Belajar Bahasa Indonesia Online SD SMP SMA KBBI PUEBI Buku Materi Pelajaran Tugas Latihan Soal Ujian Sekolah Penilaian Harian Silabus

Wanita Cantik Lahir Batin, Calon Istri Idaman

Wanita Cantik Lahir Batin, Kamu Harus Segera Nikahi Dia Model wanita seperti ini sangat langka. Baca selengkapnya: https://www.genpi.co/gaya-hidup/33478/wanita-cantik-lahir-batin-kamu-harus-segera-nikahi-dia

5 Mobil Mewah Termahal Yang Pernah Dijual di Indonesia

Punya khalayak otomotif yang kuat, lima mobil mewah termahal ini pernah dijual di Indonesia! https://carro.id/blog/5-mobil-mewah-termahal-yang-pernah-dijual-di-indonesia/

Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16

Bola.net - Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto mengapresiasi keberhasilan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. https://www.bola.net/tim_nasional/timnas-indonesia-juara-piala-aff-u-16-2022-asisten-shin-tae-yong-jangan-layu-sebelum-berkemba-ca151c.html

Tesla Cybertruck Asli dalam Video Baru Dari Peterson

Diupload: 13 Apr 2023, Museum Otomotif Peterson memiliki prototipe Cybertruck pertama yang dipamerkan dalam pameran, selengakapnya di https://id.motor1.com/news/662022/tesla-cybertruck-asli-museum-peterson/

Kabar Baik untuk ARMY! BTS Kembali Dinobatkan sebagai Penyanyi K-Pop Terpopuler

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Soompi, BTS kembali menempati peringkat pertama sebagai penyanyi K-Pop terpopuler https://cirebon.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-042118224/kabar-baik-untuk-army-bts-kembali-dinobatkan-sebagai-penyanyi-k-pop-terpopuler-di-bulan-juni-2021

Pencarian

07 Juli 2020

Penulisan 'di' / 'di-' yang Benar ('di' sebagai Kata Depan dan 'di-' sebagai Awalan)


tagar (tags / hashtag):
kesalahan, penulisan, salah, tulis, KBBI, PUEBI, EyD, typo, edit, sunting, penulisan yang benar, aturan


============================================


Dalam setiap kesempatan, sering kali [1] kita membaca tulisan di berbagai media, baik spanduk, papan nama, brosur, surat, maupun media lainnya. Namun, kita tidak (belum) menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan dalam penulisan, baik yang tidak disengaja, maupun yang tidak disadari. 

Ketidaksengajaan biasanya disebabkan oleh kesalahan ketik, yaitu salah tekan tuts [2] papan ketik (keyboard) atau typo [3] (kesalahan yang menyebabkan huruf tertukar tanpa disengaja atau kekurangan/kelebihan huruf) karena kita mengetik terlalu cepat atau kurang teliti. Contoh ketidaksengajaan, antara lain, yaitu: 

  • 'potong' tertulis 'potogn'
  • 'bebek' tertulis 'bekeb'
  • 'tanggung' tertulis 'tangung'
  • 'jawab' tertulis 'jawaab'
  • 'tapi' tertulis 'tai'

Sementara itu, kesalahan yang tidak disadari lebih banyak disebabkan oleh ketidaktahuan atau kebelumtahuan mengenai aturan dalam penulisan bahasa Indonesia. Aturan standar atau sering kali dianggap sebagai "kitab suci" penulisan "hanya" ada 2 (dua), yaitu KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang saat ini bisa Anda akses secara daring melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/Cari/Index; dan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang dahulu sering disebut sebagai EyD (Ejaan yang Disempurnakan). PUEBI juga bisa diakses secara daring melalui http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf?opwvc=1  atau https://puebi.readthedocs.io/en/latest/. Adapun beberapa contoh kesalahan karena ketidaktahuan atau kebelumtahuan yaitu:

  • 'sering kali' ditulis 'seringkali'
  • 'olahraga' ditulis 'olah raga' [4]
  • 'di mana' ditulis 'dimana'
  • 'di atas' ditulis 'diatas'
  • 'di hati' ditulis 'dihati'
  • 'dibuang' ditulis 'di buang'
  • 'dihina' ditulis 'di hina'
  • 'telah dibuka' ditulis 'telah di buka'
  • 'dikontrakkan' ditulis 'di kontrakkan' (artinya: telah disewakan ke orang lain)
  • 'di kontrakan' ditulis 'dikontrakan' (artinya: posisi berada di rumah kontrak)



Dalam postingan kali ini, saya hanya akan membahas kesalahan yang tampaknya sepele dan sering tidak diacuhkan oleh beberapa penulis, termasuk para "wartawan". Kesalahan tersebut yaitu kesalahan dalam penulisan 'di' sebagai kata depan, preposisi, atau penanda tempat dan lokasi; juga kesalahan penulisan 'di-' sebagai imbuhan (awalan) atau prefiks.

A. Kata Depan

Sebagai kata depan, penulisan 'di' yang benar adalah dipisah (diberi jarak 1 spasi) dengan kata yang mengikutinya, biasanya berupa kata benda. Hal ini sesuai dengan aturan yang terdapat dalam PUEBI (https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/kata-depan/), yaitu:

  • Penulisan Kata »
  •  
  • Kata Depan

Kata depan, seperti dike, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
  • Di mana dia sekarang?
  • Kain itu disimpan di dalam lemari.
  • Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
  • Mari kita berangkat ke kantor.
  • Saya pergi ke sana mencarinya.
  • Ia berasal dari Pulau Penyengat.
  • Cincin itu terbuat dari emas.
Setelah Anda melihat aturan di atas, maka seyogyanya mulai detik ini Anda memperhatikan penulisan 'di' sebagai kata depan, yaitu 'di' yang menunjukkan atau menandai suatu tempat/lokasi. Contoh penggunaan 'di' sebagai kata depan dalam kalimat adalah sebagai berikut:

Pada suatu hari yang cerah di Ibukota Jakarta, terlihat seorang anak kecil yang duduk sendiri di sebuah kursi lapuk di bawah jembatan Semanggi yang berada di dekat kawasan Senayan. Di sampingnya terdapat sebuah meja reyot dan di atas meja itu ada sebuah botol air mineral dengan beberapa batu kerikil di dalamnya.



B. Awalan (Prefiks)

Sementara itu, penulisan 'di-' sebagai awalan atau prefiks seharusnya digabung dengan kata yang mengikutinya, yang biasanya berupa kata kerja. Hal ini sesuai dengan aturan yang terdapat dalam PUEBI (https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/kata-berimbuhan/), yaitu:


  • Penulisan Kata »
  •  
  • Kata Berimbuhan
  •  

II.B.1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. (tambahan dari saya: maksud ditulis serangkai adalah digabung atau disambung dengan kata yang mengikutinya)
Misalnya:
  • berjalan
  • berkelanjutan
  • mempermudah
  • gemetar
  • lukisan
  • kemauan
  • perbaikan
Tambahan contoh awalan 'di-' dari saya pribadi, yaitu:


  • dimakan
  • dilempar
  • diambil
  • disampaikan
  • diutarakan
  • dibawakan
  • diatasi
  • dilewati
  • dihadiri
  • dibuangnya
  • dijualnya
  • dibelinya
  • diperdaya
  • diperalat
  • dipertegas
  • dipermainkan
  • dipermalukan
  • dipersilakan


  • Contoh penulisan 'di-' sebagai awalan/prefiks dalam kalimat adalah sebagai berikut:

    Winda adalah seorang yang sangat dicintai oleh Lucky. Apapun yang diinginkan oleh Winda akan selalu dipenuhi oleh Lucky. Tiada hal lain yang lebih ditakuti oleh Lucky selain ditinggalkan oleh sang kekasih yang amat disayanginya itu. Dimarahi, dibentak, dimaki, bahkan disakiti pun Lucky rela, asalkan dia selalu dijadikan sebagai kekasih Winda sampai akhir hayat.



    Demikianlah, postingan saya kali ini mengenai penulisan 'di' sebagai kata depan dan 'di-' sebagai awalan. Semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila terdapat typo dalam postingan kali ini.




    [1] menurut https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/seringkali, penulisan 'seringkali' tidak dibenarkan alias salah! Adapun yang benar adalah 'sering kali', lihat https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sering%20kali

    seringkali

     Entri tidak ditemukan.

    Jika Anda mengetahui makna entri [seringkali], silakan memberikan usulan kepada redaksi melalui tautan di bawah (bertuliskan  Usulkan Entri Baru). Usulan Anda akan langsung masuk ke  meja redaksi. Jika usulan Anda telah diluluskan, usulan tersebut akan ditemukan di dalam KBBI Daring.

    sering2 » sering kali

    • kerap kali; acap kali



    tuts

    1. n tombol pada papan penjarian mesin tik atau mesin susun foto, jika ditekan menghasilkan penampakan huruf pada kertas atau pada layar
    2. n bilah-bilah pada piano atau organ yang apabila ditekan mengeluarkan bunyi



    Meaning of typo in English


    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial




    Share:

    05 Mei 2020

    Kegiatan Belajar Online Di Rumah - Materi Teks Puisi - Kelas X

    Teks Puisi



    Kompetensi Dasar

    KD 3.16
    Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
    KD 3.17
    Menganalisis unsur pembangun puisi.
    KD 4.16
    Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
    KD 4.17
    Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.


    Materi Teks Puisi

    (Silakan dibaca dan hal pentingnya disalin ke Buku Catatan)



    Contoh Puisi  

    (Silakan Dilihat dan Dibaca)


    Latihan Soal 

    (Untuk Belajar, Tidak Dinilai!!!)



    Penilaian Harian (Nilai KD 3.16 dan 3.17) 

    (Nilai Pengetahuan)


    • Untuk ikut Penilaian Harian KD 3.16 klik:


    • Untuk ikut Penilaian Harian KD 3.17 klik:



    Tugas (Nilai KD 4.16 dan 4.17) 

    (Nilai Keterampilan)

    1. Tugas KD 4.16
    Bacalah sebuah puisi dari contoh puisi yang telah diberikan di atas! Ketika Anda membaca puisi tersebut, rekamlah suara Anda dengan HP Anda. Lalu kirimkan rekaman suara ke:
    https://forms.gle/9DnfnMgzvZUshrjc8

    Hal yang dinilai:

    • Artikulasi, ketepatan dalam melafal kan kata-kata.
    • Diksi, pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi.
    • Jeda, pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
    • Irama, panjang pendek, keras lembut, tinggi rendah nya suara.
    • Intonasi, lagu suara atau naik turunnya nada suara
    • Tempo, cepat lambatnya pengucapan (suara).
    • Dinamika, lemah kerasnya suara (setidaknya harus terdengar). 


    1. Tugas KD 4.17

    Tulislah sebuah puisi karya Anda sendiri dengan ketentuan sebagai berikut:
    • Pilihan Tema (pilih salah satu): Keagungan Tuhan; Covid-19; Pembatasan Sosial; Tolong-Menolong; Peduli Sesama
    • Judul: antara 2 kata - 3 kata
    • Jumlah Baris: minimal 10 baris
    • Jumlah Bait: minimal 2 bait
    • Perhatikan huruf besar/kecil
    • Jangan menggunakan titik/koma/tanda seru/tanda tanya
    • Dilarang co-pas dari manapun (co-pas = nilai 0/nol)
    • Ditulis di buku tulis atau kertas selembar, lalu difoto dan kirimkan foto ke:
    https://forms.gle/5fR65AZZw8iVYgXX8.




    Batas waktu (Deadline) 

    Penilaian Harian dan Pengiriman Tugas:

    Kamis, 21 Mei 2020, pukul 18.00 WIB (jam 6 sore)







    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial




    Share:

    Hal Penting (Harus Diperhatikan) Ketika Membaca Puisi

    Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca puisi antara lain:


    Volume dan Intonasi 

    Membaca puisi termasuk kegiatan membaca indah. Keindahan membaca puisi tentunya tidak untuk di dengarkan pembacanya sendiri tetapi untuk dinikmati oleh orang lain. Karenanya, saat membaca puisi volume suara harus dapat terdengar oleh pendengar, selemah apapun volume itu.

    Selain volume, intonasi juga sangat penting dalam membaca puisi. Intonasi yang tepat saat membaca puisi ini menunjukkan pemahaman pembacanya akan puisi yang dibaca. Puisi menjadi tidak datar dan terasa keindahannya.


    Ekspresi Wajah/ Mimik

    Pembaca puisi dapat dikatakan sebagai wakil penyair untuk menyampaikan pesan. Sehingga seorang pembaca puisi hendaknya memposisikan dirinya sebagai penyair. Pemahaman yang baik terhadap makna kata dalam puisi akan membantu pembaca puisi untuk mengekspresikan lewat guratan-guratan dan perubahan wajahnya. Karenanya, seorang pembaca puisi hendaknya mampu mengekspresikan setiap suasana puisi yang dibawakannya. Ia harus memahami bagaimana ekspresi wajah marah, sedih, gembira maupun kecewa.


    Kinesik/ Kinestetik

    Gerakan saat membaca puisi juga dapat membantu pembaca dalam menyampaikan pesan atau amanah puisi. Karena fungsi kinesik menekankan pesan yang disampaikan, maka gerakan tubuh yang muncul merupakan cerminan dari pemahaman pembaca dalam memaknai puisi. Sehingga kesan gerakan yang dibuat-buat tidak terlihat oleh pendengar ataupun pemirsa. 



     


    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi selengkapnya adalah sebagai berikut :



    1. Ekspresi / mimikEkspresi adalah pernyaaan perasaan hasil penjiwaan puisi. sedang kan mimik adalah gerak air muka.
    2. KinesikKinesik adalah gerak angota tubuh
    3. ArtikulasiArtikulasi adalah ketepatan dalam melafal kan kata-kata.
    4. TimbreTimbre adalah warna bunyi suara (bawaan) yang di milikinya
    5. Irama, Irama adalah panjang pendek, keras lembut, tinggi rendah nya suara.
    6. Intonasi, adalah lagu suara atau naik turunnya nada suara
    7. DiksiPengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
    8. TempoCepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
    9. DinamikaLemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
    10. ModulasiMengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
    11. JedaPemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
    12. PernafasanBiasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.
    13. PenampilanSalah satu factor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan meyakinkan (tidak demam panggung).
    14. KomunikasiPada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa penonton.
    15. KonsentrasiPemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.





    sumber:

    https://baktimu.blogspot.com/2017/10/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-ketika.html

    https://dwiayukusuma14.blogspot.com/2014/11/hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam.html






    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial








    Share:

    Contoh Analisis Puisi Aku (Karya Chairil Anwar)


    Aku


    Kalau sampai waktuku
    'Ku mau tak seorang kan merayu
    Tidak juga kau

    Tak perlu sedu sedan itu

    Aku ini binatang jalang
    Dari kumpulannya terbuang

    Biar peluru menembus kulitku
    Aku tetap meradang menerjang

    Luka dan bisa kubawa berlari
    Berlari
    Hingga hilang pedih peri

    Dan aku akan lebih tidak perduli

    Aku mau hidup seribu tahun lagi

    Chairil Anwar
    Maret 1943


    A. Makna Puisi ‘Aku’


    Dengan membaca dan memahami makna puisi Aku karya Chairil Anwar, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Karena, pada generasi ini, tentu tidak pernah hidup dan mengalami secara nyata apa yang terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia. Beberapa makna puisi Aku, di antaranya adalah :

    • Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”
    • Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.
    • Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu


    B.  Tema Puisi ‘Aku’


    Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang mencari tujuan hidup.


    C. Nada dan Suasana Puisi 'Aku'


    a.)  Nada
    Dalam puisi tersebut penulis menggambarkan nada-nada yang berwibawa, tegas, lugas dan jelas dalam penyampaian puisi ini, karena banyak bait-bait puisi tersebut menggandung kata perjuangan. Dan menggunanakan nada yang syahdu di bait yang terkesan sedikit sedih.

    b.)  Suasana
    Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak mengaangap perjuangannya si tokoh.





    Baca selengkapnya di:

    https://composhare.blogspot.com/2015/06/analisis-puisi-aku-karya-cahiril-anwar.html


    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial




    Share:

    Unsur Pembangun Puisi: Intrinsik dan Ekstrinsik (2)

    Unsur-unsur Pembangun Puisi


    Unsur Intrinsik Puisi (unsur di dalam puisi)


    • Tema adalah dasar atau pokok pikiran dalam membuat puisi.
    • Rasa adalah ungkapan atau sikap penyair dalam melihat pokok permasalahan.
    • Nada adalah cara penyampaian atau pembacanya (dipengruhi tanda baca), misalnya: menggurui, mendikte, sombong, angkuh, dll.
    • Amanat/ tujuan/ maksud adalah pesan dari penyair yang terkandung dalam puisi tersebut.
    • Gaya bahasa adalah sifat yang terkandung akibat pemilihan kata, misalnya: konotatif, berlebihan, merendahkan diri sendiri, dll.
    • Rima adalah kesamaan nada atau bunyi pada setiap baris
    • Tipografi adalah gaya/bentuk penulisan, baik berupa baris, zigzag, menyerupai objek, dll.
    • Imaji adalah pencitraan yang dijelaskan dalam pemilihan kata, sehingga mampu menggugah rasa imajinasi dari pembaca.
    • Kata konkret adalah pemilihan kata-kata sehingga mampu memberikan kesan wujud sesuatu, terkesan bisa terlihat, disentuh, dll.





    Unsur Ekstrinsik Puisi (unsur di luar puisi)



    • Unsur biografi adalah cara pandang pengarang berdasarkan latar belakang pendidikan atau faktor lain, misalnya kemiskinan, kaya raya, dll.
    • Unsur Sosial adalah lingkungan yang memengaruhi terhadap perasaan penulis pada saat membuat puisi.
    • Unsur Nilai yang memengaruhi baik atau buruknya suatu puisi, terdiri dari: pendidikan, ekonomi, politik, budaya, adat-istiadat, hukum, sosial, seni, dll







    Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial


    https://www.penuliscilik.com/unsur-pembangun-puisi/


    Share:

    Populer di Indonesia

    Sahabat Sejati

    Informasi Terkini

    Populer Bulanan

    Populer Mingguan

    Kirim Pesan

    Nama

    Email *

    Pesan *

    Arsip Blog