9. Pendaduk di Rumah sakit Amanda Cikarang - Dwi Nur Khofifah - XI IIS 6

ASSALAMUALLAIKUMWR. WB

Nama saya Dwi Nur Khofifah saya ingin melampirkan tugas mewawancarai seorang pengemis yang berada di RUMAH SAKIT AMANDA dan Narasumber yang berhasil saya temui adalah Pak Anto berikut ini wawancara saya dengannya.

Pada hari selasa tanggal 21 Maret 2017 saya berhasil mewawancara iseorang pengemis yang berada di RUMAH SAKIT AMANDA dan nama beliau adalah Pak Anto yang tinggal di kampong kongsi. Pak Anto lahir di Karawang pada tanggal 24 september 1979. Pak Anto sudah lama tinggal di cikarang namun Pak Anto orang asli Karawang.

Setelahi tu saya menanyakan pertanyan selanjutnya tentang penghasilan Pak Anto selamaperhari, perminggu dan perbulannya.Menurut beliau yang saya wawancarai tempo hari, penghasilan harinya Rp;35.000,- sampai Rp;40.000,- katanya ya namanya juga pengemis dapat banyak Alhamdulillah. Seminggu bisa dapat Rp;150.000,- perbulannya bisa dapat Rp;700.000,- itu juga sudah di bagi hasil deng anak dan istrinya.

Di pertanyaan berikutnya saya menanyakan tentang system bagihasilnya Pak Anto dia membagi kepada istrinya dan kedua anaknya perharinya, dan untuk membayar kontrakan. Pak Anto juga memilih kontrakan yang murah karena dia sadar kalau dia hanya seorang pengemis.

Pak Anto berangkat ngemis dari jam 8 pagi dan sering pulang kalau cuaca sudah mulai panas, biasanya Pak Anto pulang kalau sudah jam 12 dan kembali ngemis kalau sudah jam 2 siang sampai malam dan pulangnya juga tidak menentu terkadang jam 9 malam terkadang juga jam 10 malam.

Pak Anto mempunyai satu orang istri dan dua orang anak yang masih kecil. Bapak dan Ibu beserta keluarga dan lainnya tinggal di Karawang, kata Pak Anto keluarganya yang di karawang juga kurang kecukupan. Pak Anto anak pertama dari 3 bersaudara, otomatis Pak Anto yang paling bertanggung jawab dalam semua keluarganya karena orang tua Pak Anto sering sakit-sakitan. Adiknya Pak Anto ada yang masih sekolah dan ada juga yang tidak. Tetapi kata Pak Anto dia akan mencari pekerjaan yang layak untuk keluargnya dan bisa membiayai adiknya dan anaknya sekolah.

Pak Anto tidak mempunyai motor sehari-hari dia hanya jalan kaki, katanya dari pada ia membeli motor lebih baik untuk kecukupan keluarga kecilnya. Katanya kalau punya motor biaya hidupnya makin bertambah sedangkan saya hanya seorang pengemis, jalan kaki lebih sehat.

Pak Anto pernah bersekolah tapi hanya sampai sekolah dasar saja karena orang tuanya tidak mempunyai cukup biaya untuk sampai sekolah menengah pertama. Sekolah dasar saja. Karena orang tuanya tidak mmepunya cukup uang untuk Pak Anto melanjutkan ke sekolah menengah pertana dan sekolah menengah atas.

Sebelumnya Pak Anto berjualan terkadang juga menjadi kuli bangunan karena Pak Anto tidak mempunyai ijazah jadi Pak Anto tidak bias melamar perkerjaan di PT.

Mohon maaf jika ada salah-salah kata. Saya menyadari bahwa wawancara ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan bimbingan dari Bapak serta rekan-rekan saya untuk menyempurnakan tugas-tugas saya yang selanjutnya. Semoga tuga sini dapat berguna bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan terimakasih

KESAN; Saya sadar saya hanya seorang pengemis yang serba kekurangan. Tapi saya ingin berusaha lebih keras lagi agar saya mempunyai pekerjaan yang layak walau saya tidak mempunya ijazah SMP maupun SMA.

PESAN; Sedikit uang yang kalian berikan sangatlah berharga bagi mereka (seorang pengemis). Berbagi tidak pernah rugi.

WASSALAMUALLAIKUM WR. WB