Live Streaming Online Belajar Bahasa Indonesia SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Asal Usul Stasiun Gambir, DKI Jakarta (Contoh Teks Cerita Sejarah)

========================
Judul TCS: Asal Usul Stasiun Gambir
Objek/Sumber TCS: Stasiun Gambir
Tanggal Upload: ....

Kelas: XII IPS 1
Kelompok: 8
Nama Anggota Kelompok:
1. Amelia Meiliani Putri
2. Farid Pirdaus Maulana Putra
3. Muhammad Adsgi Sugiharto
4. Muhammad Rafli Firmansyah
5. Widad Khoirul Kamila

TCS (Teks Cerita Sejarah)


Orientasi


Stasiun ini berada pada tingkat ketiga. Karena stasiun ini termasuk stasiun besar, maka pengumuman diberitahukan dengan menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris.


Stasiun Gambir (GMR) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kelurahan Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, tepatnya di timur Monumen Nasional (Monas), serta terhubung dengan akses jalan menuju Monas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 meter ini termasuk ke dalam Daerah Operasi 1 Jakarta. Lokasi stasiun juga terletak di sebelah barat Gedung Kwartir Nasional Pramuka serta Gereja Immanuel Gambir. 


Stasiun Gambir yang baru dibuka untuk umum bersamaan dengan peresmian jalur pada Jumat, 6 Juni 1922. Presiden Soeharto meresmikannya, dengan ditandai dioperasikan Kereta Api Listrik (KRL). Sebelumnya, presiden terlebih dahulu membeli karcis di loket Stasiun Gambir. Stasiun baru ini memiliki tiga lantai, lantai pertama untuk loket penjualan tiket, lantai kedua sebagai ruang tunggu penumpang yang dilengkapi toilet, pertokaan serta restoran dan beberapa kantor pegawai, sedang lantai merupakan peron bagi para penumpang. Arsitektur bangunan atas terlihat sederhana dengan atap bersusun dengan sentuhan tradisioanl, joglo. Tak kalah menarik, bangunan stasiun baru di jalur layang masing-masing memiliki warna yang berbeda, dirancang bersama Fakultas Seni Rupa ITB. Stasiun Gambir berwarna dominan hijau lantainya pun dipasang porselen mengkilap dengan warna hijau. Selain Monas dan Istiqlal, bangunan baru Stasiun Gambir menjadi bangunan yang mudah dikenali di jantung kota Jakarta.Stasiun Gambir Terletak di Jakarta Pusat.


Urutan Peristiwa


Inovasi pengembangan Stasiun Gambir:



  • Pemerintah terus melakukan inovasi dari tahun ke tahun dalam pengembangan Stasiun Gambir. Berikut poin-poinnya.
  • Pada tahun 1976 Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP melakukan kerja sama pembangunan Kawasan Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang- Bekasi).
  • Pada tahun 1981 Pembangunan jalur layang kereta api Jakarta-Manggarai.
  • Pada tahun 1986 Pembangunan jalur layang kereta api Stasiun Gambir serta Gondangdia-Ir.H.Juanda.
  • Pada tahun 1922 Stasiun Gambir diresmikan oleh Presiden Soeharo.

    Kereta commuter line KRL tidak bisa turun di stasiun gambir dikarenakan  lajur kereta di Gambir terbatas dan sulit diperlebar, berbeda dengan Manggarai yang sampai 8 lajur, dan masih bisa ditambah dengan lajur kereta bandara.

Dengan lajur terbatas, dan ada dua tipe perjalanan kereta (jarak jauh dan commuter), membutuhkan pengaturan yang lebih rumit untuk mengakomodir penumpang.

Penumpang KRL lebih banyak tapi mobilitas cepat. Mudah naik dan mudah turun. Sementara KJJ jumlahnya lebih sedikit, rangkaian kereta lebih panjang, dan waktu naik turun lebih lama.

Jadi saat bersinggungan akan ada yang dikorbankan, entah penumpang KRL yang menunggu lebih lama, atau penumpang KJJ yang berkumpul bersama dengan penumpang KRL di satu peron.

Akses masuk ke peron juga bermasalah apabila digabung. Penumpang KJJ yang harus masuk bersama-sama penumpang KRL bisa jadi akan terlambat akibat antrian yang panjang. Atau ada penumpang KJJ yang salah nail KRL akibat mengikuti arus penumpang.

Banyak skenario yang mungkin terjadi, meski dengan bermacam tindakan pencegahan. Untuk menyederhanakan, maka stasiun Gambir didedikasikan untuk KJJ dan tidak menjadi tempat berhenti KRL.

 

Singkatnya:


Untuk kereta jarak jauh :

Mengurangi risiko penumpang terlambat, penumpang gelap, atau salah naik kereta.


Untuk KRL :

Mencegah penumpang menumpuk.

 

Fasilitas di Stasiun Gambir :


1.      Coworking Space


    Tempat yang cozy ini diperuntukkan bagi siapa pun yang ingin melakukan aktivitas kerja sembari menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Gambir. Letaknya yang strategis dan dekat dengan tenant makanan menjadikannya tak sepi pengunjung. Fasilitas yang ada di coworking space Stasiun Gambir seperti jaringan internet Wi-Fi, pendingin ruangan, air minum gratis dan area charger. Namun tak sembarangan orang yang bisa menggunakan tempat ini. Syaratnya, kamu harus menunjukkan boarding pass dan memiliki akun KAI Access.


2.     Taman Indoor Spot Instagrammable


    Stasiun Gambir punya taman di dalamnya yang bisa digunakan untuk foto-foto sembari menunggu kedatangan kereta api. taman indoor dihadirkan untuk membuat pengguna jasa kereta api tidak merasa bosan ketika menunggu kedatangan kereta.


3.     Arena bermain anak

   

    Area bermain  ini terletak di dalam Stasiun. Para orang tua kini tak perlu khawatir dan bingung untuk menghibur anak saat di Stasiun Gambir. Ajaklah anak-anak ke Area Bermain Anak di Stasiun.


- Bangunan dan tata letak

   

    Stasiun Gambir memiliki empat jalur kereta api, dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.


    Stasiun ini terdiri dari tiga tingkat. Aula utama, loket, restoran, toko, serta mesin ATM terdapat pada tingkat pertama. Tingkat kedua adalah ruang tunggu dengan beberapa restoran cepat saji dan kafetaria, sedangkan peron dan jalur kereta berada pada tingkat ketiga.

 


-Ciri khas

                      Stasiun Gambir memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental “kicir-                                kicir” yang sering diputar pada setiap kedatangan kereta api antarkota.

-Harga tiket


    Harga Tiket Kereta Eksekutif dan Ekonomi Merujuk dari aplikasi KAI Access, berikut adalah harga tiket perjalanan menggunakan kereta eksekutif dan ekonomi. KA GMR-SLO dan KA SLO-GMR: Rp 220 ribu-Rp 290 ribu untuk kelas ekonomi. Sedangkan eksekutif dibanderol dengan harga Rp 340 ribu-Rp 510 ribu.   


Kepala Stasiun Gambir

Edy Kuswoyo.

    Pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, itu telah mengabdi di PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak 1993.‎ Hingga saat ini, di usia pengabdiannya yang ke-22 tahun.

    Menurut dia, menjadi pelayan masyarakat merupakan kebanggaan tersendiri. Apalagi saat musim Lebaran, KAI menjadi salah satu transportasi pilihan utama masyarakat‎. Tingginya kepercayaan masyarakat menjadi tanggung jawab seluruh pegawai untuk memberi pelayanan maksimal.


Reorientasi

Fasilitas Stasiun Gambir suda cukup bagus bagi saya, sangat nyaman, untuk ruang tunggu nya juga sangat luas dan banyak penjual makanan sangat terbantu untuk saya yg suka terburu-buru dan tidak sempat makan di rumah.

Tetapi akan lebih baik lagi jika Stasiun Gambir melayani perjalanan KRL lagi agar lebih mudah menjalani perjalanan menggunakan KRL.

 

Di Stasiun Gambir terdapat banyak objek wisata seperti:

1.     Museum Taman Prasasti

Museum Taman Prasasti berjarak sekitar 1,9 km dari Stasiun Gambir, tepatnya di jalan Tanah Abang, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Disebut sebagai museum cagar budaya karena berisi warisan budaya yang bertaraf internasional.

 

2.     Masjid Istiqlal

Bangunan Masjid Istiqlal berada di jalan Taman Wijaya Kusuma. Masjid bergaya arsitektur modern yang digunakan sebagai kantor oleh organisasi Islam di Indonesia.


3.     Monumen Nasional (MONAS)

Merupakan tempat wisata monumen dan patung yang masih menjadi lokasi wisata terfavorit kota Jakarta. Cukup memakan waktu sekitar 2 menit dari Stasiun Gambir.


4.     Galeri Nasional Indonesia

Museum Galeri Nasional Indonesia atau museum benda khusus ini digunakan untuk pameran maupun perhelatan. Letaknya sekitar 1,8 Km dari Stasiun Gambir.



Nama Narasumber:
1. Bapak Jul Yasman (Satpam)

2. Bapak Imam Muzaki (Tukang Ojek)

3. Bapak Budi Darma (Porter)


- Foto objek/bangunan sejarah














Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial




========================


Baca Informasi Terkait: