Alunan
Lagu Dari Dunia Silencia
Album : Mylo
Xyloto
Genre :
Electro-rock
Produksi :
2011/Parlophone & EMI
Durasi : 44:09
menit
Mylo Xyloto adalah album kelima dari band yang berasal dari London,
yaitu Coldplay. Band
yang beranggotakan Chris Martin (Vokalis), Jonny Buckland
(gitaris), Guy Berryman
(bassis), dan Will
Champion (drummer),
merilis album kelimanya pada tahun 2011 setelah penantian selama 3 tahun sejak
dirilisnya album keempat, yaitu Viva la Vida or Death and All His
Friends pada tahun 2008.
Dilihat dari nama albumnya yaitu Mylo Xyloto, terdengar sangat
unik sehingga menimbulkan rasa penasaran tentang apa arti dibalik nama tersebut.
Coretan grafiti warna-warni yang menghiasi sampul album tersebut menimbulkan
kesan ceria dan bebas, karena coretan yang terlihat tak beraturan tetapi
bermakna.
Album ini memang berbeda dari album coldplay yang ada
sebelum-sebelumnya, karena menganut konsep “Rock Opera.” Dengan bekerja
sama bersama Mark Osborne, coldplay membuat cerita mengenai perang melawan suara
dan warna di dunia yang bernama “Silencia”. Dunia tersebut
diambil alih oleh Pemerintah Supremist yang Dipimpin oleh Mayor Minus.
Album ini
mempunyai dua karakter utama, yaitu Mylo, seorang “Silencer,” yaitu salah satu tentara
yang bertugas untuk memburu dan melacak “sparkers,” dan Xyloto, seorang sparker yang
paling dicari oleh Mayor
Minus. Secara keseluruhan, album ini bercerita tentang kisah cinta dan
perjalanan Mylo &
Xyloto dalam melawan Mayor Minus, yang berakhir
dengan bahagia.
Album ini juga berbeda karena sentuhan synthesizer yang
lebih mendominasi sehingga menimbulkan kesan elektrorock bahkan elektropop
dibandingkan genre yang dianut Coldplay pada album-album
sebelumnya, yaitu rock alternatif.
Album ini diawali dengan instrumen lagu Mylo Xyloto lalu berlanjut
dengan Hurts Like
Heaven yang diisi oleh nada-nada ceria, seperti menceritakan prolog dari
plot atau alur cerita dalam album tersebut. Setelah itu Paradise masuk dan mengubah
suasana lagu berubah menjadi sendu. Dilanjut dengan Charlie Brown yang memberikan
alunan nada yang semangat.
Sentuhan akustik tidak lupa disajikan dalam lagu Us Against The World dan
U.F.O. Dalam kedua lagu
tersebut terlihat kembali genre Coldplay pada album-album
sebelumnya. Vokal Chris yang sendu tetapi terlihat gagah sangat terlihat dalam
kedua lagu tersebut.
Nuansa elektropop sangat terlihat dalam lagu Every Teardrop Is A
Waterfall, dengan enerjik dan ceria Chris menyanyikan lagu ini sehingga
terlihat lebih berwarna. Coldplay pun juga menggaet
penyanyi Rihanna untuk
berkolaborasi dalam lagu Princess of China dengan
nuansa pop dan sentuhan elektro yang mengiringi lagu tersebut.
Album Mylo Xyloto pun diakhiri dengan lagu yang
mencerminkan kebebasan dan kebahagiaan, yaitu Up With The Birds. Lagu ini
juga menunjukkan bahwa kisah Mylo & Xyloto berakhir dengan bahagia.
Album ini terdiri dari 14 lagu yang ditulis oleh keempat
personil Coldplay,
yaitu:
- Mylo Xyloto
- Hurts Like Heaven
- Paradise
- Charlie Brown
- Us Against The World
- M.M.I.X
- Every Teardrop Is A Waterfall
- Major Minus
- U.F.O
- Princess of China
- Up In Flames
- A Hopeful Transmission
- Don’t Let It Break Your Heart
- Up With The Birds
Album ini memang merupakan langkah awal perubahan baru musikalitas Coldplay, meskipun dinilai para fansnya terlalu mendadak dan memaksa karena mereka terbiasa mendengar alunan lagu dari Coldplay yang bergenre rock alternatif.
Lagu-lagu dalam album tersebut juga terdengar agak terlalu ramai dengan adanya efek elektro yang digabung dengan instrumen rock di beberapa lagu. Tetapi itulah Coldplay, dengan ide-ide kreatif dan jenius mereka serta rasa musikalitas yang tinggi, mereka dapat menghasilkan album Mylo Xyloto ini yang menandakan bahwa mereka dapat keluar dari wilayah aman mereka dan memulai sesuatu yang baru.
Album ini memang sangat cocok dan direkomendasikan bagi orang-orang yang kreatif dan mempunyai imajinasi yang tinggi, karena dengan mendengarkan album ini kita seolah-olah terbawa oleh alur cerita dan warna-warni alunan lagu yang ada di dalam album tersebut.
Sumber Tulisan: Tugas Siswa
(ditulis oleh: Nadine Angelique Diandra)