Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Cerpen. Tampilkan semua postingan

Kamis, September 19, 2024

Kilau Kejujuran di Samudra Godaan


https://basando.blogspot.com/

Kilau Kejujuran di Samudra Godaan

oleh: Andriyansyah Marjuki aka Abank Juki






Di sebuah sekolah menengah atas yang terkenal di kota, terdapat dua siswi yang memiliki sifat dan kebiasaan yang sangat berbeda. Mereka adalah Aisyah dan Melanie. Aisyah dikenal sebagai siswi yang jujur dan rajin, sementara Melanie sering kali mencontek dan mencari jalan pintas dalam setiap ujian.

Aisyah adalah siswi yang selalu berusaha keras dalam setiap pelajaran. Ia percaya bahwa kejujuran adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan. Setiap malam, Aisyah selalu belajar dengan tekun, mengerjakan tugas-tugasnya dengan penuh dedikasi. Ia tidak pernah tergoda untuk mencontek, meskipun teman-temannya sering kali melakukannya.

Di sisi lain, Melanie adalah siswi yang selalu mencari cara mudah untuk mendapatkan nilai bagus. Ia sering kali membawa catatan kecil saat ujian dan mencontek dari teman-temannya. Bagi Melanie, yang terpenting adalah hasil akhir, bukan prosesnya. Ia merasa bangga ketika berhasil mendapatkan nilai tinggi meskipun dengan cara yang curang.

Kehidupan sekolah berjalan seperti biasa. Aisyah dan Melanie berada di kelas yang sama, namun mereka jarang berinteraksi. Aisyah lebih suka berkumpul dengan teman-teman yang memiliki prinsip yang sama dengannya, sementara Melanie lebih sering bersama kelompok yang suka mencari jalan pintas.

Suatu hari, sekolah mengadakan ujian tengah semester. Aisyah belajar dengan tekun, sementara Melanie sibuk menyiapkan catatan kecil yang akan ia gunakan saat ujian. Ketika hari ujian tiba, Aisyah mengerjakan soal-soal dengan penuh konsentrasi, sementara Melanie dengan lihai mencontek dari catatan kecilnya.

Hasil ujian diumumkan seminggu kemudian. Aisyah mendapatkan nilai yang memuaskan, hasil dari kerja kerasnya. Sementara itu, Melanie juga mendapatkan nilai tinggi, namun dengan cara yang tidak jujur. Meskipun begitu, Melanie merasa bangga dengan hasil yang ia peroleh.

Namun, kebanggaan Melanie tidak berlangsung lama. Guru mereka, Pak Budi, mencurigai adanya kecurangan dalam ujian tersebut. Ia memutuskan untuk mengadakan ujian ulang bagi siswa-siswi yang nilainya mencurigakan, termasuk Melanie.

Saat ujian ulang, Melanie tidak bisa mencontek karena pengawasan yang ketat. Ia merasa panik dan tidak bisa mengerjakan soal-soal dengan baik. Hasilnya, nilai Melanie jauh di bawah rata-rata. Sementara itu, Aisyah tetap mendapatkan nilai yang baik karena ia memang belajar dengan sungguh-sungguh.

Pak Budi memanggil Melanie ke ruangannya dan memberikan nasihat. Ia menjelaskan bahwa kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Melanie merasa malu dan menyesal atas perbuatannya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mencontek lagi.

***

Di sekolah tersebut, ada seorang siswa tampan bernama Dimas yang menjadi idola banyak siswi, termasuk Aisyah dan Melanie. Dimas adalah siswa yang pintar dan baik hati. Ia sering membantu teman-temannya dalam belajar.

Aisyah dan Melanie sama-sama tertarik pada Dimas. Aisyah mencoba mendekati Dimas dengan cara yang jujur, sementara Melanie menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian Dimas, termasuk menjelek-jelekkan Aisyah di depan Dimas.

Persaingan antara Aisyah dan Melanie semakin memanas. Melanie terus berusaha menjatuhkan Aisyah, namun Aisyah tetap sabar dan tidak terpengaruh oleh tindakan Melanie. Ia percaya bahwa kebaikan dan kejujuran akan selalu menang pada akhirnya.

Dimas mulai menyadari perbedaan antara Aisyah dan Melanie. Ia melihat bahwa Aisyah adalah sosok yang jujur dan tulus, sementara Melanie sering kali bersikap curang dan manipulatif. Hal ini membuat Dimas semakin tertarik pada Aisyah.

Suatu hari, Dimas mengajak Aisyah untuk belajar bersama. Mereka menghabiskan waktu bersama dan saling mengenal lebih dekat. Dimas semakin kagum dengan kejujuran dan ketulusan Aisyah. Sementara itu, Melanie merasa kecewa karena usahanya untuk menarik perhatian Dimas tidak berhasil.

Dimas akhirnya menyatakan perasaannya kepada Aisyah. Ia mengatakan bahwa ia sangat menghargai kejujuran dan ketulusan Aisyah. Aisyah merasa sangat bahagia dan menerima perasaan Dimas dengan tulus.

Aisyah merasa sangat bahagia karena ia mendapatkan kebahagiaan yang ia impikan. Ia tidak hanya berhasil dalam akademik, tetapi juga mendapatkan cinta dari Dimas. Aisyah merasa bahwa semua kerja keras dan kejujurannya tidak sia-sia.

Sementara itu, Melanie merasa menyesal atas semua perbuatannya. Ia menyadari bahwa kecurangan dan manipulasi tidak akan membawa kebahagiaan yang sejati. Melanie memutuskan untuk berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Melanie mulai belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk tidak mencontek lagi. Ia meminta maaf kepada Aisyah atas semua perbuatannya. Aisyah dengan tulus memaafkan Melanie dan mereka mulai menjalin persahabatan yang baik.

Melanie merasa bahwa hidupnya menjadi lebih tenang dan bahagia setelah ia memutuskan untuk jujur. Ia menyadari bahwa kejujuran adalah kunci utama untuk meraih kebahagiaan yang sejati.

Aisyah dan Melanie kini menjadi sahabat baik. Mereka saling mendukung dan belajar bersama. Aisyah merasa bangga karena ia tetap teguh pada prinsip kejujurannya, sementara Melanie merasa bersyukur karena ia telah berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Mereka belajar bahwa kejujuran dan kerja keras adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Aisyah dan Melanie membuktikan bahwa meskipun jalan yang mereka tempuh berbeda, pada akhirnya kejujuran akan selalu membawa kebahagiaan yang sejati.




 

Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================


web counter

Read more »

Senin, September 09, 2024

Di Belakang Layar Cinta Kedua (Cerpen Dewasa Tragedi Romantis)


https://basando.blogspot.com/

Di Belakang Layar Cinta Kedua

oleh: Abank Juki aka Andriyansyah Marjuki






Dosen muda bernama Riyan dikenal sebagai sosok yang tampan dan cerdas di kalangan mahasiswa Fakultas Sastra. Wajahnya sering menarik perhatian para mahasiswi yang datang ke kelas, termasuk Indah, seorang mahasiswi cerdas yang diam-diam menaruh hati pada dosen tersebut. Indah duduk di bangku depan setiap kali ada perkuliahan, berharap bisa mendapat perhatian lebih dari Riyan.

Indah adalah gadis yang pintar dan sering berinteraksi dengan Riyan di luar jam kuliah untuk berdiskusi soal materi. Awalnya, semua pertemuan itu terasa profesional, namun lama-kelamaan, Riyan mulai menyadari ada sesuatu yang berbeda pada Indah. Mata gadis itu berbinar setiap kali mereka berbicara, dan seringkali Indah menyisipkan candaan ringan yang membuat Riyan tersenyum.

Suatu hari, setelah selesai kuliah, Indah meminta waktu untuk berdiskusi tentang tugas akhir. Riyan yang kebetulan tidak ada jadwal mengiyakan dan mereka bertemu di ruangannya. Diskusi yang awalnya fokus pada materi berangsur-angsur berubah menjadi pembicaraan pribadi. Mereka saling bertukar cerita, hingga Riyan menyadari bahwa Indah memiliki ketertarikan lebih dari sekadar akademis.

Satu hal membawa ke hal lain. Riyan yang awalnya menjaga jarak, mulai tertarik pada Indah. Kedewasaan gadis itu dan ketulusannya membuat Riyan tak bisa lagi memungkiri perasaannya. Mereka mulai sering bertemu di luar kampus, di kafe-kafe kecil, dan menghabiskan waktu bersama secara diam-diam.

Namun, cinta mereka tak bisa ditampilkan di hadapan publik. Riyan sadar bahwa sebagai dosen, menjalin hubungan dengan mahasiswinya adalah hal yang tabu. Mereka memilih untuk menjaga hubungan itu tetap tersembunyi, hanya di balik layar. Setiap kali bertemu di kampus, mereka bertingkah biasa saja, meski hati mereka saling merindu.

Selama beberapa bulan, hubungan itu berjalan lancar. Indah merasa bahagia meski harus merahasiakan hubungan mereka dari teman-teman dan keluarganya. Riyan pun merasa hidupnya lebih berwarna dengan kehadiran Indah. Hingga suatu hari, sebuah insiden kecil mengubah segalanya.

Di suatu sore, setelah pertemuan yang sangat menyenangkan di luar kampus, Riyan tanpa sengaja mengirimkan pesan mesra untuk Indah ke grup kelas. Pesan itu seharusnya hanya untuk Indah, namun dengan tergesa, Riyan salah mengirimkannya. Isi pesan itu begitu intim dan jelas menunjukkan hubungan yang mereka sembunyikan selama ini.

Pesan itu langsung menjadi bahan pembicaraan di kampus. Indah merasa panik dan cemas. Namun, lebih parah lagi, ayah Indah yang sangat protektif mengetahui kabar tersebut dari teman Indah yang tak sengaja bercerita. Ayah Indah merasa terpukul dan marah besar mengetahui putrinya menjalin hubungan dengan dosennya sendiri. Ia merasa Riyan telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai dosen untuk mendekati putrinya.

Tanpa banyak bicara, ayah Indah segera melaporkan Riyan ke pihak berwajib. Tuduhan pelecehan pun dilayangkan, meskipun Indah berusaha membela Riyan dan mengatakan bahwa hubungan mereka adalah suka sama suka. Namun, posisi Riyan sebagai dosen membuatnya berada dalam situasi yang sulit. Hukum tetap memandang hubungan tersebut sebagai pelanggaran etik yang serius.

Indah sangat terpukul. Dia mencoba meyakinkan keluarganya bahwa Riyan adalah pria baik yang tulus mencintainya. Namun, orang tuanya sudah terlanjur kecewa dan tidak mau mendengarkan penjelasan Indah. Sementara itu, Riyan harus menghadapi tekanan dari kampus dan rekan-rekannya. Berita tentang laporan ke polisi segera tersebar, dan Riyan diminta untuk sementara waktu tidak mengajar.

Proses hukum berjalan cepat. Riyan dihadapkan pada persidangan yang penuh tekanan. Meskipun Indah hadir sebagai saksi yang membela, jaksa penuntut berhasil membangun kasus bahwa Riyan telah menyalahgunakan posisinya. Riyan dinyatakan bersalah atas tuduhan pelanggaran etik dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. 

Kabar itu menjadi pukulan telak bagi Indah. Dia merasa bersalah, meskipun tahu ini bukan kesalahannya sepenuhnya. Ia ingin membela Riyan lebih keras, namun keterbatasan hukum membuat usahanya sia-sia. Riyan, yang selama persidangan tetap tenang, akhirnya hanya bisa menerima vonis dengan lapang dada.

Setelah vonis dijatuhkan, kampus segera mengambil tindakan tegas. Riyan dipecat secara tidak hormat dari jabatannya. Keputusan ini membuat nama baik Riyan tercoreng. Seluruh kerja keras dan reputasinya yang selama ini dibangun runtuh dalam sekejap. 

Hari-hari di penjara menjadi masa yang berat bagi Riyan. Setiap hari dia memikirkan Indah, merasa bersalah atas apa yang terjadi. Dia tahu bahwa cintanya pada Indah tulus, namun satu kesalahan kecil telah menghancurkan segalanya. Dalam surat-suratnya, Indah tetap mengirimkan dukungan, berjanji akan menunggunya hingga bebas.

Namun, lima tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama di penjara, Riyan mulai melihat kenyataan hidup yang lebih keras. Ia kehilangan kariernya, masa depannya, dan sebagian besar teman-temannya. Hanya Indah yang tetap setia, meskipun hubungan mereka terhalang oleh tembok-tembok penjara.

Indah, meski tetap mencoba menjalani hidup seperti biasa, tak pernah benar-benar bisa melupakan Riyan. Ia lulus kuliah dengan perasaan yang kosong. Cinta yang ia pikir akan menjadi akhir bahagia, berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui hari-harinya.

Waktu berjalan lambat. Setiap tahun, Indah berharap bahwa Riyan akan segera keluar dan mereka bisa melanjutkan hidup bersama. Namun, harapan itu perlahan-lahan terkikis oleh kenyataan. Keluarganya mulai memaksa Indah untuk melanjutkan hidup, mencari pria lain yang lebih layak. 

Indah, yang setia pada cintanya, menolak. Namun, di lubuk hatinya, dia tahu bahwa dunia sudah berubah. Riyan mungkin tidak lagi sama saat bebas nanti. Tembok penjara tidak hanya memenjarakan tubuh Riyan, tetapi juga cinta mereka yang dulu begitu indah.

Pada tahun kelima, saat Riyan akhirnya bebas, ia kembali ke dunia yang terasa asing. Nama baiknya sudah rusak, dan meskipun Indah masih mencintainya, banyak hal sudah berubah. Cinta mereka yang dulu mekar dalam kebahagiaan, kini dipenuhi dengan luka dan kenangan pahit.

Riyan dan Indah bertemu lagi, namun kali ini dunia terasa berbeda. Meski cinta masih ada, kenyataan hidup yang keras telah membentuk mereka menjadi dua individu yang berbeda. Mereka sadar bahwa cinta saja tidak cukup untuk memperbaiki segalanya.

Dalam pertemuan terakhir mereka, Indah menatap mata Riyan dengan penuh haru. "Aku mencintaimu," bisiknya. Riyan menggenggam tangannya erat, namun tak ada kata yang bisa diucapkan. Cinta mereka, meski tulus, akhirnya terkalahkan oleh takdir yang tak terelakkan.

Mereka berpisah dengan hati yang masih saling mencinta, namun juga sadar bahwa cinta tak selalu bisa memenangkan segalanya.

***

Setelah pertemuan terakhir yang penuh emosi dengan Riyan, Indah memutuskan untuk melanjutkan hidupnya meskipun hatinya masih terasa berat. Keluarganya, yang sejak awal merasa prihatin, akhirnya berhasil meyakinkannya untuk membuka lembaran baru. Mereka memperkenalkan Indah kepada seorang pria bernama Daniel, seorang pengusaha sukses yang tampak stabil dan perhatian.

Daniel adalah pria yang penuh pengertian dan memiliki banyak kualitas yang dicari Indah. Meskipun hati Indah masih menyimpan tempat khusus untuk Riyan, ia mulai terbuka pada kemungkinan baru yang ditawarkan oleh Daniel. Seiring berjalannya waktu, Indah mulai merasakan ketulusan dan dukungan dari Daniel. Dia merasa aman dan dihargai dalam hubungan ini, sesuatu yang dia butuhkan untuk melanjutkan hidupnya.

Setelah beberapa bulan berpacaran, Daniel melamar Indah dengan penuh cinta. Indah menerima lamaran itu, menyadari bahwa meski cintanya kepada Riyan tetap ada, hidup harus diteruskan. Pernikahan mereka berlangsung meriah, dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman terdekat. Indah berusaha untuk bahagia dan memulai babak baru dalam hidupnya dengan Daniel sebagai pendamping.

Sementara itu, Riyan merasakan kesepian yang mendalam setelah keluar dari penjara. Dunia luar yang dulunya dikenalnya kini terasa asing. Dia menghadapi kesulitan mencari pekerjaan dan bergaul kembali dengan masyarakat. Banyak perusahaan yang menolak melamarnya karena latar belakangnya sebagai mantan narapidana. Meski ada beberapa peluang, reputasi buruk yang melekat padanya membuatnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil.

Hidup Riyan menjadi penuh kesendirian. Ia tinggal di sebuah kontrakan kecil yang kumuh dan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Meskipun dia mencoba untuk bangkit dan memperbaiki hidupnya, rasa sakit dari masa lalu dan kehilangan yang dialaminya sering kali menghantuinya. Setiap hari, ia mengingat kembali momen-momen indah bersama Indah, berharap suatu hari mereka bisa menemukan jalan kembali satu sama lain.

Namun, kenyataan yang keras seringkali menghentikannya. Riyan menghadapi stigma dan prasangka dari masyarakat yang sulit untuk dihilangkan. Tidak ada wanita yang mau menikah dengan mantan narapidana, dan Riyan tahu bahwa masa lalunya menjadi penghalang besar untuk membangun hubungan baru. Dia menghabiskan banyak waktu merenung dan mencoba untuk berdamai dengan kenyataan.

***

Sementara Indah menikmati hidup barunya bersama Daniel, ia kadang-kadang merasa cemas tentang Riyan. Meskipun dia telah melanjutkan hidup, rasa bersalah dan kepedihan masih menghantuinya. Dia sering berdoa agar Riyan menemukan kebahagiaan dan kedamaian, meski dia tahu bahwa dirinya tidak bisa lagi mengubah masa lalu.

Indah dan Daniel membangun keluarga kecil yang bahagia. Mereka memiliki anak-anak dan hidup dengan penuh kasih sayang. Indah berusaha untuk menjadi istri dan ibu yang baik, meskipun bayangan Riyan kadang-kadang muncul dalam pikirannya. Dia tetap berdoa agar Riyan menemukan jalan untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan bisa menemukan kebahagiaan.

Riyan, di sisi lain, terus berjuang untuk menjalani hidup dengan cara terbaik yang dia bisa. Dia melibatkan dirinya dalam kegiatan sosial, mencoba untuk memberikan kembali kepada masyarakat dan mencari cara untuk mengatasi kesepian dan rasa bersalahnya. Meskipun tidak ada wanita yang mau menjalin hubungan dengannya, Riyan tetap berusaha menjadi orang yang lebih baik, berharap bahwa suatu hari dia bisa menemukan arti sejati dari kebahagiaan.

Pada akhirnya, Indah dan Riyan menjalani hidup mereka masing-masing, terpisah oleh waktu dan keadaan. Meski tidak bisa bersama seperti yang mereka inginkan, mereka tetap menghargai kenangan indah yang pernah ada di antara mereka. Cinta mereka, yang pernah begitu murni, kini menjadi kenangan yang akan selalu ada di hati mereka masing-masing, meskipun mereka harus menjalani jalan hidup yang berbeda.

Hidup sering kali membawa kita ke tempat yang tidak terduga, dan kadang-kadang kita harus belajar untuk menerima kenyataan dan melanjutkan perjalanan meskipun hati kita masih penuh dengan rasa. Indah dan Riyan, dengan segala luka dan cinta yang tersisa, akhirnya menemukan cara untuk hidup dalam dunia yang penuh dengan tantangan, masing-masing dengan caranya sendiri.

***

Setelah menikah dengan Daniel, Indah berusaha keras untuk menjalani hidup barunya dengan penuh cinta dan dedikasi. Namun, seiring berjalannya waktu, Daniel mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Ia merasa bahwa Indah tidak sepenuhnya bahagia dan masih menyimpan rasa untuk Riyan. Meskipun Indah berusaha menjadi istri yang baik, Daniel bisa merasakan jarak emosional yang tidak bisa diatasi hanya dengan usaha.

Daniel adalah pria yang cerdas dan penuh perhitungan. Ia memperhatikan setiap perubahan kecil dalam sikap Indah dan merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Indah sering kali terlihat melamun atau terjebak dalam kenangan masa lalu, dan meskipun dia mencintai Daniel, cintanya tidak terlihat sepenuhnya tulus. Daniel merasa kesepian dan mulai meragukan cinta yang ada dalam pernikahan mereka.

Dalam upaya untuk mengetahui kebenaran, Daniel merancang rencana rahasia. Ia secara diam-diam mempekerjakan seorang detektif swasta untuk memantau kegiatan Indah. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa meskipun Indah tidak secara aktif mencari Riyan, dia masih sering mengingatnya dan merindukan masa lalu. Daniel merasa hatinya semakin terluka dan memutuskan bahwa cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan membuat Indah meminta cerai darinya.

Daniel mulai bertindak dengan sengaja menjauhkan diri dari Indah. Ia menjadi lebih dingin dan kurang perhatian, sering kali membatalkan rencana yang telah dibuat bersama. Ia juga mulai memperbesar masalah kecil dalam pernikahan mereka, menciptakan konflik yang tidak perlu untuk memicu ketegangan lebih lanjut. Semua ini dilakukan dengan harapan bahwa Indah akan merasa tertekan dan akhirnya memilih untuk meminta cerai.

Selama beberapa bulan, ketegangan dalam rumah tangga mereka semakin meningkat. Indah merasa frustrasi dan sedih karena tidak bisa menyelesaikan masalah yang tampaknya tidak dapat diatasi. Dia mulai merasa bahwa pernikahannya tidak lagi seperti yang dia harapkan. Meskipun dia berusaha untuk mempertahankan hubungan, keputusannya akhirnya datang setelah banyak pertimbangan.

Suatu malam, setelah adu argumen yang besar, Indah akhirnya meminta cerai dari Daniel. Daniel merasa puas dan lega ketika permintaan itu muncul, meskipun ia tahu bahwa keputusan ini akan menghancurkan hati Indah. Ia merancang rencana terakhir untuk memastikan bahwa Indah dan Riyan bisa bertemu lagi.

***

Beberapa bulan setelah perceraian resmi, Daniel memutuskan untuk mengatur sebuah pertemuan yang tidak terduga antara Indah dan Riyan. Dia mengetahui dari detektif bahwa Riyan sedang terlibat dalam kegiatan sosial di sebuah acara amal yang diadakan oleh lembaga tempat Riyan menjadi relawan. Daniel secara diam-diam mengundang Indah untuk acara tersebut dengan alasan bahwa acara itu penting untuk kariernya.

Indah, yang masih dalam proses menyembuhkan diri setelah perceraian, memutuskan untuk menghadiri acara tersebut. Dia merasa bahwa menghadiri acara amal adalah cara untuk melupakan kesedihannya dan mencari tujuan baru dalam hidup. Namun, dia tidak menyadari bahwa Riyan juga akan hadir di acara yang sama.

Ketika Indah tiba di acara amal, dia melihat Riyan berdiri di sudut ruangan, tampak sibuk dengan tugas-tugasnya sebagai relawan. Jantungnya berdebar saat dia mendekati Riyan. Riyan, yang juga merasa terkejut melihat Indah, segera merasakan emosi yang campur aduk. Mereka saling memandang dan merasakan magnetik yang sama seperti dulu.

Pertemuan mereka berlangsung dengan penuh keharuan. Riyan dan Indah berbicara secara terbuka tentang perasaan mereka, masa lalu, dan apa yang telah terjadi dalam hidup mereka. Indah mengungkapkan kesedihan dan kesalahannya, sementara Riyan berbagi cerita tentang kesepian dan perjuangannya selama lima tahun terakhir. Meskipun keduanya merasakan luka yang mendalam, mereka juga merasakan kembali cinta yang pernah ada di antara mereka.

Daniel, yang diam-diam mengamati dari kejauhan, merasa puas dengan hasil rencananya. Ia tahu bahwa langkah terakhirnya berhasil menyatukan kembali Indah dan Riyan. Setelah beberapa pertemuan lagi, Indah dan Riyan semakin yakin bahwa mereka masih saling mencintai dan ingin menghabiskan sisa hidup mereka bersama.

Dengan penuh keberanian dan keyakinan, Indah memutuskan untuk memberi kesempatan pada cinta mereka untuk berkembang kembali. Riyan, yang telah banyak berubah dan memperbaiki hidupnya, merasa siap untuk memulai babak baru bersama Indah. Mereka memutuskan untuk menikah lagi, kali ini dengan tekad dan harapan yang baru.

Pernikahan mereka berlangsung dengan penuh kebahagiaan, dihadiri oleh keluarga dan teman-teman dekat. Indah dan Riyan memulai hidup baru bersama, dengan kesadaran bahwa cinta mereka telah melewati banyak cobaan. Mereka berusaha untuk membangun kehidupan yang bahagia dan stabil, memanfaatkan pengalaman dan pelajaran dari masa lalu untuk membuat hubungan mereka lebih kuat.

Daniel, setelah menyelesaikan rencananya, merasa bahwa dia telah melakukan hal yang benar. Meski hatinya terluka, dia merasa bangga bahwa ia telah membantu menyatukan kembali cinta sejati. Ia melanjutkan hidupnya dengan harapan baru, mencari cara untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya sendiri.

Indah dan Riyan, yang kini hidup bahagia bersama, tahu bahwa perjalanan mereka tidak selalu mudah. Namun, mereka merasa bersyukur karena cinta mereka berhasil mengatasi segala rintangan dan kembali bersatu. Mereka menjalani hidup dengan penuh rasa syukur, menyadari bahwa mereka telah mendapatkan kesempatan kedua yang langka dan berharga.

***

Setelah Indah dan Riyan menikah kembali dan menjalani kehidupan baru bersama, kehidupan mereka tampak mulai membaik. Mereka berusaha keras untuk membangun kembali kepercayaan dan cinta yang telah lama hilang, dan meskipun masih banyak tantangan, mereka berdua merasa bahagia karena akhirnya bisa bersama.

Sementara itu, orang tua Indah, terutama ayahnya, mulai merenungkan kembali keputusan yang mereka ambil di masa lalu. Melihat kebahagiaan Indah dan Riyan yang telah kembali, ayah Indah mulai merasa menyesal atas tindakannya melaporkan Riyan ke polisi. Ia mulai menyadari betapa sulitnya perjalanan yang harus dilalui Riyan dan bagaimana tindakan mereka telah menghancurkan masa depan yang penuh potensi.

Ayah Indah juga menyadari bahwa, meskipun dia sangat melindungi putrinya, tindakan tersebut mungkin adalah langkah yang terlalu drastis dan merugikan. Ia mulai memikirkan kembali tentang betapa tulus dan mendalamnya cinta antara Indah dan Riyan. Perasaan penyesalan ini membuatnya merasa sangat bersalah dan ingin memperbaiki kesalahan yang telah dibuat.

***

Sementara itu, Daniel, yang telah merancang skenario untuk memisahkan Indah dari Riyan agar bisa menikahi Indah, merasa puas dengan hasil rencananya. Namun, dia tidak pernah membayangkan bahwa tindakan tersebut akan menyebabkan dampak yang begitu besar. Ternyata, Daniel secara diam-diam telah menciptakan konflik yang lebih kompleks dalam kehidupan Indah dan keluarganya.

Ayah Indah mulai menyelidiki lebih dalam mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik layar selama masa perceraian Indah dan Daniel. Dari beberapa petunjuk dan informasi yang ia kumpulkan, ia akhirnya mengetahui bahwa Daniel telah merancang strategi untuk membuat Indah meminta cerai. Ayah Indah merasa marah dan kecewa mengetahui bahwa Daniel telah melakukan hal tersebut untuk memanipulasi situasi demi keuntungan pribadi.

Sadar bahwa Daniel telah mengeksploitasi situasi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, ayah Indah merasa sangat kecewa dengan pria yang sebelumnya dianggapnya sebagai calon menantu yang baik. Dalam keadaan marah dan bingung, ayah Indah mencari cara untuk memperbaiki keadaan dan melakukan tindakan yang mungkin bisa menebus kesalahan-kesalahannya di masa lalu.

Namun, kebetulan muncul dalam bentuk Evita, adik perempuan Indah yang juga merupakan sosok yang cantik dan cerdas. Evita, yang selama ini tidak terlalu terlibat dalam drama keluarga, mulai menarik perhatian ayah Indah. Melihat kesalahan yang telah terjadi dengan Indah dan Daniel, ayah Indah merasa bahwa mungkin ada kesempatan untuk mengatur pertemuan antara Evita dan Daniel.

Ayah Indah berpikir bahwa jika Daniel masih mencari pasangan hidup, maka Evita mungkin bisa menjadi solusi yang baik. Dia menganggap bahwa Evita, dengan segala kualitas baik yang dimilikinya, mungkin bisa menjadi pasangan yang lebih cocok untuk Daniel daripada Indah. Ayah Indah merasa ini adalah cara untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi dan memberikan kesempatan baru bagi Daniel untuk menemukan kebahagiaan.

Meskipun Evita awalnya tidak tertarik, ia merasa tertekan oleh usaha ayahnya untuk menjodohkannya dengan Daniel. Namun, setelah beberapa pertemuan yang dirancang oleh ayahnya, Evita mulai mengenal Daniel lebih baik. Daniel, yang awalnya skeptis dan merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut, mulai melihat sisi baik dari Evita. Mereka mulai mengembangkan hubungan yang lebih baik seiring waktu.

Evita, meskipun merasa enggan pada awalnya, mulai merasakan ketulusan Daniel yang belum sepenuhnya ia lihat sebelumnya. Daniel, di sisi lain, mulai menghargai kepribadian Evita yang berbeda dari Indah. Mereka berdua mulai membuka hati dan menemukan bahwa meskipun hubungan mereka dimulai dengan cara yang tidak biasa, mereka bisa saling memahami dan mendukung satu sama lain.

Seiring berjalannya waktu, Evita dan Daniel mulai menjalani hubungan yang lebih serius. Ayah Indah, yang merasa lega melihat putrinya kembali bahagia dengan Riyan dan Evita menemukan kebahagiaan dengan Daniel, merasa puas karena semua situasi akhirnya membaik. Ia menyadari bahwa setiap orang mendapatkan kesempatan kedua dan semua yang terjadi adalah bagian dari perjalanan hidup mereka.

Indah dan Riyan, yang kini hidup bahagia bersama, merasa bersyukur atas perjalanan yang telah mereka lalui. Mereka juga bersyukur karena keluarga mereka akhirnya bisa memperbaiki hubungan dan menemukan kebahagiaan masing-masing. Indah merasa bahwa meskipun mereka telah mengalami banyak rintangan, cinta sejati mereka telah membimbing mereka kembali ke jalan yang benar.

Daniel dan Evita, yang akhirnya menikah, memulai babak baru dalam hidup mereka dengan penuh harapan. Mereka merasa bahwa meskipun pertemuan mereka awalnya tidak terencana dengan baik, mereka telah menemukan sesuatu yang berharga dalam satu sama lain. Mereka berdua berkomitmen untuk menjalani hidup dengan penuh cinta dan saling menghargai.

Dengan demikian, kisah cinta yang penuh liku ini akhirnya menemukan akhir yang bahagia. Setiap karakter, meskipun telah mengalami berbagai cobaan dan kesulitan, akhirnya menemukan kebahagiaan dan pemahaman dalam perjalanan mereka. Indah dan Riyan, serta Daniel dan Evita, menjalani hidup mereka dengan penuh rasa syukur dan berharap akan masa depan yang lebih baik.

*****
 Tamat
 

Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

web counter

Read more »

Jumat, September 06, 2024

Udang dalam Bakwan (Cerpen Remaja Romantis)


https://basando.blogspot.com/

Udang dalam Bakwan

oleh: Abank Juki (Andriyansyah Marjuki)

 



Gathan adalah seorang pria tangguh dan cerdas yang menjabat sebagai direktur di sebuah perusahaan besar. Meski penampilannya serius dan tegas, ia dikenal sebagai pemimpin yang adil. Di usianya yang sudah menginjak 35 tahun, Gathan masih bujangan. Bukan karena tak ada yang tertarik, namun karena Gathan terlalu sibuk memimpin perusahaan yang sedang ia bangun dari nol.  

Di kantor, ada satu karyawan yang menarik perhatiannya. Namanya Aurel, seorang perempuan muda yang pendiam, rajin, dan penuh dedikasi. Berbeda dengan karyawan lainnya, Aurel tak pernah memamerkan dirinya atau mencoba mendekat kepada Gathan. Namun entah mengapa, Gathan selalu bisa melihat ketulusan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan Aurel.

Suatu hari, Gathan tanpa sengaja mendengar percakapan antara Aurel dan salah satu teman kantor. Aurel bercerita tentang hidupnya yang penuh keterbatasan. Ayahnya sudah meninggal, ibunya sakit-sakitan, dan dia harus bekerja keras untuk menopang kebutuhan keluarganya. Meskipun hidupnya sulit, Aurel tak pernah mengeluh di kantor. Hal ini membuat Gathan kagum.

Malam itu, Gathan duduk di ruang kerjanya yang sepi. Pikirannya terbang ke arah Aurel. Ia tahu betul bagaimana rasanya hidup dalam kesulitan. Ia sendiri pernah mengalami masa-masa sulit saat membangun karirnya. Rasa iba bercampur dengan kekaguman mulai tumbuh di hatinya. Ia memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Keesokan harinya, Gathan memanggil HRD dan meminta data lengkap tentang Aurel. Ia ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan karyawan yang diam-diam ia perhatikan itu. Ternyata, gaji Aurel tidak terlalu besar dan ia tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Gathan memutuskan untuk membantu, tapi ia ingin melakukannya tanpa sepengetahuan Aurel.

Beberapa hari kemudian, Aurel menerima email dari perusahaan tentang kenaikan gajinya. Aurel kaget sekaligus senang. Ia tidak menyangka akan ada kenaikan gaji tanpa ada alasan yang jelas. Namun, Aurel tetap bersyukur karena dengan kenaikan ini, ia bisa sedikit meringankan beban hidup keluarganya.

Gathan merasa lega. Ia berhasil membantu Aurel tanpa menimbulkan kecurigaan. Setiap kali melihat Aurel di kantor, ada rasa puas tersendiri di hatinya. Aurel tetap bekerja dengan semangat dan dedikasi tinggi, tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang diam-diam memperhatikannya dan berusaha meringankan beban hidupnya.

Namun, bantuan Gathan tak berhenti di sana. Ketika Gathan mendengar bahwa ibu Aurel semakin memburuk dan memerlukan pengobatan yang lebih intensif, Gathan kembali mengambil langkah. Ia mengirimkan uang tambahan secara anonim ke rekening Aurel. Sekali lagi, Aurel merasa heran, tapi bersyukur karena uang itu datang tepat pada saat ia sangat membutuhkannya.

Aurel mulai curiga bahwa ada seseorang yang diam-diam membantunya. Namun, ia tidak tahu siapa. Ia mencoba menelusuri sumber uang yang masuk ke rekeningnya, tapi hasilnya nihil. Di sisi lain, Aurel merasa sangat bersyukur atas bantuan itu, meski ia tidak tahu dari mana asalnya.

Gathan terus menjaga jarak, berusaha tidak menunjukkan perhatian berlebihan kepada Aurel di kantor. Ia takut jika Aurel mengetahui bahwa semua bantuan itu berasal darinya, Aurel akan merasa tidak nyaman. Gathan juga belum menyadari bahwa perasaannya terhadap Aurel mulai tumbuh menjadi lebih dari sekadar rasa iba.

Setiap kali Gathan melihat Aurel di kantor, perasaannya semakin dalam. Ia merasa tertarik bukan hanya karena ketulusan dan kerja keras Aurel, tetapi juga karena ketegaran Aurel menghadapi kesulitan hidup. Namun, Gathan tetap menjaga perasaan itu sendiri, belum berani untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Suatu hari, Aurel dipanggil ke ruangan Gathan. Ini adalah kali pertama mereka berbicara secara personal. Gathan berpura-pura hanya ingin membahas pekerjaan, tetapi ia tak bisa menyembunyikan perasaan canggung yang tiba-tiba muncul. Aurel juga merasa aneh karena biasanya Gathan tidak pernah berbicara langsung dengannya.

Di tengah percakapan, Gathan memperhatikan Aurel yang sedang menjelaskan sebuah laporan. Ada sesuatu yang membuatnya tak bisa lepas dari tatapan Aurel. Saat itu Gathan mulai menyadari bahwa perasaannya tidak bisa lagi diabaikan. Ini bukan sekadar simpati, tetapi sesuatu yang jauh lebih dalam.

Setelah pertemuan itu, Gathan sering kali merenung di malam hari. Ia tahu bahwa sebagai atasan, ia harus menjaga profesionalitas. Namun, perasaannya terhadap Aurel terus tumbuh. Setiap kali melihat Aurel di kantor, hatinya bergetar. Gathan sadar, ia telah jatuh hati pada karyawan yang diam-diam selalu ia bantu.

Aurel, di sisi lain, tetap merasa heran dengan segala bantuan yang ia terima. Namun, ia juga merasakan ada sesuatu yang berbeda ketika bertemu Gathan di kantor. Gathan yang biasanya terlihat dingin dan tegas, mulai menunjukkan sikap yang lebih lembut padanya.

Suatu sore, ketika semua karyawan sudah pulang, Gathan tetap di kantornya. Ia termenung memikirkan cara terbaik untuk mengungkapkan perasaannya. Apakah sebaiknya ia terus membantu dari belakang atau harus jujur kepada Aurel? Ia takut jika perasaannya diungkapkan, hubungan profesional mereka akan berubah.

Di saat yang sama, Aurel pulang dengan membawa berbagai pikiran. Dia merasa semakin terhubung dengan Gathan, meski mereka jarang berbicara. Aurel bertanya-tanya apakah Gathan tahu sesuatu tentang bantuan misterius yang selama ini ia terima.

Beberapa minggu kemudian, ibu Aurel sembuh dari sakitnya berkat perawatan yang lebih baik. Aurel merasa sangat berterima kasih kepada orang yang telah membantunya, meski ia tidak tahu siapa. Di tengah rasa syukurnya, Aurel merasa lebih bersemangat bekerja di kantor.

Gathan memperhatikan perubahan sikap Aurel. Aurel tampak lebih ceria dan penuh energi. Ini membuat Gathan merasa bahagia, meskipun ia masih menyimpan perasaannya dalam-dalam. Suatu hari, Gathan memutuskan untuk memanggil Aurel sekali lagi ke ruangannya.

Gathan duduk di mejanya dengan pandangan yang sibuk menatap layar laptop. Hari itu terasa biasa saja baginya, hingga sosok Aurel muncul di kantor. Wajahnya yang ceria dan ramah langsung mencuri perhatian Gathan.

Saat Aurel masuk ke ruangan, Gathan merasakan jantungnya berdegup kencang. Ini adalah momen yang ia tunggu-tunggu. Ia tidak tahu bagaimana cara memulai percakapan ini, tetapi ia tahu bahwa ia harus mengungkapkan perasaannya.

Tak ingin terkesan terlalu tertarik, Gathan tetap fokus bekerja. Namun, beberapa kali ia melihat Aurel melirik ke arah meja kerjanya. Gathan mulai merasa ada sesuatu yang aneh, hingga akhirnya keberanian datang dan ia memutuskan untuk mendekati Aurel.

“Aurel, ya? Selamat datang di ruangan saya,” sapa Gathan sambil tersenyum.

Aurel balas tersenyum, “Iya, terima kasih. Senang bisa bekerja di sini. Maaf kalau saya masih kelihatan canggung.”

“Ah, itu wajar. Semua orang pasti merasakannya di awal. Lagi pula, aku yakin kamu akan cepat menyesuaikan diri,” ujar Gathan dengan nada santai.

Mereka terlibat dalam percakapan ringan tentang pekerjaan dan lingkungan kantor. Namun, Gathan merasa percakapan ini terlalu formal. Ia ingin mengobrol lebih santai dengan Aurel, jadi ia pun memberanikan diri untuk mengajaknya ke kantin.

“Eh, kamu sudah makan siang belum? Kantin di sini lumayan enak, kalau kamu mau, aku bisa menemanimu ke sana,” tawar Gathan.

Aurel sedikit terkejut, tapi senyumnya melebar, “Belum, sih. Boleh.”

Mereka berjalan bersama menuju kantin di lantai bawah. Sepanjang jalan, suasana terasa lebih santai. Gathan merasa percakapan mengalir lebih lancar. Setibanya di kantin, mereka mulai melihat-lihat menu yang tersedia.

“Bakwan di sini enak, lho,” kata Gathan sambil menunjuk ke rak makanan yang berisi bakwan goreng yang terlihat menggoda.

Aurel mengangguk sambil tersenyum. “Aku suka bakwan. Mari kita coba!”

Mereka mengambil beberapa potong bakwan dan duduk di salah satu meja di sudut kantin. Saat gigitan pertama, Gathan tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang tidak biasa dengan bakwan tersebut. “Eh, tunggu… ini ada udangnya!” serunya.

Aurel ikut mengangkat alis dan tertawa kecil setelah menggigit bakwan miliknya. “Wah, ternyata bakwan udang, ya. Aku nggak nyangka!” katanya sambil tertawa. “Tapi enak juga, sih.”

Gathan ikut tertawa. “Iya, memang enak. Kantin di sini sering ada kejutan kecil seperti ini. Jadi, kita beruntung hari ini.”

Percakapan mereka pun semakin akrab setelah kejadian itu. Mereka saling bertukar cerita, tidak hanya tentang pekerjaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari. Gathan merasa semakin nyaman berbicara dengan Aurel, dan ia menyadari bahwa pertemuan di kantin ini adalah awal dari sebuah hubungan yang lebih dari sekadar rekan kerja.

Bakwan udang yang tak terduga itu menjadi cerita kecil yang akan selalu mereka kenang setiap kali mereka makan siang bersama di kantin. Dan dari situlah, sebuah pertemanan yang semakin erat mulai terbentuk, mungkin bahkan lebih.

Gathan melanjutkan pembicaraan dengan lebih serius. "Terima kasih atas kerja kerasmu selama ini, Aurel," Suara Gathan mulai sedikit gemetar. "Aku tahu hidupmu tidak mudah, dan aku sangat menghargai dedikasimu."

Aurel tersenyum, sedikit terkejut dengan nada suara Gathan yang berbeda dari sebelumnya. "Terima kasih, Pak Gathan. Saya hanya melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan."

Setelah hening sejenak, Gathan melanjutkan, "Aurel, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu. Aku sudah lama memperhatikanmu... dan aku tahu tentang kesulitanmu. Aku... akulah yang selama ini membantu secara diam-diam. Aku selama ini seperti udang yang berada dalam bakwan tadi. Ada, tapi tidak terlihat dari luar. Siapapun yang makan bakwan tersebut akan merasakan adanya udang walaupun ia tidak melihatnya di awal.”

Aurel terdiam. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Semua bantuan yang selama ini ia terima ternyata berasal dari Gathan, atasannya yang ia kagumi. Hatinya campur aduk antara terkejut dan tersentuh.

"Aku melakukan semua itu bukan karena kasihan, tapi karena aku... karena aku peduli padamu, Aurel," lanjut Gathan. "Dan seiring berjalannya waktu, perasaanku tumbuh. Aku... aku jatuh cinta padamu."

Aurel tak bisa berkata-kata. Ia tidak pernah menyangka Gathan memiliki perasaan seperti itu padanya. Air mata mulai menggenang di matanya, bukan karena sedih, tapi karena tersentuh. "Pak Gathan... saya... saya tidak tahu harus berkata apa."

Gathan mendekat, memegang tangan Aurel dengan lembut. "Kamu tidak perlu menjawab sekarang. Aku hanya ingin kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku ingin jujur padamu."

Aurel menarik napas dalam-dalam. "Pak Gathan, saya juga merasakan sesuatu yang berbeda akhir-akhir ini. Saya menghargai semua yang telah Bapak lakukan untuk saya dan keluarga saya. Saya... saya juga mulai merasakan hal yang sama."

Gathan tersenyum lebar. Perasaan yang selama ini ia simpan akhirnya terbalas. "Jadi, bisakah kita mulai dari sini? Kita tidak perlu terburu-buru, tapi aku ingin kita menjalani ini bersama."

Dan itulah awal dari kisah cinta Gathan dan Aurel. Dari hubungan profesional yang penuh dedikasi, menjadi cinta yang tulus dan saling mendukung. Beberapa bulan kemudian, mereka menikah dalam sebuah upacara sederhana, mengukuhkan cinta yang tumbuh di balik keheningan dan perhatian yang tulus.



Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

web counter

Read more »

Senin, Agustus 19, 2024

Air Mata Ara (Cerpen Remaja Romantis)


https://basando.blogspot.com/


Air Mata Ara

oleh: Abank Juki





Di sebuah desa kecil yang tenang, hiduplah seorang gadis cantik bernama Azzahra yang biasa dipanggil Ara. Kehidupan Ara penuh dengan kebahagiaan sederhana bersama ayah dan ibunya. Ayahnya adalah seorang petani yang rajin, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang penuh kasih sayang. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Ayah Ara tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal dunia, meninggalkan Ara dan ibunya dalam kesedihan yang mendalam.

Setelah kepergian ayahnya, Ara dan ibunya harus berjuang untuk bertahan hidup. Mereka memutuskan untuk berjualan gorengan di pinggir jalan. Setiap pagi, Ara membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan dan menggoreng makanan yang akan dijual. Meskipun hidup mereka sulit, Ara tidak pernah menyerah pada mimpinya untuk menyelesaikan pendidikan.

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Ara semakin terbiasa dengan rutinitas barunya. Setiap pagi, ia bangun lebih awal untuk membantu ibunya menyiapkan gorengan. Setelah itu, ia pergi ke sekolah dengan semangat yang tinggi. Di sekolah, Ara dikenal sebagai siswa yang cerdas dan rajin. Guru-gurunya sangat mengagumi ketekunan dan semangatnya.

Namun, di balik senyum dan semangatnya, Ara menyimpan kesedihan yang mendalam. Ia merindukan ayahnya setiap hari dan sering kali merasa kesepian. Ibunya selalu berusaha menghiburnya dan memberikan dukungan penuh. “Kita harus kuat, Nak. Ayahmu pasti bangga melihatmu berjuang seperti ini,” kata ibunya suatu hari.

Dengan tekad yang kuat, Ara berhasil lulus SMA dengan nilai yang baik. Namun, impian untuk melanjutkan kuliah tampak jauh dari jangkauan karena keterbatasan finansial. Suatu hari, saat sedang berjualan, Ara bertemu dengan seorang pria baik hati bernama Pak Anwar. Pak Anwar adalah seorang pengusaha sukses yang terkesan dengan ketekunan dan semangat Ara.

Pak Anwar adalah seorang pengusaha sukses yang dikenal karena kebijaksanaannya dalam berbisnis. Ia memiliki banyak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari properti hingga teknologi. Meskipun telah mencapai puncak kesuksesan, Pak Anwar tetap rendah hati dan sering turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi masyarakat.

Suatu hari, Pak Anwar memutuskan untuk mengunjungi sebuah pasar tradisional di kota kecil tempat ia dibesarkan. Di sana, ia bertemu dengan Ara, seorang gadis muda yang menjual gorengan di pinggir jalan. Ara dikenal sebagai penjual yang jujur dan ramah. Setiap hari, ia bekerja keras untuk membantu keluarganya.

Pak Anwar tertarik dengan kejujuran Ara dan memutuskan untuk mengujinya. Ia membeli beberapa gorengan dan memberikan uang lebih dari yang seharusnya. "Ini uangnya, Mbak," kata Pak Anwar sambil menyerahkan uang tersebut.

Ara menghitung uang itu dan menyadari bahwa jumlahnya lebih banyak dari yang seharusnya. Tanpa ragu, ia mengembalikan kelebihan uang tersebut kepada Pak Anwar. "Maaf, Pak. Uangnya kelebihan. Ini kembaliannya," kata Ara dengan senyum tulus.

Pak Anwar tersenyum dan merasa kagum dengan kejujuran Ara. "Terima kasih, Nak. Kamu benar-benar jujur," katanya. "Saya adalah Pak Anwar, seorang pengusaha di kota ini. Saya ingin menawarkan kamu pekerjaan di perusahaan saya. Saya butuh orang-orang jujur seperti kamu."

Ara terkejut dan merasa sangat bersyukur. "Terima kasih banyak, Pak Anwar." jawab Ara dengan mata berbinar.

"Tapi, saya hanya lulusan SMA, Pak." lanjut Ara dengan perlahan.

Pak Anwar terdiam sejenak lalu menawarkan untuk menjadi ayah asuh Ara dan membantunya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan dukungan Pak Anwar, Ara berhasil masuk ke universitas dan meraih gelar sarjana. Selama masa kuliah, Ara juga menjalin persahabatan yang erat dengan anak lelaki Pak Anwar yang tampan dan baik hati, bernama Ferdi.

Namun, kehidupan Ara tidak selalu berjalan mulus. Di kampus, Ara menghadapi persaingan ketat dan tekanan akademis yang tinggi. Selain itu, ada beberapa teman sekelas yang iri dengan keberhasilannya dan mencoba menjatuhkannya dengan berbagai cara. Mereka menyebarkan rumor buruk tentang Ara dan berusaha membuatnya merasa tidak nyaman.

Ara merasa tertekan dan hampir menyerah. Namun, dengan dukungan dari Pak Anwar, ibunya, dan Ferdi, ia berhasil bangkit kembali. Ia belajar untuk tidak terpengaruh oleh omongan orang lain dan fokus pada tujuannya. Ara bekerja keras dan akhirnya lulus dengan predikat cum laude.

Pada hari kelulusan, Ara berdiri di atas panggung dengan toga dan topi wisuda. Saat namanya dipanggil, ia melangkah maju dengan hati yang berdebar. Ketika menerima ijazahnya, air mata mengalir di pipinya. Ia melihat ke arah ibunya yang duduk di barisan depan, tersenyum bangga sambil menghapus air mata. Pak Anwar dan Ferdi juga hadir, memberikan tepuk tangan meriah.

Setelah upacara kelulusan, Ara berlari ke arah ibunya dan memeluknya erat. “Terima kasih, Bu. Terima kasih untuk semua pengorbanan dan dukunganmu,” kata Ara dengan suara bergetar. Ibunya membalas pelukan itu dengan hangat. “Ayahmu pasti sangat bangga padamu, Nak. Kamu telah mewujudkan impian kita,” jawab ibunya dengan mata berkaca-kaca.

Pak Anwar dan Ferdi mendekat, memberikan ucapan selamat. “Kami sangat bangga padamu, Ara. Kamu telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, semua impian bisa tercapai,” kata Pak Anwar. Ferdi, dengan senyum hangatnya, menambahkan, “Aku selalu percaya padamu, Ara. Kamu luar biasa.”

Ferdi adalah putra tunggal Pak Anwar, seorang pengusaha sukses yang dikenal di seluruh kota. Sejak kecil, Ferdi hidup dalam kemewahan dan selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun, meskipun memiliki segalanya, Ferdi merasa ada yang kurang dalam hidupnya.

Sementara itu, Ara adalah anak yatim yang diangkat menjadi anak asuh oleh Pak Anwar setelah melihat kejujurannya saat menjual gorengan di pasar. Ara adalah gadis yang cantik, sederhana, dan penuh semangat. Kehadirannya membawa kehangatan baru di rumah Pak Anwar.

Ferdi awalnya tidak terlalu memperhatikan Ara. Baginya, Ara hanyalah seorang gadis biasa yang tinggal di rumah mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, Ferdi mulai melihat sisi lain dari Ara. Ia terpesona oleh ketulusan dan kebaikan hati Ara. Setiap kali Ara tersenyum, Ferdi merasakan kehangatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Suatu malam, saat Ferdi sedang duduk di taman belakang rumah, Ara datang menghampirinya. Mereka berbicara tentang banyak hal, mulai dari mimpi-mimpi mereka hingga kenangan masa kecil. Ferdi merasa nyaman berbicara dengan Ara, dan tanpa disadari, ia mulai jatuh cinta pada gadis itu.

Namun, Ferdi merasa ragu untuk mengungkapkan perasaannya. Ia takut jika perasaannya akan merusak hubungan mereka yang sudah baik. Selain itu, ia juga khawatir bagaimana reaksi ayahnya jika mengetahui bahwa ia jatuh cinta pada anak asuhnya sendiri.

Suatu hari, Ferdi memutuskan untuk berbicara dengan ayahnya. "Ayah, aku ingin bicara sesuatu yang penting," kata Ferdi dengan suara bergetar.

Pak Anwar menatap putranya dengan penuh perhatian. "Apa yang ingin kamu bicarakan, Ferdi?"

Ferdi menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya mengungkapkan perasaannya. "Ayah, aku jatuh cinta pada Ara. Aku tahu ini mungkin terdengar aneh, tapi aku benar-benar mencintainya."

Pak Anwar terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Ferdi, cinta tidak pernah salah. Jika kamu benar-benar mencintai Ara, maka ungkapkanlah perasaanmu padanya. Ara adalah gadis yang baik, dan aku yakin dia akan mengerti."

Dengan dorongan dari ayahnya, Ferdi akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Ara. Di bawah sinar bulan yang lembut, Ferdi menggenggam tangan Ara dan berkata, "Ara, aku mencintaimu. Aku tahu ini mungkin mengejutkan, tapi aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku lagi."

Ara terkejut, namun senyumnya perlahan muncul. "Ferdi, aku juga mencintaimu. Aku hanya tidak berani mengatakannya karena aku takut merusak hubungan kita."

Mereka berdua tertawa dan merasa lega. Cinta mereka akhirnya terungkap, dan mereka berjanji untuk selalu bersama, menghadapi segala tantangan yang ada di depan mereka.

Ara dan Ferdi semakin dekat dan akhirnya cinta mereka semakin tumbuh. Mereka memutuskan untuk menikah, dan Ara merasa sangat bersyukur atas semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh Pak Anwar dan keluarganya. Kehidupan Ara yang penuh perjuangan akhirnya berbuah manis, dan ia menjalani hidup bahagia bersama keluarga barunya. Tak lupa ia mengajak ibunya untuk tinggal bersama di rumahnya yang baru. Kini ibunya tak perlu lagi berjualan gorengan seperti dahulu.

Mengingat perjuangannya dahulu, Ara selalu meneteskan air mata. Tapi, kini ada Ferdi yang selalu menyeka air matanya.


*** TAMAT ***


 

Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

web counter

Read more »

Jumat, November 03, 2023

Daftar Cerpen (Online) - Tugas Bahasa Indonesia - Kelas XI


========================


Tugas Bahasa Indonesia - Kelas XI
Materi Teks Cerpen

1. Bacalah Teks Cerpen berikut ini dan pahami isi cerpen tersebut!
2. Judul cerpen sesuai nomor absen masing-masing!
3. Lakukan analisis unsur intrinsik, kerjakan di lembar tugas yang telah disediakan!
4. Kumpulkan lembar tugas paling lambat 20 November 2023!





Daftar Cerpen (Online) 

  1. Kopiah Hitam Bapak Abyzda    https://www.republika.id/posts/34511/kopiah-hitam-bapak
  2. Menantang Matahari Kemarau Ahmad Zaini https://nu.or.id/cerpen/menantang-matahari-kemarau-NeA1L
  3. Cerita dari Warteg Akhmad Sekhu https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/13/cerita-dari-warteg
  4. Nek Usang Ingin Naik Haji Al Arudi https://www.republika.id/posts/36427/nek-usang-ingin-naik-haji%c2%a0
  5. Ia Terus Memungut Daun-Daun Kering Alfa Anisa https://www.republika.id/posts/32658/ia-terus-memungut-daun-daun-kering
  6. Bersepeda di Kota yang Membeku Annisa Ratna Pratiwi https://nu.or.id/cerpen/bersepeda-di-kota-yang-membeku-gbkAX
  7. Dua Masa Depan Annisa Ratna Pratiwi https://nu.or.id/cerpen/dua-masa-depan-k35uS
  8. Akhir Perjumpaan di Bawah Rindang Pohon Arif Billah https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/27/akhir-perjumpaan-di-bawah-rindang-pohon
  9. Haji Veteran Benny Arnas https://www.republika.id/posts/31995/haji-veteran
  10. Selamat Bubblerain https://cerpenmu.com/cerpen-sedih/selamat.html
  11. Bunga-bunga Beracun di Rok Lipit Retno Cindy Wijaya https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/07/bunga-bunga-beracun-di-rok-lipit-retno
  12. Monster Lembah Jamur Didik Wahyudi https://republika.co.id/berita/rp1t23282/monster-lembah-jamur
  13. Cinta di Sekolah Difia Erlina Setiawati https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/cinta-di-sekolah.html
  14. Sesat Dimas Jayadinekat https://nu.or.id/cerpen/sesat-z0D9B
  15. Perkemahan, Awal Perkenalan Dinda Nauralia https://cerpenmu.com/cerpen-remaja/perkemahan-awal-perkenalan.html
  16. Empat Puluh Hari Sebelum Mati Dody Widianto https://www.republika.id/posts/35927/empat-puluh-hari-sebelum-mati
  17. Percakapan Dengan Maut Dp https://shamyaza.wordpress.com/2011/05/17/percakapan-dengan-maut/
  18. Aku Datang Memenuhi Panggilan-Mu Eddy D. Iskandar https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/22/aku-datang-memenuhi-panggilan-mu/
  19. Bawah Rembulan F. Moses https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/24/bawah-rembulan/
  20. Biar Rindu Dalam Sepertiga Malamku Hasbyan https://cerpenmu.com/cerpen-islami-religi/biar-rindu-dalam-sepertiga-malamku.html
  21. Terompah Heni Mulia https://www.republika.id/posts/32802/terompah
  22. Perindu yang Kelaparan Israkhansa https://republika.co.id/berita/qm55ri282/perindu-yang-kelaparan
  23. Hari Berduka Cinta Karta Raharja Ucu https://republika.co.id/berita/qo0s8i282/hari-berduka-cinta-cerpen
  24. Perempuan yang Menikahi Tubuhnya Sendiri M Rifdal Ais Annafis https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/09/perempuan-yang-menikahi-tubuhnya-sendiri
  25. Kubu Langgar dan Kubu Masjid Malik Ibnu Zaman https://nu.or.id/cerpen/kubu-langgar-dan-kubu-masjid-pGBkz
  26. Rupanya Aku Bisa Maria Klavia A. https://cerpenmu.com/cerpen-motivasi/rupanya-aku-bisa.html
  27. Ajak Aku Melihat Kunang-Kunang Mustafa Ismail https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/12/ajak-aku-melihat-kunang-kunang/
  28. Lelaki yang Melukis Awan Musyafa Asyari https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/20/lelaki-yang-melukis-awan
  29. Lelaki dan Mesin Waktu Ningcy https://shamyaza.wordpress.com/2011/05/17/lelaki-dan-mesin-waktu/
  30. Agonia Senja Novieta Tourisia https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/12/agonia-senja/
  31. Aku Ingin Menjadi Atlet Lari Kursi Roda Pensil Kajoe https://nu.or.id/cerpen/aku-ingin-menjadi-atlet-lari-kursi-roda-6DwID
  32. Dua Pohon Mangga Pensil Kajoe https://nu.or.id/cerpen/dua-pohon-mangga-HmxjA
  33. Suatu Hari, Kamu Akan Mengerti Raisa Kamila https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/28/suatu-hari-kamu-akan-mengerti
  34. Bangkai Kegelapan Restoe Prawironegoro Ibrahim https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/22/bangkai-kegelapan/
  35. Senyum di Wajah Jamilah Rinal Sahputra https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/01/senyum-di-wajah-jamilah
  36. Apakah Langit Akan Biru Hari Ini? Rizqi Turama https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/10/21/apakah-langit-akan-biru-hari-ini
  37. Obrolan di Teras Mushala Saeful Huda https://nu.or.id/cerpen/obrolan-di-teras-mushala-28nPI
  38. Garis Takdir Silla Agustin https://cerpenmu.com/cerpen-islami-religi/garis-takdir-2.html
  39. Bingkisan yang Tertukar Silmi Afkarina Hanum https://republika.co.id/berita/qe2rgq282/bingkisan-yang-tertukar
  40. Golok Penghabisan Susanto Aboge https://nu.or.id/cerpen/golok-penghabisan-kyFwD
  41. Transparency Tasya Tazzu https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/03/transparency/
  42. Saya Mau Jadi Dokter? Tico.Berries https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/24/saya-mau-jadi-dokter/
  43. Cewek Barbar Milik Si Ketua Paskibra Via Cvr Baii https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/cewek-barbar-milik-si-ketua-paskibra.html
  44. Tragedi Ciliwung Walang Gustiyala https://nu.or.id/cerpen/tragedi-ciliwung-k9VgI
  45. Cowok Yang Kusuka Wardina Sya https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/cowok-yang-kusuka.html
  46. Hanya Kau Yang Aku Butuhkan Wardina Sya https://cerpenmu.com/cerpen-cinta/hanya-kau-yang-aku-butuhkan.html
  47. Ketika Ada HP Kau Lupa Segalanya Wardina Sya https://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/ketika-ada-hp-kau-lupa-segalanya.html
  48. Anak Inkubator Yonathan Rahardjo https://shamyaza.wordpress.com/2011/06/22/anak-inkubator/
  49. Dua Orang Pendoa Yuan Jonta https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/08/12/dua-orang-pendoa
  50. Jangan Mengintip di Rumah Tante Ernies Yudhi Herwibowo https://www.kompas.id/baca/sastra/2023/09/16/jangan-mengintip-di-rumah-tante-ernies



Sumber:
 
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial



========================

Read more »

Pencarian