Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

27 Juli 2022

Nitya Ade Santi Memecahkan Rekor dengan Menjadi Doktor (Dr.) Termuda di Usia 25 Tahun

========================





Mahasiswi Program studi (prodi) Ilmu Pengelolaan Hutan (IPH), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Nitya Ade Santi memecahkan rekor dengan menjadi doktor termuda di usia 25 tahun. Ia pun membagikan tips untuk mencapainya. 

Nitya resmi memperoleh gelar Doktor melalui Sidang Promosi Doktor atau penganugerahan gelar Doktor (Dr), yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Ruang Sidang Sylva Fahutan IPB.





Tahapan yang Dilalui Nitya hingga Menjadi Doktor di Usia 25 Tahun

Jauh sebelum menjadi doktor, Nitya ternyata sudah masuk ke bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) diusia muda. Hal itu lantaran dirinya mengikuti program percepatan (akselerasi) di SMPN 1 Sragen.

"Aku dulu SMPnya akselerasi jadi cuman 2 tahun. SMAnya biasa reguler. Terus masuk S1 umur 16 tahun dan lulusnya juga nggak cepet cepet amat, 4,5 tahun," ucapnya kepada detikEdu, Senin (25/7/2022).

Meski masih muda, namun Nitya sudah fokus di bidang manajemen dan pengelolaan hutan sejak jenjang S1 dan berlanjut hingga S3. Hal itu ia tunjukkan dengan fokus mengambil jurusan yang linear.

Pada jenjang S1, Nitya mengambil Manajemen Hutan, kemudian S2 Ilmu Pengelolaan Hutan IPB & S2 di Tropical International Forestry di University of Gottingen, Jerman. Lalu pada jenjang S3 di IPB prodi Ilmu Pengelolaan Hutan.

"Di tahun 2018 itu aku masuk S2, umur 21 tahun. Terus lulus S2 umur 23, lulus S3 di umur 25 tahun," ungkapnya.

Ikut Program Beasiswa dari Kemdikbud


Tak hanya menyelesaikan dengan waktu yang cukup cepat, Nitya juga bisa menjalankan studi S3 gratis melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemdikbudristekdikti. Dengan program PMDSU, Nitya bisa menempuh masa studi sejak sarjana hingga doktor tanpa biaya.

"S2 di overlap sama S3. Jadi waktu tesis itu sambil kuliah S3 melalui program beasiswa Kemdikbudristekdikti, yang akan memberikan skema pembiayaan S2 dan S3 itu dalam 4 tahun. Jadi mau gak mau, S2-S3 harus diselesaikan dalam waktu 4 tahun. Overlapnya pada saat penyelesaian tesis dan kuliah S3 yang bersamaan," paparnya.

Tips Lulus S3 dengan Beasiswa


Lulusan SMA Negeri 2 Sragen ini mengaku sebenarnya sejak awal tidak berniat melanjutkan studi sampai ke jenjang S3.

Namun, hal itu berubah ketika ada kesempatan berharga melalui program beasiswa Kemdikbudristekdikti.

"Ga ada niat sebenarnya mau lanjut sampe ke S2 dan S3. Karena biayanya besar. Pengennya lulus S1 terus kerja. Namun karena ada program beasiswa kemdikbud yang full biaya pendidikan jadinya saya ambil kesempatan itu," tutur Nitya.

Atas pencapaiannya ini, Nitya turut memberi tips kepada mahasiswa yang ingin berjuang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, di antaranya: ....

Baca artikel detikbali, "Alumni IPB Bagikan Tips Raih Doktor di Usia 25 Tahun" selengkapnya di https://www.detik.com/bali/berita/d-6198848/alumni-ipb-bagikan-tips-raih-doktor-di-usia-25-tahun.


Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/











Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial


========================
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog