Cagub dan Cawagub dalam Pilgub Jabar
Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki
Bakal pasangan calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Teten Masduki dan Rieke Diah Pitaloka, sesuai rencana Sabtu (10/11) pagi mendatangi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) untuk mendaftarkan pencalonannya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013. Kedatangan mereka dikawal sekitar 400 orang kader PDIP dengan iringan lagu “Halo-halo Bandung” dengan musik tradisional Sisingaan.
Setibanya di halaman Sekretariat KPU Jabar Jl. Garut No. 11 Bandung
tepat pukul 10.10, rombongan yang dipimpin Ketua PDIP Jabar Tubagus
Hasanudin itu terlebih dulu melakukan prosesi “serah terima” bakal
pasangan cagub dan cawagub yang diusung partainya. Dalam upacara serenan ini, Hasanudin menyerahkan Rieke dan Teten agar kedatangannya diterima oleh KPU Jabar.
Setelah menyampaikan kata penyambutan, Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat
langsung mempersilahkan dan menuntun Rieke-Teten, yang dalam pencalonan
di Pigub 2013 dikenal sebagai pasangan Paten, ke aula tempat
pendaftaran. Kepada Rieke-Teten Masduki dan juga jajaran pengurus PDIP
Jabar, Komisioner KPU Jabar merangkap Ketua Pokja Pencalonan, Teten
Setiawan, menjelaskan masa pendaftaran berlangsung 7 hari dari 4 s/d. 10
November 2012, kemudian membacakan ketentuan pendaftaran bakal cagub
dan cawagub sesuai Peraturan KPU Nomor 9/2012.
“Karena hari ini masih mencakup masa pendaftaran, maka kami persilahkan
kepada bakal pasangan calon dari PDIP untuk menyerahkan berkas
persyaratan dan mengisi buku pendaftaran berikut formulirnya,” kata
Teten Setiawan. Selanjutnya, selama 30 menit ia bersama Sekretaris
Pokja Pencalonan, Teppy Dharmawan, memeriksa kelengkapan berkas
Rieke-Teten Masduki yang disodorkan Hasanudin.
Seusai menyampaikan hasil pemeriksaan dengan menyatakan bahwa secara
material berkas pendaftarannya memenuhi persyaratan, Rieke-Teten Masduki
menuruti pembawa acara yang meminta mereka naik podium untuk memberikan
keterangan kepada puluhan wartawan. Rieke, yang namanya mulai terkenal
setelah memerankan tokoh Noneng dalam sinetron “Bajaj Bajuri” dan kini
sebagai anggota Fraksi PDIP, mengawali pidatonya dengan memperkenalkan
diri.
“Nama saya Diah Pitaloka, diambil dari putri Pajajaran yang konon
mewakafkan nyawanya demi harga diri Tanah Pasundan, daripada
dinjak-injak oleh orang yang ingin menguasai kerajaan Pajajaran. Di
sebelah saya adalah Kang Teten Masduki, yang hidupnya dipersembahkan
untuk pemberantasan korupsi di tanah air. Kita tahu korupsi itu adalah
sumber kemiskinan dan kebodohan rakyat Indonesia, termasuk Jawa Barat,”
kata Rieke.
Ia menyebutkan pencalonannya bersama Teten Masduki hanya bermodalkan
militansi, memiliki kecintaan, simpati dan empati, dan hanya bermodalkan
komitmen kepada rakyat Jawa Barat. Karenanya, ia bersama partainya
meminta seluruh pihak agar memberikan bantuan dan dukungan dalam
perjuangannya memerdekakan rakyat Jawa Barat dari kemiskinan dan
kebodohan.
Sedangkan Teten Masduki, dalam pidatonya mengakui tidak memiliki
pengalaman di dunia politik, apalgi ikut dalam Pilkada, “ Tapi, paling
tidak saya tidak pernah korupsi. Saya dan Teh Rieke hanya punya komitmen
yang kuat untuk melakukan perubahan besar di pemerintahan. Karena Jawa
Barat merupakan provinsi terbesar di Indonesia, yang korupsinya juga
terbesar, maka kami akan menjadikan Jawa Barat ini sebagai percontohan
nasional dalam gerakan antikorupsi”.