Waspada Hilangnya Akun Facebook
Peretasan
atau kata dasarnya retas menurut KBBI adalah ‘sudah putus benang jahitannya’.
Dalam dunia internet, retas berarti suatu tindakan mene-robos masuk bahkan
hingga memodifikasi suatu perangkat lunak di dalam komputer maupun sebuah data
di jaringan internet. Biasanya peretas di internet dikatakan sebagai hacker dan cracker. Hacker merupakan
seseorang yang menerobos masuk ke dalam suatu situs di internet dan juga
mengubah isi di dalamnya kemudian dipublikasikan, sedangkan cracker membobol juga mengubah isi di
dalamnya untuk kepentingan pribadi. Cracker
yang meretas sebuah situs akan memodifikasi isi di dalamnya dan hacker biasanya bertugas untuk
memperbaiki ulah dari sang cracker.
Kebanyakan peretasan di internet
merupakan sebuah tindakan kriminal. Tindakan kriminal yang terjadi di internet
disebut juga cyber crime. Biasanya
para pelaku tersebut menerobos masuk ke dalam sebuah situs internet yang
bertujuan untuk mencari informasi, memodifikasi data di dalamnya, bahkan ada
juga yang mencuri saldo tabungan milik seseorang lewat internet. Tak hanya itu,
kasus peretasan juga acapkali terjadi di media sosial seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram. Peretas media sosial biasanya hanya mengganti kata
sandi dari akun pengguna media sosial. Sudah banyak sekali kasus peretasan akun
media sosial terutama di Facebook.
Akun
Facebook milik penulis pernah diretas oleh seseorang yang identi-tasnya belum
diketahui hingga saat ini. Tepat pada tanggal 26 November 2016, penulis baru
menyadari jika akunnya sudah tidak dapat diakses lagi. Penyebab-nya karena
penulis tertarik dengan sebuah situs yang menawarkan pulsa gratis dari status
temannya. Syarat mendapatkan pulsa gratisnya dengan cara mengisi sebuah
formulir yang terdiri dari nomor telepon yang akan diisi pulsa, email Facebook pengguna, dan kata sandi
pengguna. Dengan kata lain, penulis dimin-ta untuk melakukan log in ke akun Facebooknya untuk
mendapatkan pulsa gratis. Setelah pulsa yang diharapkan penulis tak kunjung
masuk ke nomor teleponnya, akun Facebook milik penulis pun tidak dapat diakses
lagi.
Akun
pengguna Facebook milik seseorang berinisial MD juga telah diretas sekitar
tahun 2015. Karena akun Facebook milik MD banyak menyimpan data-data game di Facebook-nya, seseorang yang
identitasnya tak dikenal meretas akun MD dengan tujuan untuk mengambil
data-data game milik MD. Alhasil, MD
kehilangan akun Facebook-nya.
Di
tahun yang sama dengan kasus MD, kejadian serupa telah terjadi. Seseorang
berinisal RK telah diretas akun Facebook-nya oleh teman sekelasnya. Penyebabnya
karena RK tak pernah bergaul dengan teman-temannya di kelas dan perilakunya
yang kurang sopan terhadap teman-temannya yang mengakibatkan salah satu
temannya kesal hingga akhirnya meretas akun milik RK.
Belum
lama ini, tanggal 7 Mei 2018, seseorang yang berinisial AK telah diretas akun
Facebook-nya oleh temannya. Penyebabnya adalah karena akun Facebook milik AK
tersambung dengan game online yang
dimainkannya hingga teman dari AK dengan sengaja meretas akun Facebook AK yang
bertujuan untuk merebut game online
milik AK. Hal ini mengakibatkan perkelahian antara AK dan temannya berkelahi
memperebutkan akun Facebook.
Contoh
lainnya, akun Facebook milik ZA juga telah diretas. Penyebab-nya sama persis
dengan kasus yang dialami oleh penulis sekitar tahun 2014 silam. Akibatnya, ZA
kehilangan akunnya. Pelaku peretasan juga belum diketahui hingga sekarang.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penybab terjadinya peretasan akun Facebook
yaitu pengguna Facebook yang tergiur akan hadiah palsu di internet dan akun
Facebook yang tersambung dengan game
online. Adapun akibat yang ditimbulkan antara lain hilangnya akun Facebook
hingga terjadinya perkelahian. Oleh karena itu, tindakan peretasan yang
menyangkut kriminal lebih baik dihentikan karena dapat merugikan diri sendiri
dan orang lain. Tak hanya itu, pihak cyber
police juga akan terlibat jika kasus yang disebabkan oleh peretasan sudah
semakin parah. Peningkatan kesadaran akan bahaya peretas juga perlu ditingkatkan
untuk meminimalisir terjadinya kasus peretasan.
Nama:
Fahri Fahluzi
Kelas:
XI IPS 4
Sumber
0 comments:
Posting Komentar
Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.