Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

16 November 2022

Sejarah Gazebo SMAN 1 Cikarang Utara

========================
Judul TCS: Sejarah Gazebo SMAN 1 Cikarang Utara
Objek/Sumber TCS: Gazebo SMAN 1 Cikarang Utara
Tanggal Upload: 24 September 2022

Kelas: XII IPS 4
Kelompok: 2
Nama Anggota Kelompok:
1. Ahmad Al Rafi
2. Fatimah As-Saadah
3. Laila Syifa Salsabila
4. Putri Rike Permata

TCS (Teks Cerita Sejarah)


Orientasi

    SMA Negeri 1 Cikarang Utara memiliki banyak fasilitas sekolah yang memadai untuk warganya. Dan setiap fasilitas itu pastinya mempunyai cerita dan nilai sejarah di balik pembangunannya, salah satunya adalah gazebo. Gazebo merupakan salah satu fasilitas sekolah yang biasa di tempati oleh warga sekolah untuk bersantai atau melakukan aktifitas lainnya. Fasilitas yang memiliki bahan utama kayu ini juga menjadi spot favorit warga sekolah terutama siswa/siswi.

    Seperti yang disebut diatas, kayu menjadi bahan utama dari pembuatan gazebo. Namun kayu yang dipilih juga harus kayu pilihan yang memang dikhususkan untuk membuat bangunan seperti ini. Seperti kayu jati atau kayu kelapa. Pemilihan kayu yang benar akan berdampak saat proses pembangunan.

Urutan Peristiwa

      Gazebo sendiri tak lepas dari sejarah yang mengikatnya. Sebuah fakta yang didapat bahwa dari awal berdirinya sekolah ini, ternyata gazebo belum didirikan.

    Berdasarkan informasi yang diketahui, Gazebo mulai didirikan pada tahun 2010 secara bertahap. Diajukan oleh pihak sekolah dan disampaikan ke kepala sekolah. Waktu pembangunan ini terjadi pada saat periode Drs. Asep Saepullah, M.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah saat itu. Alasan utama gazebo dibuat pada awalnya hanya untuk kenyamanan siswa/siswi dalam mengikuti pembelajaran, karena pada tahun yang bersangkutan pankreas atau panggung kreasi itu belum dibangun, jadi sekolah memutuskan membuat gazebo untuk membuat anak-anak nyaman belajar.

    Dana yang diperlukan untuk membuat fasilitas ini juga tentunya tidak sedikit, maka sekolah mengeluarkan biaya sekitar 4-5 juta, untuk bagian pengeluaran dana dilakukan oleh komite sekolah yang bertugas saat itu. Dari dana tersebut pihak sekolah mulai melakukan pembangunan gazebo sampai selesai dan menghasilkan empat gazebo yang terdapat di empat titik sudut sekolah dengan warna gazebo yang gelap.

    Jika biasanya suatu pembangunan ada tahap peresmiannya, namun tidak dengan fasilitas ini (gazebo). Melansir dari narasumber, tidak ada peresmian untuk fasilitas ini karena pembuatan gazebo merupakan salah satu kegiatan sekolah jadi tidak ada peresmian di dalamnya.

    Adapun bahan utama dari pembuatan gazebo adalah kayu dengan model bangunan mirip pendopo joglo yang berbentuk panggung. Keberadaan gazebo sangat berarti bagi warga sekolah karena berhasil menjadi tempat istirahat dan bermain serta ruang terbuka sekolah. Selain keberadaannya yang berdampak baik bagi warga sekolah, ternyata model bangunan gazebo juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri sebab bentuknya yang khas, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

    Untuk membuat gazebo pastinya juga membutuhkan orang yang piawai di bidangnya, yang bisa disebut juga sebagai tenaga kerja ahli. Selain piawai, jumlah tenaga kerja dalam pembangunannya juga cukup banyak.

    Seiring berjalannya waktu, gazebo pun mulai termakan usia sehingga pada akhir tahun 2021 dilakukan perbaikan. Bahan material gazebo yang keropos akibat cuaca dan termakan rayap membuat gazebo tidak lagi terlihat indah dan senyaman dahulu.

    Akhirnya gazebo yang rusak dan tak layak itu membuat pihak sekolah memilih untuk memperbaiki bangunan tersebut agar kembali indah, nyaman, dan layak ditempati oleh warga sekolah dan sederet perangkat sekolah yang ingin melakukan aktifitas di atasnya.

    Untuk lebih detailnya, kita mengetahui bahwasanya setiap pergantian periode, pemimpin atau kepala sekolah pun pastinya ikut berganti. Sama halnya dengan perbaikan gazebo ini yang dicetuskan melalui ide kepala sekolah yang baru, yaitu bapak Didi Rosidi, S.Pd. Beliau memberikan ide untuk melakukan perbaikan gazebo mengingat kondisi gazebo yang saat itu rusak dan memang harus dilakukan perbaikan, akhirnya beliau pun memberikan maklumat untuk memperbaiki fasilitas tersebut dan disetujui oleh perangkat sekolah.

    Tetapi bukan hanya diperbaiki, gazebo juga dibangun kembali menjadi lebih bagus dan lebih luas dari sebelumnya. Gazebo yang berada di empat sudut saat itu dipindahkan terlebih dahulu lalu disatukan, singkatnya dua dijadikan satu. Untuk melakukan pemindahan dan perbaikan ini juga lagi-lagi membutuhkan pekerja yang ahli di bidangnya dan orang yang banyak, dan pegawai setempat tidak bisa melakukannya.

    Untuk memperbaiki gazebo juga memakan waktu yang cukup lama karena bahan materialnya yang berat dan hal lainnya. Seperti merakit dan memasangnya, itu sudah pasti membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bertatap. Kira-kira 2-3 minggu perbaikan gazebo itu dilakukan sampai akhirnya menjadi gazebo yang kembali layak dengan tampilan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

    Lalu sekarang SMAN 1 Cikarang Utara memiliki dua gazebo di dua titik. Di tepi lapangan (samping pankreas atau panggung kreasi) dan di depan ruang BK. Seperti yang tertulis diatas, tampilan gazebo yang jauh lebih baik dengan nuansa tradisional-modern yang khas serta ukuran yang lebih besar dan luas, warnanya yang kecokelatan juga menambah kesan hangat gazebo.

    Berbeda dengan gazebo-gazebo yang ada pada periode lalu, yang dimana setiap gazebo sama semua. Sama disini merujuk pada fungsi umumnya yang dipergunakan untuk belajar saja. Namun sekarang, dua gazebo yang telah dibangun ternyata memiliki fungsi khusus yang berbeda. Terlihat jelas dengan papan keterangan yang ada di kedua gazebo tersebut, yaitu sebagai ruang literasi dan ruang tunggu BK (Bimbingan Konseling).

    Saat ini, gazebo yang ada di tepi lapangan juga memiliki fungsi sebagai tempat literasi atau ruang literasi. Sebagaimana yang kita tahu, budaya literasi memang harus dilestarikan agar tidak pudar dan tingkat baca individu meningkat. Lalu, untuk meraih tingkat baca yang baik, tempat yang nyaman juga dapat dijadikan opsi sebagai pendukung literasi. Salah satunya gazebo ini, karena tempatnya yang luas dan nyaman membuat bangunan ini bertransportasi menjadi saluran literasi yang baik.

    Selanjutnya gazebo yang terdapat di depan ruang BK juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai ruang tunggu siswa dan siswi yang mempunyai urusan konseling atau warga sekolah lainnya yang ada hal tertentu dengan BK, karena posisinya juga tepat di depan ruangannya membuat penempatan gazebo ini sangat berfungsi. Dari ‘fungsi khusus' kedua gazebo tersebut yang tertera pada papan keterangan menjadi salah satu perbedaan yang jelas mengingat gazebo tempo dulu dan tempo sekarang. Tetapi  biar pun begitu, gazebo tetap memiliki fungsi utama yang sama, yaitu untuk belajar dan menunjang kenyamanan pembelajaran.

    Adapun aktifitas yang sering terlihat di gazebo itu umumnya siswa dan siswi yang belajar bersama, makan, membaca, atau sekedar bersantai. Atau jika ada acara yang berlangsung, biasanya gazebo dipakai untuk para penonton dan tempat istirahat. Lalu selain itu, adapun hal yang akan di dapat saat duduk di kedua titik gazebo tersebut adalah pertama, dari sudut gazebo tepi lapangan akan terlihat jelas aktifitas masyarakat sekolah yang ada di lapangan maupun sekitarnya.

    Sedangkan pemandangan yang akan terlihat jika duduk di gazebo depan ruang BK adalah pemandangan jelas anak-anak yang keluar-masuk kelas dan view samping pankreas (panggung kreasi).

    Walaupun saat ini gazebo dibagi menjadi dua dengan ‘fungsi’ khusus yang berbeda, tetapi fungsi utamanya tetap sama. Yaitu dibuat untuk kenyamanan bersama terutama bagi siswa dan siswi.

Reorientasi

    Suatu pilihan yang bagus karena pihak sekolah memutuskan untuk membuat dan memperbaiki gazebo. Sebetulnya jika tidak ada gazebo pun tidak apa-apa, tetapi memang alangkah baiknya jika suatu instansi harus bisa mengusahakan memiliki suatu fasilitas untuk menunjang pembelajaran walaupun itu di ruang terbuka. Dan melihat gazebo yang dibangun oleh sekolah sekarang ini terbilang keputusan yang bagus karena seperti yang dijelaskan sebelumnya, gazebo memberikan efek atau dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Dan mengingat kembali sejarah gazebo hingga saat ini sudah seharusnya warga sekolah bersyukur atas keberadaan gazebo. Mensyukuri adanya fasilitas sekolah satu ini yang sudah membantu menyamankan atmosfer dan lingkungan sekolah sehingga terasa lebih asri dan lengkap lagi. Terbayang jika gazebo ini tidak diperbaiki maka akan menjadi bahaya jika ditempati, dan jika tidak diperbaiki maka spot belajar siswa akan berkurang.

    Apresiasi pun tak luput diberikan kepada seperangkat sekolah dan para pekerja yang bekerja keras merancang, membangun, hingga memperbaiki sampai saat ini. Kerja keras yang telah dilakukan secara maksimal berhasil membuahkan hasil yang bagus pula. Gazebo yang nyaman favorit masyarakat sekolah, gazebo yang indah menarik mata, gazebo yang luas terbuka akan selalu menjadi kesukaan dan dibanggakan.

    Jika sudah diberikan kenyamanan berupa fasilitas seperti gazebo sudah seharusnya kita sebagai warga sekolah dapat merawatnya. Cara untuk merawat gazebo sudah pasti kita ketahui, dengan melepas sepatu jika naik ke atas, jangan sampai kotor apalagi merusak. Secara garis besarnya tentang bagaimana caranya agar masyarakat sekolahnya sendiri yang mengerti akan merawat fasilitas yang diberi dan rasa memilikinya yang tinggi.

 

Nama Narasumber:
1. Bapak Yanto (guru sarana & prasarana)
2. Bapak Soekarno (tenaga pendidik)
3. Bapak Nanu (staff TU)











Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial




========================

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog