Silakan copas script code di bawah ini ke website atau blog Anda.
Charles Adriaan van Ophuijsen adalah seorang ahli linguistik Belanda yang lahir di Solok, Sumatra Barat, pada 31 Desember 18541. Ia dikenal sebagai pionir dalam pengembangan ejaan bahasa Melayu yang kemudian menjadi dasar ejaan bahasa Indonesia.
Van Ophuijsen memulai kariernya sebagai pengawas perdagangan di Mandailing Angkola pada tahun 18762. Ketertarikannya pada bahasa dan sastra Batak membawanya menjadi guru di Kweekschool Padang Sidempuan, salah satu sekolah guru terbaik di Hindia Belanda2. Pada tahun 1883, ia diangkat sebagai direktur sekolah tersebut2.
Pada tahun 1896, Van Ophuijsen ditugaskan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menstandarisasikan aksara Latin untuk bahasa Melayu. Bersama dengan Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim, ia menyusun Kitab Logat Melajoe pada tahun 1901, yang menjadi pedoman tata bahasa Melayu yang dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen1.
Van Ophuijsen juga menulis berbagai karya tentang bahasa dan budaya Melayu, termasuk buku “Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht” dan "Maleische Spraakkunst"1. Pada tahun 1904, ia diangkat menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden1.
Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada 19 Februari 1917 di Leiden1. Warisannya dalam bidang linguistik dan ejaan bahasa Melayu tetap dikenang hingga kini.
=================
Charles Adriaan van Ophuijsen memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang linguistik dan filologi. Berikut adalah beberapa poin penting dalam riwayat pendidikannya:
Pendidikan Awal: Van Ophuijsen lahir di Solok, Sumatra Barat, dan tumbuh besar di lingkungan yang kaya akan budaya dan bahasa lokal1. Ketertarikannya pada bahasa dan sastra Batak kemungkinan diinspirasi oleh sosok N. van der Tuuk, seorang ahli bahasa yang telah mempelajari struktur bahasa Batak1.
Karier Awal: Pada tahun 1876, ia bekerja sebagai pengawas perdagangan di Mandailing Angkola1. Ketertarikannya pada bahasa membawanya menjadi guru di Kweekschool Padang Sidempuan, salah satu sekolah guru terbaik di Hindia Belanda1. Pada tahun 1883, ia diangkat sebagai direktur sekolah tersebut1.
Studi Lanjutan: Van Ophuijsen melanjutkan studinya di Belanda, di mana ia mendalami filologi dan bahasa Asia1. Pada tahun 1904, ia diangkat menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden2.
Kontribusi Akademik: Van Ophuijsen dikenal karena kontribusinya dalam menstandarisasi aksara Latin untuk bahasa Melayu. Bersama dengan Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim, ia menyusun Kitab Logat Melajoe pada tahun 1901, yang menjadi pedoman tata bahasa Melayu yang dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen2.
Berikut adalah beberapa website AI yang paling bermanfaat untuk pelajar dan pekerja kantoran:
Untuk Pelajar:
1. Khan Academy:
2. Google Classroom:
3. Edmodo:
4. Socratic by Google:
5. Chegg Math Solver:
6. Grammarly:
7. Turnitin:
8. Duolingo:
9. Kahoot!:
10. Gimnasium:
Untuk Pekerja Kantoran:
1. Siri:
2. Alexa:
3. Google Assistant:
4. Slack:
5. Microsoft Teams:
6. Zoom:
7. Tableau:
8. Power BI:
9. Qlik Sense:
10. Asana:
![]() |