Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

01 Oktober 2018

Kelangkaan BBM

 KELANGKAAN BBM

   Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sering terjadi dan umum di Negara Indonesia. Masalah ini adalah salah satu masalah yang sangat berdampak pada masyarakat, terutama masyarakat yang berkendara baik roda satu maupun roda dua karena bahan bakar minyak adalah salah satu hal yang perlu digunakan bagi kendaraan.

Manager Communication & CSR Pertamina MOR III Dian Hapsari Firasati mengklaim PT Pertamina (Persero) tidak menghentikan pasokan Premium ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang diduga menimbulkan kelangkaan BBM jenis tersebut. “Tidak ada pengurangan. Berdasarkan pembelian atau penebusan dari SPBU, Premium masih tersedia di SPBU,” kata Dian saat dikonfirmasi Tempo, Selasa petang, 10 April 2018.Dian mengatakan Pertamina menyediakan Premium di hampir semua SPBU di wilayah Depok. “Kami memiliki 14 SPBU yang menyediakan Premium di Depok. Kondisinya, Premium tetap kami sediakan di pasaran, bahkan tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.Sebelumnya, berdasarkan pantauan Tempo, Selasa, plang Premium habis masih menghiasi beberapa SPBU di Kota Depok.Salah satunya terlihat di SPBU di Jalan Tole Iskandar. Menurut keterangan beberapa petugas SPBU dan masyarakat yang mengisi BBM di SPBU tersebut, Premium telah kosong sejak beberapa bulan terakhir.Seorang petugas SPBU, Melani, membeberkan, sudah lebih dari sebulan tempatnya bekerja tidak menjual Premium. “Kita, sih, udah ngubungin (menghubungi) orang Pertamina dari bulan lalu sebelum Premium di sini habis, tapi tidak dikirim-kirim,” tuturnya.Terkait dengan kelangkaan BBM jenis Premium, permintaan pasokan dilakukan tidak hanya sekali, tapi beberapa kali. Tak jarang juga, kata Melani, permintaan pasokan ditolak pihak Pertamina. “Dari sananya menolak. Katanya stoknya udah habis,” ujarnya. Karena itu, sebagai gantinya, di SPBU tersebut hanya menjual BBM jenis Pertamax dan Pertalite.

Jakarta - PT Pertamina (Persero) menduga informasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa daerah berbau kepentingan politik menjelang Pilkada 2018. Pihak Pertamina memastikan tidak ada kelangkaan BBM yang terjadi saat ini."Tidak ada kelangkaan BBM," kata Direktur Pemasaran Korporat dan Ritel Muchamad Iskandar di Jakarta, Senin, 12 Maret 2018.Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai informasi kelangkaan di Riau dan Lampung, ia menjawab bahwa di Riau sedang ada kejadian politik. "Oh, Riau kan politik, kan mau Pilkada," ujar Iskandar.Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebelumnya menegaskan tidak ada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di beberapa daerah seperti informasi yang beredar di media massa."Tidak benar ada kelangkaan BBM, yang benar adalah kelangkaan Premium, memang benar adanya kalau Premium," kata anggota Komite BPH Migas Ibnu Fajar.Ibnu menjelaskan kelangkaan Premium terjadi karena banyak faktor. Pertama, di beberapa daerah di luar Jamali (Jawa, Madura dan Bali) masyarakat sudah banyak yang bermigrasi ke Pertalite dan Pertamax, sehingga banyak SPBU yang mengurangi jatah Premium.Kedua, faktor teknis, di mana mobil milik masyarakat yang rata-rata tahun 2000 ke atas sudah menggunakan bahan bakar dengan oktan di atas 90, sehingga Premium dengan oktan 88 jarang dipakai."Bagi yang tahu mobil, kualitas mesin yang dipaksa oktan di bawah standard memang tidak akan maksimal, bahkan bisa menurunkan kualitas mesin," kata Ibnu.Faktor selanjutnya adalah banyak SPBU yang memilih menjual Pertalite dan Pertamax karena marjin keuntungan lebih besar. Marjin menjual Premium per liter hanya Rp 280, sedangkan Pertalite bisa Rp 400, sehingga alasan ini yang dipakai pengusaha untuk mengurangi premium."Untuk itu kami akan sampaikan kepada badan usaha, bahwa pada dasarnya SPBU di luar Jamali adalah wajib menjual Premium, apalagi yang penugasan, jika melanggar maka akan ada sanksi dari Pertamina, " katanya.Banyak daerah yang merasa Premium semakin langka, contohnya di Riau. Gabungan Mahasiswa Provinsi Riau sampai mengadakan aksi mendorong kendaraan bermotor ketika melakukan unjuk rasa ke Gedung DPRD Riau, di Pekanbaru Senin pekan lalu.Dalam orasinya mereka memprotes mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite serta BBM jenis Premium yang sulit didapatkan di Provinsi Riau

Jepara - Ratusan warga Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu, 4 Februari 2018, memadati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat begitu mendengar kabar kedatangan Bahan Bakar Minyak atau BBM Pertamina.Kelangkaan BBM yang dipicu cuaca ekstrem yang menunda keberangkatan kapal ke Karimunjawa pun berakhir. BBM yang disediakan Pertamina di SPBU Karimunjawa hanya jenis Pertalite. Ketersediaan BBM jenis itu mengakhiri kelangkaan akibat SPBU kehabisan stok selama beberapa hari.Menurut Sekretaris Camat Karimunjawa Nor Soleh, antrean warga yang hendak membeli BBM jenis Pertalite cukup panjang.Hal itu, kata dia, dimaklumi karena hampir sepekan, satu-satunya SPBU di Karimunjawa kehabisan stok setelah distribusi BBM dari PT Pertamina Semarang terhambat oleh cuaca ekstrem. Akibatnya, perjalanan laut tak memungkinkan.PT Pertamina, lanjut Soleh, sudah mempersiapkan kapalnya dengan muatan BBM untuk didistribusikan ke Karimunjawa."Hanya saja, cuaca laut saat itu memang tidak mendukung, sehingga warga Kecamatan Karimunjawa mulai kehabisan stok, meskipun sebagian masih menyimpan stok BBM di tangki kendaraannya masing-masing," ujarnya kepada Solopos.com.Pengiriman pasokan BBM dari PT Pertamina Semarang, lanjut dia, tiba di Karimunjawa pada Sabtu, 3 Februari 2018, sekitar pukul 11.30 WIB. Keesokan harinya pukul 09.00 WIB, BBM mulai didistribusikan ke tangki pendam SPBU setempat. Pukul 12.00 WIB mulai dibuka pelayanan untuk BBM jenis Pertalite dengan stok tersedia sebanyak 25 kilo liter.

   
Kelangkaan Minyak Tanah Terjadi di AmbonSenin, 11 Juni 2012 | 18:59 WIB AMBON, KOMPAS.com - Kelangkaan minyak tanah kembali terjadi di sejumlah kawasan di Kota Ambon, Senin (11/6/2012). Pantauan di sejumlah kawasan di Kota Ambon, terlihat antrean panjang di sejumlah pangkalan minyak tanah.Di Kawasan AM Sangadji misalnya, warga harus rela mengantri selama berjam–jam untuk mendapatkan minyak tanah. “Sudah seminggu ini kita kesulitan mendapatkan minyak tanah, kita terpaksa antre karena di pengecer sudah tidak adalagi stok minyak tanah,” kata Wirda salah seorang ibu rumah tangga.Selain di Kawasan AM Sangadji, kelangkaan minyak tanah juga terjadi di Kawasan Batu Merah, Pasar Lama, Talake, dan sejumlah kawasan lainnya di Kota Ambon. Kelangkaan ini juga mengakibatkan, harga minyak tanah melambung tinggi dari harga normal. Warga harus membayar Rp 20.000 untuk lima liter minyak tanah, padahal harga biasanya hanya Rp 16.000. Meskipun demikian, warga tetap mengantre untuk mendapatkan minyak tanah.“Kita terpaksa membeli minyak tanah meski harganya naik, masalahnya susah sekali untuk mendapatkan minyak tanah saat ini,” tutur Fauziah.Warga berharap kelangkaan minyak tanah ini dapat segera teratasi sehingga tidak meresahkan masyarakat, warga juga meminta agar pedagang tidak secara sepihak menaikan harga.”Ya kalau kelangkaan terus terjadi yang susah kan kita, dan harganya akan terus naik, semoga kelangkaan ini dapat diatasi,” ungkap seorang warga lainnya.

Pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), kelangkaan BBM justru terjadi di Sumatera Utara (Sumut). Pantauan di lapangan, dua SPBU di Kota Medan kehabisan stok BBM yakni SPBU 14.203.199 di Jalan Jamin Ginting dan SPBU 14.202.149 di Jalan AH Nasution, Medan."Masih kosong bang, masih nunggu masuk," ucap seorang karyawan SPBU, Nanang, di Jalan AH Nasution, Jumat (8/1/2016) pagi.Nanang mengaku, tidak mengetahui sebab dari kekosongan stok BBM. Dia berharap, agar BBM bisa segera dipasok kembali. Pasalnya, jarak antar satu SPBU dengan lainnya sangat jauh. Sehingga, bakal menyulitkan masyarakat."Kalau alasan lebih jelasnya kita tidak tahu. Yah, mudah-mudahan, besok tidak mengalami kesulitan seperti ini lagi, karena jarak SPBU satu dengan yang lainnya cukup jauh," ujarnya.Direktur SPBU Jalan Adam Malik Medan, Ngongso mengungkap, kekosongan stok diduga karena keterlambatan distribusi dari pihak Pertamina. "Ya kita ikuti aja permainannya. Gimana keputusan dari pusat, kalau kendala memang ada. SPBU kita memang keseringan kosong, tapi itupun mudah mudahan lancarlah mulai dari sekarang," ungkap Ngongso. Bukan hanya di SPBU 14.203.199 di Jalan Jamin Ginting dan SPBU 14.202.149 di Jalan AH Nasution. Sebelumnya, salah satu SPBU di Medan mengalami kekosongan, yakni SPBU di Titi Sewa, Medan. Kondisi ini membuat warga heran, sebab kekosongan stok terjadi ketika harga BBM turun. Sementara itu, di sekitar Jalan Avros,  para pedagang eceran justru memiliki banyak stok BBM. Mereka menjual BBM eceran seharga Rp10 ribu per liter, jauh dari harga resmi Pertamina.

Penyebab terjadi kelangkaan bbm adalah Penggunaan yang boros/berlebihan.merupakan sda yang tidak dapat diperbarui.tidak seimbangnya pembaruan minyak bumi dengan penggunaannya. jangka waktu yang panjang dalam pembaruan bahan bakar minyak, karna minyak berasal dari endapan fosil yang tertimbun selama jutaan tahun. letak sumber bahan bakar minyak yang susah untuk di dapat.

Untuk menghindari kelangkaan bbm kita sebaik nya harus menghemat bbm tersebut mengurangi penggunaan kendaraan yg menggunakan bbm.menggunkan bahan bakar alternatif (cahaya matahari,dll)

Nama: Agung tirto Mukti
Kelas : XI ips 5/BI








Sumber


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog