Stasiun ini berada pada tingkat ketiga. Karena stasiun ini termasuk stasiun besar, maka pengumuman diberitahukan dengan menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris.
Stasiun Gambir (GMR) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kelurahan Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, tepatnya di timur Monumen Nasional (Monas), serta terhubung dengan akses jalan menuju Monas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 meter ini termasuk ke dalam Daerah Operasi 1 Jakarta. Lokasi stasiun juga terletak di sebelah barat Gedung Kwartir Nasional Pramuka serta Gereja Immanuel Gambir.
Stasiun Gambir yang baru dibuka untuk umum bersamaan dengan peresmian jalur pada Jumat, 6 Juni 1922. Presiden Soeharto meresmikannya, dengan ditandai dioperasikan Kereta Api Listrik (KRL). Sebelumnya, presiden terlebih dahulu membeli karcis di loket Stasiun Gambir. Stasiun baru ini memiliki tiga lantai, lantai pertama untuk loket penjualan tiket, lantai kedua sebagai ruang tunggu penumpang yang dilengkapi toilet, pertokaan serta restoran dan beberapa kantor pegawai, sedang lantai merupakan peron bagi para penumpang. Arsitektur bangunan atas terlihat sederhana dengan atap bersusun dengan sentuhan tradisioanl, joglo. Tak kalah menarik, bangunan stasiun baru di jalur layang masing-masing memiliki warna yang berbeda, dirancang bersama Fakultas Seni Rupa ITB. Stasiun Gambir berwarna dominan hijau lantainya pun dipasang porselen mengkilap dengan warna hijau. Selain Monas dan Istiqlal, bangunan baru Stasiun Gambir menjadi bangunan yang mudah dikenali di jantung kota Jakarta.Stasiun Gambir Terletak di Jakarta Pusat.
Urutan Peristiwa
Inovasi pengembangan Stasiun Gambir:
- Pemerintah terus melakukan inovasi dari tahun ke tahun dalam pengembangan Stasiun Gambir. Berikut poin-poinnya.
- Pada tahun 1976 Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP melakukan kerja sama pembangunan Kawasan Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang- Bekasi).
- Pada tahun 1981 Pembangunan jalur layang kereta api Jakarta-Manggarai.
- Pada tahun 1986 Pembangunan jalur layang kereta api Stasiun Gambir serta Gondangdia-Ir.H.Juanda.
- Pada tahun 1922 Stasiun Gambir diresmikan oleh Presiden Soeharo.
Kereta commuter line KRL tidak bisa turun di
stasiun gambir dikarenakan lajur kereta
di Gambir terbatas dan sulit diperlebar, berbeda dengan Manggarai yang sampai 8
lajur, dan masih bisa ditambah dengan lajur kereta bandara.
Dengan lajur terbatas, dan
ada dua tipe perjalanan kereta (jarak jauh dan commuter), membutuhkan
pengaturan yang lebih rumit untuk mengakomodir penumpang.
Penumpang KRL lebih banyak
tapi mobilitas cepat. Mudah naik dan mudah turun. Sementara KJJ jumlahnya lebih
sedikit, rangkaian kereta lebih panjang, dan waktu naik turun lebih lama.
Jadi saat bersinggungan
akan ada yang dikorbankan, entah penumpang KRL yang menunggu lebih lama, atau
penumpang KJJ yang berkumpul bersama dengan penumpang KRL di satu peron.
Akses masuk ke peron juga
bermasalah apabila digabung. Penumpang KJJ yang harus masuk bersama-sama
penumpang KRL bisa jadi akan terlambat akibat antrian yang panjang. Atau ada
penumpang KJJ yang salah nail KRL akibat mengikuti arus penumpang.
Banyak skenario yang
mungkin terjadi, meski dengan bermacam tindakan pencegahan. Untuk
menyederhanakan, maka stasiun Gambir didedikasikan untuk KJJ dan tidak menjadi
tempat berhenti KRL.
Singkatnya:
Untuk kereta jarak jauh :
Mengurangi risiko
penumpang terlambat, penumpang gelap, atau salah naik kereta.
Untuk KRL :
Mencegah penumpang
menumpuk.
Fasilitas di Stasiun Gambir :
1. Coworking
Space
Tempat yang cozy ini diperuntukkan bagi siapa
pun yang ingin melakukan aktivitas kerja sembari menunggu kedatangan kereta api
di Stasiun Gambir. Letaknya yang strategis dan dekat dengan tenant makanan
menjadikannya tak sepi pengunjung. Fasilitas yang ada di coworking space
Stasiun Gambir seperti jaringan internet Wi-Fi, pendingin ruangan, air minum
gratis dan area charger. Namun tak sembarangan orang yang bisa menggunakan
tempat ini. Syaratnya, kamu harus menunjukkan boarding pass dan memiliki akun
KAI Access.
2.
Taman Indoor
Spot Instagrammable
Stasiun Gambir punya taman di dalamnya yang
bisa digunakan untuk foto-foto sembari menunggu kedatangan kereta api. taman indoor
dihadirkan untuk membuat pengguna jasa kereta api tidak merasa bosan ketika
menunggu kedatangan kereta.
3. Arena bermain anak
Area bermain ini terletak di dalam Stasiun. Para orang tua kini tak perlu khawatir dan bingung untuk menghibur anak saat di Stasiun Gambir. Ajaklah anak-anak ke Area Bermain Anak di Stasiun.
- Bangunan
dan tata letak
Stasiun Gambir memiliki empat jalur kereta api, dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.
Stasiun
ini terdiri dari tiga tingkat. Aula utama, loket, restoran, toko, serta mesin
ATM terdapat pada tingkat pertama. Tingkat kedua adalah ruang tunggu dengan
beberapa restoran cepat saji dan kafetaria, sedangkan peron dan jalur kereta
berada pada tingkat ketiga.
-Ciri khas
Stasiun Gambir memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental “kicir- kicir” yang sering diputar pada setiap kedatangan kereta api antarkota.
-Harga tiket
Harga Tiket Kereta Eksekutif dan Ekonomi Merujuk dari aplikasi KAI Access, berikut adalah harga tiket perjalanan menggunakan kereta eksekutif dan ekonomi. KA GMR-SLO dan KA SLO-GMR: Rp 220 ribu-Rp 290 ribu untuk kelas ekonomi. Sedangkan eksekutif dibanderol dengan harga Rp 340 ribu-Rp 510 ribu.
Edy Kuswoyo.
Pria kelahiran Wonosobo, Jawa
Tengah, itu telah mengabdi di PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak 1993. Hingga
saat ini, di usia pengabdiannya yang ke-22 tahun.
Menurut
dia, menjadi pelayan masyarakat merupakan kebanggaan tersendiri. Apalagi saat
musim Lebaran, KAI menjadi salah satu transportasi pilihan utama masyarakat.
Tingginya kepercayaan masyarakat menjadi tanggung jawab seluruh pegawai untuk
memberi pelayanan maksimal.
Fasilitas Stasiun Gambir suda cukup bagus bagi saya, sangat
nyaman, untuk ruang tunggu nya juga sangat luas dan banyak penjual makanan
sangat terbantu untuk saya yg suka terburu-buru dan tidak sempat makan di
rumah.
Tetapi akan lebih baik lagi jika Stasiun Gambir melayani
perjalanan KRL lagi agar lebih mudah menjalani perjalanan menggunakan KRL.
Di Stasiun Gambir terdapat banyak objek wisata seperti:
1.
Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti berjarak sekitar 1,9 km dari Stasiun
Gambir, tepatnya di jalan Tanah Abang, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Disebut
sebagai museum cagar budaya karena berisi warisan budaya yang bertaraf
internasional.
2.
Masjid Istiqlal
Bangunan Masjid Istiqlal berada di jalan Taman
Wijaya Kusuma. Masjid bergaya arsitektur modern yang digunakan sebagai kantor
oleh organisasi Islam di Indonesia.
3.
Monumen Nasional (MONAS)
Merupakan tempat wisata monumen dan patung yang masih menjadi
lokasi wisata terfavorit kota Jakarta. Cukup memakan waktu sekitar 2 menit dari
Stasiun Gambir.
4.
Galeri Nasional Indonesia
Museum Galeri Nasional Indonesia atau museum
benda khusus ini digunakan untuk pameran maupun perhelatan. Letaknya sekitar
1,8 Km dari Stasiun Gambir.
========================