Translate

Selasa, Mei 21, 2013

Berita dan Informasi FLS2N Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

Cari informasi lainnya di bawah ini

Sumber Tulisan



Read more »

Senin, Mei 20, 2013

Daftar Banner Iklan GO GREEN - Lets Go GREEN!!!





Sumber Tulisan



Read more »

Sabtu, Mei 18, 2013

Sejarah dan Informasi Gedung MPR/DPR RI

Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/MPR) didirikan pada 8 Maret 1965. Saat itu, Presiden Soekarno mencetuskan untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua Progresive Forces dalam kapitalis.

Conefo dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang Komando Pembangunan Proyek Conefo. 


PEMBANGUNAN 
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965 dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek political venues di Komplek Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan Semanggi.

Ketika pembangunannya dilanjutkan oleh pemerintah Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto, nuansa danau buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang Arkada di bawah tanah ditiadakan dan luasnya menjadi 60 ha, dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2. 









GEDUNG 
Komplek DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Komplek DPR/MPR tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah selatan dengan Komplek Kantor Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan Komplek Taman Ria Senayan, di sebelah timur berbatasan dengan Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Menteri Kehutanan di sebelah utaranya.




Sumber Tulisan



Read more »

Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid Membuka Lomba Cipta dan Baca Puisi 4 Pilar

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Farhan Hamid mengatakan puisi merupakan seni sastra yang efektif untuk membangun satu kesadaran baru masyarakat guna menjaga rasa cinta dan memelihara harmonisasi di antara sesama warga negara.

Hal tersebut dikatakan Ahmad Farhan Hamid saat membuka Lomba Cipta dan Baca Puisi 4 Pilar (Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika), di lobi gedung Nusantara V, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Sabtu (18/5).

"Dalam konteks itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat sengaja menggunakan sastra puisi untuk menjaga dan memelihara dan menggali nilai-nilai 4 Pilar Bangsa dan Negara dalam bentuk Lomba Cipta dan Baca Puisi," kata Ahmad Farhan Hamid.

Lomba cipta dan baca puisi lanjut Farhan, diikuti oleh siswa-siswi tingkat Sekolah Menengah Atas dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek)

MPR sangat berharap lomba ini jadi media penting sebagai alat kebangsaan dalam menggali dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila hingga membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik, harap politisi PAN itu.


Sumber Tulisan

Read more »

Lomba Karya Tulis 4 (empat) Pilar - SetJen MPR RI

Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat dan mahasiswa, peningkatan penalaran, menumbuhkan semangat kehidupan berbangsa dan bernegara serta menggairahkan budaya menulis bagi masyarakat dan mahasiswa, MPR RI menyelenggarakan:

Lomba Karya Tulis 4 (empat) Pilar


yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan  Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


I. Peserta: 
Katagori Masyarakat Umum dan Katagori Mahasiswa Strata 1 (S1)


II. Tema dan Sub Tema Karya Tulis
Tema karya tulis yang dilombakan adalah Implementasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peserta dapat menentukan sub tema sendiri, tetapi tidak boleh lepas dari tema 4 (empat) pilar tersebut. Contoh sub tema dalam penulisan, antara lain sebagai berikut:


2.1. Katagori Masyarakat Umum 
  • Pancasila sebagai pendorong kemajuan bangsa; 
  • Urgensi GBHN dalam sistem ketatanegaraan; 
  • Implementasi otonomi daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
  • Optimalisasi peran MPR dalam struktur ketatanegaraan Indonesia.


2.2. Katagori Mahasiswa
  • Pancasila dalam membangun persatuan dan kesatuan; 
  • Pancasila sebagai identitas dan nilai luhur bangsa; 
  • Memperkukuh kedaulatan negara melalui pembangunan berwawasan nusantara; 
  • Kebhinekaan sebagai alat pemersatu bangsa. 


3. Jadwal Penyelenggaraan 

3.1. Naskah harus sudah diterima Panitia Lomba paling lambat tanggal 16 Agustus 2013 (cap pos).
3.2. Pengumuman peserta yang masuk final pada bulan September 2013.
3.3. Presentasi Finalis, Penetapan, dan Pengumuman Juara pada September/Oktober 2013.


Peserta yang pernah menjadi juara pada tahun 2012 tidak dapat ikut sebagai peserta pada tahun 2013.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: (021) 5789 5069
atau sms/telp: 0821 1111 7845
atau email : biropersidangan@setjen.mpr.go.id

Naskah hard copy karya tulis dikirimkan melalui pos dan ditujukan kepada:
Biro Persidangan MPR RI, 
PO BOX 4363 JKP 10043.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui sebagaimana mestinya.

Jakarta, 1 April 2013 Sekretariat Jenderal MPR RI







Sumber Tulisan

Read more »

Rabu, Mei 15, 2013

Surat Ketua MUI Pusat untuk Fatin Shidqia X-Factor Indonesia

suratfatin




 Kepada yang Kami Banggakan :
Ananda FATIN SHIDQIYA LUBIS.
di X Factor.


Assalaamualaikum Wr.Wb.

Bapak sering menonton penampilan Fatin di X FACTOR, bapak dan keluarga bangga dengan kamu yang tetap berjilbab dalam penampilanmu ikutan di X FACTOR. Bapak sebagai Ketua MUI Pusat yang membidangi Seni dan Budaya ingin berpesan untuk Fatin sebagai berikut:

Pada suatu saat Fatin akan dihadapkan pilihan, jilbab atau karier. Misalnya akan ada yang membisikan Fatin dengan kalimat; “Kalau mau menang jadi juara I kamu harus copot jilbab!” atau “kalau mau ikut nyanyi di luar negeri kamu harus copot jilbab”, Bapak pesan jangan sekali-kali kamu jual akidahmu demi karier duniawimu. Dan jauhi pergaulan negatif.

Jangan tinggalkan sholat lima waktu dengan alasan apapun, kalau terpaksa boleh di akhir waktu. Dan kalau betul-betul darurat bisa dijamak.

Kepada umat Islam, khususnya muslimah yang sudah berjilbab dan anggota HIJABERS setiap Fatin mau tampil di X FACTOR dukunglah dan niatkan untuk da’wah dan syiar Jilbab.

Rumus jilbab itu 3T yaitu Tidak buka aurat, Tidak transparan, dan Tidak ketat.
Terima kasih atas perhatian Fatin dan salam buat kedua ortumu.


Wassalaam ,
KH. A. Cholil Ridwan
Ketua MUI Pusat Bidang Seni Budaya



Sumber Tulisan


Read more »

Senin, Mei 13, 2013

Tegar (Pengamen Jadi Artis) - Lagu + Lirik Versi Baru - Kisah Asmara dan Keluarganya




Tegar Septian, yang kerap disapa Tegar, adalah seorang penyanyi cilik asal Indonesia. Ia memulai kariernya sejak tahun 2013 dan dikenal dengan lagu “Aku Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang” yang berhasil melejitkan namanya di industri musik Tanah Air12. Nama lengkapnya adalah Tegar Septian Bin Hariz, lahir pada 18 September 2001 di Jawa Barat. Pada usia yang masih muda, Tegar menikah dengan YouTuber asal Bandung, Sarah Sheila Kamilia, pada 20 Maret 2020. Kontroversi sempat muncul karena anak pertama mereka, Abidzar Oktaviano Putra, lahir hanya tujuh bulan setelah pernikahan mereka1. Jadi, Tegar adalah salah satu penyanyi cilik yang telah mencuri perhatian banyak orang di Indonesia! 😊🎤🎶


Tegar Septian dan istrinya, Sarah Sheila Kamilia, memiliki kisah yang menarik. Mereka pertama kali bertemu melalui media sosial. Sarah adalah seorang YouTuber asal Bandung yang memiliki banyak penggemar. Tegar, yang juga aktif di media sosial, tertarik dengan konten yang dibuat oleh Sarah. Ia mengirim pesan ke Sarah, dan dari situlah hubungan mereka mulai berkembang.

Setelah beberapa waktu berkomunikasi melalui pesan, Tegar dan Sarah memutuskan untuk bertemu secara langsung. Pertemuan pertama mereka terjadi di sebuah kafe di Bandung. Keduanya merasa nyaman dan memiliki banyak kesamaan minat. Tegar terkesan dengan kepribadian Sarah yang ceria dan semangatnya dalam berkarya di dunia YouTube.

Lama kelamaan, perasaan mereka tumbuh dan mereka memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius. Pada 20 Maret 2020, Tegar dan Sarah resmi menikah. Meskipun masih muda, mereka berdua telah menemukan cinta sejati satu sama lain. Kini, mereka menjalani kehidupan pernikahan dengan bahagia dan memiliki anak pertama, Abidzar Oktaviano Putra.

Itulah kisah singkat tentang bagaimana Tegar dan Sarah bertemu dan membangun hubungan mereka. Semoga mereka selalu bahagia dan harmonis! 😊🌟

Read more »

Tegar (Pengamen Jadi Artis) - Kisah Pertemuannya dengan Sang Istri Tercinta


Tentu saja! Tegar Septian, yang kerap disapa Tegar, adalah seorang penyanyi cilik asal Indonesia. Ia memulai kariernya sejak tahun 2013 dan dikenal dengan lagu “Aku Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang” yang berhasil melejitkan namanya di industri musik Tanah Air12. Nama lengkapnya adalah Tegar Septian Bin Hariz, lahir pada 18 September 2001 di Jawa Barat. Pada usia yang masih muda, Tegar menikah dengan YouTuber asal Bandung, Sarah Sheila Kamilia, pada 20 Maret 2020. Kontroversi sempat muncul karena anak pertama mereka, Abidzar Oktaviano Putra, lahir hanya tujuh bulan setelah pernikahan mereka1. Jadi, Tegar adalah salah satu penyanyi cilik yang telah mencuri perhatian banyak orang di Indonesia! 😊🎤🎶



Tegar Septian dan istrinya, Sarah Sheila Kamilia, memiliki kisah yang menarik. Mereka pertama kali bertemu melalui media sosial. Sarah adalah seorang YouTuber asal Bandung yang memiliki banyak penggemar. Tegar, yang juga aktif di media sosial, tertarik dengan konten yang dibuat oleh Sarah. Ia mengirim pesan ke Sarah, dan dari situlah hubungan mereka mulai berkembang.

Setelah beberapa waktu berkomunikasi melalui pesan, Tegar dan Sarah memutuskan untuk bertemu secara langsung. Pertemuan pertama mereka terjadi di sebuah kafe di Bandung. Keduanya merasa nyaman dan memiliki banyak kesamaan minat. Tegar terkesan dengan kepribadian Sarah yang ceria dan semangatnya dalam berkarya di dunia YouTube.

Lama kelamaan, perasaan mereka tumbuh dan mereka memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius. Pada 20 Maret 2020, Tegar dan Sarah resmi menikah. Meskipun masih muda, mereka berdua telah menemukan cinta sejati satu sama lain. Kini, mereka menjalani kehidupan pernikahan dengan bahagia dan memiliki anak pertama, Abidzar Oktaviano Putra.

Itulah kisah singkat tentang bagaimana Tegar dan Sarah bertemu dan membangun hubungan mereka. Semoga mereka selalu bahagia dan harmonis! 😊🌟

Read more »

Infomersial

Pencarian

Infomersial