Translate

Jumat, November 30, 2012

Cara Mengetahui Pengunjung Situs Anda






Silakan copas script code di bawah ini ke website atau blog Anda.



Read more »

Rabu, November 28, 2012

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.

Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan.

Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas.
Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".
Revisi 1987

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (1987)

Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD edisi 1975.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Revisi 2009

Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Perbedaan dengan ejaan sebelumnya

  • 'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci
  • 'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak
  • 'j' menjadi 'y' : sajang → sayang
  • 'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk
  • 'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat
  • 'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir
  • awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya.
  • Kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah", penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara 'di-' pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sebelumnya "oe" sudah menjadi "u" saat Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD, "oe" sudah tidak digunakan.

Untuk penjelasan lanjutan tentang penulisan tanda baca, dapat dilihat pada Penulisan tanda baca sesuai EYD.



Read more »

Ejaan Republik (Edjaan Republik) atau Edjaan Soewandi

Ejaan Republik (edjaan republik) adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.

Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901.

Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:
  • huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada goeroe → guru.
  • bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
  • kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-an.
  • awalan 'di-' dan kata depan 'di' kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dibeli, dimakan.

Ejaan Soewandi ini berlaku sampai tahun 1972 lalu digantikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pada masa menteri Mashuri Saleh. Pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 23 Mei 1972 Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa Indonesia yang menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai menteri, Mashuri menandai pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan kantor departemennya saat itu, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap.




Read more »

Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan Van Ophuijsen adalah jenis ejaan yang pernah digunakan untuk bahasa Indonesia.

Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain:
  • huruf 'j' untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
  • huruf 'oe' untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
  • tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma'moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamaï.

Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini.

Kebanyakan catatan tertulis bahasa Melayu pada masa itu menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.

Pada tahun 1901 diadakan pembakuan ejaan bahasa Indonesia yang pertama kali oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu oleh Engku Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Hasil pembakuan mereka yang dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen ditulis dalam sebuah buku. Dalam kitab itu dimuat sistem ejaan Latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.

Van Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Ia pernah jadi inspektur sekolah di maktab perguruan Bukittinggi, Sumatera Barat, kemudian menjadi profesor bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Setelah menerbitkan Kitab Logat Melajoe, van Ophuijsen kemudian menerbitkan Maleische Spraakkunst (1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.

Ejaan ini akhirnya digantikan oleh Ejaan Republik pada 17 Maret 1947.




Read more »

Bahasa Melayu Kuno

Bahasa Melayu Kuno merupakan anggota rumpun bahasa Austronesia dan dianggap sebagai salah satu bentuk awal (proto) bagi bahasa Melayu. Bahasa Melayu Kuno (MK) berdasarkan catatan-catatan tertulis pernah dipakai pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-13, yaitu pada zaman berkuasanya Wangsa Sailendra di Jawa dan Kerajaan Sriwijaya. Keberadaan bahasa ini diketahui dari prasasti dan keping logam (ada yang berupa emas dan ada pula tembaga) yang ditemukan di seputaran Nusantara bagian barat, seperti di Pulau Sumatera dan sekitarnya, Pulau Jawa, dan Pulau Luzon, Filipina.

Kosakata bahasa ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta, yang menunjukkan bahwa pengaruh budaya India banyak terserap dalam kehidupan sehari-hari masa itu. Bahasa Sanskerta hingga sekarang menyumbang kepada pengayaan kosakata Bahasa Melayu. Aksara yang digunakan dalam sumber-sumber MK bermacam-macam, mulai dari aksara Pallawa, aksara Kawi atau aksara Pasca-Pallawa.

Sumber-sumber bahasa Melayu kuno ditemukan pada prasasti-prasasti berikut:
  • Prasasti Kedukan Bukit, Palembang (605 Saka / 683 M, (berbahasa Melayu Kuna, dan beraksara Pallawa) 
  • Prasasti Talang Tuwo, dekat Palembang (606 Saka / 684 M, huruf Pallawa, ditemukan oleh Residen Louis Constant Westenenk tanggal 17 November 1920 di sebuah kawasan bernama Talang Tuwo, di sisi barat laut Bukit Seguntang)
  • Prasasti Kota Kapur, Pulau Bangka (608 Saka / 686 M, beraksara Pallawa)
  • Prasasti Karang Brahi, Kabupaten Merangin, Jambi (614 Saka / 692 M, beraksara Pallawa)
  • Prasasti Telaga Batu, Palembang, Sumatera Selatan, abad ke-7
  • Prasasti Palas Pasemah, Palas, Lampung, abad ke-7
  • Prasasti Hujung Langit, Hujung Langit, Lampung
  • Prasasti Mañjuçrighra, Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, 2 November 792M
  • Prasasti Sojomerto, Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Batang, Jawa Tengah
  • Prasasti Kayumwungan, Karangtengah, Temanggung, Jawa Tengah, 824 (dwibahasa, Melayu Kuna dan Jawa Kuna)
  • Prasasti Gandasuli I dan II, Candi Gondosuli, Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, 832
  • Keping Tembaga Laguna, Manila, Filipina, 900
  • Prasasti Bukateja, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah
  • Prasasti Dewa Drabya, Dieng, Jawa Tengah
  • Prasasti Padang Roco di (Kabupaten Dharmasraya sekarang) (dwibahasa, Melayu Kuno dan Jawa Kuno)
  • Prasasti Suruaso, di Suruaso, Kabupaten Tanah Datar (berbahasa Sanskerta, dan beraksara Melayu)
  • Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah di Kerinci (berbahasa Melayu Kuna, dan beraksara Melayu)

Karakteristik

Dari berbagai sumber naskah dan prasasti tampak sekali pengaruh dari bahasa Sanskerta melalui banyak kata-kata yang dipinjam dari bahasa itu serta bunyi-bunyi konsonan aspiratif seperti bh, ch, th, ph, dh, kh, h (Contoh: sukhatchitta). Namun demikian struktur kalimat jelas bersifat Melayu atau Austronesia, seperti adanya imbuhan (suffix). Imbuhan-imbuhan ini dapat dilacak hubungannya dengan bentuk imbuhan bahasa Melayu Klasik atau bahasa Indonesia, seperti awalan mar- (> ber- dalam bahasa Melayu Klasik), ni- (> di-), nipar- (> diper-), maN- (> meN-), ka- (> ter-), dan maka- (> ter-).

Pronomina pribadi, seperti juga bahasa Indonesia, juga terdiri dari pronomina independen dan ekliktik (genitif)[8]: 1s = aku, -ku/-nku, 2p = kamu, mamu, 3s = iya, nya, 3p (hormat) = sida, -da,-nda, 2p (divinum) = kita, -ta/-nta.

Dua dialek telah diduga oleh Aichelle di tahun 1942 dan A. Teeuw sejak 1959: Dialek prasasti Sumatera: ni-/var- dan dialek luar Sumatera di-/bar-.



Read more »

Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi Republik Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. 

Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. 

Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.




Read more »

Charles Adriaan van Ophuijsen (Sang Pionir Pengembangan Ejaan Bahasa Indonesia)

Charles Adriaan van Ophuijsen (Solok, Sumatera Barat, 1856 - Leiden, 19 Februari 1917) adalah seorang Belanda yang gemar mempelajari bahasa berbagai suku di Hindia Belanda. Ia bersama Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Sutan Ibrahim menyusun ejaan baru untuk mengganti ejaan bahasa Melayu pada 1896.


 

Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Charles pada tahun 1879 menerbitkan buku berjudul Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) dan Maleische Spraakkunst (Tata Bahasa Melayu).

Pemerintah kolonial kemudian mengangkatnya menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden pada 1904. Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada 1917.

=============

Charles Adriaan van Ophuijsen adalah seorang ahli linguistik Belanda yang lahir di Solok, Sumatra Barat, pada 31 Desember 18541. Ia dikenal sebagai pionir dalam pengembangan ejaan bahasa Melayu yang kemudian menjadi dasar ejaan bahasa Indonesia.

Van Ophuijsen memulai kariernya sebagai pengawas perdagangan di Mandailing Angkola pada tahun 18762. Ketertarikannya pada bahasa dan sastra Batak membawanya menjadi guru di Kweekschool Padang Sidempuan, salah satu sekolah guru terbaik di Hindia Belanda2. Pada tahun 1883, ia diangkat sebagai direktur sekolah tersebut2.

Pada tahun 1896, Van Ophuijsen ditugaskan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menstandarisasikan aksara Latin untuk bahasa Melayu. Bersama dengan Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim, ia menyusun Kitab Logat Melajoe pada tahun 1901, yang menjadi pedoman tata bahasa Melayu yang dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen1.

Van Ophuijsen juga menulis berbagai karya tentang bahasa dan budaya Melayu, termasuk buku “Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht” dan "Maleische Spraakkunst"1. Pada tahun 1904, ia diangkat menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden1.

Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada 19 Februari 1917 di Leiden1. Warisannya dalam bidang linguistik dan ejaan bahasa Melayu tetap dikenang hingga kini.


=================



Read more »

K.P.H. Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana Martanegara

K.P.H. Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana Martanegara (lahir di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, 23 Desember 1939; umur 72 tahun) adalah seorang pakar sastra Indonesia.

Harimurti memperoleh gelar sarjana sastra dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1963, kemudian melanjutkan studinya dalam bidang didaktik bahasa di Universitas Pittsburgh, di Pennsylvania, Amerika Serikat pada 1970. Pada 1971 ia menjadi Fulbright Scholar di universitas tersebut. Pada 1973 ia mengikuti program musim panas dan menjadi sarjana tamu di Universitas Michigan, AS.

Pada 1985 ia menjadi sarjana Humboldt dengan tugas meneliti dan mengajar pada Universitas Johann Wolfgang Goethe di Frankfurt am Main, Jerman . Pada 1987 ia meraih gelar Doktornya dalam ilmu Sastra di Universitas Indonesia. Pada tahun 2004 ia diangkat menjadi pangeran sentana di Pura Pakualaman Yogyakarta', sehingga ia sekarang bergelar dan bernama Kangjeng Pangeran Harya (KPH) Martanegara.

Harimurti mulai aktif dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada tahun 1961 ketika ia menjadi guru dalam bidang civics dan penerjemah berbagai tulisan dalam ilmu politik dan ilmu sosial selama beberapa tahun. Pada tahun itu pula ia mulai mengajar di Universitas Indonesia. Pada 1963 ia mengajar Sejarah Linguistik dan Perbandingan Sejarah Linguistik Austronesia.

Setahun kemudian ia mengajar di Universitas Katolik Atma Jaya dan di pelbagai perguruan tinggi di Jakarta dan Yogyakarta, termasuk di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Universitas Gadjah Mada. Ia juga pernah mengajar di Frankfurt, Napoli, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Sampai kini ia masih aktif sebagai Profesor dalam bidang Teori Linguistik dan Bahasa Indonesia.

Ia pernah dua kali menjabat sebagai Ketua Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan selama dua periode menjadi Koordinator Bidang Ilmu Budaya Program Pascasarjana. Ia juga mengajar di Universitas Trisakti di Jakarta. Selain itu, sampai sekarang ia menjadi penguji luar Universitas Annamalai di India, Universitas Malaya, Universitas Putra Malaysia, dan Universitas Brunei Darussalam.

Selain itu, Harimurti juga pernah menjadi konsultan bahasa Melayu pada Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia, dan konsultan perkamusan dan peristilahan pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ia menjadi editor Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua dan "Kamus Mandarin-Indonesia".

Harimurti pernah menjadi peneliti pada Proyek Penelitian Internasional tentang Proses Perencanaan Bahasa di Universitas Stanford, California, AS dan Universitas Indonesia (1970-1971).

Selain penelitian sosiolinguistik, Harimurti juga pernah mengadakan penelitian mengenai bahasa Melayu Riau di Pulau Bintan dan Pulau Lingga, lalu melanjutkan penelitiannya mengenai bahasa Orang Laut di Kepulauan Riau dan mengenai bahasa Orang Sakai di Riau Daratan dari tahun 1969 sampai dengan 1972. Penelitian ini disponsori oleh Lembaga Research Kebudayaan Nasional LIPI. Kemudian, pada tahun 1974 ia melakukan survei politik bahasa di Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Jabatan

  • Direktur Pusat Leksikologi dan Leksikografi Fakultas Sastra UI (2004- sekarang)
  • Rektor Universitas Katolik Atma Jaya (1999 - 2003)
  • Koordinator Ilmu Budaya Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1996-2004)
  • Ketua Yayasan Atma Jaya Jakarta (1989-1999)

Keanggotaan profesi

  • Ketua Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (2 periode)
  • Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia (2 periode)
  • Anggota Linguistic Society of America
  • Anggota Societas Linguistica Europaea
  • Anggota Royal Asiatic Society
  • Anggota International Association of Cognitive Linguistics
  • Anggota Koninklijk Instituut voor Taal, Land, en Volkenkunde
  • Anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia
  • Anggota Masyarakat Linguistik Indonesia
  • Anggota Perkumpulan Linguistik Malaysia
  • Anggota International Committee on Indonesian Etymology

Buku-buku dan karya tulis lainnya

  • Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori Sintaksis.
  • "Towards a standardization of phonologic and morphologic borrowed elements in Indonesian" dalam International Conference of Orientalists, Kuala Lumpur (1967).
  • Tutursapa dalam penggunaan bahasa Indonesia dewasa ini: sebuah studi sosio-lingguistik (1968).
  • Beberapa persoalan jang dihadapi bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan; laporan ringkas (1968).
  • "Second participant in Indonesian address" dalam International Congress of Orientalist, Canberra (Australia) 1971.
  • Fungsi bahasa dan sikap bahasa: kumpulan karangan (1974).
  • Kamus sinonim bahasa Indonesia (1974).
  • Leksikon Malaysia (1974).
  • Istilah linguistik Indonesia-Inggris (1977).
  • Beberapa masalah linguistik Indonesia (1978).
  • Seminar Evaluasi Pengajaran Linguistik Indonesia di Perguruan Tinggi, Jakarta, 6-10 Februari 1978 (1978).
  • "Lexicography in Indonesia" dalam International Congress of Linguists, Wina, Austria (1979).
  • Daftar istilah linguistik: asing-Indonesia (1979).
  • Struktur bahasa Jawa Kuna (bersama L. Mardiwarsito) (1979).
  • Kamus linguistik (1982).
  • Pelangi bahasa : kumpulan esai yang dipersembahkan kepada Prof. J.W.M. Verhaar, S.J. (disunting bersama Anton M. Moeliono (1982).
  • Rintisan dalam linguistik Indonesia kumpulan karangan (1984).
  • Tatabahasa deskriptif bahasa Indonesia: sintaksis (1985).
  • Kelas kata dalam bahasa Indonesia (1986).
  • Beberapa prinsip perpaduan leksem dalam bahasa Indonesia (1987).
  • Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia (1989).
  • Masa lampau bahasa Indonesia : sebuah bunga rampai (1991).
  • Kamus Linguistik -edisi ketiga- ( (1993 ).
  • Introduction to word formation and word classes in Indonesian (1998).
  • Wiwara: Pengantar Bahasa dan Kebudayaan Jawa.
  • "The Sanskrit legacy in Indonesia today", disampaikan dalam 11th World Conference of Sanskrit di Turino Italia pada 3 April 2000.
  • "Paradigma semiotik dalam linguistik Melayu/Indonesia" disampaikan di Universitas Putra Malaysia pada 22 Oktober 2001.
  • Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori Sintaksis (2002).
  • "From low Malay to standard Malay in the Indonesian Newspapers" disampaikan di ISMIL 7, Nijmegen, Belanda 27 Juni 2003.
  • Mongin Ferdinand de Saussure, Peletak Dasar Strukturalisme dan LInguistik Modern. Jakarta: Penerbit Obor. (2006).
  • "Kosakata Ragam Bahasa Indonesia Tak Baku", dalam KATA edisi 9 No. 1, April 2006.
  • "Menjadi Anak Diglosik", Makalah seminar Internasional "Perkembangan Bahasa Anak di Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2006.



Read more »

Dr. Gorys Keraf (Ahli Bahasa)

Dr. Gorys Keraf (lahir di Desa Lamalera, Lembata, Nusa Tenggara Timur, 17 November 1936 – meninggal di Jakarta, 30 Agustus 1997 pada umur 60 tahun) adalah seorang ahli bahasa ternama Indonesia dan salah seorang dosen Universitas Indonesia.

Biografi

  • Menamatkan SMP di Seminari Hokeng (1954)
  • SMA Syuradikara di Ende (1958)
  • Tamat Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Kejuruan Linguistik (1964),
  • Meraih Doktor dalam bidang linguistik dari Universitas Indonesia (1978) dengan disertasi Morfologi Dialek Lamalera.
  • Pernah mengajar di SMA Syuradikara, SMA (1962-1965), SMA Santa Ursula dan SMA Santa Theresia (1964), Unika Atmajaya (1967-), Perguran Tinggi Kepolisian, dan Jakarta Academy of Languages Jakarta (1971-).
  • Dia menjadi pengajar tetap di Fakultas Sastra UI (sejak 1963), di samping menjadi koordinator Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Retorika di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas Indonesia.

Karya tulis

  • Komposisi (1971)
  • Tatabahasa Indonesia (1991)
  • Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum (1992)
  • Diksi dan Gaya Bahasa
  • Eksposisi dan Deskripsi
  • Argumentasi dan Narasi

Read more »

Selasa, November 27, 2012

Some Useful Internet Tools and Software including Artificial Intelligence (AI)

Here is some useful tools, may be useful for you. This is only my study and wanna share with you.

IP Information
Information of your IP, browser and operating system.

HLR Lookup
Search for phone number home location.

WHOIS Domain Lookup
Get detail information of domain name.

Domain/IP Geolocation
Get server location of domain name or IP address.

User Agent Analyzer
Get human readable information of user agent string.

Cek Tagihan PLN
Informasi tagihan rekening PLN.

Exchange Rate/Kurs
Informasi kurs Rupiah terhadap mata uang asing.





--------------------------------------------------

Website AI Paling Bermanfaat untuk Pelajar dan Pekerja Kantoran

Berikut adalah beberapa website AI yang paling bermanfaat untuk pelajar dan pekerja kantoran:


Untuk Pelajar:

1. Khan Academy: https://www.khanacademy.org/

  • Manfaat: Menyediakan video pembelajaran gratis, latihan interaktif, dan papan latihan untuk berbagai mata pelajaran, termasuk matematika, sains, seni, dan sejarah.

2. Google Classroom: https://edu.google.com/workspace-for-education/classroom/

  • Manfaat: Membantu guru dan siswa untuk berkomunikasi, berbagi tugas, dan melacak kemajuan belajar.

3. Edmodo: https://www.edmodo.com/

  • Manfaat: Platform jejaring sosial untuk pendidikan yang memungkinkan guru dan siswa untuk terhubung, berbagi sumber daya, dan berkolaborasi.

4. Socratic by Google: https://socratic.org/

  • Manfaat: Asisten virtual belajar yang dapat menjawab pertanyaan siswa tentang berbagai mata pelajaran, menggunakan teknologi AI untuk memahami pertanyaan dan memberikan jawaban yang akurat.

5. Chegg Math Solver: https://www.chegg.com/mobile

  • Manfaat: Membantu siswa menyelesaikan soal matematika dengan memberikan langkah-langkah penyelesaian yang terperinci, menggunakan teknologi AI untuk mengenali soal dan memberikan solusi yang tepat.

6. Grammarly: https://www.grammarly.com/

  • Manfaat: Alat bantu penulisan yang membantu pengguna untuk meningkatkan tata bahasa, ejaan, dan gaya tulisan mereka, menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi kesalahan dan memberikan saran perbaikan.

7. Turnitin: https://www.turnitin.com/

  • Manfaat: Alat bantu plagiarisme yang membantu pengguna untuk mendeteksi konten yang dijiplak, menggunakan teknologi AI untuk mencocokkan teks dengan sumber-sumber lain.

8. Duolingo: https://www.duolingo.com/

  • Manfaat: Platform belajar bahasa gratis yang membantu pengguna untuk belajar bahasa baru dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, menggunakan teknologi AI untuk memberikan umpan balik yang dipersonalisasi.

9. Kahoot!: https://kahoot.it/

  • Manfaat: Platform pembelajaran berbasis permainan yang memungkinkan guru untuk membuat kuis dan permainan edukatif untuk siswa mereka, menggunakan teknologi AI untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif.

10. Gimnasium: https://gymnasium.farama.org/

  • Manfaat: Platform pembelajaran personalisasi yang membantu siswa untuk belajar dengan cara yang disesuaikan dengan gaya belajar mereka, menggunakan teknologi AI untuk membuat rencana belajar yang dipersonalisasi.



Untuk Pekerja Kantoran:

1. Siri: https://www.apple.com/siri/

  • Manfaat: Asisten virtual yang tersedia di perangkat Apple yang dapat membantu pengguna dengan berbagai tugas, seperti menelepon, mengirim pesan, dan mengatur alarm.

2. Alexa: https://alexa.amazon.com/

  • Manfaat: Asisten virtual yang tersedia di perangkat Amazon Echo yang dapat membantu pengguna dengan berbagai tugas, seperti memutar musik, mengatur alarm, dan mengontrol perangkat pintar di rumah.

3. Google Assistant: https://support.google.com/assistant/answer/7172657?hl=en&co=GENIE.Platform%3DAndroid

  • Manfaat: Asisten virtual yang tersedia di berbagai perangkat, termasuk smartphone, speaker pintar, dan smart TV, yang dapat membantu pengguna dengan berbagai tugas, seperti menelepon, mengirim pesan, dan mengatur alarm.

4. Slack: https://slack.com/?ref=review.firstround.com

  • Manfaat: Platform komunikasi dan kolaborasi tim yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan rekan kerja, berbagi file, dan berkolaborasi dalam proyek.

5. Microsoft Teams: https://www.microsoft.com/en-us/microsoft-teams/log-in

  • Manfaat: Platform komunikasi dan kolaborasi tim yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan rekan kerja, berbagi file, dan berkolaborasi dalam proyek, terintegrasi dengan produk Microsoft lainnya.

6. Zoom: https://zoom.us/

  • Manfaat: Platform konferensi video yang memungkinkan pengguna untuk mengadakan rapat virtual, webinar, dan pelatihan online.

7. Tableau: https://www.tableau.com/products/desktop

  • Manfaat: Alat bantu visualisasi data yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dan menganalisis data dengan mudah, menggunakan teknologi AI untuk membantu pengguna menemukan pola dan tren dalam data.

8. Power BI: https://www.microsoft.com/en-us/power-platform/products/power-bi

  • Manfaat: Alat bantu visualisasi data yang memungkinkan pengguna untuk membuat laporan dan dashboard yang interaktif, menggunakan teknologi AI untuk membantu pengguna menemukan wawasan dari data.

9. Qlik Sense: https://www.qlik.com/us

  • Manfaat: Platform analitik data yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dan menganalisis data dengan mudah, menggunakan teknologi AI untuk membantu pengguna menemukan pola dan tren dalam data.

10. Asana: https://asana.com/

  • Manfaat: Alat bantu manajemen

Read more »

Pencarian