Translate

Rabu, November 28, 2012

Charles Adriaan van Ophuijsen (Sang Pionir Pengembangan Ejaan Bahasa Indonesia)

Charles Adriaan van Ophuijsen (Solok, Sumatera Barat, 1856 - Leiden, 19 Februari 1917) adalah seorang Belanda yang gemar mempelajari bahasa berbagai suku di Hindia Belanda. Ia bersama Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Sutan Ibrahim menyusun ejaan baru untuk mengganti ejaan bahasa Melayu pada 1896.


 

Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Charles pada tahun 1879 menerbitkan buku berjudul Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) dan Maleische Spraakkunst (Tata Bahasa Melayu).

Pemerintah kolonial kemudian mengangkatnya menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden pada 1904. Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada 1917.

=============

Charles Adriaan van Ophuijsen adalah seorang ahli linguistik Belanda yang lahir di Solok, Sumatra Barat, pada 31 Desember 18541. Ia dikenal sebagai pionir dalam pengembangan ejaan bahasa Melayu yang kemudian menjadi dasar ejaan bahasa Indonesia.

Van Ophuijsen memulai kariernya sebagai pengawas perdagangan di Mandailing Angkola pada tahun 18762. Ketertarikannya pada bahasa dan sastra Batak membawanya menjadi guru di Kweekschool Padang Sidempuan, salah satu sekolah guru terbaik di Hindia Belanda2. Pada tahun 1883, ia diangkat sebagai direktur sekolah tersebut2.

Pada tahun 1896, Van Ophuijsen ditugaskan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menstandarisasikan aksara Latin untuk bahasa Melayu. Bersama dengan Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim, ia menyusun Kitab Logat Melajoe pada tahun 1901, yang menjadi pedoman tata bahasa Melayu yang dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen1.

Van Ophuijsen juga menulis berbagai karya tentang bahasa dan budaya Melayu, termasuk buku “Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht” dan "Maleische Spraakkunst"1. Pada tahun 1904, ia diangkat menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden1.

Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada 19 Februari 1917 di Leiden1. Warisannya dalam bidang linguistik dan ejaan bahasa Melayu tetap dikenang hingga kini.


=================



0 Comments:

Posting Komentar

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Pencarian