20. Pengatur Lalu Lintas Di P3 Kebon Kopi - Kirana Triasyadhevhi - XI IIS 6

Saya mewawancarai Pak Ogah ini setelah pulang sekolah pada tangga 21 Maret tepatnya hari Selasa. Pekerjaan sebagai Pak ogah atau lebih dikenal dengan polisi cepek,yang tugasnya mengatur lalu lintas atau bisa disebut juga asisten polisi yang menjaga keamanan lalu lintas. Pekerjaan seperti ini masih dibilang halal,tapi masih terlihat rendah di kalangan orang-orang yang berpendidikan. Semua orang pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang nyaman dan gaji yang besar,mungkin ini sangat sulit untuk mendapatkannya.

Salah satunya yaitu Pak Ogah yang menjaga dan mengatur di daerah Kebon Kopi yang bernama Irsadi yang biasa dipanggil dengan sebutan Iir.Ia tinggal disekitar tempat ia bekerja yang beralamat di Kebon Kopi, Jagal dan ia lahir di Bekasi, Tanggal 14 Bulan Juli Tahun 1982 .Dia memiliki istri yang berada di Kampung Bulak dan mempunyai satu orang anak laki-laki yang masih berusia balita (5 tahun) dan belum sekolah karena tidak memiliki biaya ekonomi. Sebelumnya ia bekerja disebuah PT namun ia di PHK oleh perusahaannya dan sempat menjadi kuli pasir.Pendidikan bapak Irsadi ini hanya sampai SD kelas 6 dan pendidikan istrinya sama dengan beliau yaitu SD. Bapak Irsadi jika berangkat kerja menggunakan kendaraan yaitu Motor, walaupun masih kredit.

Ia menjalankan pekerjaan ini sebagai Pak Ogah memiliki kelompok/berkelompok yang jumlah anggotanya ada 4 orang . Pendapatan penghasilannya yaitu Rp.30.000/hari, cara bekerjanya SIFT biasanya bapak ini sejam/2jam sekali dan tidak menentu,alasan ia bekerja sebagai Pak Ogah adalah Membiayai anak dan istri dirumah dan penghasilannya bergantung oleh orang-orang yang memberi kepadany,seperti pengendara mobil. Mereka berkelompok tetapi penghasilan berindividu . Pesan dari beliau untuk pelajar adalah belajar agar dapat sekolah tinggi biar pintar dan sukses.Dan kesan untuk para pengendara bermotor agar berhati-hati jika membawa motor dan tidak membawa kencang karena membahayakan pejalan kaki .