Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

02 Oktober 2018

Waspada Hilangnya Akun Facebook


Waspada Hilangnya Akun Facebook
            Peretasan atau kata dasarnya retas menurut KBBI adalah ‘sudah putus benang jahitannya’. Dalam dunia internet, retas berarti suatu tindakan mene-robos masuk bahkan hingga memodifikasi suatu perangkat lunak di dalam komputer maupun sebuah data di jaringan internet. Biasanya peretas di internet dikatakan sebagai hacker dan cracker. Hacker merupakan seseorang yang menerobos masuk ke dalam suatu situs di internet dan juga mengubah isi di dalamnya kemudian dipublikasikan, sedangkan cracker membobol juga mengubah isi di dalamnya untuk kepentingan pribadi. Cracker yang meretas sebuah situs akan memodifikasi isi di dalamnya dan hacker biasanya bertugas untuk memperbaiki ulah dari sang cracker.
Kebanyakan peretasan di internet merupakan sebuah tindakan kriminal. Tindakan kriminal yang terjadi di internet disebut juga cyber crime. Biasanya para pelaku tersebut menerobos masuk ke dalam sebuah situs internet yang bertujuan untuk mencari informasi, memodifikasi data di dalamnya, bahkan ada juga yang mencuri saldo tabungan milik seseorang lewat internet. Tak hanya itu, kasus peretasan juga acapkali terjadi di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Peretas media sosial biasanya hanya mengganti kata sandi dari akun pengguna media sosial. Sudah banyak sekali kasus peretasan akun media sosial terutama di Facebook.
            Akun Facebook milik penulis pernah diretas oleh seseorang yang identi-tasnya belum diketahui hingga saat ini. Tepat pada tanggal 26 November 2016, penulis baru menyadari jika akunnya sudah tidak dapat diakses lagi. Penyebab-nya karena penulis tertarik dengan sebuah situs yang menawarkan pulsa gratis dari status temannya. Syarat mendapatkan pulsa gratisnya dengan cara mengisi sebuah formulir yang terdiri dari nomor telepon yang akan diisi pulsa, email Facebook pengguna, dan kata sandi pengguna. Dengan kata lain, penulis dimin-ta untuk melakukan log in ke akun Facebooknya untuk mendapatkan pulsa gratis. Setelah pulsa yang diharapkan penulis tak kunjung masuk ke nomor teleponnya, akun Facebook milik penulis pun tidak dapat diakses lagi.
            Akun pengguna Facebook milik seseorang berinisial MD juga telah diretas sekitar tahun 2015. Karena akun Facebook milik MD banyak menyimpan data-data game di Facebook-nya, seseorang yang identitasnya tak dikenal meretas akun MD dengan tujuan untuk mengambil data-data game milik MD. Alhasil, MD kehilangan akun Facebook-nya.
            Di tahun yang sama dengan kasus MD, kejadian serupa telah terjadi. Seseorang berinisal RK telah diretas akun Facebook-nya oleh teman sekelasnya. Penyebabnya karena RK tak pernah bergaul dengan teman-temannya di kelas dan perilakunya yang kurang sopan terhadap teman-temannya yang mengakibatkan salah satu temannya kesal hingga akhirnya meretas akun milik RK.
            Belum lama ini, tanggal 7 Mei 2018, seseorang yang berinisial AK telah diretas akun Facebook-nya oleh temannya. Penyebabnya adalah karena akun Facebook milik AK tersambung dengan game online yang dimainkannya hingga teman dari AK dengan sengaja meretas akun Facebook AK yang bertujuan untuk merebut game online milik AK. Hal ini mengakibatkan perkelahian antara AK dan temannya berkelahi memperebutkan akun Facebook.
            Contoh lainnya, akun Facebook milik ZA juga telah diretas. Penyebab-nya sama persis dengan kasus yang dialami oleh penulis sekitar tahun 2014 silam. Akibatnya, ZA kehilangan akunnya. Pelaku peretasan juga belum diketahui hingga sekarang.
            Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penybab terjadinya peretasan akun Facebook yaitu pengguna Facebook yang tergiur akan hadiah palsu di internet dan akun Facebook yang tersambung dengan game online. Adapun akibat yang ditimbulkan antara lain hilangnya akun Facebook hingga terjadinya perkelahian. Oleh karena itu, tindakan peretasan yang menyangkut kriminal lebih baik dihentikan karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Tak hanya itu, pihak cyber police juga akan terlibat jika kasus yang disebabkan oleh peretasan sudah semakin parah. Peningkatan kesadaran akan bahaya peretas juga perlu ditingkatkan untuk meminimalisir terjadinya kasus peretasan.

Nama: Fahri Fahluzi
Kelas: XI IPS 4







Sumber


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog