KD 3. 4 MENGEVALUASI TEKS ULASAN FILM
(kerjakan secara berkelompok, maks. 4 orang)
Hari : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tanggal :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kelas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Nama :
1.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
TUGAS
- Bacalah teks ulasan film di bawah ini dengan cermat dan saksama!
- Teliti dan evaluasilah unsur-unsur dari teks tersebut lalu tentukanlah 10 (sepuluh) unsur yang benar dan 10 (sepuluh) unsur yang salah!
Teks Ulasan Film:
Mencari
Hilal 9 Milyar Rupiah
Data Film
Judul :
Mencari Hilal
Genre :
Drama, Religi, Keluarga, Horor, Misteri
Negara :
Indonesia
Bahasa :
Bahasa Indonesia
Tahun Rilis : 2015
Durasi Film : 200
min
Biaya Produksi : sekitar
3 milyar rupiah
Jumlah Penonton : sekitar 12
ribu orang
Pendapatan :
sekitar 900 juta rupiah (asumsi harga tiket Rp50.000,00 / penonton)
Rating IMDB : 7. 7/10 -
20 votes
Pemain Film :
Oka Antar Pulau (Heli)
Deddy Sutomo (Mahmud)
Torro Margens (Arifin)
Wulan Guritno (Halida)
Vanda (Shanty)
Adit (Iqbal)
Rosa (Pendeta
Daniel)
Wani Darmawan (Pak Camat)
Kru Film
Produser :
Raam Punjabi, Hanung Bramantyo, Putut Widjanarko, Salman Aristo
Sutradara :
Ismail Basbeth
Penulis :
Salman Aristo, Bagus Bramanti, Dedy Mizwar
Produksi :
MVP Pictures, Dapur Film, Argi Film, Gramedia Productions
Sinopsis Film
Di benak Mahmud (60), tak ada yang lebih mulia selain tulus berjuang
menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam semua aspek hidup. Bertahun-tahun
lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah
satu-satunya solusi semua persoalan hidup.
Mahmud adalah seorang yang ingin memperdalam ilmu agama, kehiupaannya
tidak bisa lepas dari ilmu agama Islam khususnya, di usianya yang sudah tidak
muda lagi, saat ini ia berusia 90 tahun namun masih bersemangat untuk berdakwah
dan menyebarkan agama islam, Semangat mahmud tiba tiba menghilang ketika ia
mendengar isu bahwa sidang isbat Kementrian Agama yang menelan dana 9 milyar
untuk menentukan hilal.
Hatinya begitu terpukul dan tak mempercayainya seakan membuat dirinya
teringat masa lalunya di mana di tempat ia belajar di Pesantren, Ia teringat
lagi tradisi mencari Hilal yang dilakukan pesantrennya dulu. Sebuah tradisi
yang sarat makna spiritual yang lama tak berjalan lagi sejak pesantrennya bubar
puluhan tahun lalu. Mahmud ingin mengulang tradisi itu untuk membuktikan kepada
semua orang bahwa ibadah tidak dibuat untuk memperkaya diri. Hilal bisa
ditemukan tanpa harus menelan biaya milyaran. Sayangnya upayanya itu terhalangi
oleh anaknya. Mereka mengkhawatirkan kesehatan Mahmud yang menurun.
Mahmud bersikeras pergi. Mahmud boleh pergi hanya jika ditemani Pak RT
(28), anak bungsunya yang sejak lama pergi dari rumah karena selalu
bertentangan dengannya. Heli, aktivis lingkungan hidup, kerap membuat Mahmud
gerah dengan kritik sekuler liberal yang menurutnya sesat. Mahmud berusaha
menunjukkan tradisinya dulu, namun anaknya mencegahnya karena kawatir akan
kesehatannya. Namun Mahmud tetap nekat pergi. Akhirnya ia pergi bersama Heli
(28), anak bungsunya yang justru kerap pergi dari rumah bahkan kerap membenci
mahmud, karena keterpaksaan heli menurutinya.
Dalam menjalani hubungan jenis apa pun, rasanya hampir mustahil selalu
berjalan mulus tanpa ada riak-riak, termasuk hubungan ayah dan anak. Begitu
pula dengan kondisi hubungan Heli dan Mahmud dalam Mencari Hilal.
Mahmud (Deddy Sutomo) adalah seorang pedagang tua lulusan universitas di
Amerika Serikat yang memegang teguh prinsip berdakwah. Ia rela meninggalkan
semua yang ia miliki demi menyampaikan ajaran yang ia pahami.
Meski sering berdakwah, tapi bukan berarti Mahmud lantas disukai seperti
dai artis yang sering tampil di televisi. Pola komunikasinya yang cenderung
lugas dan apa adanya, kerap kali menyinggung orang lain, bahkan tak ayal banyak
yang memusuhinya.
Ternyata yang bermasalah bukan hanya lingkungan pasar ataupun rumah
tempat tinggal Mahmud, sang kakek pun memiliki konflik dengannya. Heli (Oka
Antara), putra satu-satunya yang menjadi aktivis lingkungan pun kerap
bersitegang dengan Mahmud.
Heli beranggapan cara yang dilakukan Mahmud hanyalah usaha yang kuno dan
tak memiliki imbas sosial seperti kegiatannya. Sedangkan Mahmud, menganggap
Heli telah jauh dari agama hingga dengan tak ragu menyebut putranya sendiri
telah "sesat" karena kesekulerannya.
Keinginan Heli hanyalah satu saat menginjakkan kaki ke rumahnya kembali
setelah sang ibu meninggal, ia hanya memohon kakaknya dapat membuatkan paspor
guna misi Heli membela isu lingkungan ke luar kota.
Di sisi lain, Mahmud tengah mengalami kegundahan karena Kementerian
Agama yang ia anggap selama ini benar, diduga melakukan tindakan pemborosan
hanya untuk menentukan hilal atau tanda masuk bulan baru dalam kalender Jawa.
Mahmud pun bertekad membuktikan bahwa mencari hilal tidaklah memboroskan
uang negara, dengan cara menapak tilas ajarannya saat pesantren dahulu. Dan
untuk mendapatkan izin dari sang anak, Helina, ia harus pergi sembari ditemani
Heli.
Perjalanan panjang pun dimulai. Mahmud yang selalu meyakini cara
tradisional harus berbenturan argumen dan ego dengan anaknya sendiri yang
menggantungkan diri pada teknologi. Permasalahannya, pada dasarnya Heli dan
Mahmud memiliki sifat yang sama, lemah lembut dan penyayang.
Kurang Dukungan Komersil
Dunia hiburan Tanah Air kembali diramaikan oleh kemunculan film nasional
berjudul Mencari Hilal. Film Mencari Hilal tersebut akan tayang pada tanggal 15
Juli 2015. Film Mencari Hilal disutradarai oleh Ismail Basbeth dan diperankan
oleh Oka Antara
Ismail Basbeth mungkin terkesan asing bila dibandingkan dengan Garin
Nugroho ataupun Angga Dwimas Sasongko. Pria asal Yogyakarta ini mengaku membuat
film ini berdasarkan pengalamannya sendiri berhadapan dengan sang ayah.
Meski tak setenar Garin, tetapi Ismail membuktikan filmnya dapat
bersanding dengan karya sutradara Indonesia yang mendunia itu di kategori Sutradara
Terbaik Festival Film Indonesia 2015.
Meski terkesan religi, namun sebenarnya Mencari Hilal adalah
film drama pada umumnya. Ismail menggunakan ide sederhana yang biasa ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, perselisihan karena berbeda sudut pandang.
Latar penentuan hari besar keagamaan digunakan Ismail guna mencerminkan
perbedaan sebenarnya bukan menjadi sebuah masalah sosial. Yang menjadi masalah
seringkali adalah cara manusia menghadapi perbedaan yang ada.
Film ini mungkin akan terasa "sangat Hanung Bramantyo"
mengingat sutradara yang kerap melontarkan sindiran melalui karyanya itu juga
berperan sebagai Produser Eksekutif.
Namun terlepas dari sensasi rasa "Hanung" tersebut, Ismail
secara jujur mengungkapkan kejadian sosial yang ada di masyarakat Indonesia
yang beragam tetapi sulit menerima keberagaman, atau membesar-besarkan
keberagaman.
Dalam kehidupan keseharian, film ini pun juga menggambarkan bahwa
perbedaan ataupun keberagaman adalah sebuah keniscayaan, bahkan dalam hubungan
ayah dan anak.
Ariel Noah sebagai penulis pun dengan halus namun sangat jujur
menuturkan kisah yang menyentil tapi sarat pelajaran. Dikombinasikan dengan
gaya penyutradaraan Ismail yang terasa kental "idealisme, " justru
menjadikan Mencari Hilal sebuah kombinasi yang unik antara film seni
dengan cerita yang ringan.
Kualitas sinematografi dan cerita yang cukup baik menjadi catatan yang
menyedihkan karena film ini tak mendapatkan dukungan komersil dengan baik. Sebuah
kejadian yang miris film dengan cerita kuat, sarat makna, dan eksekusi
sinematik yang baik, harus kalah rela turun layar cuma karena penonton yang tak
memenuhi bangku bioskop.
Meski tak berjaya di layar komersil, tetapi Mencari Hilal terbukti
dapat diputar di berbagai festival film internasional seperti Paris
International Film Festival, pada akhir Oktober lalu. Hal ini membuktikan bahwa
film Indonesia sebenarnya secara cerita dapat diterima dan dipahami oleh
masyarakat dunia.
Sekarang permasalahannya, apakah Mencari Hilal mendapatkan
kesempatan kembali untuk mendapatkan kejelasan tempat di masyarakatnya sendiri,
atau ia harus tetap mencari dalam keremangan, seperti ketika mencari hilal itu
sendiri entah secara rukyat ataupun hisab.
Berjuang di Festival Film Internasional
Mencari Hilal akan tetap melanjutkan perjuangannya di festival film
internasional? Ya, film arahan sutradara muda Ismail Basbeth ini akan
berkompetisi dengan film-film Afrika di ajang Tokyo International Film Festival.
Ini juga akan menjadi film pertama dari MVP Pictures yang ikut serta dalam
festival film internasional.
Menurut Hanung Bramantyo, salah satu produser film Mencari Hilal, keikutsertaan
dalam festival tersebut merupakan upaya lanjutan mensosialisasikan gagasan film
ini di luar bioskop. Hanung mengaku awalnya memang ia tidak percaya diri membawa
film ini ke festival internasional jika berkaca pada pencapaian jumlah penonton
di bioskop. Namun, optimisme sang sutradara, Ismail Basbeth membuat Hanung
kembali yakin jika film ini memang spesial.
"Film Mencari Hilal gagal di pasar komersil, tapi menuai
review-review positif di berbagai media nasional. Pada awalnya, saya merasa
tidak percaya diri melihat respon penonton di bioskop yang dingin terhadap
filmnya. Tapi, Ismail (Basbeth) selalu optimis, " ujar Hanung di sela-sela
syukuran film Mencari Hilal berkompetisi di American Intenational Film Festival
di kantor MVP Pictures, Kuningan, Bekasi Selatan, Selasa (29/9) siang.
Kemudian Hanung melanjutkan, "Sekarang, Mencari Hilal memperoleh
tempat yang pas di Tokyo International Film Festival bersama puluhan film dari
negara-negara lain di seluruh dunia. Optimisme Ismail membuahkan hasil. Saya
yang semula tidak percaya diri akhirnya meyakini bahwa film ketika dibuat
dengan jujur akan mempunyai tempatnya"
Jeblok di Pasaran Lokal, Tapi Berprestasi Internasional
Beberapa bulan silam, dalam rangka menyambut musim liburan diantaranya
libur Idul Adha dan liburan sekolah, ada film yang berjudul Mencari Hilal. Secara
kualitas, para pengamat menilai akting dua pemeran utama, yakni Deddy Sutomo
dan Oka Antara sangat
mencuri perhatian dan membuat decak kagum. Namun, kualitas penyutradaraan, nama
beken sang aktor dan akting semata tak mampu mendongkrak pendapatan film ini
yang jeblok di pasaran.
Dengan biaya produksi hampir Rp 12 miliar, film dengan target penonton
sebanyak 250 ribu orang ini hanya mampu mendapatkan 3 ribu orang saja. Melihat
hal tersebut jelas membuat para produser kecewa. Tetapi, kekecewaan tersebut
tak terlalu dirasakan sang sutradara, Ismail Basbeth. Menurut Ismail, film
Mencari Hilal dibuat memang tidak ditargetkan untuk meraup banyak penonton.
"Ini film renungan, penonton dituntut untuk berpikir. Bukan film
yang mendongengkan penonton, " kata sutradara, Ismail Basbeth di kawasan
Kuningan, Jakarta Selatan.
Meski kurang mendapat sambutan baik dari para pencinta film Indonesia, Mencari
Hilal rupanya justru menuai kesuksesan di luar negeri. Belum lama ini film yang
dibintangi oleh aktor ganteng Sule Antara itu dikabarkan akan bersaing di ajang Festival
Film Internasional Tokyo 2000. Produser Raam Punjabi tidak merasa rugi saat
menggarap film Mencari Hilal. Ia pun mengaku bangga karena Mencari Hilal telah
menjadi film pertama baginya yang sukses menembus kancah internasional.
"Ini film kami pertama yang masuk festival makanya saya sangat
bangga. Film Mencari Hilal mungkin belum waktunya untuk dicernakan di Indonesia.
Namun kita berhasil mendahului produser lain dengan membuat film bagus seperti
ini. Mencari uang memang lebih gampang daripada piala, " kata Raam Punjabi.
Dalam ajang tersebut, Mencari Hilal akan bersaing dengan sembilan judul
film dari negara lain. Sebut saja The Actor (Italy), The Island Funeral
(Thailand), The Kids (Madura), If Only (India), Lazy Hazy Crazy (Korea), Shot
Me in The Heart (Korea), Young Love Lost (Tiongkok), A Simple Goodbye
(Tiongkok) dan Stair Dad (Prancis). Festival Film Internasional Tokyo
ke-52 ini akan diselenggarakan pada 22-31 Oktober 2015 mendatang.
Jawaban KD.
3.4 Menganalisis Teks Ulasan Film
Unsur Teks Ulasan yang Dievaluasi
|
|
BENAR
|
SALAH
|
1.
......................................................................
|
1. ......................................................................
|
2. ......................................................................
|
2. ......................................................................
|
3. ......................................................................
|
3. ......................................................................
|
4. ......................................................................
|
4. ......................................................................
|
5. ......................................................................
|
5. ......................................................................
|
6. ......................................................................
|
6. ......................................................................
|
7. ......................................................................
|
7. ......................................................................
|
8. ......................................................................
|
8. ......................................................................
|
9. ......................................................................
|
9. ......................................................................
|
10. ......................................................................
|
10. ......................................................................
|
Sumber


KD 3.4 MENGEVALUASI TEKS ULASAN FILM
Reviewed by Abank Juki
on
Mei 24, 2017
Rating:

Tidak ada komentar:
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.