Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Pencarian

01 Maret 2013

Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) - Dokter Termuda dari UGM

Riana Helmi tampil menjadi pemegang rekor MURI ( Museum Rekor Indonesia ) sebagai dokter termuda asal Universitas Gadjah Mada (UGM). Perempuan kelahiran Banda Aceh, 22 Maret 1991, menjadi perempuan termuda dari Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta dengan indek prestasi kumulatif (IPK) 3,67. Dia diwisuda oleh Rektor UGM Sudjarwadi di gedung Graha Sabha Pramana, Selasa (19/5).




Anak pertama dari pasangan Helmi dan Rofiah, diterima menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM pada usia 14 tahun, tepatnya pada 1 sepetember 2005.Lulus pada 25 februari 2009. Masa kuliah dia tempuh dalam waktu tiga tahun, enam bulan. Atau lulus pada usia 17 tahun 11 bulan. “Alhamdulillah saya menjadi wisudawan termuda“, kata dia di sela-sela acara wisuda.

Putera perwira polisi pendidik di Sekolah Perwira Polri Lido, Sukabumi, menceritakan tidak kesulitan selama kuliah. Faktor umur yang muda tidak menjadi kendala untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan fakultas. Yang dirasakan masalah beban tugas kuliah banyak, sebagai anak termuda di kelas kadang merasa gelisah.

Buku-buku tebal memang jadi santapan mahasiswa kedokteran. Contohnya,referensi soal fisiologi bukunya tebal sekali. Kesulitannya, tugas banyak. Alhamdulillah semua bisa diatasi,” kata dia.

Menurut dia mulai sekolah dasar pada usia 4 tahun. Kemudian SMP dan SMA Negeri 3 Sukabumi masuk siswa program akselerasi. Masing-masing tingkatan sekolah ditempuh empat hari.

Saya ingin meneruskan sekolah lagi biar menjadi dokter spesialis kandungan,” ujar Riana. Skripsi kedokterannya soal penyakit kanker payudara.

Helmi, ayahnya. mengatakan Riana sangat aktif dan rasa ingin tahu sangat tinggi. Pada usia 3 tahun lancar membaca. Bahkan, orangtua sampai kepayahan mengajari, karena dia tidak mau berhenti belajar.

Sementara perilakunya semasa kecil sedikit unik. Bila anak balita senang main boneka, dia lebih senang membaca buku. Kalaupun bermain, dia harus tetap sambil melihat buku.

Dia takut sama boneka.Kalau melihat boneka di mana-mana, Riana langsung menjerit,” ujar dia.

Kemudian Riana merasa sekolah sebagai taman bermain. Setiap tiba di sekolah, dia selalu gembira. Bahkan dia menuntut harus tiba lebih pagi di sekolah.



Share:

Populer di Indonesia

Sahabat Sejati

Informasi Terkini

Populer Bulanan

Populer Mingguan

Kirim Pesan

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog