Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

02 Oktober 2018

Demonstrasi Membuat Kerusuhan

Demonstrasi membuat kerusuhan

   Demonstrasi adalah suatu pernyataan protes yang dikemukakan secara massal. Demonstrasi atau demo sering terjadi di depan gedung gedung atau tempat tempat pemerintahan di Ibukota Jakarta. Demo tidak hanya dilakukan oleh para buruh saja seperti yang kita ketahui setiap tanggal 1 Mei, bahkan para mahasiswa mahasiswi universitas sekalipun sering sekali menyuarakan aksi protes mereka di depan gedung gedung pemerintah.

  Demo mahasiswa pertama kali terjadi pada tahun 1998 di Jakarta, tepatnya pada tanggal 12 Mei yang sering disebut dengan tragedi Trisakti. Tragedi ini diikuti oleh para mahasiswa dari universitas Trisakti yang berdemo menuntut presiden Soeharto agar diturunkan jabatannya karena adanya krisis moneter yang terjadi di Jakarta kala itu. Tragedi ini menewaskan 4 orang mahasiswa dari Universitas Trisakti. Mereka tewas dikarenakan terkena peluru tajam di area vital. Tak hanya tragedi Trisakti, di era modern ini pun marak sekali terjadinya demo demo di kalangan Mahasiswa.

 Contohnya saja ialah Demo Mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta atau biasa disingkat UNJ. Para mahasiswa dari UNJ kala itu berkumpul di depan Istana Negera  dengan mengenakan almameter kebanggaan mereka. Tak hanya membawa almameter, mereka juga membawa poster besar bergambarkan foto Presiden dan Wakil Presiden dan juga seekor ayam hidup. Tak terduga, mereka memotong ayam hidup tersebut secara sadis. Mereka memotong ayam tersebut sampai kepalanya terputus lalu ayam itu pun dibiarkan begitu saja sampai mati. Darah segar dari ayam tersebut ternyata di tumpahkan ke atas poster poster tersebut sembari mereka melantunkan takbir. Entah atas dasar apa mereka melakukan hal tersebut. Pemerintah menilai hal tersebut termasuk kedalam pelecehan terhadap bapak Presiden beserta wakil dan kekejaman terhadap hewan. Tak sampai disitu, oknum kepolisian beserta pemerintah pun turun tangan untuk menyelidiki dalam rangka apa mereka melakukan hal tidak terpuji itu, pihak kepolisian pun tak tinggal diam. Setelah berhasil menemukan semua pelaku yang terlibat pada tragedi tersebut, pihak kepolisian pun terpaksa harus memanggil orang tua yang bersangkutan dan melakukan pembinaan untuk mereka.

  Selain UNJ, Universitas Islam Negeri (UIN) pun pernah melakukan aksi protes massal. Puluhan Mahasiswa UIN berkumpul di depan jalan Universitas mereka sendiri untuk menentang penutupan jalan putar balik (U Turn) yang berada di sekitar kampus mereka. Para mahasiswa ini berbondong bondong membawa spanduk besar bergambarkan 2 orang yang memakai pakaian khas dinas perhubungan (dishub) sedang bersantai sambil memainkan kartu dan meminum kopi dan terdapat sebuah rokok di tangannya. Mereka sengaja membuat gambar tersebut untuk menyinggung para petugas Dishub yang tak pernah menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya. Karena kelalaian petugas tersebut, jalan putar balik (U turn) pun ditutup oleh pemerintah. Menurut pendemo, pemerintah percuma menutup jalan tersebut karena pasti kemacetan akan tetap terjadi. Karena geram, mereka pun melakukan aksi teatrikal dan juga mengirimkan kepada pihak Dishub sebuah surat peneguran. Pihak dishub pun membuat pernyataan minta maaf kepada para demonstran atas kelalaian petugasnya.

 Contoh demo di kalangan mahasiswa lainnya adalah demo Universitas Jayabaya. Demo ini dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Jayabaya untuk menentang kenaikan harga BBM, para mahasiswa pun sampai menutup akses jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur. Mereka menutup jalan jalan tersebut menggunakan peralatan peralatan serta kendaraan yang mereka bawa. Tak hanya membawa peralatan dan kendaraan untuk menutup akses jalan saja, tetapi mereka juga membawa pecahan genting dan batu untuk menambah keanarkisan demo tersebut. Karena para mahasiswa tersebut semakin  membuat warga disekitar jalan Ahmad Yani resah, pihak kepolisian pun datang menghampiri kerumunan demonstran tersebut. Bukannya takut, mereka malah melempari pihak kepolisian menggunakan batu dan pecahan genting yang mereka pegang. Pihak kepolisian pun dibuat geram dengan perlakuan dari para mahasiswa yang tengah berapi api mengutarakan rasa protesnya, pihak kepolisian terpaksa menembakan gas air mata ke arah mereka. Tak jera, mereka malah menantang pihak kepolisian dengan berlari sembari menimpuki polisi tersebut sampai depan gerbang kampus. Akhirnya polisi pun dapat membubarkan para demonstran dari universitas tersebut walaupun dengan cara paksa.

  Selain universitas Jayabaya, universitas lain pun tercatat pernah melakukan aksi demonstrasi secara besar besaran dengan kasus yang sama. Universitas Borobudur menjadi salah satu di dalamnya. Melakukan aksi penentangan terhadap harga bahan bakar pernah dilakukan oleh mahasiswa dari universitas Borobudur  Jakarta. Puluhan mahasiswa berkumpul di Jalan raya Kalimalang, Jakarta Timur dan memblokir jalan setempat sembari membakar ban ban kendaraan yang sudah tidak terpakai. Kejadian tersebut berlangsung selama 30 Menit sebelum akhirnya polisi memaksa mereka untuk menyudahi aksi tersebut.

  Tak hanya keempat universitas diatas yang pernah melakukan aksi demonstrasi bersama teman teman sekampusnya. Para mahasiswa Universitas Indonesia pun juga melakukan hal yang sama. Kali ini bukan karena protes akan harga bahan bakar yang melonjak, tetapi karena mereka menuntut agar ketua DPR RI dicopot dari jabatannya. Para mahasiswa tersebut berkumpul di depan gedung DPR sembari membawa spanduk-spanduk, salah satunya adalah spanduk yang bergambar e-KTP dengan foto dan identitas wajah bapak Novanto. Aksi tersebut terhenti karena pihak kepolisian mulai turun tangan untuk membubarkan mereka.

Dari ke 5 contoh diatas, menyadarkan kita bahwa mengungkapkan pendapat memang termasuk dalam sebuah hak dan tidak ada yang boleh menghalangi seseorang untuk menyampaikan pendapatnya, tetapi kita harus bisa memporsikannya. Jangan sampai, rasa ingin menyuarakan pendapat berubah menjadi kerusuhan kerusuhan yang merugikan banyak pihak.

Nama : Shawitry Reissa R
Kelas  : XI IPS 4









Sumber


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog