Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasan beserta contohnya.
Majas Klimaks:
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh:
Kesengsaraan membuahkan kesabaran,
kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Majas Antiklimaks:
Adalah gaya bahasa yang menyatakan
beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh:
Ketua pengadilan negeri itu adalah
orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
Majas Koreksio:
Adalah gaya bahasa yang mula-mula
menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh:
Silakan pulang saudara-saudara, eh
maaf, silakan makan.
Majas Asindeton:
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh:
Dan kesesakan kesedihan, kesakitan,
seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Majas
Interupsi:
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk
lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh:
Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh
perempuan lain.
Majas Eksklmasio:
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh:
Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
Majas Enumerasio:
Adalah beberapa peristiwa yang
membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam
keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh:
Laut tenang. Di atas permadani biru
itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus
sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang
gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah
keindahan sejati.
Majas Silepsis dan Zeugma:
Adalah gaya dimana orang
mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan
dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah
kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama.
Contoh:
ia menundukkan kepala dan badannya
untuk memberi hormat kepada kami.
Majas Apofasis atau Preterisio:
Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh:
Saya tidak mau mengungkapkan dalam
forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Majas Pleonasme:
Menambahkan keterangan pada
pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak
diperlukan.
Contoh:
Saya naik tangga ke atas.
Majas Aliterasi:
Adalah gaya bahasa berupa
perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh:
Keras-keras kena air lembut juga
Majas Paralelisme:
Adalah gaya bahasa penegasan yang
berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat.
Contoh:
Jika kamu minta, aku akan datang
Majas Tautologi:
Adalah gaya bahasa yang mengulang
sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau
mendahului.
Contoh:
Kejadian itu tidak saya inginkan
dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis:
Adalah yang mengandung ulangan kata
yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh:
Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
Majas Anastrof atau
Inversi:
Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih
diutamakan.
Contoh:
Pergilah ia meninggalkan kami,
keheranan kami melihat peranginya.
Majas Retoris:
Adalah pernyataan yang dipergunakan
dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam
dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban.
Contoh:
Siapakah yang tidak ingin hidup ?
Majas Elipsis:
Adalah gaya bahasa yang berwujud
menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau
ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh:
Kami ke rumah nenek ( penghilangan
predikat pergi )
Majas Alonim:
Penggunaan varian dari nama untuk
menegaskan.
Majas Kolokasi:
Asosiasi tetap antara suatu kata
dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
Majas Pararima:
Pengulangan konsonan awal dan akhir
dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Majas Preterito:
Ungkapan penegasan dengan cara
menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
Majas Sigmatisme:
Pengulangan bunyi “s” untuk efek
tertentu.
Majas Polisindenton:
Pengungkapan suatu kalimat atau
wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
copy yaa makasiiih^^