Tampilkan postingan dengan label Sastrawan Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastrawan Dunia. Tampilkan semua postingan

Minggu, Juni 05, 2022

Kritik Sastra dan Esai: Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Ciri-Ciri, dan Contoh

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-ciri-struktur-kritik-sastra-dan-esai

Pengertian Kritik Sastra dan Esai 



Terlebih dahulu, kita akan membahas kritik sastra. Kritik sastra adalah analisis terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai baik dan buruknya suatu karya secara objektif. 

Adapun esai diartikan sebagai karangan singkat yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya. Masalah yang dibahas dalam esai merupakan masalah yang aktual dari berbagai bidang, seperti kesusastraan, kebudayaan, iptek, atau politik. Kamu pastinya sudah tahu dong ya tentang sejarah esai.

Lebih luasnya, Widyamartaya dan Sudiati berpendapat bahwa kritik sastra adalah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik dan buruknya kualitas, nilai, serta kebenaran suatu karya sastra. Nantinya, kritik yang sudah diberikan terhadap karya sastra dan esai dapat menjadi panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. 

Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperoleh masukan yang bersifat membangun karya tersebut 


Prinsip Penulisan Kritik dan Esai

Pokok persoalan yang dibahas harus layak untuk diulas. Hasil ulasannya pun harus memberikan keterangan atau memperlihatkan sebab-musabab yang berkaitan dengan suatu peristiwa yang nyata. Jadi, yang terpenting bukan apa yang diulas, tetapi bagaimana cara penulis memberikan ulasannya.

Pendekatan yang digunakan harus jelas,  apakah persoalan  didekati dengan pendekatan faktual atau imajinatif.

Ulasan yang menggunakan pendekatan faktual harus didukung oleh fakta yang nyata dan objektif. Penulis tidak boleh mengubah fakta untuk mendukung pandangannya. 

Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, tidak samar-samar, harus dapat dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan kebenarannya.


Struktur Kritik dan Esai

Dalam penulisan kritik sastra maupun esai, ada beberapa struktur atau sistematika yang harus dipenuhi. Ada 3 hal penting dalam struktur kritik dan esai, yakni pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang atau reiterasi. Pembahasan secara detailnya antara lain:

1. Pernyataan Pendapat

Dalam esai, pendapat atau tesis menyajikan pandangan penulis terhadap objek atau fenomena yang disoroti.

2. Argumentasi

Argumen atau pendapat yang disajikan berupa alasan yang logis serta bersifat subjektif. Penegasan Ulang

3. Reiterasi

Penegasan ulang dalam esai, juga berupa ringkasan atau pengulangan kembali hal yang sudah disampaikan dan menjadi penegasan dari bagian argumentasi.


Kaidah Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai

Dari segi kebahasaan, kritik sastra dan esai dapat dilihat dari hal berikut:

1. Pernyataan Persuasif

Pernyataan persuasif pada teks berbentuk kritik sastra dan esai, kalimat yang digunakan tidak secara jelas mencirikan kalimat persuasif secara umum. Pernyataan yang disampaikan penulis, mengulas hal dengan data atau kalimat yang logis bertujuan agar menggugah pemikiran pembaca sehingga akhirnya pembaca setuju dengan ide yang disampaikan penulis.

2. Pernyataan Fakta

Dalam kritik dan esai, pendapat penulis disajikan berdasarkan interpretasi ataupun penafsiran dari sudut pandang tertentu dengan disertai fakta-fakta pendukung. Kehadiran fakta berfungsi sebagai sarana untuk memperjelas pendapat.

3. Pernyataan Menilai

Pernyataan yang bersifat menilai atau mengomentari sangat diperlukan untuk mengetahui kurang dan lebihnya suatu karya, yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi penulis.

4. Istilah Teknis

Istilah teknis merupakan kosakata yang berkaitan pada bidang ilmu pengetahuan tertentu. Hal ini terkadang perlu dilakukan agar penulis dan pembaca dapat sepaham pada suatu pembahasan tertentu yang perlu dijelaskan secara detail.

5. Kata Kerja Mental

Kata kerja mental adalah kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian, bukan berupa tindakan atau aksi yang bisa diamati secara fisik.

Contoh: mengingat, merasakan, memikirkan.


Ciri-Ciri Kritik Sastra dan Esai

Seperti jenis teks lainnya, teks kritik sastra memiliki ciri, agar kamu dapat mengidentifikasi, apakah sebuah teks disebut sebagai kritik sastra.


A. Ciri-ciri Kritik Sastra yaitu:

  • Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.
  • Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra.
  • Pertimbangan bersifat objektif.
  • Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra.
  • Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.
  • Tidak berprasangka.
  • Tidak terpengaruh siapa penulisnya.
 

B. Ciri-ciri Esai yaitu :

  • Berbentuk prosa.
  • Singkat, dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
  • Memiliki gaya pembeda.
  • Selalu tidak utuh.
  • Memenuhi keutuhan penulisan.
  • Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal.
  • Baca juga: Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, dan Contohnya

Contoh Kritik Sastra

Mimpi Anak Belitung pada Novel Sang Pemimpi
Sebuah Kritik Sastra

Mimpi adalah bagian kehidupan. Tanpa mimpi kita akan kurang bersemangat untuk menjalani kehidupan. Novel Sang Pemimpi adalah sebuah novel kedua karya Andrea Hirata yang merupakan bagian tetralogi Laskar Pelangi.

Sang Pemimpi adalah judul yang tepat untuk novel ini karena memang kisah yang disajikan membuat pembaca yakin akan kekuatan mimpi. Tentunya, dengan cinta, pengorbanan, dan rahmat Tuhan, kita akan dapat mewujudkan mimpi yang kita miliki.

Tiga tokohnya, Arai, Ikal, dan Jimbron, yang digambarkan sebagai pemimpi telah menamatkan SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Dari sinilah perjuangan dan mimpi mereka dimulai. 

Tidak tanggung-tanggung, Arai dan Ikal bermimpi untuk kuliah ke Perancis, sedangkan Jimbron memutuskan untuk menetap di Belitung. Demi impian tersebut, apapun mereka lakukan.

Impian Arai dan Ikal untuk kuliah di Prancis terwujud, Namun, ini barulah awal perjuangan yang sesungguhnya. 

Kekuatan novel ini terdapat dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pembaca diajarkan agar menjadi orang yang senantiasa bersyukur. Walaupun di tengah kekurangan, jangan mengeluh dan tetap berusaha serta berdoa. Selain itu, dengan kekuatan mimpi, jangan pernah menyerah dan larut dalam kesedihan. Selain itu, penulis mengajarkan tentang nilai-nilai untuk path pada perkataan orang tua.

Dalam novel Sang Pemimpi, juga terdapat kekurangan yang dapat menjadi masukan bagi penulis. Pembaca dapat mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan karena ada penggunaan bahasa daerah dan bahasa Inggris yang tidak dijelaskan di glosarium. Sebaiknya penulis melengkapi kosakata berbahasa daerah dan asing pada glosarium sehingga pembaca tidak bingung dengan istilah-istilah tersebut. Hal yang digambarkan lewat kata-kata dari kutipan. "Lalu kami beralih menjadi part time office boy di kompleks kantor pemerintah. (hal. 69),


Contoh Esai

CANDU

Sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan keterikatan masyarakat kita pada media sosial. Semua kalangan seakan "terjerat" dalam rutinitas yang sama setiap harinya. Terlebih lagi kaum remaja. Remaja larut dalam aktivitas yang satu ini hampir sepanjang hari. Tentunya ada keasikan tersendiri sehingga remaja betah berlama-lama dalam menggunakannya. Salah satunya, sebagai wadah menuangkan berekspresinya.

Penggunaan media sosial di kalangan remaja akan memberikan dampak bagi penggunanya. Remaja yang tentunya masih dalam usia belajar, sering terganggu waktu belajarnya. Ditambah lagi, sebaran informasi melalui media sosial dapat membentuk opini di kalangan remaja. Misalnya tentang standar kecantikan di kalangan remaja perempuan. Hal lainnya yang sangat berbahaya dari media sosial adalah pornografi dan kejahatan melalui internet. 

Walaupun demikian, kita tidak menampik bahwa media sosial pun memiliki dampak positif, di antaranya untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga ataupun saudara yang jauh jarak tempat tinggalnya, mendapatkan ilmu pengetahuan baru, sebagai sumber penyebaran informasi, memperluas jaringan pertemanan, dan sebagai media media promosi bisnis.

Penggunaan teknologi modern tentunya tidak lepas dari pengaruh positif dan negatif. Tentu saja hal ini bergantung dari penggunanya, Remaja diharapkan dapat membatasi diri sendiri serta control dari orang tua sangat diperlukan.


Referensi


Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII - Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.


Artikel diperbarui pada 10 Februari 2022
Leo Bisma
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-ciri-struktur-kritik-sastra-dan-esai





Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial




Read more »

Kamis, Maret 31, 2022

Tugas Teks Resensi Novel Ayat-Ayat Cinta Kelas XI

Tugas Bahasa Indonesia kelas XI


Kompetensi Dasar:

Perhatikanlah kedua contoh teks resensi novel Ayat-Ayat Cinta berikut ini! 
(Silakan buka tautan di bawah ini!)


Teks resensi 1:



Teks resensi 2:

https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/resensi/ayat-ayat-cinta


Setelah kamu membaca kedua contoh resensi di atas, tuliskanlah 5 (lima) persamaan dan 5 (lima) perbedaan dari kedua teks resensi tersebut di buku tulis masing-masing!


Jawaban:

Persamaan:
1. ...............................................
2. ...............................................
3. ...............................................
4. ...............................................
5. ...............................................

Perbedaan:
1. ...............................................
2. ...............................................
3. ...............................................
4. ...............................................
5. ...............................................

 ===============
Keterangan: tugas akan diperiksa pàda pertemuan selanjutnya!




Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial




Read more »

Sabtu, Januari 24, 2015

Chairil Anwar - Sastrawan Pelopor Angkatan 45

.

Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.



Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, dimana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.



Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya. Sebelum menginjak usia 27 tahun, sejumlah penyakit telah menimpanya. Chairil meninggal dalam usia muda di Rumah Sakit CBZ (sekarang Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo), Jakarta pada tanggal 28 April 1949; penyebab kematiannya tidak diketahui pasti, menurut dugaan lebih karena penyakit TBC. Ia dimakamkan sehari kemudian di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.

Chairil dirawat di CBZ (RSCM) dari 22-28 April 1949. Menurut catatan rumah sakit, ia dirawat karena tifus. Meskipun demikian, ia sebenarnya sudah lama menderita penyakit paru-paru dan infeksi yang menyebabkan dirinya makin lemah, sehingga timbullah penyakit usus yang membawa kematian dirinya - yakni ususnya pecah. Tapi, menjelang akhir hayatnya ia menggigau karena tinggi panas badannya, dan di saat dia insaf akan dirinya dia mengucap, "Tuhanku, Tuhanku..." Dia meninggal pada pukul setengah tiga sore 28 April 1949, dan dikuburkan keesokan harinya, diangkut dari kamar mayat RSCM ke Karet oleh banyak pemuda dan orang-orang Republikan termuka.

Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari masa ke masa. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar. Kritikus sastra Indonesia asal Belanda, A. Teeuw menyebutkan bahwa "Chairil telah menyadari akan mati muda, seperti tema menyerah yang terdapat dalam puisi berjudul Jang Terampas Dan Jang Putus".


.


Sumber 1


Sumber 2



Read more »

Pramoedya Ananta Toer - Sastrawan Besar Yang Dikerdilkan Bangsanya

.

Pramoedya Ananta Toer (lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun), secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.
 




Banyak dari tulisannya menyentuh tema interaksi antarbudaya; antara Belanda, kerajaan Jawa, orang Jawa secara umum, dan Tionghoa. Banyak dari tulisannya juga semi-otobiografi, di mana ia menggambar pengalamannya sendiri. Ia terus aktif sebagai penulis dan kolumnis. Ia memperoleh Ramon Magsaysay Award untuk Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif 1995. Ia juga telah dipertimbangkan untuk Hadiah Nobel Sastra. Ia juga memenangkan Hadiah Budaya Asia Fukuoka XI 2000 dan pada 2004 Norwegian Authors' Union Award untuk sumbangannya pada sastra dunia. Ia menyelesaikan perjalanan ke Amerika Utara pada 1999 dan memperoleh penghargaan dari Universitas Michigan.

Sampai akhir hayatnya ia aktif menulis, walaupun kesehatannya telah menurun akibat usianya yang lanjut dan kegemarannya merokok. Pada 12 Januari 2006, ia dikabarkan telah dua minggu terbaring sakit di rumahnya di Bojong Gede, Bogor, dan dirawat di rumah sakit. Menurut laporan, Pramoedya menderita diabetes, sesak napas dan jantungnya melemah.

Pada 6 Februari 2006 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, diadakan pameran khusus tentang sampul buku dari karya Pramoedya. Pameran ini sekaligus hadiah ulang tahun ke-81 untuk Pramoedya. Pameran bertajuk Pram, Buku dan Angkatan Muda menghadirkan sampul-sampul buku yang pernah diterbitkan di mancanegara. Ada sekitar 200 buku yang pernah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia.

Pada 27 April 2006, Pram sempat tak sadar diri. Pihak keluarga akhirnya memutuskan membawa dia ke RS Saint Carolus hari itu juga. Pram didiagnosis menderita radang paru-paru, penyakit yang selama ini tidak pernah menjangkitinya, ditambah komplikasi ginjal, jantung, dan diabetes. Pada 30 April 2006 pukul 08.55 Pramoedya wafat dalam usia 81 tahun.

Jenazah dimandikan pukul 12.30 WIB, lalu disalatkan. Setelah itu, dibawa keluar rumah untuk dimasukkan ke ambulans yang membawa Pram ke TPU Karet Bivak. Terdengar lagu Internationale dan Darah Juang dinyanyikan di antara pelayat.


.


Sumber 1


Sumber 2



Read more »

Jumat, Maret 07, 2014

Aya Lancaster, pengarang novel ”Chronicles of The Fallen: Rebellion”

.




Novelis muda dan berprestasi, demikian kesan pertama bertemu dengan Aya Lancaster, 24, pengarang novel ”Chronicles of The Fallen: Rebellion.” Novel itu sudah tersebar di 28 negara, tapi malah terasing di negerinya sendiri.

Gadis berambut panjang ini bisa berkarya tulis dalam bentuk novel setebal 665 halaman berbahasa Inggris. Novel Aya lebih dihargai di mancanegara daripada di Tanah Air. Karyanya sempat ditolak beberapa penerbit lokal, tapi hikmahnya justru dilirik penerbit internasional. ”Saat itu sulit mencari penerbit yang mau menerbitkan naskah saya. Saya pernah menawarkan novel pertama saya ini ke beberapa penerbit besar di Indonesia. Saya sempat dipingpong ke sana kemari selama dua minggu di sebuah penerbitan besar.

Mereka bilang waktu itu, novel saya belum jadi tren di Indonesia,” kata Aya. Penolakan itu tidak mematahkan semangat Aya untuk menerbitkan novel tersebut. ”Saya disarankan oleh teman untuk menawarkan novel ini ke penerbit luar dan memang penerbit luar malah menerima dan mau menerbitkan novel saya,” kata mahasiswi Jurusan IT International di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung ini.

Meski kurang diminati penerbit Indonesia, novel terbitan perusahaan asal Inggris, Author Haouse, disambut hangat pembaca di banyak negara di dunia. Hingga akhirnya novel karya Aya ini mendapat perhatian cukup luas di kalangan pembaca dan peminat dunia perbukuan di Indonesia, menjadi diskusi panjang di beberapa jejaring sosial, juga portalportal di internet. ”Di Indonesia belum ada yang menjual. Sejauh ini yang ingin membeli biasanya viaeBay atau Amazon.

Saat saya mengikuti Festival Ubud Writers and Readers (UWRF), beberapa eksemplar dikirimkan ke Bali,” ujar Aya. Karya wanita asal Jakarta ini berisi tentang tema besar yaitu kekuasaan Tuhan yang tak bisa dipatahkan. Aya menjelaskan, novel tersebut berisi cerita fantasi layaknya kisah supranatural, thriller, dan suspense.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2011, novel yang menggunakan bahasa Inggris- Amerika ini sudah banyak dibaca banyak orang di Inggris, Belanda, Prancis, Italia, Amerika Serikat, termasuk Australia. Sementara di kawasan Asia hanya bisa didapatkan di Singapura, Korea, China, dan Jepang. Novel yang telah dibuat resensinya oleh Readers Digest ini akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, namun Aya masih mengalami kendala bahasa untuk menerjemahkannya.

”Agak sulit mencari beberapa padanan kata untuk beberapa kata slankAmerika. Memang ada bagian-bagian dimana saya memakai bahasa Inggris umum, tapi banyak bagian lain terutama dialog sarkasme yang akan meleset pengertiannya kalau diterjemahkan dan malah terasa aneh,” ungkap Aya.

Berhubung tema novelnya agak rumit, dialog-dialog ini yang akan menyegarkan pembaca setelah dihadapkan dengan perpaduan cerita yang kompleks antara konspirasi, kesetiaan, cinta dan keyakinan dengan sentuhan aksi dan semidetektif ini. Dia menerima banyak masukan dari orangorang terdekat untuk menolak diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

”Lagipula saya menulis sejak awal sudah dengan Bahasa Inggris, jadi agak mikir juga ketika diminta diterjemahkan,” ucap Aya. Kini, dia sedang menggarap lanjutan dari buku pertamanya ”Buku kedua ini berjudul Chronicles of The Fallen: Rebirth, ” katanya.



https://www.google.com/search = AYA+LANCASTER

http://www.goodreads.com/author/show/5348612.Aya_Lancaster

https://twitter.com/ayalancaster

Read more »

Chronicles of the Fallen : Rebellion - DIPUJI di negeri orang, tapi tak dilirik di negeri sendiri

.


DIPUJI di negeri orang, tapi tak dilirik di negeri sendiri. Itulah perjalanan novel "Chronicles of the Fallen : Rebellion" karya Tasya Agustina Thalib (23) yang memiliki nama pena Aya Lancaster. Novel berbahasa Inggris dengan tebal 448 halaman itu dicetak di Amerika Serikat oleh perusahaan penerbitan yang berpusat di Inggris. Novel Rebellion ini telah beredar di sejumlah negara Eropa, Asia, Afrika dan Amerika Serikat.


 
"Saya pernah menawarkan novel pertama saya ini ke beberapa penerbit besar di Indonesia. Saya sempat diping-pong ke sana kemari selama dua minggu di sebuah penerbitan besar. Mereka bilang, novel saya ini belum tren di Indonesia. Ide dan ceritanya belum biasa dan khawatir memunculkan kontroversi karena tokoh utamanya iblis perempuan dan malaikat. Padahal ini novel fiksi dan jalan ceritanya tidak seperti yang mereka bayangkan," katanya kepada wartawan, Sabtu (21/1/12) siang dalam acara Meet and Greet di aBhi Cuisine Jln. Belakang Pasar No. 110, Kota Bandung.

Mahasiswi Jurusan Teknologi Informasi di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung itu, nyaris patah arang karena tak ada satupun penerbit di Indonesia yang mau melirik novel perdananya. Apalagi, Aya membutuhkan hampir 10 tahun untuk menyusun novel fiksi bergenre fantasi dan supernatural itu. Namun, titik terang itu muncul tatkala Aya mengunjungi saudaranya di Batam. Di sana, Aya melihat adanya tawaran penerbitan untuk penulis pemula dari sebuah perusahaan penerbitan di Inggris.

"Saya cukup kirim e-mail (pos-el). Lalu atas dorongan dan dukungan teman-teman, saya coba kirim email penawaran termasuk tulisan mentah saya. waktu itu, belum saya bikin resensi bukunya. Ternyata e-mail saya langsung di-reply. Dan saya terus e-mail-e-mailan dengan orang dari penerbitan itu hingga akhirnya dicetak dan didistribusikan. Mereka sangat antusias dengan novel ini karena novel dengan genre inilah yang mulai tumbuh di Eropa dan Amerika," ucap bungsu dari tiga bersaudara itu.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2011 silam, sudah cukup banyak orang yang membeli novel Rebellion tersebut. Hampir seluruh pembelinya berasal dari luar Indonesia seperti Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. Di beberapa negara malah sudah sold out. Kebanyakan pembelian via online yaitu www.amazon.com, www.ebay.com, www.authorhouse.com, dan toko buku tertua di Inggris "Barnes and Noble". Novel ini juga telah diresensikan Reader's Digest.

Secara singkat, novel yang ditulis sejak Aya duduk di bangku SMP itu, mengangkat sisi lain pertarungan antara malaikat dan iblis, serta menunjukkan bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan Yang Maha Kuasa. Di dalamnya juga ada intrik-intrik asmara, persahabatan, dan penghianatan. Rencananya, novel itu akan diluncurkan juga di dua daerah di Indonesia yaitu Jakarta dan Bali.

"Untuk sementara memang tetap pakai bahasa American-English. Memang ada orang Prancis yang ingin menerbitkan novel ini dalam bahasa Indonesia dan meminta saya untuk menerjemahkannya. Tapi sampai saat ini, saya belum sempat. Soalnya agak sulit mencari beberapa padanan kata untuk beberapa kata slank Amerika. Dan kemungkinan akan menjadi sangat tebal jika dicetak dalam versi Bahasa Indonesia. Namun, suatu saat pasti ada versi Bahasa Indonesia-nya. Doakan saja yah," ucap cewek berambut panjang itu.


Google Search: Chronicles of The Fallen: Rebellion
http://www.amazon.com/Chronicles-Fallen-Rebellion-Aya-Lancaster/dp/1456779494

Read more »

Pencarian