7. Pengatur Lalu Lintas di Pertigaan Teleng (Primagama) - Muhamad Irfansyah - Xl IIS 3
Pada hari Selasa tanggal 21 Maret
2017.Saya mewawancarai seorang bapak
tukang becak yang membantu mengatur lalulintas selagi dia ada waktu luang di p3
Teleng. Bapak tersebut bernama Pak Sata, beliau bertempat tinggal di belakang
BTN bersama istrinya, Pak Sata asli orang Cikarang dan mereka tinggal di
mengontrak , untuk tanggal lahir beliau lupa namun beliau ingat tahunya yaitu
tahun 1954, kini beliau berumur sekitar 64 tahun. Beliau tidak pernah merasakan
bangku pendidikan sejak kecil.
Pak Sata sudah
berkeluarga dan mempunyai istri yang bernama Ama sebagai ibu rumah tangga. Mereka
mempunyai 4 orang anak Dan 5 orang cucu
yang masih anak-anak.Anak pertama yang bernama Suryana ia sudah berkeluarga
namun belum mempunyai pekerjaan mereka sekarang tinggal mengontrak, anak kedua
bernama suryani ia sudah berkeluarga juga namun belum mempunyai pekerjaan
mereka sekarang tinggal mengontrak, anak ketiga bernama sudrajat masih sekolah
dan belum berkeluarga, dan anak keempat bernama suryati masih sekolah dan belum
berkeluarga.
Beliau bekerja
tidak menentu yaitu selagi dia ada waktu luang di sempatkan untuk mengatur
lalulintas penghasilanya yaitu Cuma 3000 sampai 10000 itupun hanya untung buat
beli rokok, hasilnya yaitu buat beliau sendiri.Pak Sata itu kalau pergi bekerja
naik becak.
Pak Sata
memiliki kendaraan satu-satunya yaitu hanya Becak yaitu milik sendiri, beliau
sudah menarik becak sejak tahun 1969, Pak Sata sebelum bekerja sebagai pengatur
lalulintas dan tukang becak yaitu menjadi Kuli bangunan kalau ada panggilan
saja,pendapatan sebagai kuli bangunan yaitu sebesar 200 sampai 300 perak, zaman
dulu penghasilan seperti itu sudah sangat besar bagi beliau.
Pesan dan
Kesan selama masa bekerja Pak Sata menjadi pembantu pengatur lalulintas yaitu
senang karena bisa membantu kecukupan untuk biaya hidupnya bersama anak ketiga
dan anak keempat dan istrinya.
Sumber