Translate

Minggu, Juli 29, 2012

Saran dan Cara dalam Membaca Puisi (Poetry Reading)

Saran 'Mursal Esten' dalam Membaca Puisi





  • Perhatikan judul puisi;
  • Lihatlah kata-kata yang dominan;
  • Selamilah makna konotatif;
  • Dalam mencari dan menemukan makna, yang benar adalah makna yang sesuai dengan struktur bahasa;
  • Tangkaplah pikiran yang ada dalam puisi dengan memparafrasekannya;
  • Jawablah apa dan siapa yang dimaksud dengan kata ganti dan siapa yang mengucapkan kalimat yang diberi tanda kutip;
  • Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi (kata demi kata, frase demi frase, larik demi larik, dan bait demi bait);
  • Carilah dan kejarlah makna yang masih tersembunyi;
  • Perhatikanlah corak dan aliran sajak yang kita baca (imajis, religius, liris, atau epik), dan;
  • Tafsiran kita terhadap puisi mesti dapat kita kembalikan pada teks puisi itu sendiri.


Dalam proses membaca karya sastra (puisi), pembaca berinteraksi dengannya dalam sejumlah cara.

  • Kognisi akan berperan aktif, bersinggungan dengan seluruh lapisan karya.
  • Strata bunyi-bunyi kata bisa saja menjadi nyata melalui ujaran, atau hanya melalui bunyi dan konfigurasi bunyi yang disadari dalam silent reading.
  • Hal itu bisa terjadi, atau bahkan dalam pembacaan yang bersifat individual, jika pembacaannya berkompeten, ia hampir tidak akan bisa menghindar dari aktualisasi kesatuan makna yang baik.
  • Gaps atau blanks yang terdapat pada struktur temporal karya, sebagai dimensi kedua, perlu dijembatani agar teks yang dibaca dapat dipahami (Sayuti dalam Sarumpaet, 2002:35).

0 Comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Pencarian