Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

07 November 2018

Pengutilan


Pengutilan

Pengutilan adalah pencurian barang secara diam dia atau tanpa di sadari oleh seseorang dari perusahaan ritel terbuka.
Pengutilan sering di identikan dengan masalah ekonomi.sebab motif yang muncul dalam kasus-kasus semacam ini adalah kondisi ekonomi dari perilaku yang mendesak dengan beragam permasalahan.pengutilan menyebabkan kerugian banyak orang,dan bisa menyebabkan di hukum secara adil
Biasa nya pengutilan orang yang berkeinginan untuk memiliki barang yang diminati banyak orang.
Sebaiknya kalian bekerja secara halal,dan lakukan yang terbaik untuk nama keluarga
Polsek Umbulharjo Yogyakarta membekuk komplotan spesialis pengutil pakaian di mal pada Sabtu siang 3 September 2016. Dua dari enam pelaku adalah perempuan. Mereka menyembunyikan barang curiannya di balik korset yang dikenakan.Petugas kepolisian memperoleh informasi ini dari penjaga keamanan mal yang mencurigai gerak-gerik para pelaku. Tidak butuh waktu lama, keenam tersangka, yakni AT, SC, PH, AS, IL, dan DL pun berhasil dibekuk. Keenamnya adalah warga Jakarta. Saat dilakukan penggeledahan, terdapat belasan potong pakaian dari dalam tas dan di balik korset.Selain itu, ditemukan pula ratusan potong pakaian hasil curian di dalam mobil bernomor polisi B 2081 BKJ yang digunakan oleh para pelaku. Kendaraan tersebut digunakan untuk melancarkan aksinya di lokasi yang berbeda-beda. Berdasarkan pengakuan mereka, pakaian hasil curian tersebut dijual di beberapa lokasi, antara lain Jakarta dan Yogyakarta. "Modus yang digunakan pelaku adalah datang ke mal dan pura-pura akan belanja," ujar Kapolsek Umbulharjo AKP Yogi Bayu di Yogyakarta.Setiap pelaku, tutur dia, memiliki tugas masing-masing. Dua orang bertugas mengutil, dua orang mengawasi CCTV, dan sisanya berupaya mengalihkan perhatian pegawai mal.Dalam aksinya, mereka memilih pakaian bermerek dengan kisaran harga Rp 300.000-700.000. Nilai pakaian yang disita dan menjadi barang bukti mencapai puluhan juta rupiah.Yogi menambahkan, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Kepolisian Jepang melaporkan ribuan lansia (lanjut usia) tertangkap polisilantaran mengutil di toko-toko di Jepang tahun lalu. Diperkirakan jumlahnya ini bahkan melebihi jumlah tersangka pengutilan yang masih berusia muda.Diberitakan The Telegraph, Selasa 8 Juli 2013, sebanyak 3.321 pensiunan berusia di atas 65 tahun tertangkap mengutil, berdasarkan data tahun 2012 di Kepolisian Metropolitan Tokyo. Sementara pemuda yang tertangkap mengutil adalah 3.195 orang. Aksi para orang tua ini diduga dilakukan lantaran kesepian. Kebanyakan lansia di Jepang tinggal sendirian dengan perabotan seadanya. Sebanyak 70 persen pelaku lansia mencuri makanan, bukti semakin miskinnya masyarakat tua di negara itu.Selain itu, lansia di Jepang jumlahnya juga semakin banyak. Negeri Sakura tercatat sebagai negara dengan populasi orang tua tercepat perkembangannya di dunia. Sepertiga dari populasi Jepang berusia di atas 65 tahun, sementara angka kelahiran hanya 1,39, menyebabkan masyarakat terancam timpang.Pencatatan jumlah pengutilan telah dilakukan kepolisian Tokyo sejak tahun 1989. Setiap tahun jumlahnya terus meningkat.Tahun 1999, hanya ada 336 lansia yang tertangkap mengutil di ibukota, sekitar enam persen dari total penangkapan. Di tahun itu, pengutilan kebanyakan dilakukan pemuda yang jumlahnya mencapai 2.092 orang.
 Sabtu, 16 Februari 2013 — 16:27 WIB
   JAKARTA  (Pos Kota) – Ikatan Alumni Doktor Ilmu Ekonomi ProgramPasca Sarjana Universitas Borobudur menilai, sejak jaman penjajahan Belanda hingga saat ini pengurasan kekayaan negara dengan berbagai macam modusnya masih terus berlangsung. Akibatnya, Indonesia menjadi sulit beranjak dari negara dengan jumlah penduduk miskin yang sangat tinggi.“Di zaman penjajahan asing kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) kita dikeruk untuk dibawa ke negara penjajah. Sedangkan di zaman kemerdekaan pengurasan SDA bisa berbentuk konsumsi negara seperti biaya birokrasi berupa pembayaran gaji, biaya operasi yang tidak memberikan efek positif, serta pengutilan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) oleh petugas negara,” kata Ketua Iluni Ilmu Doktor Ekonomi Universitas Borobudur Dr. H. Ikhsan L. Chairudin di sela-sela Seminar Memperingati 10 Tahun Iluni Doktor Ekonomi Univ. Borobudur dengan thema Managing and Increasing the Wealth Nations (mengelola dan meningkatkan keayaan negara), kemarin.“Yang lebih parah lagi pengurasan kekayaan negara dalam bentuk korupsi yang saat ini tengah mendapat sorotan tajam masyarakat, ” tambahnya.Pengerukan SDA dijaman kemerdekaan sebenarnya bukan sudah tidak dilakukan lagi. Contoh paling mudah adalah kontrak karya dengan  PT Freefort dimana sejak jaman Suharto hingga saat ini Indonesia hanyamendapatkan bagian 1 persen dari hasil perusahaan pertambangan tersebut.Semua yang terjadi diatas sesungguhnya diakibatkan masih lemahnya kualitass umber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang kita miliki akibat minimnya perhatian pemerintah. Kekayaan negara lebih banyak digunakan untuk sektor yang tidak membawa dampak berkelanjutan melainkan untuk sektor konsumsi. Sementara itu Direktur Pascasarjana Universitas Borobudur Dr. Moh. Faisal Amir mengatakan, pihaknya sangat mendukung sumbangan berupa pemikiran kritis yang disampaikan para alumnusnya. Semua itu dilakukan sebagai bentuk sumbangsih mereka kepada negara agar dikemudian hari menjadi lebih baik.“Kami memang selalu mendorong 104 doktor ekonomi alumni kami yang tersebar dipemerintahan dan swasta untuk aktif menulis seputar permasalahan ekonomi yang terus berkembang,” katanya. 
Pencurian di salah satu minimarket di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/2) dini hari lalu, terekam kamera pengawas atau CCTV. Dalam rekaman, terlihat dua pelaku pencurian menggunakan penutup kepala dari kantung plastik dan kain. Para pencuri memasuki minimarket dengan cara membongkar gembok pintu gerbang. Selanjutnya mereka dengan leluasa menguras isi minimarket yang tidak dijaga. Dengan santai pelaku menguras isi toko berupa rokok, makanan ringan, minuman ringan, serta sejumlah dagangan lainnya. Hasil curian itu selanjutnya diangkut dengan kendaraan roda empat yang di parkir di depan minimarket. Akibat pencurian ini, pihak minimarket diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 20 juta. Kasus pencurian di Jalan Cihanjuang ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat.(BOG) 
 Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya membekuk lima anggota komplotan pencurian sepesialis supermarket.Komplotan ini digulung setelah melakukan aksinya di Surabaya dan ditangkap, Rabu (22/3/2017). Tersangka yang dibekuk tim Anti Bandit, yakni Suparti (47) J. Kapas Lor Wetan Surabaya, Indrawati (46) asal Jl Ambengan Surabaya, Sumilah (46) asal Jl Ambengan Surabaya, Suwito (42) asal Jl Kapas Madya Surabaya dan M Darwin (24) asal Jl Ambengan Batu Surabaya. Sumilah dan Indrawati merupakan seorang residivis atas kasus pencurian di swalayan. Dia pernah dipenjara di Jember lantaran mencuri di swalayan.Dari tangan para tersangka, polsi mengamankan beberapa barang-barang yang dicuri komplotan ini. Antara lain puluhan susu berbagai merk, minyak wangi, handbody dan sampo.Saat beraksi, Rabu (22/3/2017), tersangka Indrawati, Sumiati, Sumilah dan M Darwin mempunyai rencana melakukan pencurian di beberapa toko dengan menggunakan mobil sewaan, Avanza L 1637 BT.Mereka berangkat dari Jl KusumaBangsa Surabaya dan mencari sasaran ke Kito swalayan Jl Mulyosari Surabaya.Setelah sampai ditujuan, tiga tersangka Indrawati, Sumilah, dan Suparti masuk toko, sedangkan tersangka Darwin menunggu di mobil.“Tiga tersangka yang berada di dalam Kitto swalayan, pura-pura membeli tissu serta pasta gigi. Saat membeli barang-barang tersangka Indrawati secara sembunyi-sembunyi mengambil barang milik swalayan yang selanjutnya diberikan kepada Suparti," kata Kasat Reskrim Polestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, Kamis (23/3/2017).
Kesimpulan dari masalah atau kasus tersebut bahwa pengutilan di sebabkan oleh kurang perhatian dari keluarganya.pengutilan juga disebabkan oleh faktor ekonomi yang minim.
Pengutilan dilakukan karena pelaku pengutilan tidak memiliki pendidikan yang cukup.tidak adanya lowongan pekerjaan.pelaku melakukan pengutilan karena ada kebutuhan yang mendesak.
Pengutilan mengakibatkan  korban dirugikan.

Ditulis oleh:

Faturrahman Ken Abdillah
 XI IPS 1









Sumber


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog