh sekolah sekarang ini terbilang keputusan yang
bagus karena seperti yang dijelaskan sebelumnya, gazebo memberikan efek atau
dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan
mengingat kembali sejarah gazebo hingga saat ini sudah seharusnya warga sekolah
bersyukur atas keberadaan gazebo. Mensyukuri adanya fasilitas sekolah satu ini
yang sudah membantu menyamankan atmosfer dan lingkungan sekolah sehingga terasa
lebih asri dan lengkap lagi. Terbayang jika gazebo ini tidak diperbaiki maka
akan menjadi bahaya jika ditempati, dan jika tidak diperbaiki maka spot belajar
siswa akan berkurang.
Apresiasi
pun tak luput diberikan kepada seperangkat sekolah dan para pekerja yang
bekerja keras merancang, membangun, hingga memperbaiki sampai saat ini. Kerja
keras yang telah dilakukan secara maksimal berhasil membuahkan hasil yang bagus
pula. Gazebo yang nyaman favorit masyarakat sekolah, gazebo yang indah menarik
mata, gazebo yang luas terbuka akan selalu menjadi kesukaan dan dibanggakan.
Jika
sudah diberikan kenyamanan berupa fasilitas seperti gazebo sudah seharusnya
kita sebagai warga sekolah dapat merawatnya. Cara untuk merawat gazebo sudah
pasti kita ketahui, dengan melepas sepatu jika naik ke atas, jangan sampai
kotor apalagi merusak. Secara garis besarnya tentang bagaimana caranya agar masyarakat
sekolahnya sendiri yang mengerti akan merawat fasilitas yang diberi dan rasa
memilikinya yang tinggi.
========================